Evaluasi penggunaan INLIS pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues

(1)

EVALUASI PENGGUNAAN INLIS PADA KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN GAYO LUES

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Ilmu perpustakaan dan Informasi

Oleh: SUSI SUSANTI

100709050

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014


(2)

Judul Skripsi :Evaluasi penggunaan INLIS pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues.

Oleh : Susi Susanti

NIM : 100709050

Pembimbing I : Dr. A. Ridwan Siregar, M.Lib

NIP : 19531125 197812 1 001

Tanda Tangan :_________________________________

Tanggal :_________________________________

Pembimbing II : Himma Dewiyana, ST, M. Hum

NIP : 19720825 200604 2 001

Tanda Tangan :_________________________________


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi Evaluasi penggunaan INLIS pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues

Oleh : Susi Susanti

NIM : 100709050

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Ketua : Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd

NIP : 19511119 198601 2 001

Tanda Tangan :_________________________________

Tanggal :_________________________________

FAKULTAS ILMU BUDAYA

Dekan : Dr. Syahron Lubis, M.A

NIP : 19511013 197603 1 001

Tanda Tangan :_________________________________


(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinal, dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan etika dan kaidah penulisan karya ilmiah.

Medan, Agustus 2014 Penulis,

Susi Susanti 100709050


(5)

ABSTRAK

Susi, Susanti 2014.Evaluasi penggunaan INLIS pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues. Medan: Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan sistem informasi INLIS dengan pendekatan usability ISO 9126 pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan metode total sampling dengan jumlah sample 21 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar angket.Analisis data dilakukan dengan metode persentase.Data yang diperoleh ditabulasi, kemudian dihiting melalui frekuensi persentase kemudian diinterprestasikan.

Hasil evaluasi penggunaan INLIS pada Kantor Arsip dan Perpustakaan

Kabupaten Gayo Lues didasarkan pada 3 sub karakteristik usability ISO 9126 yaitu Hasil untuk Understandibility,sebanyak 59% responden menyatakan setuju jika INLIS mudah untuk dipahami dan sebanyak 41% responden tidak setuju jika INLIS mudah untuk dipahami. Hasil untuk Operabilitas yaitu, sebanyak 47% responden setuju jika INLIS mudah untuk dioperasikan dan sebanyak 53% responden menyatakan tidak setuju jika INLIS mudah untuk dioperasikan. Hasil untuk Attractiveness yaitu, sebanyak 87% responden menyatakan jika INLIS dapat menarik pengguna dan 13% responden menyatakan tidak setuju jika INLIS dapat menarik pengguna.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan INLIS pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues tidak mudah digunakan.Hal ini disebabkan karena belum semua staf mengikuti pelatihan tentang aplikasi INLIS tersebut.

Kata Kunci : Sistem Informasi, INLIS


(6)

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan guna mencapai gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Adapun judul skripsi ini adalah “Evaluasi Penggunaan INLIS pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan kelemahan dalam berbagai hal, baik dari hasil penulisan, penyajian, maupun penguraian dari isinya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini sehingga dapat meningkatkan kemampuan penulis pada masa yang akan datang.

Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu penulis dalam kesempatan ini mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Drs. Syahron Lubis, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera.

3. Bapak Dr. Ahmad Ridwan Siregar S. H. M.Lib selaku dosen pembimbing 1 yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, dan pengarahan serta meluangkan waktu kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

4. Ibu Himma Dewiyana, ST, M.Hum selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, dan pengarahan serta meluangkan waktu kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

5. Kepada seluruh Dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang dengan tulus telah memberikan bekal ilmu kepada penulis selama penulis kuliah dan menyelesaikan pendidikan Program Studi Ilmu Perpustakaa pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

6. Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Ayahanda M. Hasyim dan Ibunda Zinem Br. Ginting selaku orangtua penulis yang telah banyak memberikan bantuan moril dan materil kepada penulis yang tak ternilai harganya.


(7)

7. Kepada kepala dan seluruh staf pustakawan di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini terutama dalam hal pengumpulan data.

8. Kepada seluruh keluarga besar Makmur Jaya, Kak Asiah Jabo, Kak Nurani, Kak Murni, Bang Tahar, Bang Irwan, Bang Sadiansyah, Junaidi Winbang, Mursidi yang telah banyak memberi dorongan, motivasi, do’a dan kasih sayang serta semangat dalam setiap keadaan. Karna Semangat dan do’a yang kalian berikan merupakan penyemangat bagi saya dalam menyusun skripsi ini

9. Kepada sahabat-sahabatku Uty, Hafni, Cici, Nisa, Nita, Ririn, Rohmina, Anto, Fuad, Bang Azhar, Bang Adam, Bang Ical, Kak Lidya Siregar, Saifullah fardhi dan teman-teman yang namanya tidak bisa disebutkan satu persatu.Terimakasih telah memberi dorongan, motivasi, do’a dan bantuan dalam setiap keadaan kepada penulis.

10. Kepada Teman-teman Stambuk 2010 Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Demikian penulis sampaikan dengan harapan skripsi ini dapatbermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri.

Medan Juli 2014


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN LITERATUR ... 4

2.1 Sistem Informasi ... 4

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi ... 4

2.1.2 Komponen Sistem Informasi ... 6

2.1.3 Manfaat Sistem Informasi ... 7


(9)

2.2 Sistem informasi perpustakaan ... 7

2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Perpustakaan ... 7

2.2.2 Fitur – fitur dalam Sistem Informasi Perpustakaan ... 8

2.3 Evaluasi Kualitas Perangkat Lunak ... 12

2.3.1 Pengertian Evaluasi ... 12

2.3.2 Evaluasi Kualitas Perangkat Lunak ... 13

2.4 Sistem Informasi Perpustakaan INLIS ... 15

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Perpustakaan INLIS ... 15

2.4.2 Modul dalam INLIS ... 17

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 22

3.2 Lokasi Penelitian ... 22

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 23

3.4. Populasi dan Sampel ... 23

3.3.1 Populasi ... 23

3.3.2 Sampel ... 24

3.5 Instrumen Penelitian ... 24

3.5.1 Kuesioner ... 25

3.5 Jenis dan Sumber data ... 26

3.6 Analisis Data ... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1 Gambaran umum Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues ... 29

4.2 Visi dan Misi Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Gayo Lues ... 30

4.3 Tujuan dan Sasaran Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Gayo Lues ... 31

4.4 Struktur Organisasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues ... 32

4.5 Sistem Informasi Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues ... 33

4.6 Understandibility INLIS ... 37

4.7 Operabilitas INLIS ... 41

4.8 Attractiveness INLIS ... 46

V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 50

5.2 Saran ... 50

Daftar Pustaka ... 52 LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Kisi-kisi Kuesioner ... 25

Tabel 2 : Kemudahan dalam mengoperasikan INLIS ... 37

Tabel 3 : Efisiensi waktu bekerja INLIS ... 38

Tabel 4 : INLIS dapat meningkatkan kinerja pekerjaan ... 39

Tabel 5 :Kejelasan menu pada INLIS ... 40

Tabel 6 : Konsep kata pada INLIS ... 41

Tabel 7 : Kemudahan menemukan informasi pada INLIS ... 41

Tabel 8 : Kecepatan akses menggunakan INLIS ... 42

Tabel 9 : Kelengkapan fitur pada INLIS ... 43

Tabel 10 : Kemudahan dalam melakukan setting data pada INLIS ... 43

Tabel 11 :Kemudahan melakukan Upload file pada INLIS ... 44

Tabel 12 : Kemudahan melakukan Export data pada INLIS ... 45

Tabel 13 : Kemudahan dalam melakukan Import Data pada INLIS ... 45

Tabel 14 :Kecepatan simpan data (saving) pada INLIS ... 46

Tabel 15 : Tampilan desain grafis INLIS ... 47

Tabel 16 :Kenyamanan menggunakan INLIS ... 47


(11)

Tabel 18 : Kemudahan melakukan Kopy MARC pada INLIS ... 48

DAFTAR GAMBAR Gambar 1 :Siklus Informasi Siklus Informasi ... 5

Gambar 2 :Komponen sistem informasi ... 6

Gambar 3 : Struktur Organisasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues ... 33

Gambar 4 : Modul Akuisisi INLIS ... 34

Gambar 5 : Modul pengatalogan INLIS ... 34

Gambar 6 : Katalog Online (OPAC) ... 35

Gambar 7 : Modul Peminjaman pada Layanan Sirkulasi ... 36

Gambar 8 : Buku tamu pengunjung ... 36


(12)

ABSTRAK

Susi, Susanti 2014.Evaluasi penggunaan INLIS pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues. Medan: Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan sistem informasi INLIS dengan pendekatan usability ISO 9126 pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan metode total sampling dengan jumlah sample 21 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar angket.Analisis data dilakukan dengan metode persentase.Data yang diperoleh ditabulasi, kemudian dihiting melalui frekuensi persentase kemudian diinterprestasikan.

Hasil evaluasi penggunaan INLIS pada Kantor Arsip dan Perpustakaan

Kabupaten Gayo Lues didasarkan pada 3 sub karakteristik usability ISO 9126 yaitu Hasil untuk Understandibility,sebanyak 59% responden menyatakan setuju jika INLIS mudah untuk dipahami dan sebanyak 41% responden tidak setuju jika INLIS mudah untuk dipahami. Hasil untuk Operabilitas yaitu, sebanyak 47% responden setuju jika INLIS mudah untuk dioperasikan dan sebanyak 53% responden menyatakan tidak setuju jika INLIS mudah untuk dioperasikan. Hasil untuk Attractiveness yaitu, sebanyak 87% responden menyatakan jika INLIS dapat menarik pengguna dan 13% responden menyatakan tidak setuju jika INLIS dapat menarik pengguna.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan INLIS pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues tidak mudah digunakan.Hal ini disebabkan karena belum semua staf mengikuti pelatihan tentang aplikasi INLIS tersebut.

