30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah metode yang
bermaksud untuk memahami apa yang dialami oleh subjek peneliti secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan metode ilmiah Meleong, 2006:1. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk membuat
gambar yang lebih detail mengenai suatu masalah. Jadi, dalam penelitian ini akan digambarkan dan dipaparkan mengenai masalah perkawinan muda yang terjadi di
Desa Pijorkoling, Perkebunan Pulobauk.
3.2. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di daerah Perkebunan Pulobauk, Pijorkoling, Kec. Batang Angkola, Padangsidimpuan. Alasan peneliti memilih daerah Perkebunan
Pulobauk adalah karena mayoritas masyarakatnya melakukan perkawinan muda. Adapun alasan peneliti memilih lokasi tersebut yaitu peneliti sangat tertarik untuk
meneliti faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat Perkebunan Pulobauk tersebut kenapa lebih cenderung untuk memilih perkawinan muda.
Universitas Sumatera Utara
31
3.3. Unit Analisis dan Informan
Unit analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian Silalahi, 2009: 250. Adapun unit analisis dalam penelitian ini adalah
kecenderungan perkawinan muda pada masyarakat Perkebunan Pulobauk. Informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek
penelitin sabagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian Bungin, 2007:76. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu
suami istri yang melakukan perkawinan usia muda, orang tua yang menikahkan anaknya pada usia muda, dan tokoh adat.
3.4. Teknik pengumpulan data
Data dalam sebuah sebuah penelitian dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder.
a Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian melalui observasi dan wawancara baik secara partisipatif
maupun wawancara secara mendalam, oleh karena itu untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini akan dilakukan dengan cara penelitian
lapangan yaitu sebagai berikut: 1.
Observasi, yaitu kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utama, oleh karena itu observasi
merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu
dengan pancaindra yang lainnya. Observasi ini ditunjukan untuk
Universitas Sumatera Utara
32 melihat dan mengamati kondisi sosial masyarakat Perkebunan
Pulobauk. 2.
Wawancara mendalam, yaitu proses tanya jawab secara langsung ditujukan terhadap informan di lokasi penelitian dengan menggunakan
pedoman wawancara atau pun panduan wawancara serta menggunakan alat bantu perekam atau tape recorder jika memang dibutuhkan untuk
memudahkan peneliti menangkap keseluruhan informasi yang diberikan informan. Wawancara terhadap informan ditujukan untuk
memperoleh data dan informasi secara lengkap tentang faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat Perkebunan Pulobauk lebih cenderung
untuk kawin muda.
b Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara penelitian kepustakaan dan pencatatan dokumen, yaitu dengan mengumpulkan data dan mengambil informasi dari buku-buku referensi,
dokumen, majalah, jurnal, dan bahan-bahan dari dari internet yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti.
3.5. Interpretasi Data
Data yang dikerjakan sejak peneliti mengumpulkan data dilakukan secara inetnsif setelah pengumpulan data selesai dilaksanakan. Menurut pada Maleong
2006:190, pengolahan data ini dimulai dengan menelaah seluruh data yang
Universitas Sumatera Utara
33 tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan, pengamatan
observasi yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen resmi, gambar foto dan sebagainya.
Data tersebut setelah dibaca, dipelajari dan telah ditelaah maka langkah selanjutnya adalah mengadakan ekstraksi data yang dilakukan dengan cara
abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang terperinci, merujuk ke inti dengan menelaah pernyataan-pernyataan yang diperlukan
sehingga tetap berada dalam fokus penelitian. Langkah selanjutnya adalah menuyusun data-data dalam satuan-satuan itu
kemudian dikategorisasikan. Berbagai kategori tersebut dilihat kaitannya satu dengan lainnya dan diintepretasikan secara kualitatif. Proses analisis dalam
penelitian ini telah dimulai sejak awal penulisan proposal, sehingga selesainya penelitian ini yang menjadi ciri khas dari analisis kualitatif.
Universitas Sumatera Utara
34
3.6. Jadwal kegiatan
No. Kegiatan
Bulan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Pra proposal
2. ACC
penelitian
3. Penyusunan proposal
penelitian
4. Seminar proposal penelitian
5.
Revisi proposal penelitian
6. Penelitian lapangan
7. Pengumpulan data
dan analisa data
8. Bimbingan skripsi
9. Penulisan laporan
akhir
10.
Sidang meja
hijau
3.7.Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini mencakup kemampuan dan pengalaman peneliti dalam melakukan penelitian ilmiah. Dalam penelitian ini peneliti juga
terdapat kelemahan dalam melakukan wawancara mendalam. Kendala lain yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini adalah keterbatasan waktu penelitian
dan keterbatasan pengalaman peneliti yang menyebabkan peneliti mengalami kesulitan dalam melakukan deskripsi data maupun menginterpretasikan data-data
Universitas Sumatera Utara
35 yang diperoleh, baik melalui wawancara maupun observasi. Selain itu referensi
buku maupun jurnal yang dikuasai peneliti pun terbatas. Walaupun demikian peneliti tetap berusaha dalam melakukan penelitian ini dengan maksimal agar data
yang diperoleh menjawab permasalahan dalam penelitian ini dan penelitian ini dapat selesai.
Universitas Sumatera Utara
36
BAB IV DESKRIPSI LOKASI DAN PROFIL INFORMAN