Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri kreatif juga dikenal dengan nama lain Industri Budaya terutama di Eropa atau juga Ekonomi Kreatif. Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Salah satu sektor Industri yang berbasis kreatifitas di Indonesia adalah Periklanan, periklanan memegang peranan yang cukup penting dan merupakan bagian dari kehidupan industri modern, dan umumnya hanya bisa ditemukan di Negara-negara maju atau Negara-negara yang tengah berkembang seperti Indonesia. Kebutuhan akan adanya periklanan berkembang seiring dengan pertumbuhan penduduk dan kota-kota yang dipenuhi oleh banyak toko, restoran dan pusat-pusat perdagangan dan penyedia jasa. Selain itu perkembangan periklanan juga sangat dipengaruhi dengan perkembangan media baik cetak maupun media elektronik. Membicarakan tentang periklanan, kita tidak bisa lepas dari yang namanya Biro Iklan atau yang biasa disebut Agensi Iklan Ad Agency, dimana proses pembuatan sebuah iklan dilaksanakan. Kemudian masuk ke commit to user 2 bagian-bagian yang lebih rinci lagi di dalam sebuah Biro Iklan, tentu juga kita harus membicarakan tentang divisi kreatif. Karena divisi kreatif merupakan elemen penting bukan berarti divisi lain tidak penting yang bertugas untuk mengolah sebuah permasalahan dari klien menjadi sebuah solusi yang berbentuk pencitraan, sesuai dengan yang diharapkan klien. Divisi kreatif umumnya memiliki dua fungsi utama, yaitu fungsi Pengarah Seni Art Director dan fungsi Penulis Naskah Copywriter. Pengarah Seni bertanggung jawab untuk menemukan ide-ide yang bersifat visual sedangkan Penulis Naskah akan mencari ide-ide yang bersifat verbal baik tulisan maupun lisan, tergantung jenis media iklan yang digunakan. Kecuali untuk media radio yang hanya membutuhkan komunikasi verbal, kebanyakan jenis media lainnya akan sangat membutuhkan kerja sama yang erat di antara dua fungsi tersebut. Di dalam divisi kreatif inilah penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media. Dan lebih spesifik lagi, penulis belajar menjadi seorang Desainer Grafis dibawah bimbingan Art Director yang bertanggung jawab untuk menemukan ide-ide yang bersifat visual. Pemilihan visual untuk sebuah iklan diharapkan memiliki banyak fungsi, seperti menarik perhatian, mewakili berbagai maksud dan tujuan, dan yang paling penting ialah visual tersebut harus komunikatif sesuai dengan sasaran penonton target audience yang dituju. Namun perlu dimengerti, seperti yang dikatakan Roman, Maas Nisenholtz bahwa periklanan ialah bisnis ide dan kreativitas, bukan bisnis commit to user 3 menggambar atau bisnis komputer grafis. Menggambar hanyalah sebuah ekspresi yang kita tuangkan sebagai bentuk konsep dari ide di dalam pikiran yang akarnya tetap ide itu sendiri, menggambar lebih merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Proses mengungkapkan ide dalam bentuk gambar penting dalam periklanan, namun gambar yang bagus dan indah bukan hal yang utama karena kita hanya dituntut untuk dapat menuangkan ide dalam bentuk citra gambar. Jadi, mampu menggambar dengan baik bukanlah persyaratan utama di dunia periklanan. Lebih penting dari pada itu, memiliki naluri untuk memadukan sebuah usulan penjualan dan nilai-nilai komersial sebuah gagasan, itu jauh lebih dibutuhkan di dunia periklanan. Berdasarkan latar belakang keilmuan penulis yaitu periklanan, maka penulis memutuskan untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media di sebuah perusahaan periklanan seperti PT. Komunikasi Mitra Dwipanca. Dan alasan penulis memilih profesi menjadi seorang desainer grafis ialah karena minat untuk belajar dan sedikit bakat yang penulis miliki di dalam bidang desain grafis. Adapun beberapa hal yang memberi motivasi bagi penulis untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media di PT. Komunikasi Mitra Dwipanca ialah demi pengalaman yang lebih nyata di dalam dunia kerja. Kemudian juga untuk merasakan secara langsung persaingan kerja di dalam industri periklanan di kota besar seperti Jakarta. Selain itu, PT. Komunikasi Mitra commit to user 4 Dwipanca ialah sebuah perusahaan multinasional skala menengah yang memberi motivasi bagi penulis untuk dapat lebih bekerja keras. Banyak hal dan pembelajaran yang penulis dapat selama pelaksanaan Kuliah Kerja Media di PT. Komunikasi Mitra Dwipanca. Dan penulis akan menuangkan pengalaman tersebut yang mungkin dapat berguna bagi kita semua. Baik ilmu-ilmu secara ilmiah maupun praktis yang penulis dapat, semua itu merupakan tambahan pengetahuan yang membuat penulis jadi lebih mengerti tentang industri periklanan pada saat ini. Dan semua itu tidak akan penulis dapatkan, jika hanya dalam perkuliahan. Untuk lebih lengkapnya ulasan tentang peran seorang Desainer Grafis di PT. Komunikasi Mitra Dwipanca akan penulis jabarkan di beberapa bab di bawah ini. Dan berdasarkan pengalaman penulis di dalam melakukan Kuliah Kerja Media di perusahaan tersebut, penulis mengambil sebuah judul untuk Tugas Akhir ini, yaitu “ PERAN SEORANG DESAINER GRAFIS PT. KOMUNIKASI MITRA DWIPANCA “. Alasan kenapa penulis memilih judul di atas ialah sama, bahwa peran seorang desainer grafis di dalam sebuah perusahaan periklanan sangatlah penting. Karena sebagian besar materi kreatif yang dikerjakan berbentuk grafis atau gambar, baik iklan cetak maupun video. Dari penjelasan tersebut sangatlah jelas, bagaimana peran seorang desainer grafis akan sangat mendukung bagi perkembangan perusahaan periklanan, atau bisa juga sebaliknya dapat meberi citra buruk bagi perusahaan. Dan untuk menghindari efek negatif yang sangat mungkin terjadi, akan lebih baik bila commit to user 5 kita dapat memahami lebih jauh tentang dunia desain grafis baik dari teori- teori ataupun di dalam pelaksanaannya.

B. Tujuan Penulisan