Kata Kunci : Sistem Informasi, INLIS


(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Dalam dunia perpustakaan, kehadiran sistem informasi sangat membantu dalam banyak hal, mulai dari proses klasifikasi hingga temu kembali informasi. Pemanfaatan sistem informasi dalam sebuah perpustakaan menjadi hal yang sangat penting dalam mempermudah suatu pekerjaan.Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi.Sehingga, pemilihan sistem informasi perpustakaan menjadi sebuah pertimbangan bagi perpustakaan dalam menghadapi globalisasi informasi dan perkembangan teknologi informasi.Untuk dapat memiliki daya saing yang tinggi maka diperlukan peningkatan kualitas layanan informasi di perpustakaan.

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, penerapan sistem informasi dalam perpustakaan tidak hanya sebagai penunjang dalam pelaksanaan tugas subtantif saja namun juga harus mampu sebagai penunjang tugas administratif perpustkaan.Dalam penggunaan sistem informasi tak terlepas dari kendala-kendala yang dialami pengguna sehingga sistem informasi tersebut tidak berjalan dengan semestinya.Untuk itu diperlukan sebuah analisis untuk melihat efektifitas penggunaan dan pemanfaatan sistem informasi dalam pelaksanaan dan penyelesaian tugas-tugas kepustakawanan agar dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pelaksanaan pekerjaan yang lebih efisien dan efektif bagi penggunanya.

Evaluasi terhadap penggunaan sistem informasi menjadi penting agar penyedia informasi yakin bahwa sistem informasi mampu memenuhi kebutuhan individu dan perpustakaan dalam meningkatkan kinerja dan kecepatan dalam mengakses informasi.

Studi penggunaan sistem informasi ini juga penting agar dapat diketahui bagaimana sebenarnya penggunaan sistem informasi yang digunakan di perpustakaan, karena perkembangan sistem informasi yang semula secara manualmenjadi sistem informasi yang di olah secara teknologi telah melahirkan sikap penerimaan atau penolakan dari pustakawandalam proses penggunaannya.


(14)

Sistem informasi yang penggunaannya relatif diterima oleh pengguna (pelanggan) akan meningkatkan nilai layanan yang diberikan institusi di mata pelanggannya. Oleh karenanya perlu diketahui bagaimana sikap dan perilaku yang dirasakan pustakawanterhadap sistem informasi yang digunakan.

Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues adalah salah satu lembaga yang telah menerapkan teknologi informasi dalam pelayanannya, yaitu penggunaan aplikasi INLIS (Integrated Library Information System) yang diterapkan pertama kali pada tahun 2013. INLIS merupakan sistem informasi berbasis web yang dapat diakses dari manapun, sehingga mempermudah proses penelusuran informasi oleh penggunanya yang berfungsi sebagai sebuah sistem berbasis teknologi informasi untuk mendukung pelaksanaan tugas subtantif dan administratif perpustakaan. Namun dari pengamatan awal penulis, penggunaan INLIS belum sepenuhnya maksimal, Hal ini dapat dilihat dari seringnya aplikasi tersebut error pada saat melakukan entri data seperti proses upload file MP3, proses saving dan proses upload file memakan waktu yang lama, Sehingga beberapa pustakawan masih merasa lebih nyaman dengan sistem yang lama atau secara konvensional. Untuk itu peneliti merasa perlu melakukan evaluasi terhadap sistem informasi perpustakaan yang sedang digunakan.

Dalam Final draft ISO 9126, sistem informasi dapat di evaluasi dengan menggunakan karakteristik Usability yaitu kemampuan yang berhubungan dengan penggunaan perangkat lunak.

Penelitian ini menggunakan pendekatan karakteristik usability karena karakteristik tersebut memiliki seperangkat kriteria yang relevan untuk menguji aplikasi INLIS di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti mencoba meneliti dengan judul “Evaluasi penggunaan INLIS pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues”.


(15)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan INLIS pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan INLIS oleh Pegawai di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo lues.

1.4 Manfat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo lues, dimana hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan.

2. Peneliti, sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.

3. Penulis, berguna untuk menambah wawasan dan pemahaman penulis mengenai evaluasi penggunaan INLIS di Perpustakaan.

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya membahas tentang evaluasi penggunaan INLIS dengan pendekatan karakteristik perangkat lunak usability yang terdiri dari Understandibility, Operabilitas, dan Attractivenesspada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues.


(16)

BAB II

TINJAUAN LITERATUR 2.1 Sistem informasi

2.1.1 Pengertian sistem informasi

Sistem informasi merupakan gabungan dari dua istilah yaitu sistem dan informasi. Lucas (1987, 35) mengartikan sistem sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Sedangkan definisi sistem menurut Jogiyanto (2000, 5) sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai satu tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud dan tujuan yang sama.

Suatu sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Ladjamudin 2005, 3).Suatu sistem terintegrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya.

Pengertian-pengertian di atas secara jelas memberikan definisi bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling teroganisasi, saling berinteraksi dan saling berhubungan antar satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sebuah sistem harus memiliki masukan (input), proses dan keluaran (output).

Istilah informasi, menurut Davis (1988, 28) adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Informasi merupakan data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi penggunanya.


(17)

Data yang ditangkap dianggap sebagai masukan, diproses kembali melalui model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

Siklus ini disebut dengan Siklus Informasi (Information Cycle) atau Siklus Pengolahan Data (Data Processing Cycle).

Gambar 1. Siklus Informasi Siklus Informasi (Davis , 1988)

Sistem informasi dapat didefenisikan sebagai berikut :

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.

3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Ladjamudin 2005, 14)

Proses

Output (Information) Input Data

Dasar Data

Penerima Data

Keputusan Tindakan Hasil tindakann


(18)

2.1.2 Komponen sistem informasi

Kita dapat mengilustrasikan 5 komponen dalam sistem informasi seperti terlihat pada gambar (Ladjamudin 2005, 16)

Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Perangkat keras berfungsi sebagai mesin

2. Perangkat lunak yang berfungsi sebagai mesin 3. Manusia yaitu pengguna

4. prosedur yang merupakan tatacara menggunakan mesin

5. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data

Gambar 2.komponen sistem informasi (Ladjamudin, 2005 )

Pengertian-pengertian di atas secara jelas memberikan definisi bahwa sistem informasi secara umum adalah suatu susunan yang sistematik dan teratur dari jaringan-jaringan aliran informasi yang saling berhubungan dalam prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam organisasi dengan maksud memberikan data kepada pengguna, baik data yang bersifat internal maupun data yang bersifat eksternal untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai suatu tujuan.

Hardware (perangkat

keras)

Software (perangkat

lunak)

Data Procedures (Prosedur)

People (Manusia)


(19)

2.1.3 Manfaat Sistem Informasi Bagi Perpustakaan

Manfaat dari penerapan sistem informasi pada perpustakaan menurut Ishak yang dikutip oleh Juanda (2008, 3) diantaranya adalah:

1. Mengefisiensikan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan. 2. Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan. 3. Meningkatkan citra perpustakaan .

4. Pengembangan infrastruktur nasional, regional dan global.

2.1.4 Penggunaan Sistem Informasi

Penggunaan sistem informasi dapat berarti menggunakan sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki sistem yang sudah ada. Sistem yang sudah lama perlu diperbaiki atau bahkan diganti, dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu :

1. Kesalahan yang tidak sengaja, yang menyebabkan kebenaran data kurang terjamin.

2. Tidak efisiensinya operasi pengolahan data tersebut.

3. Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari pemimpin atau dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah.

2.2 Sistem Informasi Perpustakaan

2.2.1 Pengertian sistem informasi perpustakaan

Sistem Informasi Perpustakaan merupakan perangkat lunak yang didesain khusus untuk mempermudah pendataan koleksi perpustakaan, katalog, data anggota/peminjam, transaksi dan sirkulasi koleksi perpustakaan.Keseluruhannya bekerja secara sistematis sehingga dapat memperbaiki administrasi dan operasional perpustakaan serta dapat menghasilkan bentuk-bentuk laporan yang efektif dan berguna bagi manajemen perpustakaan (Lutfian 2009, 1).


(20)

2.2.2 Fitur – fitur dalam sistem informasi perpustakaan

Sistem informasi perpustakaan sama halnya dengan automasi perpustakaan. Sistem perpustakaan memiliki modul-modul yang terintegrasi dari sistem yang satu ke sistem yang lain melalui fitur-fitur yang disediakan. Modul-modul yang dapat terintegrasi yaitu:

1. Modul Pengadaan

Pengadaan merupakan kegiatan pokok dari perpustakaan atau pusat dokumentasi karena kegiatan ini mengusahakan buku-buku yang dibutuhkan bekerja secara sistematis sehingga dapat ada dalam koleksi.Modul pengadaan ini berfungsi untuk membuat daftar usulan buku dan daftar pengadaan buku.

2. Modul Pengatalogan

Katalog adalah daftar barang yang berada pada suatu tempat, sedangkan katalog perpustakaan adalah daftar bahan pustaka yang ada dalam perpustakaan, yang tujuannya adalah untuk memudahkan para anggota perpustakaan untuk mengetahui koleksi perpustakaan dengan cepat.Adapun fungsi modul pengatalogan adalah untuk mengelola data koleksi buku maupun koleksi berkala.

3. Modul Keanggotaan

Keanggotaan perpustakaan sagat perlu untuk mempermudah pengguna dalam meminjam koleksi perpustakaan.Pengurusan keanggotaan setiap perpustakaan memiliki kebijakan sendiri.Modul keanggotaan berfungsi untuk mengelola data anggota seperti penambahan, pengeditan dan penghapusan data anggota.

4. Modul Sirkulasi

Sirkulasi adalah proses transaksi keluar dan masuknya koleksi perpustakaan yang melibatkan anggota perpustakaan

5. OPAC

Otomasi perpustakaan akan memudahkan pengguna/pustakawan dalam menelusur informasi khususnya katalog melalui OPAC (Online Public Access Catalog). Pengguna/ pustakawan dapat menelusur suatu judul buku secara bersamaan. Disamping itu, mereka juga dapat menelusur buku dari berbagai


(21)

pendekatan, misalnya melalui judul, kata kunci, pengarang, kata kunci pengarang, subyek, kata kunci subyek, dan sebagainya, sedangkan apabila menggunakan katalog manual, pengguna/pustakawan hanya dapat akses melalui tiga pendekatan yaitu judul, pengarang, dan subyek (Hermawan 2009, 54)

Sistem informasi perpustakaan digunakan untuk memudahkan para pustakawan dalam mengorganisir dan memberikan layanan bahan pustaka yang dimilikinya serta memudahkan pengguna untuk mencari bahan pustaka dibutuhkan. Pembuatan sistem informasi perpustakaan sangat diperlukan pada semua perpustakaan baik yang menggunakan pelayanan tertutup, maupun pelayanan terbuka. Sekalipun dalam sistem pelayanan terbuka pengguna dapat masuk ke ruang penyimpanan koleksi untuk mencari dan menemukan sendiri bahan pustaka yang di butuhkan, namun keberadaan sebuah sistem informasi perpustakaan sangat diperlukan karena pengguna perpustakaan dapat langsung mengetahui status keberadaan bahan pustaka yang diinginkan.

