Evaluasi Promosi Melalui Media Radio pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
LAMPIRAN I
I. PEDOMAN WAWANCARA PUSTAKAWAN
Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik dalam pengumpulan data, dan dalam pelaksanaannya akan dilakukan wawancara yang mendalam guna mendapatkan data yang akurat. Berikut ini adalah pedoman wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini:
1. Apakah tujuan Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues melakukan promosi melalui siaran radio?
2. Apakah tujuan promosi melalui siaran radio sudah tercapai?
3. Apa saja manfaat yang didapatkan Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues dalam melakukan promosi melalui siaran radio? 4. Apakah melalui siaran radio Ibu/ibu dapat menyampaikan materi promosi
tentang perpustakaan dengan jelas?
5. Apakah Ibu/ibu mengalami kesulitan dalam melakukan promosi melalui siaran radio?
6. Apa yang Ibu/ibu lakukan untuk mempertahankan pendengar untuk terus mendengarkan promosi yang Ibu/ibu siarkan?
7. Kendala apa saja yang Ibu/ibu dapatkan dalam mepromosikan perpustakaan melalui media radio?
8. Upaya apa yang Ibu/ibu lakukan untuk memecahkan Masalah dalam Mengatasi Kendala dalam Promosi Perpustakaan?
9. Apa saja keunggulan radio sebagai sarana promosi perpustakaan? 10.Apa saja kelemahan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?
11.Apa yang Ibu/ibu lakukan untuk menutupi kelemahan promosi melalui siaran radio?
12.Apakah jumlah pengunjung pepustakaan bertambah setelah dilakukan promosi melalui siaran radio?
(2)
II. PEDOMAN WAWANCARA PENGGUNA PERPUSTAKAAN
Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik dalam pengumpulan data, dan dalam pelaksanaannya akan dilakukan wawancara yang mendalam guna mendapatkan data yang akurat. Berikut ini adalah pedoman wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini:
1. Apakah promosi perpustakaan melalui media radio dapat memotivasi saudara/i, untuk berkunjung dan memanfaatkan layanan perputakaan? 2. Apakah promosi layanan perpustakaan melalui media radio dapat
membantu saudara/i dalam menggunakan layanan perpustakaan?
3. Menurut saudara/i, apakah promosi yang disiarkan oleh penyiar radio sesuai dengan keadaan layanan perpustakaan yang sebenarnya?
4. Apakah media komunikasi radio sudah memadai informasi yang saudara/i butuhkan dalam menggunakan layanan Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues?
5. Apakah promosi melalui media komunikasi radio, kebutuhan saudara/i akan informasi terbaru tentang layanan perpustakaan dapat terpenuhi? 6. Apakah kualitas media komunikasi radio dalam promosi layanan
perpustakaan dapat memuaskan saudara/i sebagai pengguna layanan perpustakaan?
7. Menurut saudara/i, apakah media komunikasi radio sudah efektif dalam mempromosikan layanan perpustakaan?
(3)
LAMPIRAN II
1. HASIL TRANSKRIP WAWANCARA PUSTAKAWAN
1.1 Hasil Transkrip Wawancara Informan I
Wawancara ini diambil pada tanggal 05 November 2015, pukul 12.30 WIB. Bertempat di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues, tepatnya di ruangan kepala perpustakaan. Kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai promosi perpustakaan melalui media radio pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues. Berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I1. P: “Assalamualaikum bu ”
I1: “Walaikumsalam, silahkan masuk, oh iya silahkan duduk nak” P: “Terimakasih bu”.
I1: “Anak ini siapa dan ada perlu apa?”
P: “Nama saya asmalinda, saya mahasiswa dari USU. saya lagi mengadakan penelitian tentang skripsi saya yang berjudul “Evaluasi Promosi Melalui Media Radio Pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues” saya mau tanya-tanya sekitar penelitian saya boleh buk?”
I1: “Oh, iya boleh nak. Mau nanya apa?”
P: “Terimakasih paak. Sebelumnya saya mau tanya buk, sudah berapa lama Ibu melakukan promosi perpustakaan melalui siaran radio?” I1: “Kalo promosi melalui radio kurang lebih udah hampir empat tahun,
karena kita mulai promosi melalui siaran radio pada awal tahun 2012”.
P: “Ohh lumayan lama juga ya buk! Terus sebenarnya apa tujuan Ibu melakukan promosi perpustakaan melalui siaran radio?”
I1: “Salah satu tujuannya supaya masyarakat tahu bahwa perpustakaan yang dulunya berada di kampung Sepang dan sekarang udah pindah kesini (Bustanussalam) terus untuk membujuk masyarakat agar mau berkunjung dan menggunakan layanan yang ada di perpustakaan ini, dan untuk meningkatkan minat baca masyarakat gayo lues, karena minat baca masyarakat Gayo Lues sangat rendah”.
P: “Menurut Ibu tujuan tersebut sudah tercapai belum buk?” I1: “Sebagian sudah, namun ada juga yang belum tercapai”.
P: “Kalau begitu tujuan yang manasaja yang sudah tercapai dan yang belum tercapai?”
I1: “Saat ini yang sudah dicapai, masyarakat sudah tahu bahwa perpustakaan sudah pindah ke sini, dan sudah banyak yang
(4)
berkunjung setiap harinya dibandingkan hari-hari sebelumnya. Yang belum tercapai masih banyak pengguna perpustakaan yang tidak menggunakan layanan perpustakaan dan minat baca masyarakat masih kurang, karena kalo dilihat dari jumlah penduduk masih banyak yang belum menggunakan perpustakaan”.
P: “Apa yang Ibu lakukan supaya semua tujuan tersebut dapat tercapai?” I1: “Terus melakukan promosi setiap harinya”.
P: “Ohh gitu ya buk! Lalu apa saja manfaat yang didapatkan perpustakaan dalam melakukan promosi melalui siaran radio?”
I1: “Manfaatnya masyarakat lebih tahu lagi tentang perpustakaan setelah dilakukan promosi melalui radio, dan sebaian pengujung sudah bisa menggunakan layanan perpustakaan dari sebelum dilakukan promosi melalui radio”.
P: “Menurut Ibu penyiar dapat gak menyampaikan isi materi promosi sesuai dengan realita perpustakaan saat ini?”
I1: “Kalau promosi yang bersifat tanya jawab sesui karena sebelum dilakukan promosi tanya jawab kami survei dulu apa yang terjadi di perpustakaan, misal layanan OPAC rusak atau komputer rusak jadi kita kasih tau di waktu siaran tanya jawab. Terus kalau yang bersifat iklan karena sudah direkam kan gak mungkin kami ubah tiap harinya”.
P: “Lantas dalam sesi tanya jawab apakah menurut Ibu, penyiar dapat menyampaikan materi promosi tentang perpustakaan dengan jelas melalui siaran radio?”
I1: “Iya dapat, karena gitu tadi nak beliau survei dulu dan buat naskah jadi beliau menyampaikan materi sesui dengan naskah yang sudah beliau buat.”
P: “Ohh begitu ya buk, lalu tentang apasaja isi materi yang disampaikan penyiar dalam mempromosikan perpustakaan? ”
I1: “Tentang pelayanan dan cara-cara menggunakan layanan tersebut, memberitahukan tentang fasilitas yang ada di perpustakaan dan membujuk masyarakat supaya mau datang ke perpustakaan.”
P: “Menurut Ibu pernah gak penyiar mengalami kesulitan dalam melakukan promosi melalui siaran radio?”
I1: “Pernah, kami sering sosialisasi katanya lumayan sulit untuk mengajaru masyarakat untuk menggunakan layanan melalui radio.”
P: “Terus menurut Ibu ada gak keunggulan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?”
(5)
P: “Lantas kalau begitu buk, apa saja keunggulan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?”
I1: “Kalo keunggulannya salah satunya pendengarnya banyak, karena dapat didengarkan sampai ke pelosok desa, kedua penyiar dalam melaukan promosi melalui radio dapat berinteraksi langsung sama masyarakat pendengar radio dalam artian mereka bisa tanya apa saja yang mereka belum tahu tentang perpustakaan melalui sms atau telpon”.
P: “Terus kelemahannya ada gak buk?” I1: “Ada juga nak”.
P: “Apa aja buk kelemahan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?” I1: “Kelemahannya sering terjadi ganguan terutama pada pemancaranya,
terus siarannya hanya sepintas dan cuma mengandalkan suara, biaya promosi juga lumayan mahal”.
P: “Terus apa yang Ibu lakukan untuk menutupi kelemahan promosi melalui siaran radio?”
I1: “Untuk siarannya yang bersifat sepintas kita adakan siaran acara tanya jawab selama 1 jam, setiap hari jum’at pukul 10 wib – 11 wib supaya masyarakat bisa menanyakan apasaja tentang perpustakaan pada pustakawan yang bertanggung jawab atas promosi perpustakaan melalui radio, terus kalau karena gangguan pada pemancarnya kami tidak bisa apa-apa, dan kalau biayanya yang mahal kami kurangi jam tayangnya”.
P: “Terus buk, apakah jumlah pengunjung pepustakaan bertambah setelah dilakukan promosi melalui siaran radio?”
I1: “Iya nak, jumlah kunjungan terus meningkat setiap tahunnya”.
P: “Oh gitu ya buk. Terimakasih ya buk atas waktu dan informas yang sudah Ibu berikan”.
(6)
1.2 Hasil Transkrip Wawancara Informan II
Wawancara ini diambil pada tanggal 05 November 2015, pukul 13.00 WIB. Bertempat di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues, tepatnya di ruang pelayanan dan teknologi. Kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai promosi perpustakaan melalui media radio pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues. Berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I2. P: “Assalamualaikum kak?”
I2: “Walaikumsalam, oh iya dik linda, kenapa dik ada yang bisa kakak bantu?
P: “Kakak ada waktu? Boleh saya tanya kakak tentang penelitian skripsi saya yang berjudul “Evaluasi Promosi Melalui Media Radio Pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues?”
I2: “Iya boleh dik, kebetulan juga kakak lagi gak sibuk adik mau tanya tentang apa?”
P: “Saya mau tanya kak, sebenarnya udah berapa lama perpustakaan ini melakukan promosi melalui siaran radio?”
I2: “Udah hampir empat tahun dik”.
P: “Terus kak, apa sih tujuan perpustakaan melakukan promosi melalui siaran radio?”
I2: “Kalo tujuannya untuk menarik perhatian masyarakat supaya mau berkunjung dan memanfaatkan layanan yang tersedia di sini, terus untuk menginformasikan bahwa perpustakaan sudah pindah”.
P: “Emangnya sebelum pindah kesini belum ada promosi melalui radio ya kak?
I2: “ Belum dik”.
P: “Menurut kakak tujuan tersebut sudah tercapai belum kak?”
I2: “Sebagian udah dik, tapi dari yang kakak lihat ada juga belum tercapai”.
P: “Kalau begitu apasaja yang sudah tercapai dan yang belum tercapai kak?”
I2: “Yang sudah dicapai pengunjungnya sudah lumayan banyak dari hari pertama pindah kesini, karena sebelumnya perpustakaan ini di kampung sepang sana dik. Yang belum tercapai masih banyak pengguna perpustakaan yang belum pandai menggunakan layanan perpustakaan.
P: “Apa yang kakak lakukan supaya semua tujuan tersebut dapat tercapai?”
(7)
I2: “Kakak bantu jelasin ulang tentang apa yang di siarkan, supaya mereka lebih paham lagi karena kalau cuma dengar kan agak susah untuk di pahami gak bisa lihat realitanya kayak gimana dik”.
P: “Terus kak, apa saja manfaat yang didapatkan Perpustakaan dalam melakukan promosi melalui siaran radio?”
I2: “Salah satunya, tingkat kunjungan tambah banyak dan pengujung juga lumayan tambah banyak menggunakan layanan perpustakaan dari sebelum dilakukan promosi melalui radio karena sebelumnya hampir gak ada pun yang menggunakan layanan perpustakaan dik”.
P: “Ooh begitu ya kak? I2: “Iya dik”.
P: “Menurut kakak penyiar dapat gak menyampaikan isi materi promosi sesuai dengan realita perpustakaan saat ini?”
I2: “Kalau promosi pas sesi tanya jawab iya dapat dik, karena Ibu itu sebelum siaran surve dulu lihat keadaan disini”.
P: “Menurut kakak, penyiar dapat menyampaikan materi promosi tentang perpustakaan dengan jelas melalui siaran radio?”
I2: “Kalau menurut kakak kurang ya dik, karena masih banyak pengunjung yang belum pandai menggunakan layanan perpustakaan, malah masih ada pengunjung tingkat ruangan baca saja mereka gak tau letaknya dimana.”
P: “Ohh gitu kak, lalu tentang apasaja isi materi yang disampaikan penyiar dalam mempromosikan perpustakaan? ”
I2: “Tentang pelayanan, fasilitas yang ada di perpustakaan dan membujuk masyarakat supaya mau berkunjung dan memanfaatkan layanan yang tersedia di perpustakaan.”
P: “Menurut kakak pernah gak penyiar mengalami kesulitan dalam melakukan promosi melalui siaran radio?”
I2: “Katanya sih pernah dik, pas dia jelaskan tapi pendengar gak paham-paham tentang apa yang beliau jelaskan.”
P: “Menurut kakak ada gak keunggulan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?”
I2: “Ada dik”.
P: “Apa saja kak keunggulan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?” I2: “Kalo keunggulannya salah satunya dapat menjangkau pendengar
sampai ke pelosok desa, kedua kita juga mengadakan sesi tanya jawab setiap hari jum’at pukul 10.00 wib - 11.00 wib, jadi pendengar bisa tanya langsung ke penyiar melalui sms atau telpon kalau ada yang mau ditanyakan atau kurang paham tentang apa yang disiarkan khususnya tentang perpustakaan”.
(8)
P: “ Terus kalo kelemahannya ada gak kak?” I2: “ Ada juga dik”.
P: “Apa saja kelemahan radio sebagai sarana promosi perpustakaan kak?” I2: “Kelemahannya siarannya sekejap atau hanya selintas, sering terjadi
ganguan terutama pada pemancarnya, terus hanya mengandalkan suara tidak bisa face to face, biaya promosi melalui radio juga mahal walaupun radio ini milik pemerintah kita juga harus bayar biaya promosi dik”.
P: “Apa yang kakak lakukan untuk menutupi kelemahan promosi melalui siaran radio?”
I2: “Untuk menutupi kelemahan promosi melalui siaran radio karena sifatnya hanya sepintas kita adakan acara tanya jawab, dan kita juga mengadakan promosi melalui media lain seperti pamplet, bazar buku, dan seminar. Kalo gangguan pada jaringan itu kami gak bisa apa-apa dik karena itu tanggung jawab pihak radio”.
P: “Menurut kakak apakah jumlah pengunjung pepustakaan bertambah kak setelah dilakukan promosi melalui siaran radio?”
I2: “Iya dik, kalau jumlah kunjungan terus meningkat setiap tahunnya dik dan ini kakak lagi buat laporannya, untuk lebih jelas adik bisa lihat disini”.
P: “Oh gitu” ya kak. Terimakasih ya kak atas waktu dan informasi yang sudah kakak berikan”.
(9)
1.3 Hasil Transkrip Wawancara Informan III
Wawancara ini diambil pada tanggal 06 November 2015, pukul 12.30 WIB. Bertempat di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues, tepatnya di ruang tata usaha. Kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai promosi perpustakaan melalui media radio pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues. Berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I3.
P: “Assalamualaikum buk?” I3: “Walaikumsalam, cari siapa?”
P: “Saya nyarik buk Susanty yang bertanggung jawab tentang promosi perpustakaan melalui radio, orangnya yang mana ya buk?”
I3: “Saya sendiri orangnya”. P: “Ohh gitu ya buk”.
I3: “Anak ini dari mana dan ada perlu apa cari saya?”
P: “Saya mahasiswa dari USU. Nama saya asmalinda, saya lagi mengadakan penelitian tentang skripsi saya yang berjudul “Evaluasi Promosi Melalui Media Radio Pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues” saya mau tanya-tanya sekitar penelitian saya sama Ibu boleh buk?”
I3: “Boleh silakan mau tanya tentang apa?”
P: “Sebelumnya terimakasih atas waktunya bu! saya mau tanya, sudah berapa lama ibu menyiarkan promosi perpustakaan melalui siaran radio?”
I3: “Dari pertama kali perpustakaan mengadakan promosi melalui radio tepatnya tahun 2012, jadi kurang lebih udah hampir empat tahun”. P: “Terus sebenarnya apakah tujuan perpustakaan melakukan promosi
melalui siaran radio buk?”
I3: “Tujuannya memberitahukan kepada seluruh masyarakat bahwa perpustakaan sudah pindah, meningkatkan minat baca masyarakat dan untuk menarik minat masyarakat supaya mau berkunjung dan memanfaatkan layanan perpustakaan”.
P: “Menurut ibu tujuan tersebut sudah tercapai belum buk?” I3: “Sebagian udah, ada juga yang belum”.
P: “Kalau begitu apa saja yang sudah tercapai dan yang belum tercapai buk?”
I3: “Yang sudah dicapai dapat meningkatkan pengetahuan pengguna dalam menggunakan layanan perpustakaan, dan yang belum tercapai masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang perpustakaan
(10)
memang tingkat kunjungan bertambah tapi kalau dilihat dari data penduduk belum banyak yang mengguakan perpustakaan.
P: “Apa yang ibu lakukan supaya semua tujuan tersebut dapat tercapai?” I3: “Saya terus berusaha membangkitkan minat baca masyarakat dan
membujuk masyarakat supaya mau memanfaatkan perpustakaan. P: “Menurut Ibu selaku penanggung jawab promosi melalui radio, apa saja
manfaat yang didapatkan perpustakaan dalam melakukan promosi melalui siaran radio? ”
I3: “Menurut saya manfaatnya sangat banyak, salah satunya tingkat kunjungan tambah banyak, kedua pengujung juga tambah banyak menggunakan layanan perpustakaan, ketiga promosi melalui radio sangat mudah dilakukan dan tidak menyita waktu banyak”.
P: “Kenapa Ibu bilang promosi melalui radio mudah dilakukan dan tidak menyita waktu banyak?”
I3: “Karena waktu siaran melalui radio cuma sebentar, letak radionya juga tidak terlalu jauh dari perpustakaan, tidak perlu mengumpulkan orang banyak di suatu tempat untuk di adakan promosi mereka cukup dengerin radionya dimanapun mereka berada”.
P: “Ohh gitu ya bu ? Terus menurut ibu apa saja keunggulan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?”
I3: “Keunggulannya dapat menjangkau pendengar sampai ke pelosok desa, saya bisa berinteraksi dengan pendengar melalui sms atau telpon kalau ada yang mau ditanyakan atau kurang paham tentang apa yang saya siarkan khususnya tentang perpustakaan”.
P: “Menurut ibu ada gak kelemahan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?”
I3: “ada, kelemahannya hanya mengandalkan suara tidak bisa face to face. P: “Apa yang Ibu lakukan untuk menutupi kelemahan promosi melalui
siaran radio?”
I3: “Untuk menutupi kelemahan promosi melalui siaran radio karena tidak bisa face to face kita juga mengadakan promosi melalui pamplet, bazar buku, dan seminar”.
P: “Terus apakah dalam mempromosikan perpustakaan ibu dapat menyampaikan materi promosi tentang perpustakaan dengan jelas melalui siaran radio?”
I3: “Iya dapat, karena sebelum melakukan siaran saya terlebih dahulu menyiapkan naskah yang akan disiarkan, saya juga bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat yang lagi mendengarkan radio walaupun hanya melalui suara.”
(11)
P: “Apa isi materi yang disampaikan dalam mempromosikan perpustakaan? ”
I3: “Isinya tentang alamat perpustakaan, mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan minat baca dan membudayakan gemar membaca, layanan dan fasilitas yang dimiliki perpustakaan seperti: Koleksi buku terlengkap dengan ruang baca yang nyaman, layanan baca untuk umum, layanan baca untuk remaja, layanan baca untuk anak usia dini, Layanan Perpustakaan Keliling, layanan keanggotaan dan peminjaman buku dan cara-cara menggunakan layanan perpustakaan.” P: “Apakah ibu pernah mengalami kesulitan dalam melakukan promosi
melalui siaran radio?”
I3: “Tentu pernah, karena saya hanya bisa menjelaskan kapada pendengar melalui suara dan tidak bisa menunjukkan gambarnya untuk lebih detailnya. Contohnya pendengar bertanya tentang bagaimana cara menelusur melalui OPAC?, bagaimana cara meminjam buku, disebelahmana ruang peminjaman buku? Terkadang saya kesulitan untuk menjelaskannya karena tidak semua orang bisa memahami penjelasan saya yang hanya terbatas melalui suara.”
