Linieritas Normalitas Persamaan Regresi Berganda

Menurut Levin 1994, kedua variabel tersebut mempunyai hubungan Regresi Linier Berganda dengan persamaan sebagai berikut : y i = b 1 .x 1 + b 2 .x 2 + ………+b i .x i +a ………………………………………………1 Dimana : y i = Variabel terikat Dependent Variable x i = Variabel bebas Independent variable b i = nilai parameter a = komponen tetap konstanta Untuk membuat prediksi y terhadap nilai x, maka x dan y harus mempunyai hubungan yang kuat. Kuat atau lemahnya hubungan x terhadap y diukur dengan suatu nilai yang disebut nilai korelasi, sedangkan besarnya pengaruh x terhadap y diukur dengan koefisien korelasi. Untuk melakukan pengujian terhadap hal tersebut diperlukan kriteria statistic dan pengujian terhadap model. Meski model telah diperoleh, model masih perlu diuji untuk memenuhi kriteria Adapun persyaratannya adalah :

1. Linieritas

Untuk menguji linieritas hubungan 2 buah variabel, pertama-tama harus membuat diagram pencarnya. Dari sini dapat dilihat apakah titik-titik data tersebut membentuk pola linier atau tidak.

2. Normalitas

Salah satu cara mengecek kenormalitasan adalah dengan plot Probabilitas Normal. Dengan plot ini, masing-masing nilai pengamatan dipasangkan dengan nilai harapan pada distribuís normal. Normalitas terpenuhi apabila titik-titik data terkumpul di sekitar garis lurus. Untuk uji keberangkatan asal data dari normalitas digunakan uji sampel Kolmogorov-Smirnov, sebab metode ini dirancang untuk menguji keselarasan pada data yang kontinyu.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Pikir

Penyelenggaraan proyek konstruksi suatu bangunan dilaksanakan melalui sistem manajemen proyek tertentu. Tingkat keberhasilan suatu proyek dapat dilihat dari besar biaya yang efisien, waktu yang singkat dan sasaran kualitas produk yang dicapai. Dalam konteks yang luas manajemen konstruksi berfungsi menjamin pelaksanaan proyek konstruksi dengan baik agar dapat mencapai sasaran keberhasilan proyek, yakni ketepatan waktu, biaya dan mutu. karena sasaran sasaran kinerja tersebut sebenarnya adalah hasil dari suatu perkiraan estimasi, maka harus diakui bahwa kesesuaian antara sasaran sasaran kinerja tersebut dengan hasil nyata yang dicapai tidak dapat dijamin tepat. Dari penelitian terdahulu, ketidaktepatan tersebut dikarenakan tidak adanya pengetahuan mengenai penggunaan proporsi yang tepat untuk mencapai sasaran proyek tersebut. Oleh sebab itu untuk mencapai suatu sasaran proyek, harus dilakukan perencanaan yang yang tepat terutama dalam menentukan proporsi sumber daya proyek konstruksi. Dalam penentuan besar pemakaian sumber daya, akan ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya jenis proyek, nilai proyek, durasi, teknologi, dsb. Masing-masing aspek tersebut akan dianalisis secara mendalam melalui studi literatur, kuesioner, serta wawancara. Adapun tujuan yang diharapkan adalah memperoleh model proporsi sumber daya proyek berdasarkan kondisi proyek tersebut sehingga dapat dijadikan sebagai suatu acuan dalam penentuan pembiayaan proyek, sehingga tercapai ketepatan proporsi sumberdaya dan pemborosan biaya dapat dihindari. Secara sistematis alur pikir penelitian akan dijelaskan pada gambar 3.1 sebagai berikut :