cxxii
c. Pemerintah Provinsi Bengkulu menerbitkan Peraturan Gubernur Bengkulu
Nomor U.10 Tahun 2008 tentang Standar Biaya dan Harga Satuan Belanja Daerah Provinsi Bengkulu. Peraturan Gubernur tersebut menjadi pedoman
dalam menganalisis standar belanja dan penyusunan harga standar setiap unit barang dan jasa di Lingkungan Pemerintah Provinisi Bengkulu.
Penetapan Standar Biaya ini diharapkan dapat menekan tindakan penggelembungan
Mark-Up biaya yang terjadi pada penganggaran atau penyusunan Harga Perkiraan Sendiri HPS.95
d. Melakukan penindakan yang tegas terhadap segala penyimpangan yang
bertentangan dengan hukum dan kebijakan pemerintah dalam pengadaan barang dan jasa. Dalam hal ini Gubernur Bengkulu mengangkat secara
langsung Penanggung JawabPengguna Anggaran yang bertanggungjawab atas pengendalian dan pengawasan pelaksanaan kegiatan di instansi yang
bersangkutan, dan apabila ada indikasi penyimpangan dan bertentangan dengan kebijakan gubernur bengkulu, maka pengelola kegiatan tersebut
diusulkan ke Gubernur Bengkulu untuk diganti. e.
Pemerintah Provinsi Bengkulu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap semua kegiatan penagdaan barang dan jasa, hal ini diimplementasikan
melalui Surat Edaran Gubernur Bengkulu Nomor 91020.bB.4 tahun 2008, dengan menginstruksikan kepada seluruh Kepala
DinasInstansiKantorBadan untuk menyampaikan laporan fisik dan keuangan kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah kepada
Gubernur Bengkulu Up. Kepala Biro Pembangunan Setda Provinsi Bengkulu dengan tembusan antara lain kepada Kepala Bawasda Provinsi Bengkulu,
95
Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu.Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor U.10 tahun 2008 tentang standar biaya dan harga satuan Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2008
cxxiii
Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu, dan Kepala Biro Keuangan Setda Provinsi Bengkulu yang dirinci sesuai dengan masing-masing uraian jenis
pengeluaran di dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran DPA dan harus disampaikan paling lambat tanggal 10 sepuluh setiap bulan berikutnya.
96
f. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas personil yang ahli pengadaan,