Pengertian-pengertian di atas secara jelas memberikan definisi bahwa sistem informasi perpustakaan adalah sistem yang digunakan dalam perpustakaan untuk menjembatani proses-proses yang ada dalam perpustakaan baik itu yang bersifat manajerial maupun operasional, serta menjembatani antara pustakawan sebagai pengelola perpustakaan dengan pengguna.Sistem informasi perpustakaan harus mampu menyediakan setidaknya 4 modul utama yaitu modul keanggotaan, modul katalogisasi, modul sirkulasi dan modul OPAC.

Menurut Prasetyo (2011, 2-4) dalam sistem informasi manajemen perpustakaan (SIMPUS) membutuhkan sejumlah tatap muka untuk melakukan pengolahan data mulai dari entry data pengarang, buku, koleksi, anggota, pegawai, proses peminjaman, pengembalian beserta denda.

Beberapa interface tersebut adalah sebagai berikut :

1. Data pengarang

Data yag diolah meliputi entri, lihat, cari, ubah, hapus. 2. Data buku


(22)

Data yang diolah meliputi entri, lihat, cari, ubah, hapus 3. Data koleksi

Data yang diolah meliputi entri, lihat, cari, ubah, hapus 4. Data anggota

Data yang diolah meliputi entri, lihat, cari, ubah, hapus 5. Data pegawai

Data yang diolah meliputi entri, lihat, cari, ubah, hapus 6. Proses peminjaman

Data yang diolah meliputi entri peminjaman, pembatalan peminjaman, batas peminjaman.

7. Proses pengembalian

Data yang diolah meliputi pengembalian buku, denda keterlambatan pengembalian

8. Data peminjaman oleh anggota

Laporan peminjaman oleh anggota.Tiap anggota dapat melakukan login untuk melihat history peminjaman buku oleh anggota, buku yang belum dikembalikan beserta denda jika terlambat.

9. Data peminjaman oleh pegawai

Pegawai dapat melihat transaksi peminjaman yang dilakukan oleh pegawai tersebut, buku mana saja yang dipinjam pada saat pegawai tersebut bertugas.

10.Buku yang dipinjam

History yang dimiliki oleh sebuah buku pernah dipinjam oleh anggota yang mana saja.

11.Rekapitulasi Peminjaman

Dalam satu periode ( 1 minggu atau 1 bulan ) dapat dibuatkan rekapitulasi jumlah peminjaman buku diperpustakaan. Dapat dikelompokkan berdasarkan judul buku, pegawai yang melayani peminjaman, pengarang buku yang dipinjam.

Dalam sistem informasi perpustakaan pada umumnya menyediakan fitur fitur untuk mempermudah manajemen suatu perpustakaan. Fitur –fitur tersebut adalah :


(23)

1. Modul Data Induk Anggota

Manajemen Data Induk Anggota, meliputi: fitur pengelolaan data anggota dilengkapi dengan pengaturan Klasifikasi dan Status Anggota. Fasilitas add/edit/delete tersedia pada data induk ini, dan di-support dengan Barcode Reader/Scanner untuk mempercepat operasionalisasi ke depannya.

2. Modul Data Induk Pustaka

Manajemen Data Induk Buku dan Inventaris, meliputi: fitur pengelolaan Data Buku hingga Data Inventaris. Informasi detil setiap buku/inventaris seperti: Judul Buku, Tajuk/Subyek, Penulis, Penerbit, Kategori/Kelompok Buku hingga setting status untuk data Inventaris Buku (fisik), seperti Nomor Inventaris, Tanggal Inventaris dan Asal Buku.

3. Modul Transaksi Pustaka

Transaksi Buku dengan Barcode Scanner/Reader. Dukungan fasilitas Barcode Reader akan dirasakan manfaatnya saat proses transaksi pustaka. Kegiatan peminjaman, pengembalian, perpanjangan hingga pendataan status buku rusak/hilang serta jumlah denda, dapat menjadi lebih cepat dan akurat dengan fasilitas barcode tersebut.

4. Modul Cetak

Cetak Kartu Anggota Perpustakaan/Katalog/Barcode.Selain fasilitas cetak kartu-kartu tersebut, juga terdapat menu cetak untuk semua laporan yang terdapat dalam Sistem Informasi Perpustakaan ini.

5. Modul Konfigurasi Transaksi dan Sistem

Konfigurasi Transaksi dan Konfigurasi Sistem, meliputi: konfigurasi data umum perpustakaan dan data transaksi (jml maks. buku dipinjam, lama peminjaman, denda, maks. perpanjangan, masa berlaku kartu anggota, setting


(24)

hari libur, hingga konfigurasi dashboard pengumuman pada halaman index SIMPERPUS. Juga terdapat konfigurasi User/Group User dan Hak Akses User.

6. Modul Pelaporan dan Statistik

Modul pelaporan dan statistik terdiri dari :

a. Laporan Anggota b. Laporan Inventaris Buku c. Laporan Peminjaman d. Laporan Pengembalian

e. Laporan Buku Yang Belum Dikembalikan f. Laporan Denda Per Periode

g. Laporan Buku Hilang/Rusak, dll.

2.3 Evaluasi Kualitas Perangkat Lunak 2.3.1 Pengertian Evaluasi

Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak pengambil keputusanuntuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan (Arikunto 2002, 36).

Roznovski (2001, 4) juga memaparkan evaluasi sebagai “setiap usaha atau proses dalam menentukan nilai”. Secara khusus evaluasi atau penilaian juga diartikan sebagai proses pemberian nilai berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan”.

Pengertian-pengertian di atas secara jelas memberikan definisi bahwa evaluasi sebuah perangkat lunak sangat perlu dilakukan untuk menilai kualitas sebuah perangkat lunak dengan tujuan tidak hanya menemukan kesalahan namun


(25)

dapat juga untuk mengetahui sejauhmana kualitas perangkat lunak yang dibuat dapat dijalankan oleh pengguna.

2.3.2 Evaluasi kualitas perangkat lunak

Menurut McCall seperti yang dikutip oleh Hariyanto (2008, 35) menyebutkan bahwa evaluasi sistem informasi dapat dilakukan dengan mengetahui kualitas perangkat lunak berdasarkan ISO 9126. ISO 9126 mengidentifikasi enam karakteristik kualitas perangkat lunak utama yaitu:

1. Functionality: kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi fungsi produk perangkat lunak yang menyediakan kepuasan kebutuhan pengguna. Fungsionalitas perangkat lunak mempunyai 5 sub-karakteristik, yaitu :

a. Suitability: Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan serangkaian fungsi yang sesuai untuk tugas-tugas tertentu dan tujuan pengguna;

b. Accuracy: Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan hasil yang presisi dan benar sesuai dengan kebutuhan;

c. Security: Kemampuan perangkat lunak untuk mencegah akses yang tidak diinginkan, menghadapi penyusup (hacker) maupun otorisasi dalam modifikasi data;

d. Interoperabilitas: Kemampuan perangkat lunak untuk berinteraksi dengan satu atau lebih sistem tertentu;

e. Compliance: Kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi standar dan kebutuhan sesuai peraturan yang berlaku.

2. Reliability: kemampuan perangkat lunak untuk perawatan dengan level performansi. Reliability atau keandalan perangkat lunak mempunyai 3 sub-karakteristik, yaitu :

a. Maturity: Kemampuan perangkat lunak untuk menghindari kegagalan sebagai akibat dari kesalahan dalam perangkat lunak;

b. Fault tolerance: Kemampuan perangkat lunak untuk mempertahankan kinerjanya jika terjadi kesalahan perangkat lunak;


(26)

c. Recoverability: Kemampuan perangkat lunak untuk membangun kembali tingkat kinerja dan memulihkan data yang rusak.

3. Efficiency: kemampuan yang berhubungan dengan sumber daya fisik yang digunakan ketika perangkat lunak dijalankan. Efesiensi perangkat lunak memiliki 2 sub-karakteristik, yaitu :

a. Time behavior: Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan respon dan waktu pengolahan yang sesuai saat melakukan fungsinya;

b. Resource behavior: Kemampuan perangkat lunak dalam menggunakan sumber daya yang dimilikinya ketika melakukan fungsi yang ditentukan

4. Maintainability: kemampuan yang dibutuhkan untuk membuat perubahan perangkat lunak. Maintanability memiliki 4 sub-karakteristik, yaitu :

a. Analyzability: Kemampuan perangkat lunak dalam mendiagnosis kekurangan atau penyebab kegagalan;

b. Changeability: Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi tertentu;

c. Stability: Kemampuan perangkat lunak untuk meminimalkan efek tak terduga dari modifikasi perangkat lunak;

d. Testability: Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi dan divalidasi perangkat lunak lain

5. Portability: kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan perangkat lunak yang dikirim ke lingkungan berbeda. Portability memiliki 4 sub-karakteristik, yaitu :

a. Adaptability: Kemampuan perangkat lunak untuk diadaptasikan pada lingkungan yang berbeda-beda;

b. Instalability: Kemampuan perangkat lunak untuk diinstal dalam lingkungan yang berbeda-beda;


(27)

c. Co-existence: Kemampuan perangkat lunak untuk berdampingan dengan perangkat lunak lainnya dalam satu lingkungan dengan berbagi sumber daya

d. Replaceability: Kemampuan perangkat lunak untuk digunakan sebagai sebagai pengganti perangkat lunak lainnya

6. Usability: kemampuan yang berhubungan dengan penggunaan perangkat lunak. Usability perangkat lunak memiliki 3 sub-karakteristik, yaitu :

a. Understandibility: Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dipahami;

b. Operabilitas: Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dioperasikan;

c. Attractiveness: Kemampuan perangkat lunak dalam menarik pengguna

Penelitian ini hanya menggunakan karakteristik perangkat lunak usability karena karakteristik tersebut memiliki seperangkat kriteria yang relevan untuk menguji penggunaan aplikasi INLIS di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues.

