commit to user 16
mengetahui daya antibakteri dari ketiga tipe basis salep dilakukan uji daya antibakteri sehingga dapat diketahui basis salep yang mempunyai zona hambat
paling besar terhadap bakteri S. aureus. Variasi tipe basis akan memberikan perbedaan pada hasil uji daya antibakteri, hal ini disebabkan FI dan FII
merupakan basis yang tidak larut air karena mengandung bahan minyak dan lemak, sedangkan basis pada FIII merupakan basis yang larut air. Sedangkan
media yang digunakan pada uji daya antibakteri merupakan media NA Nutrient Agar yang menggunakan pelarut air sehingga dimungkinkan FIII memberikan
zona hambat paling besar karena lebih mudah mendistribusikan zat aktif ke media uji.
C. Hipotesis
1. Perbedaan tipe basis pada salep ekstrak daun jambu mete diduga
mempengaruhi sifat fisik dan kimia salep. 2.
Terdapat perbedaan yang bermakna pada hasil uji daya antibakteri ketiga formula salep ekstrak daun jambu mete terhadap bakteri Staphylococcus
aureus.
commit to user
17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorium untuk memperoleh data hasil. Penelitian dilakukan dalam 3 tahap, yaitu tahap
pertama pembuatan salep ekstrak daun jambu mete Anacardium occidentale L. dengan basis salep hidrokarbon, tahap kedua adalah pembuatan salep ekstrak daun
jambu mete Anacardium occidentale L. dengan basis salep serap, dan tahap ketiga pembuatan salep ekstrak daun jambu mete Anacardium occidentale L.
dengan basis salep larut air. Selanjutnya dilakukan uji sifat fisik dan kimia salep yang meliputi Uji homogenitas, uji organoleptis, uji pH, Uji viskositas, uji
kelengketan, uji iritasi, dan uji daya sebar. Selain itu juga dilakukan uji antibakteri terhadap ketiga formula salep ekstrak daun jambu mete dengan menggunakan
metode difusi dengan media NA Nutrient Agar. B.
Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada Mei 2012 – Juli 2012 di
Laboratorium Farmasetika dan Laboratorium Teknologi Farmasi D3 Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret.
C. Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan
Alat yang digunakan adalah Soxhlet, Evaporator, Tabung reaksi pyrex, gelas ukur 10ml pyrex , Beaker glass 250ml Pyrex, Oven, cawan porselen,
waterbath, mortir dan stemper, viskometer Rion VT-04, timbangan digital, kaca
commit to user 18
arloji, alat uji daya sebar, anak timbang, pH meterCyberscan pH 110, cawan petri, tabung reaksi, autoklaf, gelas ukur, erlenmeyer, inkubator, dan alat
pendukung lain. 2.
Bahan yang digunakan Bahan yang digunakan adalah daun jambu mete yang diperoleh dari Natar
Lampung Selatan, aquadest, metanol, vaseline album, parafin liq, adeps lanae, cera flava, minyak wijen, PEG 400, PEG 4000, biakan bakteri S. aureus, Nipagin,
media Nutrient Agar, Nutrient Broth.
D. Prosedur Penelitian