commit to user 19
kesan pucat dan tidak menarik. Berikutnya ialah tekstur kasar yang dapat dibuat dengan perpaduan warna yang saling berlawanan, ini dapat
menggambarkan kedalaman bentuk dan memberi kesan permukaan yang kasar. Selanjutnya ialah tekstur halus, dapat dibuat dengan memberi gradasi
secara halus dan diberi sedikit irama untuk membentuk sebuah kesan halus. Kesan halus cocok digunakan untuk menggambarkan kelembutan.
1.4. Ruang space
Ruang atau space terkait dengan tingkat kedalaman sehingga memberikan kesan jauh, dekat, tinggi, dan rendah. Hubungaan antar ruang
merupakan bagian dari perencanaan desain, apakah berupa jarak antar huruf atau huruf dengan gambar. Ruang berpotensi untuk memberikan stabilitas
dan kesan nyaman. Desain yang baik memanfaatkan ruang ini untuk menghasilkan sebuah dinamisasi.
Kunci keberhasilan sebuah desain yang kadang kurang diperhatikan adalah ruang kosong white space. Ruang kosong dibentuk dengan berbagai
cara sehingga dapat menambah kesan elegan dan kesempurnaan pada suatu desain. Ruang kosong mungkin dapat dilihat serupa dengan ruang yang
disia-siakan, namun menjadi boros tempat atau ruang dapat memberi kesan sesak dan melelahkan bagi pembaca. Ruang kosong kemudian dilihat
sebagai sesuatu yang ‘lebih’ atau sesuatu yang ‘mahal’, dan dapat memberikan posisi tertentu pada sebuah brand dengan target konsumen
kelas atas.
commit to user 20
Sebagai perbandingan dalam penggunaan ruang kosong, dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.5 Ruang Kosong
Gambar di atas memberikan perbandingan antara desain dengan tidak adanya ruang kosong dengan desain dengan pemanfaatan ruang kosong.
Terlihat jelas bahwa kurang ruang kosong membuat sebuah desain terlihat sangat penuh dan berat, sedangkan dengan pemanfaatan ruang kosong akan
membuat sebuah desain terlihat seimbang dan nyaman untuk dilihat.
1.5. Warna
Pemilihan warna merupakan satu hal yang sangat penting dalam menentukan respon target audience. Warna adalah hal yang pertama dilihat
oleh seseorang, terutama warna pada background. Warna akan membuat kesan untuk keseluruhan gambar dan dapat memberikan dampak psikologis
bagi orang yang melihat. Di dalam desain grafis, penggunaan warna perlu
commit to user 21
ditata dan disusun dengan tepat sehingga dapat menimbulkan suasana seperti yang diharapkan.
Untuk dapat memilih warna dengan tepat, sangat penting untuk mengerti tentang pengelompokan warna beserta fungsi dan arti dari sebuah
warna. Berikut akan saya jelaskan dalam beberapa poin :
1.5.1. Pengelompokan Warna
a Warna Primer
Warna primer adalah warna yang menjadi pedoman bagi setiap orang untuk menggunakannya. Dalam penggunaannya, warna pokok ada dua
macam. Untuk grafis, yang dipakai adalah pigmen yang terdiri dari bru cyan, merah magenta, dan kuning yellow. Pada foto dan grafis
komputer, warna pokok cahaya terdiri dari red, green, dan blue RGB. Dalam komputer, warna-warna yang pertama cyan, magenta, dan yellow
masih ditambahkan warna key hitam sehingga dikenal istilah CMYK. Untuk dapat memahami tentang perbedaan dari warna primer RGB dan
CMYK, saya akan memberi sedikit penjelasan. Yang pertama ialah warna primer RGB Red, Green, dan blue, merupakan tiga warna dasar yang
dijadikan patokan warna secara universal. Dengan basis RGB, kita dapat mengubah warna ke dalam kode-kode angka sehingga warna tersebut akan
tampil universal. Metode warna ini dipakai untuk warna pendar atau warna layar yang
berupa cahaya yang dipancarkan. Warna ini hampir mirip dengan teori warna dasar, tetapi menggunakan warna Hijau sebagai pengganti warna
commit to user 22
Kuning. Warna-warna lain dihasilkan hanya dengan kombinasi dari 3 warna yaitu merah, hijau, dan biru.
