1        | Kelas VIII SMP
Pe dala a  Ma eri
A. Arti dan Makna Junzi
1.  Arti Junzi
Junzi e ara  aria   iartika  :  Jun
君 berarti raja dan Zi
子 berarti
putraanak,  maka  Junzi  berarti  “AnakPutra  Raja”.  Kata  ‘Junzi’    telah digunakan jauh sebelum Nabi Kongzi hidup untuk menunjukkan keluarga
bangsawan.  Hal  ini  menggambarkan  seseorang  yang  mempunyai kedudukan sosial, namun Nabi Kongzi menekankan bahwa kata Junzi
tidak  hanya  dimaksudkan  kepada  mereka  yang  memiliki  kedudukan sosial yang tinggi, apalagi jika hanya dikhususkan bagi seorang putra
raja.  Junzi  menurut  Nabi  Kongzi  adalah  tingkat  moralitas  seseorang, dan sama sekali bukan tingkat status sosial seseorang. Selanjutnya,
kata  Junzi  berarti  seseorang  yang  telah  mencapai  tingkat  moral  dan intelektual yang tinggi. Dengan kata lain Junzi dapat diartikan sebagai
seorang Susilawan atau Paripurna.
Kebalikan  dari  seorang  Junzi  yaitu  Xiao  Ren  rendah  budi  atau orang  yang  picikberpandangan  sempit.  Nabi  Kongzi  mengharapkan
para muridnya untuk menjadi seorang Junzi. Dalam Kitab Lunyu, beliau menggunakan serangkaian perumpamaan yang berbeda tentang sifat
masing-masing  untuk  memberikan  dorongan  kepada  para  muridnya agar menjadi seorang yang terbina dirinya, bukan hidup sebagai orang
yang picik.
Menjadi seorang Junzi seyogyanya menjadi cita-cita setiap orang. Jadi cita-cita dalam hidup bukanlah hanya mempersoalkan pencapaian
secara  materi  atau  pencapaian  secara  keduniawian,  tetapi  kualitas moral adalah yang utama.
Ketika Wang Yang Ming ditanya hal yang sama, ia menjawab bahwa keinginan  atau  cita-cita  sebagai  manusia  adalah  menjadi  seorang
yang  bijaksana.  Mungkin  sebagian  orang  berpikir  bahwa  manusia tidak dapat berhasil dalam karir jika ia mengarahkan kekuatannya ke
arah moral yang baik. Ini tidaklah benar. Agama tidak melarang orang yang  bersungguh-sungguh  di  dalam  karir  dan  cita-citanya.  Agama
Pe didika  Aga a Kho ghucu da  Budi Pekeri u uk SMP kelas VIII|      1
Khonghucu  justru  mendorong  orang  untuk  menjadi  berhasil  dalam karirnya,  tetapi  tidak  hanya  berhenti  sampai  disitu,  melainkan  juga
harus membina diri kita.
Untuk  menjadi  seorang  yang  bijaksana  adalah  tujuan  tertinggi dalam pembinaan moral. Itulah sebabnya mengapa agama Khonghucu
menekankan  komitmen  menyeluruh  terhadap  tujuan  ini  dan  tidak pernah berhenti dalam proses belajar.
Sebagian dari kita merasa bahwa tidak mungkin menjadi seorang yang bijaksana, karena menjadi seorang  yang bijaksana adalah cita-
cita yang terlalu tinggi. Nabi Kongzi sendiri tidak mengakui bahwa beliau adalah seorang bijaksana. Beliau bersabda, “Untuk menjadi seorang
nabi  atau  seorang  yang  berperi  cinta  kasih,  bagaimana  Aku  berani mengatakan?  Tetapi  dalam  hal  belajar  dengan  tidak  merasa  jemu,
mendidik orang dengan tidak merasa capai, orang boleh mengatakan hal itu bagi-Ku.” Lunyu VII: 34 Selain itu, beliau juga bersabda, “Biar Aku
tidak dapat menjumpai seorang nabi, asal dapat menjumpai seorang Junzi,  cukuplah  bagi-Ku.  Biar  Aku  tidak  menjumpai  seorang  yang
sempurna  kebaikannya,  asal  dapat  menjumpai  berkemauan  tetap, cukuplah bagi Ku. Orang yang sesungguhnya tidak mempunyai, tetapi
berlagak mempunyai; sebenarnya kosong, tetapi berlagak penuh; dan sesungguhnya  kekurangan,  tetapi  berlagak  mewah;  niscaya  sukar
mempunyai kemauan yang tetap.” Lunyu VII: 26.Tetapi ia menjadikan cita-cita  untuk  menjadi  seorang  bijaksana  sebagai  sebuah  inspirasi
dan  contoh  bagi  pembinaan  diri.  Namun  beliau  mengatakan  bahwa kita dapat dan harus bekerja ke arah yang lebih dapat dicapai pada
akhirnya,  itulah  menjadi  seorang
Junzi
atau  seorang  yang  terbina moralnya.
Akivi as Ma diri
D Tuliskan perilaku seorang Junzi yang kalian lihat dan dengar dalam kehidupan kamu sehari- hari
Pe didika  Aga a Kho ghucu da  Budi Pekeri u uk SMP kelas VIII|      1 5 1        | Kelas VIII SMP
B. Prinsip Utama Junzi