P: “Lalu apa yang Ibu lakukan untuk mempertahankan pendengar untuk terus mendengarkan promosi yang Ibu siarkan?”
I3: “Untuk mempertahankan pendengar acara ini kita selingi dengan musik, tidak terlalu fokus sama promosi perpustakaan supaya pendengar tidak bosan sama pembahasan kita tentang perpustakaan.” P: “Dalam mempromosikan perpustakaan melalui radio apakah ibu pernah
mengalami kendala?” I3: “Tentu pernah nak”.
P: “Kendala apa saja yang ibu dapatkan dalam mepromosikan perpustakaan melalui media radio?”
I3: “Pertama, sering kali terputus telpon dari pendengar saat mengadakan sesi tanya jawab, kedua pendengar susah memahami apa yang saya jelaskan karena tidak di sertai dengan gambar, ketiga kalau listrik padam pada saat jam promosi saya juga tidak bisa mempromosikan perpustakaan karena radio juga ikut padam, begitu juga kalau radio rusak saya tidak bisa melakukan promosi.”
P: “Lalu upaya apa yang ibu lakukan untuk memecahkan masalah dalam mengatasi kendala dalam promosi perpustakaan?”
I3: “Saya hanya bisa terus berusaha menjelaskan apa yang masyarakat tidak tahu tentang perpustakaan, selain itu saya tidak bisa apa-apa nak, karena saya cuma bertugas untuk menyiarkan sedangkan permasalahannya dibagian teknisinya”.
(12)
P: “Oh gitu'' ya buk. Terimakasih ya buk atas waktu dan informasi yang sudah Ibu berikan”.
(13)
1.4 Hasil Transkrip Wawancara Informan IV
Wawancara ini diambil pada tanggal 06 November 2015, pukul 14.30 WIB. Bertempat di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues, tepatnya di ruang tata usaha. Kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai promosi perpustakaan melalui media radio pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues. Berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I4.
P: “Assalamualaikum buk?” I4: “Walaikumsalam, cari siapa?”
P: “Saya nyarik Bapak Andi Fitra Muhsi yang bertanggung jawab tentang promosi perpustakaan melalui radio, orangnya yang maana ya buk?” I4: “Saya sendiri orangnya”.
P: “Ohh gitu ya pak”.
I4: “Anak ini dari mana dan ada perlu apa cari saya?”
P: “Saya mahasiswa dari USU. Nama saya asmalinda, saya lagi mengadakan penelitian tentang skripsi saya yang berjudul “Evaluasi Promosi Melalui Media Radio Pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues” saya mau tanya-tanya sekitar penelitian saya sama bapak boleh?”
I4: “Boleh silakan mau tanya tentang apa?”
P: “Sebelumnya terimakasih atas waktunya pak! saya mau tanya, sudah berapa lama bapak menyiarkan promosi perpustakaan melalui siaran radio?”
I4: “Dari pertama kali perpustakaan mengadakan promosi melalui radio tepatnya tahun 2012, jadi kurang lebih udah hampir empat tahun”. P: “Terus sebenarnya apakah tujuan perpustakaan melakukan promosi
melalui siaran radio pak?”
I4: “Tujuannya memperkenalkan perpustakaan kepada seluruh masyarakat dan memberitahukan bahwa perpustakaan sudah pindah, meningkatkan minat baca masyarakat dan untuk menarik minat masyarakat supaya mau berkunjung dan memanfaatkan layanan perpustakaan”.
P: “Menurut bapak tujuan tersebut sudah tercapai belum buk?” I4: “Sebagian udah, ada juga yang belum”.
P: “Kalau begitu apa saja yang sudah tercapai dan yang belum tercapai pakk?”
I4: “Yang sudah dicapai yaitu dapat dilihat dari tingkat kunjungan masyarakat yang semakin bertambah setiap harinya juga dapat
(14)
meningkatkan pengetahuan pengguna dalam menggunakan layanan perpustakaan, dan yang belum tercapai masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang perpustakaan dan bagaimana menggunakannya.
P: “Apa yang bapak lakukan supaya semua tujuan tersebut dapat tercapai?”
I4: “Terus berusaha untuk meningkatkan minat baca masyarakat dan membujuk masyarakat supaya mau memanfaatkan perpustakaan. P: “Menurut bapak selaku penanggung jawab promosi melalui radio, apa
saja manfaat yang didapatkan perpustakaan dalam melakukan promosi melalui siaran radio? ”
I4: “Salah satunya tingkat kunjungan tambah banyak, kedua pengujung juga tambah banyak menggunakan layanan perpustakaan, ketiga promosi melalui radio sangat mudah dilakukan dan tidak menyita waktu banyak”.
P: “Kenapa bapak bilang promosi melalui radio mudah dilakukan dan tidak menyita waktu banyak?”
I4: “Karena waktu siaran melalui radio cuma sebentar, letak radionya juga tidak terlalu jauh dari perpustakaan, tidak perlu mengumpulkan orang banyak di suatu tempat untuk di adakan promosi mereka cukup dengerin radionya dimanapun mereka berada”.
P: “Ohh gitu ya pak? Terus menurut bapak apa saja keunggulan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?”
I4: “Keunggulannya dapat menjangkau pendengar sampai ke pelosok desa, dan secara tidak langsung saya bisa berinteraksi dengan pendengar melalui sms atau telpon kalau ada yang mau ditanyakan atau kurang paham tentang apa yang saya siarkan khususnya tentang perpustakaan”.
P: “Menurut bapak bapak ada gak kelemahan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?”
I4: “Kelemahannya hanya mengandalkan suara sehingga menyulitkan ketika harus menjelaskan tanpa disertai gambar, jadi kita harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti untuk menggambarkan proses kerja di perpustakaan, juga sering terputusnya telepon dengan pendengar, gangguan pada pemancar radio juga mengganggu proses promosi
P: “Apa yang bapak lakukan untuk menutupi kelemahan promosi melalui siaran radio?”
(15)
I4: “Perpustakaan tidak hanya mengandalkan radio sebagai media promosi, kita juga menggunakan media lainnya seperti mengadakan promosi melalui pamplet, bazar buku, dan seminar”.
P: “Terus apakah dalam mempromosikan perpustakaan bapak dapat menyampaikan materi promosi tentang perpustakaan dengan jelas melalui siaran radio?”
I4: “Iya dapat, karena sebelum melakukan siaran saya terlebih dahulu menyiapkan naskah yang akan disiarkan, saya juga bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat yang lagi mendengarkan radio walaupun hanya melalui suara.”
P: “Apa isi materi yang disampaikan dalam mempromosikan perpustakaan? ”
I4: “Isinya tentang layanan perpustakaan, seperti pelayanan, fasilitas yang ada di perpustakaan dan cara-cara menggunakan layanan perpustakaan.”
P: 1Apakah bapak pernah mengalami kesulitan dalam melakukan promosi melalui siaran radio?”
I4: “Tentu pernah, karena saya hanya bisa menjelaskan kapada pendengar melalui suara dan tidak bisa menunjukkan gambarnya untuk lebih detailnya. Contohnya pendengar bertanya tentang bagaimana cara menelusur melalui OPAC?, bagaimana cara meminjam buku, disebelah mana ruang peminjaman buku? Terkadang saya kesulitan untuk menjelaskannya karena tidak semua orang bisa memahami penjelasan saya yang hanya terbatas melalui suara.”
P: “Lalu apa yang bapak lakukan untuk mempertahankan pendengar untuk terus mendengarkan promosi yang bapak siarkan?”
I4: “Untuk mempertahankan pendengar acara ini kita selingi dengan musik, tidak terlalu fokus sama promosi perpustakaan supaya pendengar tidak bosan sama pembahasan kita tentang perpustakaan.” P: “Dalam mempromosikan perpustakaan melalui radio apakah bapak
pernah mengalami kendala?” I4: “Tentu pernah”.
P: “Kendala apa saja yang bapak dapatkan dalam mepromosikan perpustakaan melalui media radio?”
I4: “Pertama, sering kali terputus telpon dari pendengar saat mengadakan sesi tanya jawab, kedua pendengar susah memahami apa yang saya jelaskan karena tidak di sertai dengan gambar, ketiga kalau listrik padam pada saat jam promosi saya juga tidak bisa mempromosikan perpustakaan karena radio juga ikut padam, begitu juga kalau radio rusak saya tidak bisa melakukan promosi.”
(16)
P: “Lalu upaya apa yang bapak lakukan untuk memecahkan masalah dalam mengatasi kendala dalam promosi perpustakaan?”
I4: “Saya hanya bisa terus berusaha menjelaskan apa yang masyarakat tidak tahu tentang perpustakaan, selain itu saya tidak bisa apa-apa nak, karena saya cuma bertugas untuk menyiarkan sedangkan permasalahnya dibagian teknisinya”.
P: “Oh gitu'' ya pak. Terimakasih ya pak atas waktu dan informas yang sudah Ibu berikan”.
(17)
2. HASIL TRANSKRIP WAWANCARA PENGGUNA PERPUSTAKAAN
2.1 Hasil Transkrip Wawancara Informan V
Wawancara ini diambil pada tanggal 06 November 2015, pukul 10.40 WIB. Bertempat di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues, tepatnya di ruang baca perpustakaan. Kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai promosi perpustakaan melalui media radio pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues. Berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I5. P: “Selamat siang kak?”
I5: “Siang juga dik, ada apa ya dik?”
P: “Saya mahasiswa dari USU, saya lagi mengadakan penelitian tentang skripsi saya yang berjudul “Evaluasi Promosi Melalui Media Radio Pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues” saya mau tanya sekitaran penelitian saya boleh kak?
I5: “Oh, iya dik boleh. Mau nanya apa dik?” P: “Sebelumnya nama kakak siapa ya?” I5: “Sulastri, panggil aja Sulas dik”.
P: “Iya kak, saya mau nanya kak. Apakah kakak pernah mendengarkan radio?”
I5: “Pernah dik”.
P: “ Kakak tiap hari gak dengerin radio?”
I5: “Gak terus tiap hari dik kalo ada waktu kosong aja, kenapa dik”.
P: “Gini kak, kakak pernah gak dengar promosi perpustakaan melalui radio?”
I5: “Iya pernah juga dik”.
