xc
a. Membangun sistem politik sehingga mampu menciptakan stabilitas dan
kemajuan, memerankan otonomi daerah secara konsekuen dan bertanggung jawab;
b. Membangun sistem politik yang mampu menyerap aspirasi rakyat melalui
komunikasi politik antar suprastruktur, infrastuktur dan substruktur politik; c.
Membangun sistem politik yang dapat mendorong pemberdayaan rakyat sebagai subjek pembangunan melalui pelibatan secara legal dan terorganisir
di lembaga legistatif maupun infrastruktur politik; d.
Membangun sistem politik yang mampu memberikan pendidikan politik melalui jalur-jalur komunikasi;
e. Membangun sistem hukum yang mampu mengatur dan mengayomi rakyat;
f. Membangun sistem hukum yang dapat meningkatkan harkat dan martabat
rakyat; g.
Membangun sistem hukum yang mampu memantapkan kesadaran akan hak dan kewajiban rakyat;
h. Membangun sistem hukum yang menjamin terselenggaranya kepastian
hukum yang jujur, adil dan konsisten sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Misi Ketujuh, Menumbuhkembangkan budaya kooperatif, kolaboratif,
produktif dan kompetitif pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, dapat dilakukan melalui beberapa strategi berikut :
a. Membangun sistem sosial budaya yang mampu meningkatkan citra
masyarakat menjadi disiplin, inovatif dan produktif; b.
Mengembangkan keanekaragaman budaya daerah menjadi komoditas yang marketable.
xci
Misi Kedelapan “ Mendorong terciptanya system pertahanan dan keamanan daerah yang mampu menangkal disintegrasi bangsa, menjamin
keutuhan NKRI, keamanan dan ketertiban masyarakat, dapat dicapai melalui beberapa strategi berikut :
a. Mendorong sistem pertahanan daerah agar mampu menangkal ancaman
disintegrasi bangsa; b.
Mendorong sistem pertahanan daerah yang mampu menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat melalui perlindungan masyarakat secara terintegrasi
dan menyeluruh; c.
Mendorong sistem pertahanan daerah yang dapat mempertebal rasa persatuan dan cinta tanah air melalui bela negara.
3.5 Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Bengkulu dalam Upaya Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik
Pembangunan nasional diterjemahkan dalam kebijakan anggaran yang dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah APBD. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disebut APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Daerah yang
dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.88 Hal mendasar yang menjadi pusat
perhatian masyarakat dalam rangka implementasi Good Governance dewasa ini, khususnya bagi Pemerintah Provinsi Bengkulu adalah keterbukaan, partisipasi
88 Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang perimbangan antara keuangan pusat dan daerah pasal 1 angka 17 berbunyi ‘Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disebut APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Daerah yang dibahas dan
disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah
xcii
mayarakat dalam pembangunan, dan akuntabilitas Pemerintahan dan perbaikan pelayanan publik oleh instansi Pemerintah.
Pentingnya partisipasi masyarakat dinyatakan secara eksplisit dalam Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, Pasal 2 ayat 4 yang menyatakan bahwa tujuan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional untuk :
a. Mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan;