commit to user 6
Ekstrak dari daun dan kulit batang Anacardium occidentale disaring untuk phytochemically dan mengetahui keberadaan metabolit sekunder untuk aktivitas in
vitro antibakteri. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan adanya alkaloid dan tanin Mustapha dan Hafsat,2007. Ekstrak metanol daun dan ekstrak metanol
kulit batang diuji terhadap Klebsiella pneumoniae, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Salmonella typhi, Candida albicans dan Escherichia coli dengan
metode pengenceran agar. Ekstrak metanol daun memiliki aktivitas yang lebih tinggi dari ekstrak air. Ekstrak daun menunjukkan aktivitas lebih besar dari
ekstrak kulit batang Ayepola dan Ishola, 2009.
2. Ekstraksi
Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok diluar pengaruh cahaya
matahari langsung. Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk Anonim, 1979.
Ekstraksi yaitu penarikan zat yang diinginkan dari bahan obat dengan menggunakan pelarut yang dipilih disesuaikan dengan zat yang akan dilarutkan.
Bahan mentah obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan tidak perlu diproses lebih lanjut kecuali dikumpulkan dan dikeringkan, karena tiap bahan
mentah obat berisi sejumlah unsur yang dapat larut dalam pelarut tertentu. Proses ekstraksi adalah dengan mengumpulkan zat aktif dari bahan mentah obat dan
mengeluarkannya dari bahan-bahan sampingan yang tidak diperlukanAnsel, 1989
commit to user 7
3. Metode ekstraksi
Ada beberapa metode yang dipakai untuk ekstraksi yaitu metode maserasi, perkolasi, dan soxhletasi untuk mengekstraksi atau penyari bahan. Metode
ekstraksi dipilih berdasarkan beberapa faktor seperti sifat dari bahan mentah obat, daya penyesuaian dengan tiap macam metode ekstraksi dan kepentingan dalam
memperoleh ekstrak yang sempurna atau mendekati sempurna dari obat Ansel,1989.
4. Sokletasi
Tekhnik ekstraksi ini dilakukan dengan menggunakan alat sokhlet soxhlet extractor dan merupakan metode ektraksi panas, Penggunaan alat ini dapat
mengekstrak secara kontinu sehingga dapat menghemat pelarut yang digunakan dan dapat melarutkan senyawa yang lebih banyak. Cara kerja alat ini yaitu dengan
menggunakan pelarut, lalu uap pelarut yang naik kebagian atas sokhlet yang akan didinginkan oleh pendingin sehingga pelarut akan mengembun kembali dan
mengalir kebawah membasahi baan. Setelah pelarut mencapai ketinggian tertentu, maka pelarut yang telah mengandung zat terlarut senyawa-senyawa kimia dari
bahan akan turun kembali kelabu awal. Proses ini berlangsung secara terus menerus sehingga bahan akan terendam secara kontinu.
5. Cairan penyari