Antibakteri dan Uji Antibakteri

commit to user 13 Minyak wijen adalah minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan biji Sesamun indicum L. Pemerian: cairan, kuning pucat, bau lemah, rasa tawarAnonim, 1979. d. Basis salep larut dalam air Basis salep ini dibuat dari campuran polietilen glikol dengan bobot molekul tinggi dan polietilen glikol dengan bobot molekul rendah Lachman et al, 1994 Basis larut air mudah dibersihkan, karena hanya mengandung komponen yang larut dalam air. Basis ini sangat mudah melunak dengan penambahan air, sehingga lebih cocok dicampurkan dengan bahan padat Ansel, 1989 . Keuntungan dari basis salep tipe ini antara lain tidak merangsang kulit berambut. Basis salep larut air mempunyai daya hisap osmotik yang tinggi dan dapat menyebabkan iritasi pada jaringan yang trauma Voigt,1994 . 1 PEG 400 Pemerian cairan kental jernih, tidak berwarna atau praktis tidak berwarna, bau khas lemah, agak higroskopis. Kelarutan: larut dalam air, dalam etanol 95, dalam aseton P, praktis tidak larut dalam eter p. 2 PEG 4000 Pemerian serbuk licin putih, potongan putih kuning gading, praktis tidak berbau: tidak beras. Kelarutan: Mudah larut dalam etanol 95 p dan dalam kloroform P, praktis tidak larut dalam eter P.

9. Antibakteri dan Uji Antibakteri

Antibakteri adalah obat pembasmi bakteri khususnya bakteri yang merugikan manusia. Berdasarkan sifat toksisitas selektif, ada bakteri yang bersifat commit to user 14 menghambat pertumbuan bakteri dan ada yang bersifat membunuh bakteri. Kadar minimal yang diperlukan untuk menghambat atau membunuh pertumbuhan bakteri masing-masing dikenal sebagai kadar hambat minimal KBM. Antibakteri tertentu aktivitasnya dapat menjadi bakterisida bila kadar antibakterinya melebihi KHM Setyabudi dan Gani, 1995. a. Uji Aktivitas Antibakteri Secara In vitro Aktivitas antibakteri diukur in vitro untuk menentukan potensi zat antibakteri dalam larutan, konsentrasi dalam cairan tubuh dan jaringan, dan kepekaan mikroorganisme terhadap obat pada konsentrasi tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas antibakteri in vitro, yang berikut harus diperhatikan karena secara nyata mempengaruhi hasil-hasil tes yaitu pH lingkungan, komponen-komponen pembenihan, stabilitas obat, besarnya inokulum, masa pengeraman dan aktivitas metabolik mikroorganisme Jawetz et al, 2005 b. Difusi Metode difusi digunakan untuk menentukan apakah suatu bakteri uji bersifat peka, resisten atau intermediet terhadap suatu agen antibakteri. Agen antibakteri yang diujikan akan berdifusi melalui media agar Murray et al, 1995. Pada metode ini dikenal beberapa cara, yaitu cara Kirby bauer disk diffusion, cara sumuran, dan cara pour plate. Dalam pembacaan hasil pengukuran daya antibakteri dengan metode difusi dikenal dua macam zona, yaitu : commit to user 15 a. Zona radikal adalah suatu daera disekitar disk dimana sama sekali tidak ditemukan pertumbuhan bakteri. Potensi antibakteri tersebut diukur dengan mengukur diameter dari zona radikal tersebut. b. Zona irradikal adalah suatu daerah disekitar disk dimana pertumbuhan bakteri dihambat oleh antibakteri tetapi tidak dimatikan dan dalam zona ini akan terlihat pertumbuhan yang kurang subur dibandingkan dengan daerah diluar pengaruh antibakteri tersebut Jawetz et al, 2001.

B. Kerangka Pemikiran