32 Pada Agustus 1978, telah diadakan Pertemuan asosiasi-asosiasi PR
seluruh dunia di Mexico City, dan kemudian menghasilkan pernyataan mengenai definisi PR sebagai berikut: “Praktek kehumasan adalah suatu seni
sekaligus suatu
disiplin ilmu sosial
yang menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan kosekuensi darinya,
memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, serta menerapkan program-program tindakan yang terencana untuk melayani
kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya”. Frank Jefkins, 1995. Hal: 8 – 9
Dari sebagian pengertian tentang Public Relations diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Public Relations adalah suatu fungsi manajemen yang
berperan sebagai jembatan komunikasi antara lembaga dengan publik, baik internal maupun eksternal organisasi. Eksternal organisasi yaitu memberikan
informasi kepada khalayak di luar lingkungan. Sedangkan kedalam yaitu berupaya memberikan saran-saran kepada publik internal. Serta mampu
menerapkan program-program yang telah direncanakan dan mampu mengatasi masalah yang akan terjadi. Sehingga akan terbentuk kerjasama dan loyalitas
baik dari publik internal maupun eksternal organisasi.
B. Tujuan Humas
Humas pada hakikatnya adalah aktivitas, maka sebenarnya tujuan humas dapat dianalogikan dengan tujuan komunikasi, yakni adanya penguatan
dan perubahan kognisi, afeksi dan perilaku komunikannya. Bila kita bawa ke dalam tujuan humas, maka tujuan humas adalah terjaga dan terbentuknya
33 kognisi, afeksi, dan perilaku positif publik terhadap organisasilembaga.
Dengan demikian, rumusan yang paling tepat mengenai tujuan humas adalah sebagai berikut :
a. Terpelihara dan terbentuknya saling pengertian Aspek Kognisi
Tujuan humas pada akhirnya adalah membuat publik dan organisasilembaga saling mengenal. Baik mengenal kebutuhan,
kepentingan, harapan, maupun budaya masing-masing.
b. Menjaga dan Membentuk saling Percaya Aspek Afeksi
Bila tujuan yang pertama mengarah pada penguatan dan perubahan pengetahuan kognisi, maka tujuan berikutnya adalah lebih pada
tujuan emosi, yakni pada sikapafeksi saling percaya mutual confidence.
c. Memelihara dan Menciptakan Kerja Sama Aspek Psikomotoris
Tujuan berikutnya adalah dengan komunikasi diharapkan akan terbentuknya bantuan dan kerja sama nyata.
Mengacu pada tiga tujuan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa setelah pengetahuanpikiran di buka, emosikepercayaan disentuh maka
selanjutnya perilaku positif dapat diraih. Pada akhirnya, semua itu kembali pada tujuan yang lebih besar, yakni terbentuknya citra yang positif terhadap
organisasi lembaga dimana humas berada. frida Kusumastuti, 2002. Hal : 20 – 22
34
C. Fungsi Humas
Fungsi merupakan
kegunaan untuk
mencapai tujuan
organisasilembaga. untuk mencapai tujuan suatu lembaga, maka humas memiliki dua fungsi, yakni fungsi konstruktif dan fungsi korektif.
a Fungsi Konstruktif
Peranan humas dalam hal ini menyiapkan mental publik untuk menerima kebijakan organisasilembaga, humas menyiapkan “mental” organisasi
lembaga untuk memahami kepentingan publik, humas mengevaluasi perilaku publik maupun organisasi untuk direkomendasikan kepada
manajemen, humas menyiapkan prakondisi untuk mencapai saling pengertian, saling percaya dan saling membantu terhadap tujuan-tujuan
publik organisasilembaga yang diwakilinya. Fungsi konstruktif ini mendorong humas membuat aktivitas ataupun kegiatan-kegiatan yang
terencana, berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif. Termasuk di sini humas bertindak secara preventif mencegah.
b Fungsi korektif
Fungsi korektif maksudnya adalah apabila suatu organisasi mengalami masalah-masalah krisis dengan publik, maka disinilah peran humas
dalam mengatasi agar terselesaikannya masalah tersebut.
Sementara menurut Cutlip dan Center mengatakan bahwa fungsi PR meliputi hal-hal berikut:
35 1.
Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi. 2.
Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari lembaga kepada publik dan menyalurkan
opini publik kepada organisasi. 3.
Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan umum.
4. Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik, baik
internal maupun eksternal.Frida Kusumastuti, 2002. Hal, 22-24 Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi dari
Humas bagi organisasi adalah pertama,
fungsi konstruktif
yaitu dengan cara menunjang kegiatan serta mencapai tujuan dari suatu organisasi, mampu
berkomunikasi baik internal maupun eksternal organisasi, melayani publik sesuai dengan kebutuhan dan keinginan, dan mampu membina hubungan harmonis.
Sedangkan untuk fungsi kedua adalah
fungsi korektif
. Fungsi korektif ini berperan saat suatu organisasi ataupun lembaga telah mengalami masalah-masalah krisis
sehingga humas berperan untuk mengatasi terselesaikannya masalah yang sedang terjadi.
D. Proses Public Relations