P: “Oh iya kak, menurut kakak promosi perpustakaan melalui media radio dapat gak memotivasi kakak untuk berkunjung dan memanfaatkan layanan perputakaan?”
I5: “Iya dapat dik”.
P: “ Kenapa kakak bilang gitu apa alasannya kakak?”
I5: “Soalnya sebelumnya kakak gak berminat menggunakan perpustakaan karena mendengar promosinya di radio jadi kakak suka ke perpustakaan”
P: “Menurut kakak promosi layanan perpustakaan melalui media radio dapat gak membantu kakak dalam menggunakan layanan perpustakaan?”
(18)
P: “Ooh gitu kak, terus menurut kakak, sesuai gak kak apa yang di siarkan sama keadaan layanan perpustakaan yang sebenarnya?”
I5: “Iya sesuai dik”.
P: “Terus, apakah menurut kakak media komunikasi radio sudah memadai informasi yang kakak butuhkan dalam menggunakan layanan Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues?”
I5: “Kalo di bilang memadai sih kayaknya kurang memadai ya dik, soalnya siarannya terlalu cepat, maksudnya hanya sekilas”.
P: “Lalu, apakah promosi melalui media komunikasi radio, kebutuhan kakak akan informasi terbaru tentang layanan perpustakaan dapat terpenuhi?”
I5: “Kalo itu iya dik, karena mereka selalu mempromosikan informasi terkini.”.
P: “Terus menurut kakak apakah kualitas media komunikasi radio dalam promosi layanan perpustakaan dapat memuaskan kakak sebagai pengguna layanan perpustakaan?
I5: “Kalo dibilang puas sih kayaknya kurang memuaskan ya dik, soalnya mereka cuma menjelaskan melalui suara kita tidak bisa liat gambarannya kayak gimana untuk lebih detailnya”.
P: “Terus, menurut kakak, apakah media komunikasi radio sudah efektif dalam mempromosikan layanan perpustakaan?”
I5: “kalo dibilang efektif sudah lumayan efektiflah dik, karena mereka juga mengadakan sesi tanya jawab, tapi adik tahu sendirilah disini jaringan agak susah kadang-kadang ”.
P: “Oh gitu ya kak. Terimakasih ya kak atas waktu dan informas yang sudah kakak berikan”.
(19)
2.2 Hasil Transkrip Wawancara Informan VI
Wawancara ini diambil pada tanggal 05 November 2015, pukul 14.20 WIB. Bertempat di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues, tepatnya di ruang baca perpustakaan. Kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan mengenai promosi perpustakaan melalui media radio pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues. Berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I6.
P: “Selamat siang bang?”
I6: “Siang juga dik, ada apa ya dik?”
P: “Saya mahasiswa dari USU, saya lagi mengadakan penelitian tentang skripsi saya yang berjudul “Evaluasi Promosi Melalui Media Radio Pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues” saya mau tanya sekitar penelitian saya boleh bang?
I6: “Oh, iya boleh dik. Mau nanya apa tentang apa rupanya dik?” P: “Sebelumnya nama abang siapa ya?”
I6: “Mustaffa, panggil aja bang Taffa dik”.
P: “Oh iya bang, saya mau nanya bang, apakah abang pernah mendengarkan radio?”
I6: “pernah dik, kenapa dik”.
P: “Terus bang, abang pernah mendengar promosi perpustakaan melalui radio?”
I6: “Dulu pernah dik, tapi akhir-akhir ini gak ada lagi siaran radio dik jaringannya mati mungkin gara-gara musim hujan ini dik, kenapa rupanya dik”.
P: “Gini bang, menurut abang promosi perpustakaan melalui media radio dapat gak memotivasi abang untuk berkunjung dan memanfaatkan layanan perputakaan?”
I6: “Menurut abang iya dapat dik, soalnya sebelumnya abang gak tahu kalo perpustakaan ini ada. Abang dengar di radio itulah baru tahu kalo memang ada perpustakaan umum di Gayo Lues ini”.
P: “Menurut abang apakah promosi layanan perpustakaan melalui media radio dapat membantu abang dalam menggunakan layanan perpustakaan?”
I6: “Kalau dibilang membantu sih iya dik, tapi karena di radio cuma dijelaskan melalui suara tidak bisa lihat gambarnya kadang bingung juga sampai sini jadi abang tanya lagi sama pegawai yang di sini dik”. P: “Terus menurut abang, apakah promosi yang disiarkan oleh penyiar
(20)
I6: “Iya sesuai dik, karena yang abang lihat di sini sama kayak yang di ceritakan di radio itu sama”.
P: “Lalu, apakah media komunikasi radio sudah memadai informasi yang abang butuhkan dalam menggunakan layanan Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues?”
I6: “Kurang memadai dik, karena abang cuma bisa dengar suaranya tidak bisa lihat gambarannya, terus siarannya juga cuma sebentar”.
P: “Lalu, apakah promosi melalui media komunikasi radio, kebutuhan abang akan informasi terbaru tentang layanan perpustakaan dapat terpenuhi?”
I6: “Iya dik, karena penyiar selalu mempromosikan informasi terbaru.”. P: “Terus menurut abang apakah kualitas media komunikasi radio dalam
promosi layanan perpustakaan dapat memuaskan abang sebagai pengguna layanan perpustakaan?
I6: “Kurang memuaskan dik, karena sampai ke sini abang masih bingung kadang harus tanya lagi sama pegawai yang disini”.
P: “Terus, menurut abang, apakah media komunikasi radio sudah efektif dalam mempromosikan layanan perpustakaan?”
I6: “Kurang efektiflah dik, kalo bisa tambah lagilah promosi melalui media lain”.
P: “Oh gitu ya. Terimakasih ya bang atas waktu dan informasi yang sudah abang berikan”.
(21)
2.3 Hasil Transkrip Wawancara Informan VII
Wawancara ini diambil pada tanggal 05 November 2015, pukul 15.10 WIB. Bertempat di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues, tepatnya di ruang baca perpustakaan. Kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai promosi perpustakaan melalui media radio pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues. Berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I7. P: “Selamat siang dik?”
I7: “Siang juga kak, ada apa kak?”
P: “Kakak mahasiswa dari USU, kakak lagi mengadakan penelitian tentang skripsi kakak yang berjudul “Evaluasi Promosi Melalui Media Radio Pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues” kakak mau tanya sekitaran penelitian kakak boleh dik?
I7: “Boleh kak boleh. Kakak mau nanya apa?” P: “Nama adik siapa ya?”
I7: “Masda Fitri, panggil aja Fitri kak”.
P: “Gini dik, kakak mau nanya. Apakah adik pernah mendengarkan radio?”
I7: “Pernah kak, kenapa kak?”.
P: “Terus dik, adik pernah mendengar promosi perpustakaan melalui radio?”
I7: “Iya pernah juga kak sore-sore, kenapa rupanya kak”.
P: “Menurut adik apakah promosi perpustakaan melalui media radio dapat memotivasi adik untuk berkunjung dan memanfaatkan layanan perputakaan?”
I7: “Iya dapat kak, soalnya sebelumnya adik gak berminat menggunakan perpustakaan umum ini cuma menggunakan perpustakaan sekolah aja, karena mendengar promosinya di radio jadi adik suka kesini”.
P: “Terus, apakah promosi layanan perpustakaan melalui media radio dapat membantu adik dalam menggunakan layanan perpustakaan?” I7: “Menurut adik dapat kok kak”.
P: “Menurut adik, apakah promosi yang disiarkan oleh penyiar radio sesuai dengan keadaan layanan perpustakaan yang sebenarnya?” I7: “Kayaknya kurang ya kak, buktinya OPAC-nya aja rusak kak”.
P: “Terus, Apakah media komunikasi radio sudah memadai informasi yang adik butuhkan dalam menggunakan layanan Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues?”
(22)
I7: “kurang juga kak karena cepat kali siarannya kak, durasinya cuma berapa detik kayaknya kak”.
P: “Lalu, apakah promosi melalui media komunikasi radio, kebutuhan adik akan informasi terbaru tentang layanan perpustakaan dapat terpenuhi?”
I7: “Enggak juga kak, karena buktinya opacnya udah satu minggu rusak gak adanya dikasih tahu lewat radio kak.”.
P: “Terus menurut adik apakah kualitas media komunikasi radio dalam promosi layanan perpustakaan dapat memuaskan adik sebagai pengguna layanan perpustakaan?
I7: “Kurang memuaskan kak, soalnya siarannya cepat kali kak.”.
P: “Terus, menurut adik, apakah media komunikasi radio sudah efektif dalam mempromosikan layanan perpustakaan?”
I7: “Gak efektiflah kak, karena mereka cuma ngadain sesi tanya jawab hari Jum’at jam 10.00 wib - 11.00 wib dan kami anak sekolah masih di sekolah belajar belum pulang kak mana bisa dengerin radio ”.
P: “Oh gitu ya dik. Terimakasih ya dik atas waktu dan informas yang sudah adik berikan”.
(23)
2.4 Hasil Transkrip Wawancara Informan VIII
Wawancara ini diambil pada tanggal 06 November 2015, pukul 11.30 WIB. Bertempat di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues, tepatnya di ruang baca perpustakaan. Kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai promosi perpustakaan melalui media radio pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues. Berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I8. P: “Selamat siang kak?”
I8: “Siang dik, ada apa dik?”
P: “Saya mahasiswa dari USU, saya lagi mengadakan penelitian tentang skripsi saya yang berjudul “Evaluasi Promosi Melalui Media Radio Pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues” saya mau tanya sekitaran penelitian saya boleh kak?
I8: “Oh, iya boleh dik. Mau nanya apa dik?” P: “Nama kakak siapa ya?”
I8: “Yulita, panggil aja Itta”.
P: “Gini kak, saya mau nanya. Apakah kakak pernah mendengarkan radio?”
I8: “Pernah dik, kenapa dik”.
P: “Terus kak, kakak pernah mendengar promosi perpustakaan melalui radio?”
I8: “Iya pernah dik, kenapa dik?”.
P: “Gini kak, menurut kakak apakah promosi perpustakaan melalui media radio dapat memotivasi kakak untuk berkunjung dan memanfaatkan layanan perputakaan?”
I8: “Iya dapat dik, karena kakak juga tahu tentang perpustakaan umum ini dari radio dik”.
P: “Terus menurut kakak apakah promosi layanan perpustakaan melalui media radio dapat membantu kakak dalam menggunakan layanan perpustakaan?”
I8: “Iya membantu dik”.