Di dalam software grafis berbasis RGB, pemberian nilai maksimal yaitu RGB 255, 255, 255 akan menghasilkan warna putih. Sebaliknya
pemberian nilai minimal RGB 0, 0, 0 akan menghasilkan warna hitam. Untuk menghasilkan warna abu-abu grey, cukup memberikan nilai yang
sama pada unsur R, G, dan B. Jika nilainya kecil maka akan menghasilkan abu-abu gelap dan semakin besar nilainya akan menghasilkan warna abu-
abu yang semakin terang. Dalam konteks RGB atau warna cahaya, maka bisa diaanggap tidak ada
warna hitam. Karena warna hitam adalah warna tanpa cahaya, sehingga nilai RGB adalah nol 0.
Kemudian metode CMYK Cyan, Magenta, Yellow, Black ialah warna yang berdasar pada pigmen warna atau zat warna yang umumnya dipakai
dalam teknologi percetakan. Berbeda dengan RGB yang mengabaikan warna hitam, maka dalam CMYK mengabaikan warna putih karena
dianggap sebagai warna bidang cetakan kertas. Jika semua nila CMYK dibuat nol 0, maka yang terjadi adalah warna putih. Sebaliknya jika warna
CMY dicampur pada nilai maksimal, yang tercipta adalah warna grey mendekati hitam. Hal ini memungkinkan untuk printer warna yang tidak
memiliki cartridge hitam untuk tetap bisa menghasilkan warna hitam. Sedikit kelemahan dari pencampuran warna pada model CMYK ialah
memiliki variasi yang lebih sedikit dibanding yang bisa didapatkan dengan
commit to user 23
RGB. Bagaimanapun RGB bisa dianggap mendekati konsep warna dasar dengan sedikit perbedaan pada warna kuning dan hijau. Akan tetapi, jika
ingin mendapatkan hasil cetakan yang sesuai dengan warna di monitor, maka sebaiknya menggunakan metode warna CMYK di dalam membuat
sebuah desain. RGB ataupun CMYK hanyalah pembagian warna berdasarkan sumber
pembentuk warna. Namun untuk pembagian warna primer yang dikenal sebagai warna pigmen primer yang dipakai di dalam dunia seni rupa dibagi
menjadi tiga, yaitu Cyan, Magenta, dan Yellow. Seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.6 Pembagian Warna Primer
b Warna Sekunder
Warna sekunder merupakan perpaduan antara warna-warna primer. Seperti pada gambar di bawah ini:
commit to user 24
Gambar 2.7 Warna Sekunder
c Warna Tersier
Warna tersier merupakan pencampuran antara warna sekunder dengan warna primer. Seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.8 Warna Tersier
commit to user 25
1.5.2. Fungsi dan Arti Warna
Setiap warna dapat menimbulkan respon psikologis yang berbeda-beda, namun secara umum Pajiriyanto 2005 telah memberikan gambaran tentang
hubungan psikologis antara warna dengan manusia yang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.2 Korelasi psikologis antara warna dan manusia
Warna Respon Psikologi
Catatan Merah
Power, energi, kehangatan, cinta,
nafsu, agresi, bahaya Warna merah kadang berubah arti
jika dikombinasikan dengan warna lain. Warna merah yang
dikombinasikan dengan hijau akan menjadi simbol Natal. Merah jika
dikombinasikan dengan putih akan mempunyai arti ‘bahagia’ dalam
lingkungan budaya oriental.
Biru
Kepercayaan, keamanan,
teknologi, kebersihan,
keteraturan Banyak digunakan sebagai warna
pada logo bank di Amerika Serikat untuk memberikan kesan
‘kepercayaan’.
Hijau Alami, sehat,
keberuntungan, pembaharuan
Warna hijau tidak terlalu ‘sukses’ untuk ukuran global. Di Cina dan
Perancis, kemasan dengan warna
commit to user 26
hijau tidak begitu mendapat sambutan. Tetapi di Timur Tengah,
warna hijau sangat disukai, sebaliknya warna merah tidak
disukai karena identik dengan darah, yang dalam pandangan
mereka adalah haram.
Yellow
Optimis, harapan, filosofi, ketidak-
jujuran, pengecut untuk budaya
barat, penghianat Kuning adalah warna keramat
dalam agama Hindu.
Ungu Jingga
Spiritual, misteri, kebangsawanan,
transformasi, kekasaran,
keangkuhan Warna ungu sangat jarang ditemui
di alam. Tidak cocok digunakan untuk desain bertema alam.
Oranye
Energi, keseimbangan,
kehangatan Menekankan sebuah produk yang
tidak mahal.
