keuangan, peralatan, manusia, maupun sumberdaya lainnya King dan Cleland, 1983. Setiap tahapan proyek, memerlukan alokasi sumberdaya yang berbeda.
Keterkaitan antara kebutuhan sumberdaya dengan tahapan project life-cycle dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.2 Keterkaitan kebutuhan sumberdaya dengan project life-cycle
Sumber: Slevin dan Pinto 1987, hal. 62 Gambar 2.2 juga mengindikasikan bahwa “titik kritis” dari project life-
cycle adalah di tahap execution atau tahap operasionalisasi proyek. Hal ini diindikasikan dengan tingkat kebutuhan sumberdaya yang paling tinggi, jika
dibanding dengan tahap-tahap yang lain dalam project life-cycle Slevin dan Pinto, 1987; Baker, et. all, 1983. Oleh karenanya pada kajian ini yang akan
ditinjau adalah tahapan execution. Berikut ini adalah uraian dari masing-masing tahapan pada project life cycle.
2.4.1 Tahap Conceptualization
Conceptualization adalah tahapan pertama dalam project life-cycle. Seiring dengan semakin kompleksnya aktivitas organisasi, top manager
merasakan kebutuhan akan perlunya melaksanakan aktivitas khusus yang secara
spesifik berbeda dengan aktivitas yang umum dan rutin dilakukan di organisasi Galbraith,1973.
2.4.2 Tahap Planning
Planning adalah tahap kedua dalam project life-cylce. Dalam tahap ini ditetapkan dan diformalkan tujuan khusus yang akan dicapai melalui aktivitas
proyek King, 1983. Selanjutnya, setelah tujuan proyek ditetapkan, ditentukan manajer
proyek yang
bertangungjawab penuh
terhadap keberhasilan
operasionalisasi proyek. Manajer proyek mempertanggungjawabkan aktivitas dan keberhasilan proyek langsung ke pemilik proyek atau pelanggan Stephanou dan
Obradovitch, 1985 .
2.4.3 Tahap Execution
Execution adalah tahap ketiga dalam project life-cycle. Tahap ini merupakan operasionalisasi dari perencanaan yang telah dibuat Adam dan
Barndt, 1983; Anthony, 1965. Dengan demikian tensi aktivitas proyek dalam tahap ini akan sangat tinggi, sehingga kebutuhan sumberdaya adalah terbanyak
jika dibanding dengan tahapan lain dalam project life-cycle King, 1983. Tahap ini merupakan titik kritis dari keseluruhan tahapan dalam project life-cycle karena
hasil dari aktivitas dalam tahapan ini akan menentukan efektif-tidaknya suatu proyek Slevin dan Pinto, 1987; Cleland dan King, 1983.
2.4.4 Tahap Termination
Termination adalah tahap terakhir dalam project life cycle. Dalam tahap ini tensi aktivitas proyek mulai menurun, karena tujuan proyek sebagian besar telah
dicapai, dan pada akhirnya jika seluruh tujuan proyek telah tercapai pada waktu yang telah ditentukan maka proyek tersebut berakhir. Pada tahapan ini mulai
dilakukan realokasi sumberdaya yaitu mengembalikan sumberdaya ke tempat asal
semula, membuat laporan pertanggungjawaban, dan menyerahkan hasil proyek kepada pemilik proyek atau pelanggan King, 1983.
2.5 Jenis Proyek Konstruksi