14
I . PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BPTP sebagai Unit Pelaksana Teknis Badan Litbang Pertanian berkewajiban untuk mempercepat penyebarluasan varietas unggul
yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian. Percepatan penyebarluasan varietas
dilakukan melalui pembentukan Unit Pengelola Benih Sumber UPBS di setiap BPTP berdasarkan Keputusan Kepala Badan Litbang Pertanian Nomor
142 Kpts OT.160 I 5 2011 tentang UPBS Badan Litbang Pertanian, 2011. UPBS merupakan salah satu kelembagaan internal di BPTP yang
dibentuk dalam rangka mengakomodasi perubahan lingkungan strategis dan mengantisipasi kebutuhan benih sumber dari varietas unggul baru VUB
komoditas strategis yang diantaranya adalah padi, jagung dan kedelai BBP2TP, 2013. Keberadaan UPBS diharapkan dapat menjamin pemenuhan 6 tepat
perbenihan yaitu tepat jumlah, tepat varietas, tepat mutu, tepat waktu, tepat lokasi, dan tepat harga.
VUB merupakan salah satu inovasi teknologi Badan Litbang Pertanian dalam peningkatan produktivitas dan produksi pangan Saryoko, 2009. VUB
perlu dipromosikan dan diseminasikan dalam percepatan adopsi dan dif usi teknologi Ruskandar, 2012. Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan
swasembada dan swasembada pangan berkelanjutan. UPBS dilembagakan sebagai bentuk tindakan reponsif atas lemahnya
kinerja kelembagaan perbenihan di daerah, kurangnya promosi dan diseminasi VUB oleh Balai Besar Penelitian Balit komoditas, minimnya stok dan logistik benih
VUB adaptif serta jauhnya rentang kendali antara produsen sumber benih: Balai Besar Penelitian dan Balit Komoditas dan pengguna benih BBI , BBU dan petani
penangkar. UPBS di BPTP mempunyai mandat untuk menghasilkan benih sumber kelas FS dan SS dengan jumlah dan varietas yang disesuaikan dengan
kebutuhan, permintaan, preferensi serta karakteristik agroekosistem dan sosial budaya setempat BBP2TP, 2013.
Pada tahun 2014 UPBS BPTP Bengkulu mentargetkan untuk
memproduksi benih sumber untuk komoditas padi dengan total produksi benih 20 ton dengan kelas benih FS sebanyak 10 ton dan SS sebanyak 10 ton. VUB
15
padi yang akan diproduksi adalah I npari, I npara, I npogo yang adaptif pada tipe lahan sawah, rawa dan lahan kering.
1.2 Dasar Pertimbangan