Karakteristik Petani dan Usahatani

4.3 Karakteristik Petani dan Usahatani

Sampel dalam penelitian ini merupakan petani yang memiliki tanaman kopi Arabika Samosir yang sedang memproduksi kopi Arabika di desa Tamba Dolok, kecamatan Sitio-tio, kabupaten Samosir. Karakteristik sampel dalam penelitian dijelaskan secara rinci dalam Tabel berikut : Tabel 12. Karakteristik Petani dan Usahatani Kopi No Karakteristik Petani dan usahatani Rentang Rata-rata 1 Umur Petani tahun 25-60 43,5 2 Tingkat Pendidikan tahun 0-16 6 3 Pengalaman petani tahun 3-13 8 4 Frekuensi Panen dalam 1 bulan 1-4 2 5 Luas Lahan rante 3-25 5 Sumber : Lampiran 1 Tabel 4 menunjukkan bahwa sampel dalam penelitian ini merupakan petani yang memiliki tanaman Kopi Arabika yang sedang memproduksi pada bulan Januari 2014 di desa Tamba Dolok, kecamatan Sitio-tio, kabupaten Samosir. Adapun usia sampel dalam penelitian ini bervariasi, mulai dari usia 25 tahun hingga usia 60 tahun, dimana usia rata-rata sampel adalah 43,5 tahun. Kebanyakan petani Kopi Desa Tamba Dolok memiliki tingkat pendidikan rendah, yaitu lulusan SD. Keterbatasan biaya dan minimnya sarana pendidikan di desa Tamba Dolok merupakan penyebab rendahnya tingkat pendidikan. Universitas Sumatera Utara Pengalaman usaha tani kopi Arabika dari setiap sampel berbeda-beda, ada yang menekuni usaha tani kopi Arabika selama 3 tahun hingga 13 tahun. Rata-rata pengalaman petani menekuni usahatani kopi Samosir adalah 8 tahun. Frekuensi panen kopi yang dilakukan petani berbeda-beda, ada yang memanen biji kopi sekali dalam seminggu 4 kali dalam sebulan, sekali dalam sepuluh hari 3 kali dalam sebulan atau setiap dua minggu 2 kali dalam sebulan. Namun sebagian besar petani, memanen biji kopi setiap 2 minggu sekali. Luas lahan yang dimiliki sampel bervariasi, mulai dari 1 rante hingga 25 rante. Rata- rata luas lahan milik sampel adalah 5 rante. Universitas Sumatera Utara 32

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Faktor Internal Kekuatan dan Kelemahan dan Faktor Eksternal Peluang dan Ancaman Usaha tani Kopi Samosir. Berdasarkan hasil wawancara dengan bantuan kuisioner dan sesuai dengan beberapa metode yang digunakan, untuk mengetahui faktor internal kekuatan dan kelemahan dan faktor eksternal peluang dan ancaman pada Strategi Pengembangan Usaha Tani Kopi Samosir. Tahap pertama yang dilakukan adalah “Tahap Pengumpulan Data”. Faktor-faktor internal terdiri dari faktor kekuatan dan kelemahan dari strategi pengembangan kopi Samosir. Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor peluang dan ancaman dari strategi pengembangan kopi Samosir. Melalui tahap ini maka diketahui faktor internal dan eksternal sebagai berikut: 5.1.1 Faktor Lingkungan Internal Kekuatan Strenghts. Kekuatan utama yang menjadi menyokong upaya pengembangan usaha tani kopi di kabupaten Samosir di Desa Tamba Dolok adalah sebagai berikut : 1. Ketersediaan bibit kopi. Ketersediaan bibit kopi merupakan salah satu faktor penting dalam pengembangan usaha tani kopi di Desa Tamba Dolok. Bibit kopi yang digunakan dalam penanaman kopi di Desa Tamba Dolok merupakan bibit yang ditanam atau di produksi sendiri sehingga bibit tersebut merupakan bibit pilihan. Universitas Sumatera Utara