1        | Kelas VIII SMP
“ Cakap tetapi suka bertanya kepada yang tidak cakap; berpengetahuan
luas,  tetapi  suka  bertanya  kepada  yang  kurang  pengetahuan; berkepandaian  tetapi  kelihatan  tidak  pandai;  berisi  tetapi  tampak
kosong;  tidak  mendendam  atas  perbuatan  orang  lain;  dahulu  aku mempunyai seorang teman yang dapat melakukan itu. Zengzi hendak
menyebutkan tentang Yan Hui.” Lunyu VIII: 5
“Seorang Junzi tidak mau berebut, kalau berebut itu hanya pada saat berlomba  memanah.  Mereka  menghormat  dengan  cara  Yi,  lalu  naik
ke  panggung  dan  berlomba  kemudian  turun  yang  kalah  meminum anggur. Meskipun berebut tetap seorang Junzi.” Lunyu III: 7
C.  Menegakkan Jasa 1.  Memaknai Hidup
Hidup  manusia  di  atas  dunia  ini  adalah  mengemban  Firman  Suci Tuhan,  yaitu  untuk  menegakkan  nilai-nilai  luhur  kemanusiaan  kita,
mengembangkan kebajikan. Hal itu  mengandung makna bahwa kita memiliki  nilai  positif  terhadap  masyarakat  dan  lingkungan  dimana
kita hidup. Kita wajib untuk senantiasa berusaha dapat berbuat untuk orang lain, seperti diajarkan Nabi Kongzi, ”Orang yang mengutamakan
nama  baik  akan  berbuat  banyak  bagi  orang  lain,  orang  yang  tidak mengutamakan nama baik akan berbuat banyak bagi diri sendiri.”
”Seorang Junzi  tidak  hanya  khawatir setelah  mati namanya  tidak disebut-sebut lagi.” Lunyu XV: 20
Ayat di atas  menekankan bahwa menjadi kewajiban semua orang untuk  memaknai  hidupnya  di  atas  dunia  ini.  Inilah  perwujudan  dari
satya  kepada  Tuhan,  dan  perwujudan  cintanya  terhadap  sesama manusia.
Renungan ayat
”Ketajaman mata Li Lou dan keterampilan Gong Shuzi bila tidak dibantu dengan jangka dan penyiku, tidak akan dapat melukis segi empat dan
lingkaran. Ketajaman pendengaran Shi Kuang itu, bila tanpa pengukur nada, tidak akan dapat menetapkan pancanada itu.” Mengzi IV A: 1
Pe didika  Aga a Kho ghucu da  Budi Pekeri u uk SMP kelas VIII|      1
”Kalau  diri  sendiri  tidak  dapat  menempuh  Jalan  Suci,  anak  istri  pun tidak  mau  menempuhnya.  Menyuruh  orang,  kalau  tidak  berlandas
Jalan Suci, biarpun anak istri sendiri tidak akan mau melaksanakan.” Mengzi VII B: 9
”Seorang  yang  dapat  bersikap  tengah,  hendaklah  membimbing orang  yang  tidak  dapat  bersikap  tengah.  Yang  pandai  hendaklah
membimbing  yang  tidak  pandai.  Demikianlah  orang  akan  merasa bahagia mempunyai ayah atau kakak yang bijaksana.” Mengzi IV B: 7
”Tuhan  Yang  Maha  Esa  menjelmakan  rakyat,  menitahkan  agar  yang mengerti lebih dahulu menyadarkan yang belum mengerti; yang  insyaf
lebih  dahulu  menyadarkan  yang  belum  insyaf.  Aku  adalah  rakyat Tuhan Yang Maha Esa yang insyaf lebih dahulu, maka kewajibankulah
dengan  Jalan  Suci  itu  menyadarkan  rakyat.  Kalau  bukan  aku  yang harus menyadarkan, siapakah pula harus diwajibkan? Mengzi. V A: 7
”Seorang  Junzi  melakukan  pekerjaan  lebih  dahulu,  dan  selanjutnya kata-katanya disesuaikan.” Lunyu II: 13
”Seorang  yang  berperi  cinta  kasih  rela  menderita  lebih  dahulu  dan membelakangkan keuntungan.” Lunyu VI: 22
”Kebajikan  itulah  yang  pokok  dan  harta  itulah  yang  ujung.  Bila mengabaikan  yang  pokok  dan  mengutamakan  yang  ujung,  inilah
meneladani rakyat untuk berebut.” Daxue X: 78
D. Mengerti Orang Lain Zhi Ren