2.4 Sistem Informasi Perpustakaan INLIS 2.4.1 Pengertian INLIS

Dalam LaporanModul Aplikasi Komputer Perpustakaan Indonesian Integrated Library Information System (2006, 2-6) disebutkan bahwa INLIS merupakan program aplikasi perpustakaan yang menggunakan IndoMARC yang merupakan turunan dari USMARC, berbasis web dan bebas pakai (freeware). Aplikasi ini merupakan pengembangan dari aplikasi automosi perpustakaan yang sebelumnya bernama Qalis, karena Qalis masih banyak keterbatasan dan perlu perbaikan sehingga lahirlah INLIS.INLIS merupakan sistem informasi perpustakaan terpadu, yaitu sebuah sistem berbasis teknologi informasi yang didesain dan dikembangkan untuk mendukung pelaksanaan tugas subtantif dan administratif perpustakaan, khususnya di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.Yang merupakan sebuah sistem aplikasi perpustakaan yang terintegrasi


(28)

dalam mendukung operasionalisasi perpustakaan seperti pengadaan, pengelolahan, dan sirkulasi serta fungsi manajerial dalam bentuk laporan-laporan yang mempermudah pengambilan keputusan dibidang perpustakaan dalam melakukan tindakan yang diperlukan dalam mengelola perpustakaannya.

INLIS pada awalnya dirancang dan dikembangkan khusus untuk kepentingan pembangunan pangkalan data Katalog Induk Nasional (Union Catalog) yang lengkap yang dapat diakses melalui internet secara cepat dan mudah oleh pengguna perpustakaan di manapun.Penerapan teknologi informasi perpustakaan di Indonesia yang masih sangat heterogen dan melihat bahwa INLIS sendiri dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan berbagai tugas di perpustakaan, maka INLIS dikembangkan menjadi sebuah sistem perpustakaan yang lebih komprehensif dan terpadu.

INLIS sebagai sebuah sistem yang digunakan untuk mengelola berbagai basisdata bibliografis dan mengorganisasikan jaringan kerja sama antar perpustakaan, maka penerapan format standar dalam struktur data bibliografisnya merupakan syarat mutlak. Oleh karenanya, fasilitas pengembangan basisdata bibliografis yang disediakan dalam INLIS dikembangkan dengan mengacu kepada INDOMARC.INDOMARC sendiri diadopsi dari USMARC (United State Machine Readable Catalog) dan MARC, standar pengkatalogan terbacakan mesin yang digunakan dalam lingkup internasional.

Penerapan MARC akan sangat mendukung upaya Perpustakaan Nasional dalam membangun berbagai basis data nasional (national databases) untuk kepentingan seluruh perpustakaan yang ada di Indonesia maupun di luar negeri. Untuk itu kajian yang berkesinambungan terhadap sistem informasi berbasis MARC, yang perkembangannya sangat dinamis, akan sangat membantu Perpustakaan Nasional dalam pengembangan pangkalan data berstandar dan dapat dimanfaatkan dalam lingkup internasional.


(29)

2.4.2 Modul dalam INLIS

INLIS Lite merupakan rangkaian modul sistem informasi perpustakaan yang dibagi menjadi 2 (dua) bagian,yaitu modul untuk digunakan oleh pengguna dan modul untuk Administrasi.

Pengertian pengguna adalah orang atau petugas perpustakaan yang bertugas mengelola data perpustakaan dan Administrasi adalah petugas yang membantu user memelihara sistem, konfigurasi setting pada aplikasi dan lain-lain.

Modul yang bisa digunakan oleh Pengguna, terdiri dari : 1. Modul Akuisisi

2. Modul Katalog 3. Modul Keanggotaan 4. Modul Sirkulasi 5. Modul Laporan

Dan Modul Administrasi terdiri dari : 1. Penyetelan hak akses

2. Penyetelan Pengguna 3. Penyetelan Parameter

Sistem informasi INLIS terdiri dari 5 Modul Utama, yaitu : 1. Modul Akuisisi (Acquisition)

2. Modul Pengkatalogan (Cataloging) 3. Modul Penelusuran (OPAC)

4. Modul Sirkulasi (Circulation) 5. Modul Keanggotaan (Patron)

2.4.2.1Modul Akuisisi

Buku –buku yang ada di perpustakaan semuanya harus diproses Akuisi terlebih dahulu.Akuisisi ini bisa dilakukan dari hasil pengadaan perpustakaan itu sendiri yang berasal dari berbagai macam sumber, misalnya dengan pembelian langsung, hibah atau sumbangan.


(30)

Dalam melakukan akuisisi, tahap awal adalah melakukan penyetelan data. Ada beberapa setting master data yang harus dilakukan pada modul Akuisisi, yaitu :

1. Penyetelan Rekanan

2. Penyetelan Kategori Koleksi 3. Penyetelan Sumber Koleksi 4. Penyetelan Media Koleksi 5. Penyetelan Lokasi

6. Penyetelan Nomor Induk

Semua menu tersebut dimaksudkan untuk menyimpan data yang sering digunakan.Untuk semua menu penyetelan ini, pengguna bisa melakukan tambah data, hapus data, dan juga ubah data.

2.4.2.2 Modul Pengkatalogan (Cataloging Modul)

Dalam modul pengkatalogan terdapat dua fasilitas, yaitu fasilitas Bibliography Record (Cantuman Bibliografi) dan Fasilitas Authority Format (File Kendali). Bibliography Record adalah fasilitas untuk memasukkan data katalog. Authority format mempunyai fitur untuk membangun dan memelihara File Kendali (Authority File) untuk lima jenis Tajuk (headings), mencakup :

1. File Kendali untuk Tajuk Pengarang (Author Headings) 2. File Kendali untuk Tajuk Subjek (Subject Headings)

3. File Kendali Tajuk Nama Badan Korporasi (Corporate Body Name Headings)

4. File Kendali Tajuk Nama Geografis (Geographic Name Headings) 5. File Kendali Tajuk Nama Pertemuan (Meeting Name Headings).

File kendali berisi daftar tajuk yang digunakan dan tajuk yang tidak boleh digunakan. File kendali juga harus dapat menunjukkan keterkaitan antara tajuk-tajuk yang sejenis.


(31)

Dengan mengacu kepada File Kendali, seorang pengkatalog dapat memilih tajuk yang sesuai dan benar untuk bahan pustaka yang dibuatkan katalognya dan dapat menunjukkan kepada pengguna tajuk-tajuk yang mungkin dapat dijadikan sebagai alternatif dalam penelusuran. Daftar tajuk yang boleh dan tidak boleh dipakai akan terus berkembang. Oleh karenanya, diperlukan fasilitas yang memungkinkan pustakawan untuk memelihara file kendali (menambah, menghapus, membuat link dalam daftar tajuk yang boleh dan tidak boleh dipakai). Sebagaimana halnya data bibliografis, MARC juga menyediakan format standar untuk pembuatan file kendali.

2.4.2.3 Modul Sarana Penelusuran atau OPAC (Online Public Catalog)

Modul Sarana Penelusuran merupakan sebuah sistem temu kembali informasi (information retreival system), yaitu sarana bagi pengguna perpustakaan untuk menelusur (searching) bahan pustaka yang diperlukannya dengan melakukan kegiatan temu kembali informasi (information retreival) melalui data bibliografis (katalog, indeks, dan sebagainya.) yang mewakili koleksi sebuah perpustakaan. Pada umumnya, pengguna OPAC dapat dikategorikan ke dalam kelompok: Pengguna Pemula (Novice User) dan Pengguna Ahli (Advanced User), oleh karenanya diterapkan teknik penelusuran yang bervariasi dalam sistem dan temu kembali informasi ini.

Penelusuran berdasarkan tajuk dapat dilakukan dengan merujuk tiga (3) jenis Tajuk (headings) yang dijadikan dasar penelusuran, yaitu: judul, pengarang, dan subjek. Melalui penelusuran model ini, pengguna dapat meminta sistem untuk mencari informasi yang diperlukan berdasarkan Tajuk tertentu ke dalam ruas (field) tertentu saja. Sebagai contoh, bila pengguna meminta sistem untuk memanggil (retreive) bahan pustaka dengan subjek “Politik”, maka sistem akan mencari ke ruas-ruas yang berisi tajuk subjek untuk memanggil dan menampilkannya di layar dalam bentuk daftar tajuk subjek yang dijajarkan secara alfabetis dan diawali dengan kata politik.


(32)

2.4.2.4Modul Sirkulasi (Circulation Modul)

Dalam modul ini meliputi fungsi-fungsi :

1. Pelaporan statistik keanggotaan, misalnya: jumlah transaksi pendaftaran dan perpanjangan keanggotaan per tahun; Frekuensi keaktifan anggota; statistik anggota berdasarkan jenis keanggotaan, gender, wilayah domisili, dan sebagainya.

2. Pemeliharaan data aset koleksi, misalnya: Koleksi apa saja yang dipunyai, tahun terbit, jumlah eksemplar yang dipunyai, kondisi fisik koleksi, lokasi penyimpanan, dan lain-lain.

3. Status keberadaan koleksi, misalnya: Jumlah koleksi, jumlah yang dipinjam berapa, jumlah yang ada di perpustakaan, status tanggal pengembalian, dan lain-lain.

4. Transaksi peminjaman, pengembalian, perpanjangan pinjaman oleh anggota.

5. Proses peminjaman oleh perpustakaan lainnya (interlibrary loan) 6. Pencatatan denda keterlambatan pengembalian

7. Mencatat anggota yang terlambat mengembalikan, alasan keterlambatan, jumlah denda yang dikenakan disesuaikan dengan jenis koleksi yang dipinjam.

8. Pencatatan status kondisi fisik saat dikembalikan.

9. Pelaporan statistik sirkulasi, misalnya: jumlah transaksi peminjaman per tahun, frekuensi keterpakaian setiap bahan pustaka, subjek yang paling banyak diminati; keterpakaian per judul, dan sebagainya.

2.4.2.5Modul Keanggotaan (Patron Modul)

Dalam modul keanggotaan ini terdapat fungsi-fungsi :

1. Penyediaan fasilitas pembangunan basisdata Anggota Perpustakaan, yang memuat informasi tentang Nama, alamat, pekerjaan, status, nomor telpon, dan lain-lain.


(33)

3. Mencatat transaksi pendaftaran, tanggal awal masuk menjadi anggota, masa akhir berlakunya keanggotaan, perpanjangan masa keanggotaan, dan sebagainya.

4. Jenis Keanggotaan

5. Mencatat jenis anggota (Umum, Mahasiswa, Perusahaan) berikut fasilitas yang bisa digunakan dan pembatasan yang diterapkan untuk masing-masing jenis anggota.

6. Profil Keanggotaan

7. Mencatat keaktifan anggota, mencatat prilaku anggota dalam menggunakan fasilitas perpustakaan, misalnya: berapa kali terlambat dalam mengembalikan buku, pelanggaran-pelanggaran yang pernah dilakukan, dan sebagainya.

Saat ini baru 4 modul yang telah digunakan, yaitu modul pengkatalogan, modul penelusuran, modul sirkulasi dan modul keanggotaan.Walaupun merupakan sistem informasi yang terintegrasi, namun modul-modul dalam aplikasi INLIS diciptakan untuk bisa berdiri sendiri-sendiri (standalone).


(34)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian ilmiah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto 2002,136).

Dalam penelitian diperlukan metode-metode yang dipergunakan untuk memecahkan suatu permasalahan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono 2006, 8).

Dari uraian diatas maka dapat dijelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai varibel mandiri atau hanya satu variabel dengan memaparkan keadaan objek sebagaimana adanya tanpa membuat perbandingan dan menghubungkan dengan variabel lain.

Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai penggunaan aplikasi INLIS oleh pustakawan sebagai sebuah aplikasi perpustakaan.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues yang beralamat di Kampung Sepang Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues.


(35)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan peneliti dalam memperoleh data dilapangan. “Metode pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan “(Nazir 2005, 174).

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Kuesioner, yaitu menyebarkan Kuesioner kepada seluruh pegawai di

Kantor Arsip dan Perpustakan Kabupaten Gayo Lues yang menjadi responden penelitian.

2. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dari buku, laporan tahunan dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

3.4 Populasi

Populasi merupakan objek penelitian atau pihak yang memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti. Populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2006,90).

Berdasarkan pernyataan diatas yang termasuk populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Gayo Lues yang dalam pelaksanaan kerjanya berhubungan langsung dengan aplikasi INLIS. Untuk jumlah total pegawai yang menggunakan aplikasi INLIS yaitu 21 orang dengan tugas yang berbeda-beda.


(36)

3.5 Sampel

Sampel merupakan wakil dari sebagian populasi yang akan diteliti. (Sugiyono 2006,91) menyatakan bahwa “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Teknik penarikan sampel yang dipilih adalah Total Sampling atau disebut sebagai sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil (Sugiyono 2006 ,94)

Berdasarkan.pertimbangan diatas maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues yang berjumlah 21 orang.

3.6 Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2006, 160) Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Dari uraian diatas dapat dijelskan bahwa instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk mempermudah mengumpulkan dan mengolah data untuk hasil yang lebih lengkap dan sistematis.

Pada penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian, yang memuat indikator - indikator dari variabel yang relevan dengan penelitian penulis.


(37)

3.6.1 Kuesioner

Menurut Arikunto (2010, 194) kuesioner adalah “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Sedangkan menurut Sugiyono (2008, 199) “Angket atau kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”.

Untuk mengetahui Penggunaan aplikasi INLIS oleh pegawai di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues dibutuhkan beberapa aspek yang merupakan indikator yang perlu diperhatikan. Indikator tersebut berkaitan dengan bagaimana penggunaan INLIS oleh pustakawan di perpustakaan tersebut yang selanjutnya di susun dalam bentuk kisi-kisi kuesioner.

Tabel 1. Kisi-kisi kuesioner

Variabel Indikator No item Jumlah Item

Aplikasi INLIS Berdasarkan karakteristik kualitas aplikasi usability Understandibility (Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dipahami )

1,2,3,4,5, 17 6

Operabilitas (Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dioperasikan)

6,7,8,9,10,11,12,13 8

Attractiveness (Kemampuan perangkat lunak dalam menarik pengguna )


(38)

3.7 Jenis dan Sumber Data

Materi dalam penelitian ini bersumber dari :

1. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden atau objek penelitian.Untuk memperoleh data primer dilakukan penelitian lapangan melalui wawancara dan pengamatan.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang digunakan untuk mendukung data primer.Data sekunder tidak diperoleh langsung dari responden atau objek penelitian.Data sekunder diperoleh dari berbagai literatur dan bahan perpustakaan dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan topik sistem informasi perpustakaan dan karakteristik kualitas perangkat lunak.

3.7 Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk mengetahui bagaimana penggunaan aplikasi INLIS oleh pegawai pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Gayo Lues.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif.Teknik analisa deskriptif adalah menggambarkan suatu obyek secara jelas baik kualitatif maupun secara kuantitatif.Data yang diperoleh ditabulasi, kemudian dihiting melalui frekuensi persentase. Rumus perhitungan secara persentase berdasarkan pendapat (Hartono 2000,17) sebagai berikut :

P =

x 100% Keterangan : P = Prosentase

F = Frekuensi


(39)

Dalam menginterpretasikan hasil secara deskriptif, persentase jawaban responden dihitung dan dikelompokkan kedalam penafsiran dengan pedoman penafsiran sebagai berikut :

0,00% Tidak ada

0,01-24,99% Sebagian Kecil 25,00-49,99% Hampir Setengahnya

50% Setengahnya

59,1-74,99% Sebagian Besar

75,00-99,99% Pada Umumnya


(40)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues

Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues berdiri sejak tahun 2002 yang berlokasi di Kampung Sentang, Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues.

Awalnya Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues terletak di Jl. Tgk. Machmoed No. 4 Blangkejeren. Karena letaknya yang tidak strategis dan gedung tidak memadai sehingga pada tahun 2014 pemerintah setempat membuat gedung baru di Kampung Sentang Kecamatan Blangkejeren sehingga

perpustakaan tersebut mudah dijangkau oleh para pengguna perpustakaan. Perpustakaan ini dikelola oleh 21 Pegawai yang mempunyai tugas yang berbeda-beda.

Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues terdiri dari beberapa ruangan yaitu :

1. Ruangan kepala perpustakaan 2. Ruangan Tata Usaha

3. Ruangan Deposit dan Pengkajian 4. Ruangan Pelayanan dan Teknologi

5. Ruangan Pengelolaan dan Khasanah, Bimbingan dan Pengembangan 6. Ruangan Pelestarian dan Konservasi

7. Ruang Baca Anak 8. Ruang Baca Dewasa 9. Ruangan Toilet 10.Ruangan Gudang

Adapun sistem pelayanan yang dilaksanakan pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues adalah sistem pelayanan terbuka (open acces).Dimana setiap pengguna perpustakaan bebas menelusuri informasi yang dibutuhkan langsung ke rak buku tanpa perantara petugas perpustakaan.

Jam buka Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues : Senin – Kamis : Pagi pukul 08.30 – 13.00 WIB


(41)

: Siang pukul 14.00 – 16.30 WIB

Jum’at : Pagi pukul 08.30 – 12.00 WIB

: Siang 14.00 – 16.30 WIB

Sabtu : Pagi pukul 08.30 – 13.00 WIB

: Siang pukul 14.00 – 16.30 WIB 4.2 Visi dan Misi Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Gayo Lues

Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues mempunyai visi dan misi dalam mengembangkan perpustakaannya.

Adapun yang menjadi visi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues adalah “ Arsip dan Perpustakaan sebagai pusat belajar dan informasi masyarakat bagi terciptanya masyarakat yang bermartabat”.

Pusat belajar dan informasi masyarakat artinya bahwa seluruh masyarakat tanpa membedakan umur, jenis kelamain, suku, ras, agama, tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi dapat memanfaatkan layanan perpustakaan dan arsip sesuai dengan fungsinya yakni sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan bangsa.

Sedangkan yang menjadi misi perpustakaan dan arsip Kabupaten Gayo Lues adalah :

1. Mengembangkan minat dan budaya baca masyarakat dan pelajar

2. Mengembangkan kulaitas dan kuantitas layanan perpustakaan dan arsip melalui pemberdayaan SDM yang bermutu, peningkatan sarana dan prasarana serta pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi 3. Mengembangkan layanan perpustakaan desa sebagai layanan yang

menarik dan bermanfaat

4. Mengembangkan kerjasama kearsipan dan perpustakan di dalam kabupaten maupun diluar kabupaten

5. Mewujudkan pembinaan, pengelolaan, penyelamatan arsip daerah

4.3 Tujuan dan Sasaran Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Gayo Lues Perumusan dan tujuan merupakan salah satu tahap perencanaan kebijakan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ).


