30
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Hubungan Masyarakat Humas
Istilah “Hubungan Masyarakat” yang disingkat “Humas” sebagai terjemahan dari istilah Public Relations, di Indonesia sudah benar-benar
memasyarakatkan dalam arti kata telah dipergunakan secara luas oleh departemen, jawatan, perusahaan, badan, lembaga dan lain-lain organisasi
kekaryaan. Karena Public Relations menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik itu bersifat komersial maupun yang nonkomersial, maka
kehadirannya sangat dibutuhkan. Diterjemahkannya Public Relations yang merupakan metode
komunikasi dan objek studi ilmu komunikasi itu menjadi hubungan masyarakat Humas. Hingga awal tahun 1970-an tercatat tidak kurang dari
dua ribu definisi mengenai Public Relations atau hubungan masyarakat yang dapat dijumpai dalam buku-buku, majalah-majalah ilmiah, atau berkala-kala
lainnya. Definisi-definisi tersebut diketengahkan oleh para ahli hubungan masyarakat dengan titik pandangan dari berbagai sudut, ada yang dari sudut
manajemen, sudut ekonomi dan lain-lain. Karena banyaknya definisi hubungan masyarakat tersebut, maka para
pemraktek hubungan masyarakat sedunia yang terhimpun dalam The International Public Relations Associations bersepakat untuk merumuskan
sebuah definisi yang diharapkan dapat diterima oleh semua pihak. Definisinya adalah sebagai berikut :
31
“ Public Relations is a management function of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions
seek towin and retain the understanding, sympathy and support of those with whom they are or may be concerned – by evaluating public opinion about
themselves, in order to correlate as far as possible, their own policies and procedure to achieve, by planned and widespread information, more
productive coorperation and more efficient fulfillment of their common interest.”
Hubungan Msayarakat adalah Fungsi manajemen dari ciri yang dijalankan secara berkesinambungan dan berencana, dengan mana organisasi-organisasi
dan lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada sangkut
pautnya atau yang mungkin ada sangkut pautnya – dengan menilai pendapat umum di antara mereka dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan
kebijaksanaan dan ketatalaksanaan mereka, guna mencapai kerja sama yang lebih efisien, dengan melancarkan informasi yang berencana dan tersebar
luas. Onong Uchyana, 2002, hal : 131 - 134 Sedangkan definisi menurut Institute of Public Relations IPR
Menurut kamus IPR terbitan bulan November 1987 : “Praktek humas dan PR adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap
khalayaknya”.
32 Pada Agustus 1978, telah diadakan Pertemuan asosiasi-asosiasi PR
seluruh dunia di Mexico City, dan kemudian menghasilkan pernyataan mengenai definisi PR sebagai berikut: “Praktek kehumasan adalah suatu seni
sekaligus suatu
disiplin ilmu sosial
yang menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan kosekuensi darinya,
memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, serta menerapkan program-program tindakan yang terencana untuk melayani
kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya”. Frank Jefkins, 1995. Hal: 8 – 9
Dari sebagian pengertian tentang Public Relations diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Public Relations adalah suatu fungsi manajemen yang
berperan sebagai jembatan komunikasi antara lembaga dengan publik, baik internal maupun eksternal organisasi. Eksternal organisasi yaitu memberikan
informasi kepada khalayak di luar lingkungan. Sedangkan kedalam yaitu berupaya memberikan saran-saran kepada publik internal. Serta mampu
menerapkan program-program yang telah direncanakan dan mampu mengatasi masalah yang akan terjadi. Sehingga akan terbentuk kerjasama dan loyalitas
baik dari publik internal maupun eksternal organisasi.
B. Tujuan Humas