P: “Menurut kakak, apakah promosi yang disiarkan oleh penyiar radio sesuai dengan keadaan layanan perpustakaan yang sebenarnya?” I8: “Iya sesuai kok dik”.
P: “Terus, Apakah media komunikasi radio sudah memadai informasi yang kakak butuhkan dalam menggunakan layanan Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues?”
(24)
I8: “Iya memadai dik, walaupun sifatnya cuma melalui suara terus sekejap tapi sangat membantu pas ada sesi tanya jawab”.
P: “Lalu, apakah promosi melalui media komunikasi radio, kebutuhan kakak akan informasi terbaru tentang layanan perpustakaan dapat terpenuhi?”
I8: “Iya dik, karena mereka selalu mempromosikan informasi terkini.”. P: “terus menurut kakak apakah kualitas media komunikasi radio dalam
promosi layanan perpustakaan dapat memuaskan kakak sebagai pengguna layanan perpustakaan?
I8: “Kalo dibilang puas sih kayaknya kurang memuaskan ya dik, soalnya radio itu sering rusak dik, terus sinyalnya suka lemah dik”.
P: “Terus, menurut kakak, apakah media komunikasi radio sudah efektif dalam mempromosikan layanan perpustakaan?”
I8: “Kalo menurut kakak kurang efektif dik, karena sekarang kayaknya udah jarang orang yang mau dengerin radio walaupun kakak pendengar setianya”.
P: “Oh gitu'' ya kak. Terimakasih ya kak atas waktu dan informas yang sudah kakak berikan”.
(25)
LAMPIRAN III DOKUMENTASI
(26)
Gambar 2. Proses Wawancara dengan Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
Gambar 3. Proses Wawancara dengan Kepala Pelayanan Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
(27)
Gambar 4. Proses Wawancara dengan Pustakawan Penanggung Jawab Radio
(28)
LAMPIRAN IV
GAMBARAN UMUM KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN GAYO LUES
1.1 Sejarah Singkat Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Gayo Lues berdiri sejak tahun 2002 yang berlokasi di Jln. H.M. Zainal Abidin, Bustanussalam kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues.
Awalnya Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues terletak di Jln. Tgk. Makmud kampung Sepang Kecamatan Blangkejeren. Karena letaknya yang tidak strategis dan gedung tidak memadai sehingga pada tahun 2012 pemerintah setempat membuat gedung baru di Jln. H.M. Zainal Abidin, Bustanussalam kecamatan Blangkejeren sehingga perpustakaan tersebut mudah dijangkau oleh para pengguna perpustakaan.
Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues terdiri dari beberapa ruangan yaitu:
1. Ruangan Kepala Perpustakaan 2. Ruangan Tata Usaha
3. Ruangan Deposit dan Pengkajian 4. Ruangan Pelayanan dan Teknologi
5. Ruangan Pengelolaan dan Khasanah, Bimbingan dan Pengembangan 6. Ruangan Pelestarian dan Konservasi
7. Ruangan Baca Anak 8. Ruangan Dewasa
(29)
9. Ruangan Tolet 10. Ruangan Gudang
1.2 Visi dan Misi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues mempunyai visi dan misi dalam mengembangkan perpustakaannya. Adapun yang menjadi visi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues adalah “Arsip dan perpustakaan sebagai pusat belajar dan informasi masyarakat bagi terciptanya masyarakat yang bermartabat”.
Pusat belajar dan informasi masyarakat artinya bahwa seluruh mayarakat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, tingkat pendidikan dan setatus sosial ekonomi dapat memanfaatkan layanan pepustakaan dan arsip sesuai dengan fungsinya yakni sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan bangsa.
Sedangkan yang menjadi misi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues adalah:
1. Mengembangan minat dan budaya baca masyarakat dan pelajar. 2. Mengembangkan kualitas dan kuantitas layanan perpustakaan dan
arsip melalui pemberdayaan SDM yang bermutu, peningkatan sarana dan prasarana serta pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. 3. Mengembangkan layanan perpustakaan desa sebagai layanan yang
menarik dan bermanfaat.
4. Mengembangkan kerjasama kearsipan dan perpustakaan di dalam kabupaten maupun di luar kabupaten.
(30)
5. Mewujudkan pembinaan, pengelolaan, penyelamatan arsip daerah.
1.3 Struktur Oganisasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
Struktur oganisasi sangat penting untuk memudahkan proses kegiatan kerja dalam suatu unit organisasi atau instansi. Untuk dapat memudahkan proses kerja operasionalnya, Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues membuat struktur organisasi. Bagan struktur organisasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues dapat dilihat sebagai berikut:
Sumber : Laporan Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Gayo Lues Gambar 1 :Struktur OganisasiKantor Arsip dan
Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues KEPALA KANTOR ARSIP DAN
PERPUSTAKAAN
SUB BAGIAN TATA USAHASA KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SEKSI DEPOSIT PENGKAJIAN PELAYANAN
DAN TEKNOLOGI
SEKSI PENGELOLAAN KHASANAH BIMBINGAN
DAN PENGEMBANGAN
SEKSI PELESTARIAN DAN KONSERVASI
(31)
1.4 Personalia (Jabatan-Jabatan Pegawai)
Saat ini pegawai Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues yang bertugas berjumlah 28 orang, yang terdiri dari 17 orang PNS dan 11 orang tenanga kontrak.
Berikut adalah kondisi pegawai menurut tingkat pendidikan ditampilkan pada table dan grafik:
Tingkat pendidikan Jumlah %
S1 13 orang 47%
Diploma 4 orang 14%
SMA 7 orang 25%
SMP 4 orang 14%
TOTAL 28 orang 100%
Sumber: Olahan Data Sekunder dari Sub Bagian Tata Usaha
Sumber : Olahan Data Sekunder dari Sub Bagian Tata Usaha S1
47%
Diploma 14% SMA
25% SMP 14%
(32)
1.5Layanan Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues 1.5.1 Sistem Layanan
Adapun sistem pelayanan yang dilaksanakan pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues adalah sistem pelayanan terbuka (open acces)
dimana setiap pengguna perpustakaan bebas menelusuri informasi yang dibutuhkan langsung ke rak buku tanpa perantara petugas perpustakaan.
1.5.2 Jenis Layanan
1. Layanan Umum 2. Layanan Remaja 3. Layanan Anak
4. Layanan Perpustakaan Keliling 5. Layanan Sirkulasi
6. Layanan Referensi
7. Layanan Pembuatan Kartu Tanda Anggota (KTA) Gratis
1.6 Jam Buka Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
Senin s/d Kamis : Pagi pukul 08.30 WIB – 13.00 WIB : Siang pukul 14.00 WIB – 16.30 WIB Jum’at : Pagi pukul 08.30 WIB – 12.00 WIB
: Siang pukul 14.30 WIB – 16.30 WIB Sabtu : Pagi pukul 08.30 WIB – 13.00 WIB
(33)
DAFTAR PUSTAKA
Aimzen. 2012. Media Massa - Radio Sebagai Salah Satu Alat Media Komunikasi Massa pada kuliah S2 Ilmu Komunikasi. Universitas Andalas,
Ajick. 2009. Analisis koleksi Perpustakaan : Seleksi, Penyiangan dan Evaluasi
<http://pustaka.uns.ac.id/?menu=new&option=detail&nid=218> (04/05/2015)
Arief, Delta. 2012. Promosi Perpustakaan Melalui Siaran Radio ( http://ariefdelt.blogspot.com/2013/07/promosi-perpustakaan-melalui-siaran.html) diaksespada tanggal 12 Mei 2015
---. My Life Is My Achievement…!!!Sukses itu kerja keras, bahagia itu
Perjuangan. Makalah Radio (Radio Siaran).
(http://syifo.blogspot.com/2015/02/promosi- perpustakaan-melalui-siaran.html) diakses pada tanggal 25 Mei 2015
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Suatu Penelitian: Pendekatan Praktek. Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto. 2012. Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Baderi, Athaillah. 2004. Promosi Perpustakaan : Bahan Ajaran Diklat Calon Pustakawan Tingkat Terampil. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional RI.
Basu, Swastha dan Irawan. 2008, Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Liberty
Bland, Michael; Alison Theaker; dan David Wragg. 2004. Hubungan Media yang Efektif. Judul Asli Effective Media Relations. Penerjemah Syahrul. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Djiwandono, Soenardi. 2008. Dasar-Dasar Evaluaasi pendidikan. Jakarta: PT INDEKS
Effendy, Onong Uchjana. 1990. Radio Siaran Teori dan Praktek. Bandung: Mandar Maju.
Hapsari, R. Dwi. 2008. Peran radio siaran (radio pertanian ciawi).
(34)
Humaira, Ciwin. 2007. Kegiatan Perpustakaan Dalam Rangka Promosi Jasa Perpustakaa. Jakarta: Universitas Terbuka Depdikbud.
Irawan. 2003. Prinsip-prinsip Pemasaran. Ed 1. Yogyakarta: BPFE.
Ishadi. 1999. Dunia Penyiaran: Prospek dan Tantangannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Joseph, G. Buchman. 1999. Commercial Radio Promotion- Promotion and Marketing for Broadcasting and Cable. Boston: Focal Press.
Keith, Michael. C. 1997. The Radio Station. Fourth Ed. Boston: Focal Press. Kelima. Jakarta: Rineka Cipta.
Kotler, Philip. 2003. Marketing Management. 11th ed. America : Prentice Hall. Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1,
Jakarta: Erlangga
Lamb, Charles W, Joseph F. Hair, dan Carl McDaniel. 2001. Pemasaran.
Penerjemah David Octarevia. Edisi 1, Buku 2. Jakarta : Salemba Empat. Masduki. 2001. Jurnalistik Radio: Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar. Morrison, Alastair M. 2002, Hospitality and Travel Marketing, Edisi Ketiga, USA: Delmar
Munthe, Moeryanto Ginting. 1996. Media komunikasi radio. RADIO ROADCASTING: Pustaka Sinar Harapan
Mustafa, Badollahi. 2012. Promosi Jasa Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka Depdikbud.
Ningsih, Eka Setia.2012. Promosi Perpustakaan. Semarang: UNDIP Phyrman. 2009. Bentuk-Bentuk Media Massa.
<http://kuliahkomunikasi.blogspot.com/2009/01/bentuk-bentuk mediamassa. html>. diakses pada tanggal 25 Mei 2015
Prasetya, freddy. 2011. Analisis Pengaruh Diferensiasi Promosi Dan Positioning
Terhadap Keputusan Pembelian. Semarang: FE UNDIP.