(42)

Adapun tujuan yang akan dicapai oleh Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya kader masa depan yang pembelajar, kreatif dan gemar membaca

2. Terwujudnya ketertarikan masyarakat terhadap perpustakan

3. Menjadikan perpustakaan daerah sebagai sumber belajar masyarakat yang mudah, murah dan lengkap

4. Terwujudnya administrasi dan pelayanan perkantoran yang profesional dan bertanggungjawab

5. Terwujudnya perpustakaan kampung yang representatif dan diminati pengunjung

6. Terwujudnya kerjasama antara perpustakaan, sekolah, pesantren, mesjid, kelompok usaha dalam rangka pemberdayaan gemar membaca

7. Terwujudnya kerjasama dengan kantor arsip dan perpustakaan lainnya se-Provinsi Aceh

8. Menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang handal

9. Meningkatkan kwalitas pelayanan public dalam pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya.

Dalam rangka upaya pencapaian tujuan Kantor Arsip dan

Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues, sasaran strategi yang akan ditempuh oleh Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues adalah sebagai berikut :

1. Terekspresikannya proses pembelajaran masyarakat dengan berpartisipasi dan meraih prestasi dalam lomba.

2. Tersebarluasnya informasi tentang perpustakaan

3. Tersedianya fasilitas dan layanan perpustakaan yang memadai

4. Terwujudnya aparatur kantor arsip dan perpustakaan yang kompeten, berwibawa, profesional dan islami

5. Meningkatkan kinerja pelayanan kantor arsip dan perpustakaan yang responsif, efektif, dan efisien

6. Bertambahnya minat baca masyarakat di desa 7. Meningkatnya pemahaman agama masyarakat


(43)

8. Meningkatnya sinergi antara perpustakaan dan kelompok usaha untuk peningkatan produktivitas masyarakat

9. Meningkatnya wawasan dan pengetahuan SDM kantor arsip dan perpustkaan

10. Mewujudkan usaha penyelamatan dan pelestarian arsip dan dokumen SKPD

11. Mewujudkan usaha-usaha pembinaan kearsipan di Kabupaten Gayo Lues 12. Meningkatkan ketertiban pengelolaan arsip di SKPD dan desa.

4.4 Struktur Organisasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues

Struktur organisasi sangat penting untuk memudahkan proses kegiatan kerja dalam suatu unit organisasi atau instansi. Untuk dapat memudahkan proses kerja operasionalnya, Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Gayo Lues membuat struktur organisasi. Bagan struktur organisasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues dapat dilihat sebagai berikut :

Sumber : Laporan Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Gayo Lues Gambar 3 : Struktur Organisasi Kantor Arsip dan

Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues KEPALA KANTOR ARSIP DAN

PERPUSTAKAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SEKSI DEPOSIT PENGKAJIAN PELAYANAN DAN TEKNOLOGI

SEKSI PENGELOLAAN KHASANAH BIMBINGAN DAN PENGEMBANGAN

SUB BAGIAN TATA USAHA

SEKSI PELESTARIAN DAN KONSERVASI


(44)

4.5 Sistem Informasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues Saat ini Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues

menggunakan teknologi komputerisasi (automasi perpustakaan) untuk sistem kerumahtanggaannya yaitu dengan menggunakan program INLIS.

Adapun modul-modul sistem informasi yang ada pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues yaitu :

1. Modul Akuisisi

Pada modul Akuisisi terdapat beberapa entri yaitu setting akuisisi( pengaturan untuk entri pengadaan, entri koleksi , daftar koleksi (memuat daftar koleksi yang sudah terdaftar dalam daftar pengadaan), daftar usulan koleksi (memuat tentang koleksi yang akan diusulkan oleh perpustakaan), import data dari excel dan stock opname

Gambar 4 : Modul Akuisisi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues

2. Modul Pengkatalogan

Dalam modul pengkatalogan terdapat beberapa entri yaitu setting katalog ( pengaturan katalog koleksi perpustakaan), entri katalog (daftar koleksi yang sudah di katalog, salin katalog (proses penyalinan katalog untuk mempermudah pekerjaan), daftar katalog (memuat tentang daftar katalog yang sudah di daftar dalam entri katalog), export data tag katalog,


(45)

cetak kartu katalog, cetak label, cetak label berwarna, koleksi yang diterima dan pengiriman bahan pustaka.

Gambar 5 : Modul pengkatalogan Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues

3. Katalog Online (OPAC) Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues

Gambar 6 : Katalog Online (OPAC) pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues

Katalog Online (OPAC) ini digunakan untuk penelusuran koleksi ke rak.Untuk penelusuran katalog online ini dapat melalui penelusuran istilah sendiri, penelusuran dengan kamus istilah, pencarian subjek, pencarian judul dan pencarian pengarang.

4. Modul Sistem Sirkulasi pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues


(46)

Pada modul sistem sirkulasi terdapat setting sirkulasi, transaksi peminjaman, transaksi pengembalian dan perpanjangan serta data pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna.

Gambar 7 : Modul Peminjaman pada Layanan Sirkulasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues

5. Modul Keanggotaan

Dalam modul keanggotaan terdiri dari beberapa entri yaitu entri anggota, data anggota dan setting keanggotaan serta dalam beranda OPAC terdapat buku tamu pengunjung sehingga dapat diketahui jumlah

pengunjung di Kantor Arsip dan perpustakaan Kabupaten Gayo Lues Gambar 8 : Buku tamu pengunjung Kantor Arsip dan Perpustakaan


(47)

Kabupaten Gayo Lues

Gambar 9 : Modul keanggotaan Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues

4.6 Understandibility INLIS (kemudahan untuk dipahami)

Untuk indikator pertama diukur dengan lima buah pertanyaan yaitu : 4.6.1 Kemudahan Pengguna dalam mengoperasikan INLIS

Sebuah perpustakaan menyediakan sistem informasi sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Untuk mengetahui apakah sistem informasi yang tersedia pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues Mudah di operasikan dengan baik atau tidak dapat kita lihat dari tabel berikut :

Tabel 2 : Kemudahan dalam mengoperasikan INLIS

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya dapat mengoperasikan aplikasi INLIS yang disediakan Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Gayo lues dengan mudah

3 (14%)

17 (81%)

1 (5%)


(48)

Dari tabel di atas responden yang menyatakan sistem informasi INLIS mudah untuk dioperasikan dinyatakan 3 responden (14%) menjawab sangat setuju, 17 responden (81%) menjawab setuju, 1 responden (5%) menjawab tidak setuju.

Dari hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan sistem informasi INLIS mudah untuk dioperasikan.Namun sebagian kecil responden menyatakan bahwa sistem informasi INLIS pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Gayo Lues tidak mudah dioperasikan. Hal ini disebabkan karena belum semua staf perpustakaan mengikuti pelatihan tentang penggunaan aplikasi INLIS. Sehingga menimbulkan kendala dalam mengoperasikan sistem INLIS tersebut.

4.6.2 Efisiensi waktu bekerja dengan INLIS

Untuk mengetahui apakah sistem informasi INLIS yang tersedia di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues dapat meningkatkan efisiensi waktu bekerja dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3 :Efisiensi waktu bekerja dengan INLIS

No Pernyataan SS S TS STS

2 Dalam penggunaan INLIS, saya dapat meningkatkan Efesiensi waktu bekerja dalam menyelesaikan tugas- tugas perpustakaan 1 (5%) 16 (76%) 4 (19%) -

Dari tabel di atas yang menyatakan sistem informasi INLIS dapat meningkatkan efesiensi waktu bekerja dalam menyelesaikan tugas-tugas

perpustakaan dinyatakan 1 responden (5%) menjawab sangat setuju, 16 responden (76%) menjawab setuju, 4 responden (19%) menjawab tidak setuju.

Dari hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju jika sistem informasi INLIS dapat meningkatkan efesiensi waktu bekerja dalam menyelesaikan tugas-tugas perpustakaan.Hal ini disebabkan karena perpustakaan menyediakan sistem informasi yang mampu memotivasi para pengguna perpustakaan untuk memanfaatkannya.Namun

sebagian kecil responden menyatakan bahwa sistem informasi pada perpustakaan tidak meningkatkan waktu bekerja dalam menyelesaikan tugas-tugas


(49)

perpustakaan.Hal ini disebabkan karena sebagian pengguna belum secara keseluruhan memahami aplikasi INLIS tersebut.

4.6.3 INLIS dapat meningkatkan kinerja pengguna

Untuk mengetahui apakah sistem informasi yang tersedia di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues dapat meningkatkan kinerja pengguna dalam menyelesaikan tugas-tugas perpustakaan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4 : Sistem Informasi dapat Meningkatkan Kinerja Perkerjaan

No Pernyataan SS S TS STS

3 Penggunaan INLIS dapat meningkatkan kinerja saya dalam

menyelesaikan tugas-tugas perpustakaan

3 (14%)

15 (72%)

3 (14%)

-

Dari tabel di atas yang responden yang menyatakan sistem informasi INLIS Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues dapat

meningkatkan kinerja perkerjaan adalah 3 responden (14%) menjawab sangat setuju, 15 responden (72%) menjawab setuju, 3 responden (14%) menjawab tidak setuju.

Dari hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan sistem informasi INLIS dapat meningkatkan kinerja perkerjaan dengan baik.Namun sebagian kecil responden menyatakan tidak setuju bahwa sistem informasi INLIS dapat meningkatkan kinerja perkerjaan.Hal ini disebabkan karena pegawai perpustakaan belum secara keseluruhan dapat menyesuaikan diri dengan sistem informasi INLIS.

4.6.4 Kejelasan menu pada INLIS mudah untuk dipahami

Untuk mengetahui Kejelasan menu pada aplikasi INLIS yang tersedia di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues dapat dilihat pada tabel berikut :


(50)

Tabel 5 :Kejelasan menu pada INLIS mudah untuk dipahami

No Pernyataan SS S TS STS

4 Kejelasan menu serta form yang ada pada aplikasi INLIS sangat mudah saya pahami

1 (5%) 13 (62%) 7 (33%) -

Dari tabel di atas responden yang menyatakan kejelasan menu pada aplikasi INLIS mudah utuk dipahami adalah 1 responden (5%) menjawab sangat setuju, 13 responden (62%) menjawab setuju, 7 responden (33%) menjawab tidak setuju.

Dari hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan Kejelasan menu pada sistem informasi INLIS mudah untuk dipahami.Namun sebagian kecil responden menyatakan tidak setuju bahwa menu sistem informasi INLIS mudah dipahami.Hal ini disebabkan karena pegawai perpustakaan belum secara keseluruhan dapat menyesuaikan diri dengan sistem informasi INLIS.

4.6.5 Konsep kata pada INLIS mudah untuk dipahami

Untuk mengetahui konsep kata pada aplikasi INLIS yang tersedia di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6 : Konsep kata pada INLIS mudah untuk dipahami

No Pernyataan SS S TS STS

5 Pada aplikasi INLIS menggunakan konsep kata yang mudah

dimengerti dan dipahami

1 (5%) 12 (57%) 8 (38%) -


(51)

Dari tabel di atas responden yang menyatakan konsep kata pada aplikasi INLIS mudah utuk dipahami adalah 1 responden (5%) menjawab sangat setuju, 12 responden (57%) menjawab setuju, 8 responden (38%) menjawab tidak setuju.

