Jumlah paket standar kompetensi kerja bidang kominfo

52

BAB IV ISU-ISU STRATEGIS KOMUNIKASI DAN INFORMASI

1. Media

Kata media massa berasal dari medium dan massa. Medium dari bahasa latin berarti sarana atau saluran yang diterapkan untuk mengkomunikasikan ide, gambaran, perasaan, dan lain sebagainya. Menurut Blake dan Haralsen 1997, media adalah medium yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu pesan, dimana medium ini merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan berjalan antara komunikator dengan komunikan. Media massa ialah saluran atau alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak menerima dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis, seperti surat kabar, film, radio, dan televisi Cangara, 2002. Blake dan Haralsen menambahkan definisi media yaitu medium yang digunakan untuk membawamenyampaikan pesan, dimana medium ini merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan berjalan antara komunikator dengan komunikan. Adapun menurut McLuahan, media ialah channel saluran, karena pada kakikatnya media memperluas atau memperpanjang kemampuan manusia untuk merasakan, mendengar, dan melihat dalam batas-batas jarak, ruang, dan waktu tertentu. Media ada yang dikatakan media konvensional, ada pula media baru yang saat ini populer di kalangan masyarakat. Jenis-jenis media konvensional, yaitu surat kabar, majalah, televisi, radio, dan lain sebagainya. Sedangkan, jenis media baru atau lebih dikenal dengan kata internet meliputi blog, website, jejaring sosial, dan sebagainya. Jika dibandingkan dengan media konvensional, media baru mampu menyampaikan berita dengan lebih cepat dan luas. Hal ini dikarenakan internet mampu memperpendek jarak antara peristiwa dan berita. Perbedaan lainnya menurut World Association of Newspaper, karakteristik media konvensional adalah kontrol berada di tangan pemilik, iklan disajikan untuk semua orang, ukuran produknya sama, diterbitkan dan didistribusikan sekali, serta penjualan yang fokus pada brand awareness. Sedangkan, media baru dikendalikan oleh konsumen, hanya terbit sekali namun didistribusikan berkali-kali, fokus penjualan pada preferensi, daya beli, dan retensi.