Coklat
Tanah bumi, reliability, comfort,
daya tahan. Kemasan makanan di Amerika
sering memakai warna coklat dan sangat sukses, tetapi di Kolumbia,
commit to user 27
warna coklat untuk kemasan kurang begitu membawa hasil.
Abu-abu Intelek, masa depan
seperti warna milenium,
kesederhanaan, kesedihan
Warna abu-abu adalah warna yang paling gampang mudah dilihat
oleh mata.
Putih Kesucian,
keberhasilan, ketepatan, ketidak-
bersalahan, steril, kematian
Di Amerika warna putih melambangkan perkawinan, tapi di
banyak budaya Timur terutama India dan Cina, warna putih
melambangkan kematian.
Hitam Power, seksualitas,
kecanggihan, kematian, misteri,
ketakutan, kesedihan,
keanggunan Melambangkan kematian dan
kesedihan di budaya Barat. Sebagai warna kemasan, hitam
melambangkan keanggunan elegan, kemakmuran dan
kecanggihan.
Merah muda pink
Lembut, manis, pemeliharaan,
keamanan Banyak digunakan untuk produk-
produk dengan target konsumen wanita atau anak-anak.
commit to user 28
1.6. Tipografi
Tata huruf atau tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang
tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.
Di dalam dunia desain grafis terdapat juga seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama.
Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan.
Sedikit mengenai sejarah perkembangan tipografi, dimulai di Mesir Kuno sejak tahun 1330 sebelum Masehi, Mesir Kuno saat itu menggunakan
huruf Hieratia yang merupakan hasil karya tipografi yang dikenal dengan sebutan Hieroglif. Penggunaan tipografi juga sudah dikenal oleh bangsa
Viking dan Indian Sioux. Bentuk tipografi ini akhirnya berkembang ke negara-negara Eropa.
Perkembangan tipografi mencapai puncaknya pada sekitar abad 8 Sebelum Masehi di Roma, saat bangsa Romawi mulai membentuk
kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan
penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf- huruf Romawi. Hingga saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase
penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase
commit to user 29
komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan banyak jenis pilihan huruf.
Secara garis besar, jenis huruf dapat digolongkan menjadi 4 kelompok besar,antara lain yaitu:
1. Roman Sejarah pembentukan huruf ini diawali dari kumpulan huruf kapital.
Jenis huruf ini banyak ditemukan pada situs dan ornamen Romawi. Jenis huruf ini memiliki ciri khas tegak dan umumnya banyak
menggunakan garis lurus yang kaku. Sebagai contoh, dapat dilihat di bawah ini adalah font dengan jenis roman:
Font di atas ialah “Times New Roman” yang banyak digunakan untuk isi teks karena bentuknya yang rapi dan mudah dibaca.
2. Serif Jenis huruf ini pada awalnya banyak ditemukan pada ukiran batu. Ciri
khusus dari jenis huruf ini adalah memiliki sirip di setiap ujungnya. Sebagai contoh, dapat dilihat di bawah ini adalah font dengan jenis
serif:
commit to user 30
Contoh font di atas ialah “Serifa” yang memberikan kesan kuno atau lampau. Cocok digunakan untuk tipografi desain dengan tema sejarah
masa lalu. 3. Sans Serif
Jenis huruf ini memiliki ciri tanpa sirip dengan ketebalan huruf yang hampir sama. Jenis huruf ini memiliki kesan modern dan sederhana.
Sebagai contoh, dapat dilihat di bawah ini adalah font dengan jenis sans serif:
Salah satu contoh font yang termasuk dalam jenisi sans serif ialah font dengan nama “Sans Serif” diatas. Font tersebut cocok digunakan untuk
mengesankan kesederhanaan atau masa depan. 4. Miscellaneous
Jenis huruf ini merupakan pengembangan dari beberapa jenis huruf lainnya. Perbedaan terlihat dari adanya penambahan hiasan pada
huruf, sehingga menimbulkan kesan ornamen dan dekoratif. Sebagai contoh, dapat dilihat di bawah ini adalah font dengan jenis
miscellaneous:
commit to user 31
Jenis font dengan nama “Arriba Arriba LET” di atas termasuk dalam kelas miscellaneous dengan ornamen ringan yang memberi kesan
ramai namun tetap mudah dibaca. Cocok digunakan untuk desain dengan tema anak-anak atau pesta.
1.7. Foto dan Ilustrasi