Dari hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan konsep kata pada sistem informasi INLIS mudah untuk dipahami.Namun sebagian kecil responden menyatakan tidak setuju bahwa konsep kata sistem informasi INLIS mudah dipahami.Hal ini disebabkan karena pegawai perpustakaan belum secara keseluruhan dapat menyesuaikan diri dengan sistem informasi INLIS.

4.7 Operabilitas INLIS (Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dioperasikan)

4.7.1 Kemudahan dalam menemukan informasi pada INLIS

Untuk mengetahui kemudahan dalam menemukan informasi pada INLIS dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 7 : Kemudahan menemukan informasi pada INLIS mudah

No Pernyataan SS S TS STS

6 Saya sangat mudah

menemukan informasi pada INLIS

2 (10%)

16 (76%)

3 (14%)

-

Dari tabel di atas responden yang menyatakan menemukan informasi pada INLIS mudah adalah 2 responden (10%) menjawab sangat setuju, 16 responden (76%) menjawab setuju, 3 responden (14%) menjawab tidak setuju.

Dari hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan mudah dalam menemukan informasi pada INLIS.Namun sebagian kecil responden menyatakan tidak setuju bahwa menemukan informasi pada INLIS mudah ditemukan.Hal ini disebabkan karena pegawai perpustakaan belum secara keseluruhan mengerti tentang fitur-fitur yang disediakan sistem informasi INLIS yang ada di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues.

4.7.2 Kecepatan akses menggunakan INLIS

Untuk mengetahui kemudahan dalam menemukan informasi pada INLIS dapat dilihat pada tabel berikut :


(52)

Tabel 8 : Kecepatan akses menggunakan INLIS

No Pernyataan SS S TS STS

7 Dalam menggunakan INLIS, waktu akses yang saya gunakan sangat cepat

1 (5%) 9 (43%) 10 (47%) 1 (5%)

Dari tabel di atas responden yang menyatakan waktu akses yang cepat saat menggunakan INLIS adalah 1 responden (5%) menjawab sangat setuju, 9 responden (43%) menjawab setuju, 10 responden (47%) menjawab tidak setuju dan 1 responden (5%) menjawab sangat tidak setuju.

Dari hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan tidak setuju jika akses dalam menggunakan INLIS sangat cepat. Hal ini disebabkan karena sistem informasi yang tersedia pada perpustakaan belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pengguna seperti pada jaringan WIFI yang masih dapat dikatakan belum maksimal karena proses jaringannya masih berjalan lambat.

4.7.3 Kelengkapan fitur pada INLIS

Untuk mengetahui kelengkapan fitur pada aplikasi INLIS di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 9 : Kelengkapan fitur pada INLIS

No Pernyataan SS S TS STS

8 Kelengkapan fitur yang

tersedia pada INLIS sangat mudah untuk dipahami

1 (5%) 12 (57%) 7 (33%) 1 (5%)

Dari tabel di atas responden yang menyatakan kelengkapan fitur INLIS h untuk dipahami adalah 1 responden (5%) menjawab sangat setuju, 12

responden (57%) menjawab setuju, 7 responden (33%) menjawab tidak setuju dan 1 responden (5%) menjawab sangat tidak setuju.

Dari hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju jika kelengkapan fitur pada aplikasi INLIS mudah untuk dipahami.


(53)

4.7.4 Kemudahan dalam melakukan Setting Data pada INLIS

Untuk mengetahui kemudahan dalam melakukan setting data pada INLIS dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 10 : Kemudahan dalam melakukan setting data pada INLIS

No Pernyataan SS S TS STS

9 Setting Tambah Data, hapus data dan ubah data pada INLIS sangat mudah

2 (10%) 14 (66%) 5 (24%) -

Dari tabel di atas responden yang menyatakan setting data pada INLIS mudah dipahami adalah 2 responden (10%) menjawab sangat setuju, 14 responden (66%) menjawab setuju, 5 responden (24%) menjawab tidak setuju.

Dari hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju jika setting data pada INLIS mudah

dipahami.Namun sebagian kecil responden menyatakan bahwa setting data pada INLIS tidak mudah.Hal ini disebabkan karena sebagian pengguna belum dapat menggunakan dan memanfaatkan sistem informasi INLIS tersebut sehingga timbul rasa kebingungan dalam menggunakannya.kelengkapan fitur pada aplikasi INLIS mudah untuk dipahami.

4.7.5 Kemudahan melakukan Upload file pada INLIS

Untuk mengetahui kemudahan dalam melakukan upload file pada INLIS dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 11 :Kemudahan melakukan Upload file pada INLIS

No Pernyataan SS S TS STS

10 Saya sangat mudah melakukan Upload File pada INLIS

- 4

(19%) 13 (62%)

4 (19%)

Dari tabel di atas responden yang menyatakan upload file pada INLIS mudah dilakukan adalah 4 responden (19%) menjawab setuju, 13 responden (62%) menjawab tidak setuju, 4 responden (19%) menjawab sangat tidak setuju.

Dari hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan tidak setuju jika upload file pada INLIS mudah


(54)

dilakukan. Hal ini disebabkan karena sistem informasi yang tersedia pada perpustakaan belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pengguna seperti pada jaringan WIFI yang masih dapat dikatakan belum maksimal karena proses jaringannya masih berjalan lambat.

4.7.6 Kemudahan melakukan Export data pada INLIS

Untuk mengetahui kemudahan dalam melakukan export data pada INLIS dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 12 : Kemudahan melakukan Export data pada INLIS

No Pernyataan SS S TS STS

11 Saya sangat mudah melakukan Export Data pada INLIS 1 (5%) 10 (47%) 8 (38%) 2 (10%)

Dari tabel di atas responden yang menyatakan export data pada INLIS mudah dilakukan adalah 1 responden (5%) menjawab sangat setuju, 10

responden (47%) menjawab setuju, 8 responden (19%) menjawab tidak setuju dan 2 responden (10%) menjawab sangat tidak setuju

Dari hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju jika export data pada INLIS mudah

dilakukan namun sebagian responden menyatakan tidak setuju jika export data pada INLIS mudah dilakukan. Hal ini disebabkan karena belum semua

responden mengetahui proses dari export data tersebut.

4.7.7 Kemudahan dalam melakukan Import Data pada INLIS

Untuk mengetahui kemudahan dalam melakukan export data pada INLIS dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 13 : Kemudahan dalam melakukan Import Data pada INLIS

No Pernyataan SS S TS STS

12 Saya sangat mudah melakukan Import Data pada INLIS

- 8

(38%) 12 (57%)

1 (5%)


(55)

Dari tabel di atas responden yang menyatakan export data pada INLIS mudah dilakukan adalah 8 responden (38%) menjawab setuju, 12 responden (57%) menjawab tidak setuju dan 1 responden (5%) menjawab sangat tidak setuju.

Dari hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan tidak setuju jika import data pada INLIS mudah dilakukan. Hal ini disebabkan karena belum semua responden mengetahui proses dari import data tersebut.

4.7.8 Kecepatan simpan data (saving) pada INLIS

Untuk mengetahui kecepatan simpan data pada INLIS dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 14 :Kecepatan simpan data (saving) pada INLIS

No Pernyataan SS S TS STS

13 proses simpan data (saving) pada INLIS sangat cepat

- 7

(33%) 11 (52%)

3 (14%)

Dari tabel di atas responden yang menyatakan proses simpan data pada INLIS sangat cepat adalah 7 responden (33%) menjawab setuju, 11 responden (52%) menjawab tidak setuju, 3 responden (14%) menjawab sangat tidak setuju.

Dari hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan tidak setuju jika simpan data pada INLIS sangat cepat. Hal ini disebabkan karena sistem informasi yang tersedia pada perpustakaan belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pengguna seperti pada jaringan WIFI yang masih dapat dikatakan belum maksimal karena proses jaringannya masih berjalan lambat.

4.8 Attractiveness INLIS (Kemampuan perangkat lunak dalam menarik pengguna)

4.8.1 Tampilan desain grafis INLIS

Untuk mengetahui tampilan desain grafis INLIS dapat menarik pengguna dapat dilihat pada tabel berikut :


(56)

Tabel 15 : Tampilan desain grafis INLIS

No Pernyataan SS S TS STS

14 Tampilan desain grafis INLIS sangat menarik

2 (10%) 18 (85%) 1 (5%) -

Dari tabel di atas responden yang menyatakan tampilan desain grafis pada INLIS di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues dapat menarik pengguna adalah 2 responden (10%) menjawab sagat setuju, 18 responden (85%) menjawab setuju dan 1 responden (5%) menjawab tidak setuju.

Dari hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju jika tampilan desain grafis pada INLIS dapat menarik pengguna.Hal ini disebabkan karena tampilan muka INLIS sangat menarik bagi pengguna.

4.8.2 Kenyamanan menggunakan INLIS

Untuk mengetahui apakah sistem informasi INLIS pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues nyaman untuk di gunakan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 16 :Kenyamanan menggunakan INLIS

No Pernyataan SS S TS STS

15 Saya merasa nyaman menggunakan INLIS 2 (10%) 15 (71%) 4 (19%) -

Dari tabel di atas responden yang menyatakan sistem informasi INLIS nyaman digunakan adalah 2 responden (10%) menjawab sagat setuju, 15 responden (71%) menjawab setuju dan 4 responden (19%) menjawab tidak setuju.

Dari hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju jika INLIS nyaman digunakan.Namun sebagian kecil responden merasa tidak nyaman dengan sistem informasi INLIS.Hal ini disebabkan karena pegawai perpustakaan belum secara keseluruhan dapat menyesuaikan diri dengan sistem informasi INLIS tersebut.


(57)

4.8.3 Kemudahan melakukan perbaikan pada aplikasi INLIS

Untuk mengetahui kemudahan dalam melakukan perbaikan pada INLIS dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 17 :Kemudahan melakukan perbaikan pada aplikasi INLIS

No Pernyataan SS S TS STS

16 Saya merasa mudah melakukan perbaikan pada aplikasi INLIS 1 (5%) 9 (43%) 8 (38%) 3 (14%)

Dari tabel di atas responden yang menyatakan perbaikan pada INLIS mudah dilakukan adalah 1 responden (5%) menjawab sangat setuju, 9 responden (43%) menjawab setuju, 8 responden (19%) menjawab tidak setuju dan 3

responden (14%) menjawab sangat tidak setuju.

