Pe didika  Aga a Kho ghucu da  Budi Pekeri u uk SMP kelas VIII|      1 5 1        | Kelas VIII SMP
Tidak  peduli  dimana  level  kita  sekarang.  Tidak  ada  titik  nol sebagai titik awal standar ukur. Di manapun kita sekarang, prinsipnya
adalah: kita harus menuju ke atas berubah menjadi lebih baik, atau dengan  kata  lain  ‘berkembang’,  demikianlah
Junzi.
Serupa  dengan hal itu, maka ketika kita berubahbergerak ke arah yang lebih buruk,
demikianlah
Xiao ren
. Jadi bukan levelkelas sebagai ukurannya, tetapi
arah  perubahannya  yang  akan  menentukan  seseorang  itu
Junzi
atau Xiao ren.
Kenyataannya,  seringkali  orang  membandingkan  hal  yang sebenarnya tidak sebanding. Mengharapkan orang lain atau mungkin
dirinya  sendiri  menjadi  seperti  orang  lain.  Sering  kali  kita  berharap seseorang mencapai kemampuan atau dapat melakukan seperti yang
dapat  dilakukan  orang  lain  yang  jelas-jelas  berbeda  keadaan  dan kemampuannya. Kita  lupa untuk melihat dan menghargai  perubahan
baik  yang  telah  ia  lakukan  dengan  kapasitaskemampuan  yang  ia miliki.  Jangan  sembarangan  membandingkan,  karena  mungkin  yang
dijadikan pembandingnya adalah sesuatu yang tidak sebanding. Orang berjuang bukan untuk melawan kemampuan yang dimiliki orang lain,
atau apapun di luar dirinya, tetapi setiap orang berjuang untuk menang atas dirinya sendiri, berjuang optimal dengan kapasitaskemampuan
yang ia miliki. Jadi prinsipnya, berubah menjadi lebih baik .
Ini  jelas  bukan  sebuah  persoalan  mudah.  Kemampuan  untuk bertahan  pada satu keadaankondisi sudah memerlukan usaha dan
konsentrasi yang tinggi, apalagi untuk berubah menjadi lebih baik atau berkembang.
2.  Menempatkan Kebenaran di Tempat Teratas
Nabi  bersabda,  “Seorang  Junzi  hanya  mengerti  akan  kebenaran, sebaliknya Xiao Ren hanya mengerti akan keuntungan.” Lunyu  IV: 16
Nabi  bersabda,  “Seorang  Junzi  memegang  kebenaran  sebagai pokok  pendiriannya,  kesusilaan  sebagai  pedoman  perbuatannya,
mengalah  dalam  pergaulan  dan  menyempurnakan  diri  dengan  Laku dapat dipercaya. Demikianlah Junzi.” Lunyu  XV: 18
Seorang Junzi mencari kebenaran. Oleh karena itu, moralnya terus meningkat dari hari ke hari. Berbeda dengan Xiao Ren, hanya mencari
kepuasan bagi dirinya. Oleh karena itu, sikap moralnya menurun dari hari ke hari.
Pe didika  Aga a Kho ghucu da  Budi Pekeri u uk SMP kelas VIII|      1 1        | Kelas VIII SMP
3.  Prinsip Memimpin Diri Sendiri
Kemampuan  untuk  memimpin  diri  sendiri  berarti  kemampuan untuk  tidak  terpengaruh  oleh  lingkungan,  atau  orang–orang  di
sekitarnya.   Banyak orang menjadi sesuatu pribadi karena terpengaruh oleh lingkungan. Seperti, “Mengapa kamu jadi penjudisuka berjudi?”
“Soalnya saya dibesarkan di lingkungan yang penuh dengan perjudian, maka jadilah saya seorang pejudi” Banyak orang menjadi didikte oleh
suara mayoritas. Tetapi orang yang dapat memimpin dirinya proaktif tidak didikte oleh suara-suara mayoritas.
Ini serupa dengan cara bergaul yang diajarkan Nabi
Kongzi.
Murid
Zi Xia
bertanya kepada
Zi Zhang
tentang cara bergaul.
