commit to user 7
3. Metode ekstraksi
Ada beberapa metode yang dipakai untuk ekstraksi yaitu metode maserasi, perkolasi, dan soxhletasi untuk mengekstraksi atau penyari bahan. Metode
ekstraksi dipilih berdasarkan beberapa faktor seperti sifat dari bahan mentah obat, daya penyesuaian dengan tiap macam metode ekstraksi dan kepentingan dalam
memperoleh ekstrak yang sempurna atau mendekati sempurna dari obat Ansel,1989.
4. Sokletasi
Tekhnik ekstraksi ini dilakukan dengan menggunakan alat sokhlet soxhlet extractor dan merupakan metode ektraksi panas, Penggunaan alat ini dapat
mengekstrak secara kontinu sehingga dapat menghemat pelarut yang digunakan dan dapat melarutkan senyawa yang lebih banyak. Cara kerja alat ini yaitu dengan
menggunakan pelarut, lalu uap pelarut yang naik kebagian atas sokhlet yang akan didinginkan oleh pendingin sehingga pelarut akan mengembun kembali dan
mengalir kebawah membasahi baan. Setelah pelarut mencapai ketinggian tertentu, maka pelarut yang telah mengandung zat terlarut senyawa-senyawa kimia dari
bahan akan turun kembali kelabu awal. Proses ini berlangsung secara terus menerus sehingga bahan akan terendam secara kontinu.
5. Cairan penyari
Sistem pelarut yang digunakan harus dipilih berdasarkan kemampuannya dalam melarutkan jumlah yang maksimum dari zat aktif dan seminimum mungkin
bagi unsur yang tidak diinginkan. Pemilihan cairan penyari harus mempertimbangkan banyak faktor lain : murah dan mudah diperoleh, stabil secara
commit to user 8
fisika dan kimia, bereaksi netral, tidak mudah menguap dan tidak mudah terbakar, selektif, tidak mempengaruhi zat yang berkhasiat, diperbolehkan oleh peraturan.
Pelarut yangdigunakan sebagai cairan penyari antara lain : air, eter atau campuran etanol-air Anonim, 1979.
6. Staphylococcus aureus
Gambar 2. Bakteri Staphylococcus aureus Menurut breed1957, kedudukan bakteri Staphylococcus aureus adalah
sebagai berikut : Divisio
: Protophyta Classis
: Schzomycetes Ordo
: Eubakteriales Familia
: Micrococcaceae Genus
: Staphylococcus Spesies
: Staphylococcus aureus Staphylococcus merupakan bakteri gram positif yang berbentuk bulat,
diameter 0,5-1,5 ยต, dan tersusun dalam kelompok tidak teratur. Dinding selnya mengandung dua komponen utama yaitu peptidoglikan dan asam telkoat. Bakteri
ini mengalami metabolisme aerob dan anaerob. Staphylococcus biasanya peka
commit to user 9
terhadap antibiotik beta-laktam dan makrolida. Bakteri ini ditemukan terutama pada kulit, kelenjar kulit, dan selaput lendir Bonang dan Koeswardono,1982
Infeksi oleh Staphylococcus dapat menimbulkan penyakit pada manusia. Setiap jaringan tubuh dapat terinfeksi dan menyebabkan timbulnya penyakit
dengan tanda-tanda yaitu peradangan, nekrosis, dan pembentukan abses Warsa, 1994.
Bakteri ini masuk ke tubuh dapat melalui folikel rambut, muara kelenjar keringat dan luka-luka kecil. Staphylococcus mempunyai sifat menghemolisa sel
darah merah, menghasilkan koagulasi dan membentuk pigmen. Infeksi yang ditimbulkan bakteri ini dapat meluas kejaringan sekitarnya melalui kelenjar limfe
dan darah Suryono, 1995.
7. Salep