Kegiatan Pengusahaan Kopi METODE PENELITIAN

dan pegunungan serta tanah yang subur sehingga sangat sesuai untuk budidaya kopi Arabika. Jumlah penduduk Desa Tamba Dolok pada tahun 2013 sebanyak 1.117 jiwa yang tergabung dalam 209 KK Kepala Keluarga. Hampir semua penduduk bekerja sebagai petani atau buruh tani. Hal ini disebabkan masyarakat sudah turun-temurun menjadi petani dan minimnya tingkat pendidikan menyebabkan masyarakat tidak memiliki keahlian lain.

4.2 Kegiatan Pengusahaan Kopi

Kopi Arabika merupakan komoditi unggulan Tamba Dolok. Kegiatan budidaya yang dilakukan petani kopi meliputi pembibitan, penanaman, hingga panen. Kebanyakan petani tidak melakukan pemupukan dan tidak menggunakan pestisida. Hal ini disebabkan karena tingginya harga pupuk dan obat-obatan pemberantas hama. Varietas kopi yang ditanam oleh petani kopi di Desa Tamba Dolok adalah kopi Arabika dan kopi Robusta. Namun petani di desa Tamba Dolok mayoritas menanam kopi Arabika yang memang lebih sesuai dan cepoat menghasilkan daripada kopi Robusta. Kopi Arabika yang ditanam di Desa Tamba Dolok dulunya berasal dari bibit unggul yang diberikan oleh Dinas Perkebunan Kabupaten Samosir tapi untuk sekarang ini para petani menghasilkan sendiri bibit yang diperlukan. Kopi Arabika di desa Tamba Dolok mulai berbunga pada umur 1,5 tahun dan dapat dipanen mulai umur 2,5 tahun. Selang waktu mulai dari kopi berbunga sampai bisa dipanen sekitar 7-8 bulan. Panen kopi biasanya dilakukan pada bulan September- Desember dan Maret-Mei dimana puncak panen terjadi sekitar pertengahan bulan Universitas Sumatera Utara November dan pertengahan bulan April. Petani menjual kopi kepada pedagang pengumpul dalam bentuk beras kopi atau biji kopi yang sudah dijemur. Kegiatan pemasaran Kopi Arabika di desa Tamba Dolok terjadi setiap hari karena di Desa Tamba Dolok terdapat banyak pedagang pengumpul yang bersaing sehingga setiap kopi yang di panen bisa cepat di jual kepada pedagang pengumpul yang membuat harga lebih tinggi dari pedagan pengumpul lainya. Petani menjual biji kopi yang sudah dijemur beras kopi kepada Pedagang Pengumpul yang ada di desa, kemudian Pedagang Pengumpul yang di desa menjual kopi kepada Pedagang Besar. Hampir semua Pedagang Pengumpul di desa Tamba Dolok menjual kopi kepada Pedagang Besar yang sama yang berdomisili di desa tetangga yaitu desa Cinta Maju. Pedagang Besar ini datang ke desa setiap minggu untuk membeli biji kopi dari Pedagang Pengumpul kemudian menjualnya ke pihak eksportir yang ada di Medan. Universitas Sumatera Utara

4.3 Karakteristik Petani dan Usahatani