xcix
harapan proses pengadaan barang dan jasa pemerintah bebas dari KKN. Untuk mencapai tujuan dan sasaran Pelaksaaan Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah, Pemerintah Provinsi Bengkulu melaksanakan kebijakan strategis sebagai berikut :
a. Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Melakukan inovasi Musyawarah Perencanaan Pembangunan Musrenbang, Untuk mendapatkan usulan kegiatan yang sesuai dengan
aspirasi masyarakat sehingga memenuhi asas manfaat, maka proses pelaksanaan Musrenbang di Provinsi Bengkulu sepenuhnya dipimpin oleh
fasilitator yang berasal dari masyarakat. Dan utusan fasilitator akan dipertemukan dengan SKPD untuk memperjuangkan usulannya. Setiap
SKPD telah mengusulkan rencana kegiatan setiap tahun dalam bentuk Rencana Kerja Anggaran-SKPD RKA-SKPD yang merupakan penjabaran
tahunan dari RKPD dan KUA. RKA-SKPD tersebut kemudian disahkan menjadi Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
DPA-SKPD dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan, baik Belanja Langsung maupun Belanja Tidak Langsung.
Sebagai dasar pelaksanaan pengadaan barang, Bagian Umum dan Perlengkapan Sekretariat Daerah telah menyusun rencana kebutuhan
barang setiap tahun yang dituangkan dalam bentuk Rencana Kebutuhan Barang Unit RKBU. Demikian pula untuk pelaksanaan kegiatan Belanja
Publik telah disusun Petunjuk Operasional PO berdasarkan materi yang tercantum dalam Lembaran Kerja dan Perhitungan Biaya Kegiatan serta
penyusunan Harga Perhitungan Sendiri HPS.
c
b. Penganggaran Pengadaaan Barang dan Jasa
Pada tanggal 27 Februari tahun 2008, Pemerintah Provinsi Bengkulu menetapkan Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 1
Tahun 2008 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2008. Kemudian APBD tersebut dijabarkan dalam
Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 1 Tahun 2008 tentang Penjabaran APBD Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2008.
Penyusunan Harga Satuan Pokok Kegiatan HSPK, Penyusunan HSPK dimulai dengan inventarisasi kebutuhan barang dan jasa yang akan
diadakan oleh setiap SKPD dan selanjutnya dilakukan survey harga pasar atas barang dan jasa tersebut. HSPK ini digunakan untuk membuat harga
perkiraan sendiri owner estimate sehingga terjadi efisien terhadap
penggunaan anggaran. Kebijakan anggaran pembangunan daerah Provinsi Bengkulu
selanjutnya dijabarkan dalam satuan kegiatan pembangunan yaitu satuan investasi terkecil yang terdiri dari sejumlah bagian ataupun kegiatan
yang bersifat operasional, termasuk kegiatan pengadaan barang dan jasa, karena itu sistem dan proses
pengelolaan pengadaan barang dan jasa akan secara langsung dan
siginificant
mempengaruhi tingkat kesuksesan atau pun kegagalan pembangunan di daerah.
Apabila merujuk pada Ringkasan APBD Provinsi Bengkulu Tahun 2008 Lampiran ii, pada pos belanja yang akan dilaksanakan melalui pengadaan
barang dan jasa pemerintah dianggarkan biaya Rp. 720.718.642.239.00 atau 67 dari jumlah anggaran belanja Provinsi Bengkulu tahun 2008. Anggaran
ci
biaya pengadaan tersebut terdiri dari belanja barang dan jasa Rp. 175.061.675.521.00, ditambah dengan belanja modal Rp. 493.068.128.000.00
dan ditambah belanja pegawai Rp.52.588.838.718.00. Apabila anggaran belanja pengadaan barang dan jasa tahun 2008
Rp.720.718.642.239.00 dibandingkan
dengan anggaran
tahun 2007
Rp.446.045.491.495.00, terjadi peningkatan jumlah anggaran belanja sebesar 61.9 atau Rp. 274.673.150.744.00. Peningkatan jumlah anggaran
belanja untuk pengadaan barang dan jasa pemerintah Bengkulu tersebut untuk membiayai
50 item proyek multiyears senilai Rp.538.700.000.000.00 yang dikerjakan tahun Anggaran 2007 sampai dengan tahun anggaran 2008.
c. Pelaksanaan Pengadaan barang dan Jasa Pemerintah