Qalyubi, sihabbudin.2003. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: LKiS.
(35)
Rumanti, Maria Assumpta. 2002. Dasar-Dasar Public Relations : Teori dan Praktik. Jakarta: Grasindo.
Simamora, P. Tohap. 2003. Peran radio komunitas.
Http://jrkisumut.wordpress.com/2013/02/06/ Peran-radio-komunitas/ diakses 19 mei 2015
Sufi, Rusli. 1999. Radio rimba raya di Aceh : perkembangan media komunikasi di
daerah. MASS-MEDIA;RADIO : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suryadi, Didi. 2006. Promosi Efektif: Menggugah minat dan loyalitas Pelanggan. Yogyakara: Tugu
Sutarno, NS. 2006. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Syahrial-Pamuntjak, Rusina. 1986. Pedoman Pelayanan Perpustakaan. Bandung: Remaja Karya
Umar, Husein, 2002. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Widjaja, A. W. 1993. Komunikasi : Komunikasi dan Hubungan Masyarakat.
Edisi 1, Cet 2. Jakarta : Bumi Aksara. Yuni. 2009. Strategi promosi layanan perpustakaan
(http://yuni_yuven.blog.undip.ac.id/2009/12/14/strategi-promosi-layanan-perpustakaan/) diakses pada tanggal 15 Oktober 2015
Yusup, Pawit M. 2001. Pengantar Aplikasi Teori Ilmu Sosial Komunikasi Untuk
Perpustakaan Dan Informasi. Bandung : UNPAD
(36)
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiono (2009, 15) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak.
3.2 Lokasi Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian, maka lokasi penelitian ini dilakukan di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues, yang beralamat di jln. H.MZ. Abidin, Bustanussalam kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues. Alasan memilih lokasi ini sebagai lokasi awal, karena lokasi tersebut tempat informan memanfaatkan perpustakaan dan tempat kerja informan yang akan diwawancarai.
(37)
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan Sumber data yang digunakan penelitian ini adalah:
1. Data primer, yaitu data yang secara langsung diperoleh oleh penulis dari hasil wawancara dan observasi, pengamatan peneliti seperti sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar utama melakukan interpretasi data.
2. Data sekunder, yaitu data yang bersumber dari buku jurnal, majalah, laporan tahunan dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan:
3.4.1 Wawancara
Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya-jawab sepihak. Arikunto (2012, 44). Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan tersetruktur dengan menggunakan pedoman wawancara.
Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah pustakawan yang bekerja pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues dan anggota perpustakaan yang pernah mendengarkan promosi perpustakaan melalui media radio. Informan merupakan orang yang dapat memberikan keterangan mengenai permasalahan dalam penelitian ini. Teknik pengambilan informan dilakukan
(38)
secara purposif. Menurut Sugiono (2010, 216) purposive sampling adalah “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Pertimbangan tertentu artinya informan akan dipilih karena dianggap paling tahu tentang apa yang di harapkan.
No Informan Bagian Jumlah
1 Bapak Abd. Majid, S.Pd Kepala perpustakaan 1 orang 2 Ibu Sartika Dewi, A.Md Kepala Seksi pelayanan 1 orang 3 1. Bapak Andi Fitra Muhsi
2. Ibu PLH. Susanty, SE
Penanggung jawab promosi 2 orang
4 1. Sulastri 2. Mustaffa 3. Masda Fitri 4. Yulita
Pengguna perpustakaan yang pernah mendengarkan promosi perpustakaan melalui siaran radio
4 orang
Penelitian ini dilakukan dengaan menentukan jumlah informan sebanyak tujuh orang untuk diwawancarai, yang kemudian bisa saja bertambah, pemilihan informan lebih menekankan pada kualitas pemahaman pada permasalahan yang diteliti. Pemilihan informan dilakukan dengan melihat karakteristik tertentu sesuai dengan pengetahuan informan didalam informasi yang dibutuhkan.
3.4.2 Observasi
Selain wawancara, tehnik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi. Menurut Arikunto (2002, 146) mendefinisikan bahwa observasi adalah “kegiatan yang meliputi pemusatan terhadap objek yang menggunakan seluruh aspek indra”. Dari pengertian di atas dapat dinyatakan bahwa, observasi
(39)
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara peneliti terjun langsung ke lapangan atau ke lokasi tempat penelitian yaitu pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues.
3.4.3 Studi Dokumentasi
Selain melakukan wawancara dan observasi penulis juga melakukan studi dokumentasi untuk menunjang kelengkapan data yaitu melalui pengumpulan berbagai sumber informasi dan data melalui buku, artikel, dan jurnal ilmiah yang mendukung penelitian ini.
3.5 Analisis Dokumen
Teknik analisis dokumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah triangulasi, untuk memperoleh gambaran lengkap tentang isi dokumen, dan untuk menggumpulkan data sebagai informasi awal dan sekaligus sebagai acuan terhadap informasi-informasi yang diproleh dari wawancara.
3.6 Teknik Analisis Data
Setelah data diproleh dari wawancara, untuk memudahkan dalam analisis data maka jawaban dari informan disortir, dihubungkan antara satu dengan yang lainnya. Analisis data dilakukan untuk menemukan makna dari setiap data yang terkumpul.
Menurut Sugiyono (2009, 338) “analisis data dalam penelitian kualitatif terdiri dari beberapa alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan”.
(40)
1. Reduksi data
Reduksi data dapat diartikan sebagai merangkum, memilih hal-hal pokok, kompleks, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.
Pada reduksi data penulis melakukan pengelompokan hasil wawancara sesuai dengan kategori yang telah penulis tentukan pada pedoman wawancara yang membahas tentang promosi perpustakaan melalui media radio pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues.
2. Penyajian Data
Penyajian data yang akan digunakan dalam penelitian ini berbentuk teks naratif. Untuk mempermudah pemahaman terhadap informasi yang besar jumlahnya, maka dalam penyajian data akan dilakukan penyederhanaan informasi yang komplek ke dalam satuan bentuk yang disederhanakan dan selektif. Penulis melakukan penyajian data dengan bentuk teks naratif yang terdapat pada BAB IV hasil dan pembahasan dari penelitian.
3. Verifikasi Data dan Penarikan Kesimpulan
Tahap selanjutnya setelah reduksi data dan penyajian data, maka dilakukan verifikasi dari kegiatan sebelumnya dan dilanjutkan kepenarikan kesimpulan. Pada tahap ini peneliti akan melakukan proses interpretasi data-data yang telah dikumpulkan dengan metode wawancara dan dokumentasi sambil terus menerus melakukan pencocokan terhadap kesimpulan yang akan dibuat.
(41)
3.6.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan bagian kegiatan integral dari kegiatan analisis data. Kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.
3.6.2 Reduksi Data
Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, perumusan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data secara kasar yang timbul dalam catatan-catatan tertulis di lapangan. Data kualitatif dapat diolah dengan berbagai cara yaitu melalui seleksi ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, dan menggolongkannya dalam satu pola yang lebih luas.
3.6.3 Penyajian Data
Penyajian data yang akan digunakan dalam penelitian ini berbentuk teks naratif. Untuk mempermudah pemahaman terhadap informasi yang besar jumlahnya, maka dalam penyajian data akan dilakukan penyederhanaan informasi yang komplek ke dalam kesatuan bentuk yang disederhanakan dan selektif.
3.7 Penarikan Kesimpulan
Menarik kesimpulan verifikasi dari berbagai temuan data yang diproleh selama proses penelitian berlangsung. Data akan diverifikasi setelah reduksi data dan penyajian data yang kemudian akan dilakukan penarikan kesimpulan.
Pada tahap ini peneliti akan melakukan proses menginterpretasikan data-data yang telah dikumpulkan melalui metode obsevasi, wawancara, dan studi
(42)
dokumentasi sambil terus melakukan pencocokan terhdap kesimpulan yang akan dibuat.
3.8 Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan data hasil wawancara dan dokumentasi yang telah terkumpul, perlu dilakukan pengecekan (pemeriksaan) keabsahan data. Pengecekan keabsahan data pada penelitian ini dilakukan dengan triangulasi dan ketekunan pengamatan.
3.8.1 Triangulasi
Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Metode triangulasi merupakan salah satu metode yang paling umum di pakai dalam uji validitas penelitian kualitatif, triangulasi dilakukan berdasarkan wawancara dengan informan dan studi dokumentasi oleh peneliti dalam mengamati kejadian fakta yang terdapat di lapangan. Adapun teknik triangulasi yang digunakan dalam penlitian ini adalah:
1. Tringulasi Data
Menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, hasil wawancara dan hasil observasi yang peneliti lakukan pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues.
2. Triangulasi Teori
Penggunaan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat. Pada penelitian ini
(43)
berbagai teori telah dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya data tersebut.
3. Triangulasi Metode
Penggunaan berbagai metode untuk penelitian suatu hal, seperti metode wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi pada saat wawancara dilakukan.
3.8.2 Kekuatan Pengamatan
Ketekunan pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini melalui teknik pengamatan secara teliti, rinci, dan terus menerus yang diikuti dengan kegiatan wawancara secara intensif terhadap subjek agar data yang dihasilkan terhindar dari kesalahan.
(44)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kegiatan Promosi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues telah melakukan kegiatan promosi melalui media radio sejak perpustakaan pindah ke daerah Bustanussalam tepatnya pada tahun 2012. Dan promosi dilakukan dua kali sehari setiap hari Senin s/d Minggu pukul 09.00 WIB dan pukul 17.00 WIB dan khusus pada hari Jumat diadakan siaran acara tanya jawab pada pukul 10.00 – 11.00 WIB selama 1 jam topik yang dibahas dalam acara tanya jawab ini tentang perpustakaan dalam rangka memperkenalkan perpustakaan kepada masyarakat dan mengajak masyarakat untuk menggunakan fasilitas perpustakaan.
Saat ini Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues melakukan kegiatan promosi melalui:
1. Media radio
2. Kompetisi dan lomba minat baca berita dan mengarang 3. Seminar perpustakaan
4. Pameran/bazar buku 5. Pamplet
4.2 Karakteristik Informan
Informan dalam penelitian ini adalah pustakawan dan pengguna perpustakaan. Peneliti melakukan wawancara dengan 8 informan, dimana wawancara dilakukan secara acak melalui pendekatan dan perkenalan terlebih
(45)
dahulu. Setelah melakukan perkenalan terlebih dahulu barulah kemudian diminta waktunya untuk bersedia diwawancarai. Adapun karakteristik dari para informan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Karakteristik Informan
Kode Sumber Bagian Lokasi Wawancara
Hari/Tanggal Wawancara
I1 Informan 1 Kepala
perpustakaan
Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
Kamis dan Jum’at, 5 November dan 6 November 2015
I2 Informan 2 Kepala Seksi
pelayanan
Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
Kamis dan Jum’at, 5 November dan 6 November 2015
I3 Informan 3 Penanggung
jawab promosi
Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
Kamis dan Jum’at, 5 November dan 6 November 2015
I4 Informan 4 Penanggung
jawab promosi
Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
Kamis dan Jum’at, 5 November dan 6 November 2015
I5 Informan 5 Pengguna
Perpustakaan
Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
Kamis dan Jum’at, 5 November dan 6 November 2015
I6 Informan 6 Pengguna
Perpustakaan
Kantor Arsip dan Perpustakaan
Kamis dan Jum’at, 5 November dan 6
(46)
Kabupaten Gayo Lues November 2015
I7 Informan 7 Pengguna
Perpustakaan
Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
Kamis dan Jum’at, 5 November dan 6 November 2015
I8 Informan 8 Pengguna
Perpustakaan
Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
Kamis dan Jum’at, 5 November dan 6 November 2015
Wawancara berlangsung secara informal. Wawancara dilakukan berdasarkan pada pedoman wawancara dan wawancara mendalam (depth
interview). Pelaksanaan wawancara dilakukan secara substantif dimana
wawancara dilakukan tidak harus pada suatu tempat tertentu. Wawancara juga dilakukan pada jam yang telah ditetapkan pada saat membuat janji untuk wawancara. Suasana wawancara berlangsung alamiah, apa adanya, dan tidak diatur sedemikian rupa untuk tujuan tertentu, begitu juga dengan bahasa yang digunakan adalah bahasa informal. Isi wawancara berkembang sesuai dengan jawaban yang diberikan informan.
4.3 Kategori
Setelah melakukan wawancara peneliti menyusun kerangka awal analisis sebagai acuan dan pedoman dalam melakukan coding, memilih data yang relevan dengan judul peneliti sehingga menghasilkan beberapa kategori sebagai berikut:
(47)
4.3.1 Waktu Pelaksanaan Promosi
Promosi adalah pelayanan untuk memperkenalkan fasilitas yang ada di perpustakaan agar diketahui oleh masyarakat sekaligus menagajak masyarakat untuk memanfaatkannya. Untuk mengetahui waktu pelaksanaan promosi perpustakaan melalui siaran radio maka peneliti mewawancarai informan I1, I2, I3, I4. Berikut adalah petikan wawancara mengenai waktu pelaksanaan promosi melalui radio:
Pertanyaan 1: Sudah berapa lama Bapak/Ibu melakukan promosi perpustakaan melalui siaran radio?
Berikut adalah jawaban informan I1, I2, I3, I4 mengenai pertanyaan diatas: “Sudah empat tahun, karena promosi perpustakaan dimulai pada awal
tahun 2012”.
Pertanyaan 2: Dalam sehari, berapa kali promosi perpustakaan disiarkan di radio?
Berikut adalah jawaban informan I1, I2, I3, I4 mengenai pertanyaan diatas: “Promosi perpustakaan disiarkan dua kali sehari, tepatnya pada pukul
10.00 WIB dan pukul 17.00 WIB”.
Informan I1 dan I3 menambahkan pada hari Jumat dilakukan siaran acara tanya jawab selama 1 jam. Seperti pernyataan informan berikut:
“Pada hari Jumat pukul 10.00 – 11.00 WIB diadakan siaran acara tanya jawab selama 1 jam, agar masyarakat dapat menanyakan apa saja tentang perpustakaan kepada pustakawan yang bertanggung jawab atas promosi perpustakaan melalui radio”.
Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues telah melakukan kegiatan promosi melalui radio sejak tahun 2012. Dan waktu promosi dilakukan dua kali sehari setiap hari
(48)
dan pada hari Jumat pukul 10.00 – 11.00 WIB diadakan siaran acara tanya jawab selama 1 jam tentang perpustakaan kepada pustakawan.
4.3.2 Tujuan Promosi
Sebelum melakukan promosi melalui radio terlebih dahulu perlu diketahui apa tujuan melakukan promosi melalui siaran radio supaya dapat memudahkan dalam mencapai hasil yang ingin dicapai. Tujuan dilakukannya promosi melalui radio adalah untuk memperkenalkan perpustakaan kepada masyarakat agar mengetahui keberadaan perpustakaan.
Setelah masyarakat mengetahui keberadaan perpustakaan diharapkan masyarakat agar mengingat perpustakaan dan tertarik untuk menggunakan layanan perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkannya. Untuk mengetahui tujuan promosi perpustakaan melalui siaran radio maka peneliti mewawancarai informan I1, I2, I3, I4 I5, I6, I7, dan I8. Berikut adalah petikan wawancara mengenai tujuan promosi perpustakaan melalui radio:
Pertanyaan 1: Apasaja tujuan Bapak/Ibu melakukan promosi perpustakaan melalui siaran radio?
Berikut adalah jawaban informan I1, I2, I3, I4 mengenai pertanyaan diatas: “Tujuan promosi perpustakaan melalui radio adalah memberitahukan
perpindahan alamat perpustakaan yang dulu berada di kampung Sepang dan sudah berpindah ke Bustanussalam, mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan minat baca dan membudayakan gemar membaca, memanfaatkan layanan dan fasilitas yang ada di perpustakaan”.
Dengan melakukan kegiatan promosi perpustakaan melalui media radio maka pihak perpustakaan dapat mengetahui tingkat ketercapaian tujuan dilakukannya promosi perpustakaan. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian
(49)
tujuan promosi perpustakaan melalui siaran radio maka peneliti mewawancarai informan I1, I2, I3, I4, Berikut adalah petikan wawancara mengenai tingkat ketercapaian tujuan promosi perpustakaan melalui radio:
Pertanyaan 2: Apakah tujuan promosi perpustakaan melalui siaran radio sudah tercapai?
Berikut adalah jawaban informan I1, I2, I3, I4 mengenai pertanyaan diatas: “Sudah, namun ada juga yang belum tercapai”.
Informan I2, dan I3, menjelaskan mengenai ketercapaiantujuan promosi melalui radio yaitu tingkat kunjungan bertambah namun masih banyak pengguna perpustakaan yang belum menggunakan layanan perpustakaan, dapat dilihat dari data penduduk yang tidak sebanding dengan tingkat kunjungan ke perpustakaan dan masih rendahnya minat baca masyarakat. Seperti pernyataan informan I2, I3, berikut:
“Tingkat kunjungan ke perpustakaan terus meningkat, namun dilihat dari data penduduk tidak sebanding dengan tingkat kunjungan masyarakat ke perpustakaan, dan masih banyak pengguna yang belum bisa menggunakan fasilitas perpustakaan dengan baik serta minat baca masyarakat masih kurang”.
Hal yang berbeda dikatakan informan I1, dan I4, mengenai tingkat ketercapaian pelaksanaan promosi perpustakaan melalui media radio, seperti pernyataan informan I1, dan I4 berikut:
“Setelah dilakukan promosi perpustakaan melalui radio masyarakat mengetahui keberadaan perpustakaan yang telah pindah, dan tingkat kunjungan semakin banyak setiap harinya dibandingkan hari-hari sebelumnya dan dapat meningkatkan pengetahuan pengguna dalam menggunakan layanan perpustakaan”
(50)
Hal tersebut dapat diketahui dari pernyataan informan I5, I6, I7, dan I8 tentang pendapat mereka tentang perpustakaan setelah mendengar promosi perpustakaan melalui media radio:
“Sebelumnya saya tidak tahu bahwa ada perpustakaan umum di Gayo Lues dan setelah saya dengar promosi perpustakaan di radio saya jadi berminat berkunjung ke perpustakaan dan menggunakan layanan yang tersedia di perpustakaan ini”
Dari pernyataan informan di atas dapat diketahui bahwa tujuan Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues melakukan promosi melalui media radio adalah agar masyarakat mengetahui keberadaan perpustakaan yang dulunya berada di kampung Sepang dan sekarang berada di daerah Bustanussalam, sehingga masyarakat memiliki minat untuk datang berkunjung dan memanfaatkan layanan yang tersedia di perpustakaan. Selain itu, untuk meningkatkan minat baca masyarakat Gayo Lues karena minat baca masyarakat Gayo Lues sangat rendah. Masyarakat lebih memilih internet untuk mendapatkan informasi. Sehingga dengan adanya promosi perpustakaan dapat memberikan informasi bagi masyarakat tentang sarana dan prasarana yang da di perpustakaan sehingga akan mendorong minat membaca serta minat berkunjung masyarakat.
4.3.3 Manfaat Promosi
Perpustakaan juga perlu mengetahui manfaat yang didapatkan setelah melakukan promosi melalui siaran radio. Untuk mengetahui manfaat promosi perpustakaan melalui siaran radio bagi perpustakaan maka peneliti mewawancarai informan I1, I2, I3, I4. Berikut adalah petikan wawancara mengenai manfaat promosi perpustakaan melalui siaran radio bagi perpustakaan:
(51)
Pertanyaan 1: Apasaja manfaat yang didapatkan perpustakaan dalam melakukan promosi melalui siaran radio?
Berikut adalah jawaban informan I1, I2, I3, I4 mengenai pertanyaan diatas: “Promosi melalui radio dapat membantu perpustakaan dalam
memperkenalkan perpustakaan kepada masyarakat sehingga
perpustakaan tidak perlu repot-repot lagi untuk melakukan promosi atau penyuluhan ke desa-desa tentang manfaat perpustakaan bagi masyarakat dan dapat meningkatkan kunjungan dan tingkat pemanfaatan layanan perpustakaan juga semakin bertambah banyak dibanding sebelum dilakukan promosi melalui radio”.
Dan promosi perpustakaan melalui radio juga dapat menambah tingkat kunjungan perpustakaan setiap tahunnya seperti pernyataan informan I1, I2, I3, I4 berikut ini mengenai bertambahnya tingkat kunjungan perpustakaan.
Pertanyaan 2: Apakah jumlah pengunjung pepustakaan bertambah setelah dilakukan promosi perpustakaan melalui siaran radio? Berikut adalah jawaban informan I1, I2, I3, I4 mengenai pertanyaan diatas: “Iya, jumlah kunjungan terus meningkat setiap tahunnya”.