Dari hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan tidak setuju jika perbaikan pada INLIS mudah

dilakukan.Hal ini disebabkan karena tidak semua staf perpustakaan mengikuti pelatihan tentang aplikasi INLIS sehingga mengalami kendala dalam melakukan perbaikan INLIS.

4.8.4 Kemudahan melakukan kopi MARC pada INLIS

Untuk mengetahui kemudahan dalam melakukan kopi MARC pada INLIS dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 18 : Kemudahan melakukan kopi MARC pada INLIS

No Pernyataan SS S TS STS

17 Saya merasa mudah melakukan kopi MARC pada INLIS

- 14

(66%) 6 (29%)

1 (5%)

Dari tabel di atas responden yang menyatakan kopi MARC pada INLIS mudah dilakukan adalah 14 responden (66%) menjawab setuju, 6 responden (29%) menjawab tidak setuju, 1 responden (5%) menjawab sangat tidak setuju.


(58)

Dari hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju jika proses kopi MARC pada INLIS mudah dilakukan. Hal ini dapat diartikan bahwa proses penyalinan metadata MARC dapat mempermudah pekerjaan pengguna dalam menggunakan aplikasi INLIS.


(59)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan untuk

karakteristik usability (Understandibility, Operabilitas, dan Attractiveness) dalam mengevaluasi penggunaan INLIS di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues bahwa kemampuan responden dalam memahami aplikasi INLIS sudah cukup baik. Namun hampir setengahnya responden merasa kurang nyaman dengan aplikasi INLIS tersebut. Hal ini disebabkan karena belum semua staf perpustakaan dapat menyesuaikan diri dengan sistem informasi INLIS pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues tersebut dan belum semua staf perpustakaan melakukan pelatihan tentang sistem inforamsi INLIS tersebut. Sehingga menimbulkan beberapa pendapat responden yang menyatakan tidak setuju jika sistem informasi INLIS mudah untuk di pahami maupun dioperasikan. 5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis ingin menyampaikan saran kepada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues untuk melakukan pelatihan kepada pegawai yang secara langsung menggunakan aplikasi INLIS sehingga lebih meningkatkan kinerja pustakawan dalam menyelesaikan tugas-tugas perpustakaan.


(60)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Davis, Gordon B. 1988. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Pustaka Binaman Hariyanto, Bambang. 2008. Dasar dasar informatika dan ilmu komputer disertai

aksi-aksi praktis. Yogyakarta : Graha Ilmu

Hermawan, Ricki. 2012. Layanan sirkulasi di perpustakaan

dalam

ISO 9126 . The Standard of Reference

dalam

Diakses tanggal 9 Maret 2014,pukul 15.06 wib.

Jogiyanto.1995. Analisisdan desain sistem informasi : pendekatan terstruktur. Jakarta : Andi Offset

Jogiyanto.2000. Sistem Informasi berbasis komputer. Yogyakarta: Penerbit BPFE Juanda, Agus. 2008. Rancang bangun sistem informasi perpustakaan berbasis

web dengan php dan mysql. Medan : USU Press

Kristanto, Andi. 2004. Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Gava Media

Ladjamudin ,Al-Bahra Bin.2005. Analisis sistem informasi.Yogyakarta : Gava Media

Lucas JR, Henry C. 1987. Analisis, Desain, Dan Implementasi Sistem Informasi. Edisi Tiga, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Lutfian. 2010. Sofware Informasi Perpustakaan. Jakarta : Andi Offset Media persada. 2008. Sistem informasi perpustakaan

dalam

Diakses tanggal 24 Maret 2014, pukul 14.44 wib

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 2013. User Manual Inlis Lite versi 2.1.2 Integrated Library System. Jakarta : Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Prasetyo, Eko. 2008. Pemograman php dan Mysql untuk sistem informasi perpustakaan. Yogyakarta : Graha ilmu


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Davis, Gordon B. 1988. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Pustaka Binaman Hariyanto, Bambang. 2008. Dasar dasar informatika dan ilmu komputer disertai

aksi-aksi praktis. Yogyakarta : Graha Ilmu

Hermawan, Ricki. 2012. Layanan sirkulasi di perpustakaan

dalam

ISO 9126 . The Standard of Reference

dalam

Diakses tanggal 9 Maret 2014,pukul 15.06 wib.

Jogiyanto.1995. Analisisdan desain sistem informasi : pendekatan terstruktur. Jakarta : Andi Offset

Jogiyanto.2000. Sistem Informasi berbasis komputer. Yogyakarta: Penerbit BPFE Juanda, Agus. 2008. Rancang bangun sistem informasi perpustakaan berbasis

web dengan php dan mysql. Medan : USU Press

Kristanto, Andi. 2004. Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Gava Media Ladjamudin ,Al-Bahra Bin.2005. Analisis sistem informasi.Yogyakarta : Gava

Media

Lucas JR, Henry C. 1987. Analisis, Desain, Dan Implementasi Sistem Informasi. Edisi Tiga, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Lutfian. 2010. Sofware Informasi Perpustakaan. Jakarta : Andi Offset Media persada. 2008. Sistem informasi perpustakaan

dalam

Diakses tanggal 24 Maret 2014, pukul 14.44 wib

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 2013. User Manual Inlis Lite versi 2.1.2 Integrated Library System. Jakarta : Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Prasetyo, Eko. 2008. Pemograman php dan Mysql untuk sistem informasi perpustakaan. Yogyakarta : Graha ilmu


(2)

PT. Quadra Solutions. 2006. Laporan Modul Aplikasi Komputer Perpustakaan ”Indonesian Integrated Library System” (INLIS). Jakarta.PT. Quadra Solutions.

Rahardjo,Budi. 2002. Memahami teknologi informasi : menyikapi dan membekali diri terhadap peluang dan tantangan teknologi informasi. Jakarta :Elex media komputindo

Roznovski, M. 2001. Evaluating foreign and international legal database on the internet.Law Library Resource Exchange, LLC

Santoso, Joko. 2012. Laporan perkembangan perpustakaan digital nasional Indonesia (e-Library). Jakarta : Perpustakaan Nasional RI

Sugiyono. 2003. Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan Kelima, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.2006. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono.2009. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta


(3)

LAMPIRAN

KUESIONER EVALUASI PENGGUNAAN INLIS DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN GAYO

LUES

I

Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawabanyang paling cocok, yang tersedia di dibawah pertanyaan.

Petunjuk Pengisian:

II

Nama : ... Identitas Responden

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Understandibility (Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dipahami )

1. Saya dapat mengoperasikan aplikasi INLIS yang disediakan perpustakaan dan arsip kabupaten gayo lues dengan mudah

฀ Sangat Setuju ฀ Setuju

฀ Tidak Setuju

฀ Sangat Tidak Setuju

2. Dalam penggunaan INLIS, saya dapat meningkatkan Efesiensi waktu bekerja dalam menyelesaikan tugas- tugas perpustakaan

฀ Sangat Setuju ฀ Setuju

฀ Tidak Setuju

฀ Sangat Tidak Setuju

3. Penggunaan INLIS dapat meningkatkan kinerja saya dalam menyelesaikan tugas-tugas perpustakaan

฀ Sangat Setuju ฀ Setuju


(4)

฀ Sangat Tidak Setuju

4. Kejelasan menu serta form yang ada pada aplikasi INLIS sangat mudah saya pahami

฀ Sangat Setuju ฀ Setuju

฀ Tidak Setuju

฀ Sangat Tidak Setuju

5. Pada aplikasi INLIS menggunakan konsep kata yang mudah dimengerti dan dipahami.

฀ Sangat Setuju ฀ Setuju

฀ Tidak Setuju

฀ Sangat Tidak Setuju

Operabilitas (Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dioperasikan)

6. Saya sangat mudah menemukan informasi pada INLIS ฀ Sangat Setuju

฀ Setuju ฀ Tidak Setuju

฀ Sangat Tidak Setuju

7. Dalam menggunakan INLIS, waktu akses yang saya gunakan sangat cepat ฀ Sangat Setuju

฀ Setuju ฀ Tidak Setuju

฀ Sangat Tidak Setuju

8. Kelengkapan fitur yang tersedia pada INLIS sangat mudah untuk dipahami ฀ Sangat Setuju

฀ Setuju ฀ Tidak Setuju

฀ Sangat Tidak Setuju

9. Setting Tambah Data, hapus data dan ubah data pada INLIS sangat mudah ฀ Sangat Setuju


(5)

฀ Tidak Setuju

฀ Sangat Tidak Setuju

10.Saya sangat mudah melakukan Upload File pada INLIS ฀ Sangat Setuju

฀ Setuju ฀ Tidak Setuju

฀ Sangat Tidak Setuju

11.Saya sangat mudah melakukan Export Data pada INLIS ฀ Sangat Setuju

฀ Setuju ฀ Tidak Setuju

฀ Sangat Tidak Setuju

12.Saya sangat mudah melakukan Import Data pada INLIS ฀ Sangat Setuju

฀ Setuju ฀ Tidak Setuju

฀ Sangat Tidak Setuju

13.proses simpan data (saving) pada INLIS sangat cepat ฀ Sangat Setuju

฀ Setuju ฀ Tidak Setuju

฀ Sangat Tidak Setuju

Attractiveness (Kemampuan perangkat lunak dalam menarik pengguna ) 14.tampilan desain grafis INLIS sangat menarik

฀ Sangat Setuju ฀ Setuju

฀ Tidak Setuju

฀ Sangat Tidak Setuju

15.Saya merasa nyaman menggunakan INLIS ฀ Sangat Setuju

฀ Setuju ฀ Tidak Setuju

฀ Sangat Tidak Setuju

16.Saya merasa mudah melakukan perbaikan pada aplikasi INLIS ฀ Sangat Setuju


(6)

฀ Setuju ฀ Tidak Setuju

฀ Sangat Tidak Setuju

17.Saya merasa mudah melakukan copy MARC pada INLIS ฀ Sangat Setuju

฀ Setuju ฀ Tidak Setuju