Zi Zhang
berkata, “Apa  yang  dikatakan
Zi  Xia
kepadamu?”  Jawabnya:  “Bergaul  lah dengan orang yang patut diajak bergaul, dan jangan bergaul dengan
orang yang tidak patut diajak bergaul”
Zi Zhang
berkata, “Yang kudengar tidak demikian, seorang kuncu Junzi  memuliakan  para  bijaksana  dan  bergaul  dengan  siapa  pun;  ia
memuji orang yang pandai dan menaruh belas kasihan kepada orang yang bodoh. Kalau orang benar-benar bijaksana, mengapa tidak mau
bergaul  dengan  siapa  pun?  Kalau  tidak  bijaksana,  orang  lain  yang akan menolak kita. Bagaimana kita berani menolak orang lain?”
Nabi Kongzi tidak mempersoalkan perbedaan pandangan antara dua orang muridnya itu. Masing-masing pendapat memiliki alasan yang
dapat dipertanggung jawabkan. Perbedaan keduanya hanya dalam hal carasudut pandang dan pendekatannya.
Zi Xia
melihat dengan sudut pandang  manusia  dengan  kapasitas  rata-rata  kapasitas  manusia
secara umum yang cenderung mudah dipengaruhiterpengaruh oleh sesuatu yang mayoritas atau sesuatu yang lebih dominan. Pertama,
manusia  dengan  kapasitas  rata-rata    akan  terbawa  arusmudah terpengaruh, ia menjadi penjudi jika ia bergaul di lingkungan penjudi
dalam waktu yang lama. Ia akan menjadi tidak baik bila hidup dalam lingkungan yang tidak baik. Kedua, ia sulit menyesuaikan diri dengan
sesuatu yang lain dari sesuatu yang telah adamelekat dalam dirinya, seperti orang miskin sulit menyesuaikan diri bergaul dengan orang kaya
dan sebaliknya, atau seorang penganut agama X sulit menyesuaikan diri dengan penganut agama Y dan sebaliknya.
Suatu  kali
Kongzi
mendukung  pendapat  ini  dengan  mengatakan: “…Janganlah bergaul dengan orang yang tidak seperti dirimu”
Filsuf  Mo
Zi
468-376  SM, mengatakan:  ”Warna  sutra  apapun  yang
Pe didika  Aga a Kho ghucu da  Budi Pekeri u uk SMP kelas VIII|      1
dicelupkan  ke  dalam  warna  biru  akan  menjadi  biru.  Bila  dicelupkan ke dalam warna kuning akan menjadi kuning. Setelah diberi pewarna
beberapa  kali,  warna  asli  dari  sutra  itu  menjadi  tidak  dapat  dikenali lagi. Hal ini berlaku bukan saja pada sutra, tetapi juga pada manusia.”
Sementara Zi Zhang dengan pendekatannya yang lain. Bila orang benar-benar bijaksana tentu tidak akan terpengaruh oleh kondisi yang
berbeda dengan apa yang telah adamelekat pada dirinya melihat dari sudut  pandang  orang  dengan  kapasitas  di  atas  rata-ratabijaksana.
Suatu ketika Nabi Kongzi juga mendukung pendapat Zi Zhang dengan mengatakan: “Seorang muda di rumah bersikap bakti, di luar bersikap
rendah hati, hati-hati dalam perkataan dan perbuatan sehingga dapat dipercaya,  menaruh  cinta  kepada  masyarakat  semua  orang,  dan
berhubungan  erat  dengan  orang-orang  yang  berperi  cinta  kasih… ”Bagaimana pendapat Kongzi tentang hal ini?
“Jangan jadi seperti batu yang tidak berubah meski dimasukkan ke  dalam  air  panas,  jangan  seperti  telor  yang  menjadi  keras  karena
air panas, jangan pula menjadi seperti wortel yang lembek karena air yang panas. Jadilah gula batu yang larut dan melebur dalam air yang
panas,  tetapi  perhatikanlah  siapa  sebenarnya  yang  terpengaruh? Melebur dan larut tapi airnya menjadi manis…?
Gambar 6.4 Jadilah pribadi seperti gula Sumber: Dokumen Kemdikbud
Akivi as Ma diri
Ceritakan pengamatanmu tentang  perilaku manusia sekarang dalam kehidupan
Pe didika  Aga a Kho ghucu da  Budi Pekeri u uk SMP kelas VIII|      1 1        | Kelas VIII SMP
C.  Pribadi Junzi