Informan I2, menambahkan penjelasan tentang bukti bertambahnya tingkat kunjungan seperti pernyaannya berikut ini:
“…dan ini saya lagi buat laporan tahuan pengunjung, untuk lebih jelas bisa lihat di laporan pengunjung berikut ini”
Tahun Jumlah Pengunjung
2012 814 orang
2013 1.053 orang
2014 2.423 orang
2015 2.615 orang
(52)
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa manfaat dilakukannya promosi melalui siaran radio bagi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues yaitu mempermudah perpustakaan dalam memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada masyarakat hingga ke pelosok desa, dan juga dapat menambah tingkat kunjungan perpustakaan dan dapat menambah tingkat pemanfaatan layanan perpustakaan.
4.3.4 Keunggulan Radio Sebagai Sarana Promosi
Untuk mengetahui keunggulan radio sebagai sarana promosi perpustakaan maka peneliti mewawancarai informan I1, I2, I3, I4, I5, I6, I7 dan I8. Berikut adalah petikan wawancara mengenai keunggulan radio sebagai sarana promosi perpustakaan:
Pertanyaan 1: Apasaja keunggulan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?
Jawaban informan I1, I2, I3, I4 mengenai keunggulan radio sebagai sarana promosi perpustakaan:
“Keunggulan radio sebagai sarana promosi perpustakaan pendengarnya banyak karena dapat didengarkan sampai ke pelosok, dalam sesi tanya jawab pendengar bisa bertanya langsung ke pustakawan melalui sms atau telpon jika ada yang ingin ditanyakan atau kurang paham tentang apa yang disiarkan khususnya tentang perpustakaan”.
Informan I5, I6, I8 menambahkan bahwa setelah mendengar promosi perpustakaan melalui radio mereka termotivasi untuk berkunjung ke perpustakaan seperti pernyataan informan berikut ini:
(53)
Pertanyaan 2: Setelah mendengar promosi perpustakaan melalui radio, apakah saudara/i berminat untuk berkunjung dan memanfaatkan layanan perputakaan?
Berikut adalah jawaban informan I5, I6, I8 mengenai pertanyaan diatas: “iya, karena sebelumnya saya tidak tahu bahwa ada perpustakaan umum
di Gayo Lues, setelah mendengar promosi perpustakaan di radio saya mengetahui keberadaan perpustakaan dan saya sering berkunjung ke
perpustakaan dan memanfaatkan layanan yang tersedia di
perpustakaan”.
I7 menambahkansebelum mendengar promosi perpustakaan di radio beliau hanya menggunakan perpustakaan sekolah sebagai sumber informasi, berikut adalah pernyataan informan I7 mengenai minat untuk menggunakan perpustakaan umum setelah mendengar promosi perpustakaan melalui radio:
“Sebelumnya saya tidak berminat menggunakan perpustakaan umum, saya hanya menggunakan perpustakaan sekolah, karena mendengar promosinya di radio saya suka ke perpustakaan umum”.
Informan I5, I6, dan I8 juga mengatakan bahwa promosi perpustakaan dapat membantu mereka dalam menggunakan layanan perpustakaan, berikut adalah petikan wawancara mengenai promosi perpustakaan dapat membantu pengguna dalam menggunakan layanan perpustakaan:
Pertanyaan 4: Menurut saudara/i apakah promosi layanan perpustakaan melalui radio dapat membantu saudara/i dalam menggunakan layanan perpustakaan?
Berikut adalah jawaban informan I5, I6, dan I8 mengenai pertanyaan diatas: “Sangat membantu”
(54)
“Kurang membantu, karena siarannya terlalu cepat dan durasinya sangat singkat”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa media radio sangat efektif dalam memasarkan suatu produk/jasa karena pendengarnya banyak dan dapat menjangkau lapisan masyarakat hingga ke pelosok sehingga memudahkan dalam penyampaian informasi. Dengan mengadakan sesi tanya jawab selama satu jam di radio juga membantu pustakawan untuk mengajak dan menarik minat masyarakat untuk lebih mengenal dunia perpustakaan dan secara tidak langsung juga pustakawan telah berkomunikasi dengan masyarakat tanpa harus datang ke berbagai pelosok untuk mempromosikan perpustakaan.
4.3.5 Kelemahan Radio Sebagai Sarana Promosi
Sebagai media promosi, radio juga memiliki kelemahan sebagai sarana untuk mempromosikan perpustakaan. Untuk mengetahui kelemahan radio sebagai sarana promosi perpustakaan maka peneliti mewawancarai informan I1, I2, I3, I4. Berikut adalah petikan wawancara mengenai kelemahan radio sebagai sarana promosi perpustakaan:
Pertanyaan 1: Apasaja kelemahan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?
Berikut adalah jawaban informan I1, I2, I3, I4 mengenai pertanyaan diatas: “Kelemahan radio sebagai sarana promosi adalah biaya promosi mahal,
dan juga ketika siaran sering terjadi gangguan terutama pada pemancarnya sehingga mengganggu siaran dan merugikan pihak perpustakaan karena siarannya hanya sebentar jadi iklannya terpotong atau bahkan tidak dilakukan sama sekali”.
Informan I2 dan I4 menambahkan selain promosi yang disiarkan hanya beberapa menit saja, media radio juga hanya mengandalkan suara sehingga
(1)
3. Ibu Hotlan Siahaan, S.Sos, M.I.Kom, selaku Dosen Pembimbing I penulis yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, pengarahan dan saran serta meluangkan waktu kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
4. Ibu Himma Dewiyana, ST, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing II penulis
yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, pengarahan dan saran serta meluangkan waktu kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Belling Siregar, M.Lib selaku Penguji I yang telah
memberikan saran yang bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga menjadi lebih baik lagi.
6. Ibu Laila Hadri Nasution, S.Sos, M.P selaku Penguji II yang telah
memberikan saran yang bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga menjadi lebih baik lagi.
7. Kepada seluruh Dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang dengan tulus telah memberikan bekal ilmu kepada penulis selama penulis kuliah dan menyelesaikan pendidikan Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
8. Kepada kepala dan seluruh staf pustakawwn di Kantor Arsip dan
Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini terutama dalam hal pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan penulis didalam penulisan skripsi ini.
9. Kepada seluruh keluarga besar Cik Palah, Mak Icha, Pun Mina, Npun
(2)
dorongan, motivasi, do’a dan kasih sayang serta semangat dalam setiap keadaan. Karena semangat dan do’a yang kalian berikan merupakan penyemangat bagi saya dalam penulisan skripsi ini.
10.Kepada Alfaruq Chandra Kusuma, S.Pd yang sudah Penulis anggap
sebagai teman, sahabat dan keluarga yang selalu memberi semangat dan dukungan kepada Penulis.
11.Kepada sahabat-sahabatku Kiki, Okta, Badai, Mala,Wirda, Maya, Yanti,
Yohana, Kak Fitri, Kak Elly, Riska, Dina dan teman-teman yang namanya tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih telah memberi dorongan, motivasi, do’a dan bantuan dalam setiap keadaan kepada penulis.
12.Kepada teman-teman stambuk 2011 Program Studi Ilmu Perpustakaan dan
Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Peneliti berharap dan berdoa semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan Anungrahnya kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri.
Medan, Januari 2016
(3)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR ...ii
DAFTAR ISI ...vi
DAFTAR LAMPIRAN ...iix
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1. Latar Belakang Masalah ...1
1.2. Rumusan Masalah ...4
1.3. Tujuan Penelitian ...4
1.4. Manfaat Penelitian ...4
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ...5
BAB II KAJIAN TEORITIS ...6
2.1. Promosi ...6
2.1.1.Pengertian Promosi Perpustakaan ...6
2.1.2. Tujuan Promosi Perpustakaan ...12
2.1.3. Manfaat Promosi Perpustakaan ...13
2.1.4. Fungsi Promosi Perpustakaan ...14
2.1.5. Metode Promosi Jasa Perpustakaan ...16
2.1.6. Promosi Perpustakaan Melalui Kegiatan ...17
2.1.7. Media Promosi Perpustakaan ...19
2.2. Media Radio...21
2.2.1. Definisi Penyiaran Radio ...23
2.2.2. Tugas dan Pekerjaan Penyiar Radio ...24
(4)
2.2.4. Fungsi Media Radio ...26
2.2.5. Manfaat Promosi Melalui Media Radio ...27
2.2.6. Keunggulan Dan Kelemahan Radio Sebagai Sarana Periklanan ...28
2.3. Evaluasi ...30
2.2.4. Pengertian Evaluasi ...30
2.2.4. Tujuan dan Fungsi Evaluasi ...31
2.2.4. Alat Penilaian Evaluasi ...32
2.2.4. Standar Evaluasi ...33
BAB III METODE PENELITIAN ...36
3.1. Metode Penelitian ...36
3.2. Lokasi Penelitian ...36
3.3. Jenis dan Sumber Data ...37
3.4. Teknik Pengumpulan Data ...37
3.4.1. Wawancara ...37
3.4.2. Observasi ...38
3.4.3. Studi Dokumentasi ...39
3.5. Analisis Dokumen ...39
3.6. Teknik Analisis Data ...39
3.6.1. Pengumpulan Data ...41
3.6.2. Reduksi Data ...41
3.6.3. Penyajian Data ...41
3.7. Penarikan Kesimpulan ...41
3.8. Pemeriksaan Keabsahan Data ...42
3.8.1. Triangulasi...42
(5)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...44
4.1. Kegiatan Promosi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues ...44
4.2. Karakteristik Informan ...44
4.3. Kategori ...46
4.6.1 Waktu Pelaksanaan Promosi ...47
4.6.2. Tujuan Promosi Radio ...48
4.6.3. Manfaat Promosi Radio ...50
4.6.4. Keunggulan RadioSebagai Sarana Promosi ...52
4.6.5. Kelemahan RadioSebagai Sarana Promosi ...54
4.6.6 Materi Promosi Siaran Radio ...56
4.6.7 Kendala Promosi Perpustakaan Melalui Media Radio ...58
4.7. Rangkuman Hasil Penelitian ...61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...63
5.1 Kesimpulan ...63
5.2 Saran ...64
DAFTAR PUSTAKA ...65
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Pedoman Wawancara ...68
Lampiran 2 : Hasil Transkrip Wawancara ...70
Lampiran 3 : Dokumentasi ...92