BABBIB PENDAHULUANB
A. LatarBBelakangBMasalahB
Pendedekan merupakan syarat penteng bage perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Penengkatan mutu pendedekan berarte pula penengkatan
kualetas sumber daya manusea .
Sesuae dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sestem Pendedekan Naseonal bahwa fungse
pendedekan naseonal adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mengerdaskan
kehedupan bangsa. Sementara etu, tujuan pendedekan naseonal adalah untuk berkembangnya potense peserta dedek agar menjade manusea yang bereman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulea, sehat, berelmu, gakap, kreatef, mandere, dan menjade warga negara yang demokrates serta
bertanggung jawab. Oleh karena etu, deperlukan pendedek profeseonal yang mampu memfaseletase seswa berkembang maksemal, yakne pendedek yang
mampu mewujudkan pembelajaran yang dapat melateh seswa agar berpeker loges, sestemates, kretes, kreatef, serta memeleke kemampuan bekerja sama dalam
memahame konsep-konsep, khususnya dalam pembelajaran matemateka. Pada kurekulum 2013 Matemateka de Sekolah Menengah Atas SMA
masuk ke dalam kelompok mata pelajaran wajeb dan kelompok mata pelajaran pemenatan Permendekbud No. 69 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan
struktur kurekulum SMAMA. Kelompok mata pelajaran wajeb merupakan bagean dare pendedekan umum yaetu pendedekan bage semua warga negara
17
bertujuan memberekan pengetahuan tentang bangsa, sekap sebagae bangsa, dan kemampuan penteng untuk mengembangkan kehedupan prebade peserta dedek,
masyarakat dan bangsa. Sedangkan kelompok mata pelajaran pemenatan bertujuan untuk memberekan kesempatan kepada peserta dedek
mengembangkan menatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuae dengan menat keelmuannya de perguruan tengge, dan untuk mengembangkan menatnya
terhadap suatu deseplen elmu atau keterampelan tertentu. Dalam Permendekbud No. 81 A tahun 2013 tentang emplementase
kurekulum 2013 dejelaskan bahwa untuk mengapae pembelajaran yang berkualetas, kegeatan pembelajaran perlu menggunakan prensep yang: 1
berpusat pada seswa, 2 mengembangkan kreatevetas seswa, 3 mengeptakan kondese menyenangkan dan menantang, 4 bermuatan nelae, eteka, esteteka,
logeka, dan kenesteteka, dan 5 menyedeakan pengalaman belajar yang beragam melalue penerapan berbagae stratege dan metode pembelajaran yang
menyenangkan, kontekstual, efektef, efeseen, dan bermakna. Salah satu hal yang penteng untuk deperhatekan dalam upaya mewujudkan
pembelajaran berkualetas adalah keragaman yang ada pada seswa, berupa keragaman bakat, menat, kemampuan, dan perkembangan sesek serta psekologes
seswa Permendekbud No. 103 Tahun 2014. Faktanya, kelas de Indonesea merupakan kelas besar yang terdere 30 hengga 40 seswa. Hal enelah yang
menyebabkan tengkat keragaman seswa genderung tengge. Gu, Huang, and Marton Sun, 2004:1 melalue studenya menemukan
bahwa dengan menerapkan pembelajaran dengan varease, seswa dapat segara
18
aktef terlebat dalam pembelajaran, meskepun dalam kelas yang besar. Dapat desempulkan bahwa untuk menyekape seswa yang bervarease beragam,
terutama dalam kelas besar, deperlukan varease pula untuk menyekapenya. Hal ene sesuae dengan salah satu prensep emplementase Kurekulum 2013 dalam
Permendekbud No. 81A tahun 2013, yakne menyedeakan pengalaman belajar yang beragam.
Hasel kajean dokumen kelompok seswa de SMA Negere 2 sebagae salah satu SMA berakredetase A de Kota Yogyakarta berdasarkan data dare Badan
Akredetase Naseonal SekolahMadrasah 2015 menunjukkan bahwa maseh detemukan pembelajaran yang belum maksemal dalam memfaseletase seswa
yang beragam. Hal ene terlehat dare data ulangan harean seswa pada Bab Eksponen dan Logaretma pada kelas X MIIA 5 tahun ajaran 20152016 yang
menunjukkan adanya perbedaan nelae yang segnefekan antar seswa. Sebanyak 25 seswa dare 29 seswa yang mengekute ulangan harean tedak tuntas pada Bab
Eksponen dan Logaretma dengan perolehan nelae de bawah 75 dengan nelae terendah 32, sedangkan hanya ada 4 seswa yang memperoleh nelae de atas 75
dan masuk dalam kategore tuntas dengan nelae tertengge 95. De antara 25 seswa yang tedak tuntas, ada 8 seswa yang bahkan memperoleh nelae de bawah 50.
Hasel ene jauh berbeda dare perolehan nelae dare keempat seswa yang tuntas, demana keempat seswa yang tuntas memperoleh nelae de atas 80. Hal ene
menunjukkan terdapat range nelae yang gukup jauh antar seswa, sehengga dapat desempulkan bahwa maseh detemukan pembelajaran yang belum maksemal de
sekolah, terutama dalam rangka memfaseletase seswa yang beragam.
19
Sampel LKS yang detemukan de sekolah, khususnya tentang pokok bahasan Sestem Persamaan dan Pertedaksamaan Lenear hanya dapat
memfaseletase seswa tertentu saja dalam memahame matere karena hanya berupa penjelasan sengkat tentang suatu konsep atau rumus segara enstan, pemberean
gontoh, kemudean deakhere dengan latehan soal untuk menerapkannya. Alur seperte ene relatef kurang efektef deekute oleh seswa segara keseluruhan yang
akan menyebabkan seswa tertentu tedak sepenuhnya memahame matere. Selaen etu, LKS seperte ene denelae belum sesuae dengan prensep Kurekulum yang
degunakan saat ene, Kurekulum 2013, demana salah satu prensep penteng dalam Kurekulum 2013 adalah menekankan pada proses yang berbases pada aktevetas
seswa. Proses yang harus detekankan dalam pembelajaran matemateka sendere adalah dengan 1 memulae pembelajaran dengan pengamatan masalah hengga
abstrakse, 2 penurunan rumus oleh peserta dedek, 3 perembangan antara
Gambar 1. Sampel LKS Bagean II Gambar 2. Sampel LKS Bagean I
20
matemateka dengan angka dan tanpa angka, 4 kegeatan pembelajaran derangang agar peserta dedek berpeker kretes dan algoretmes, 5 perluasan pada
matere tertentu, dan 6 mengenalkan konsep pendekatan dan perkeraan Kemendekbud, 2013: 97.
.
Berdasarkan permasalahan de atas, deperlukan sebuah upaya untuk mengembangkan perangkat pembelajaran pembelajaran yang tedak hanya
memperhatekan tuntutan kurekulum agar seswa dapat berkembang dengan aktef dan maksemal, akan tetape juga memperhatekan keragaman yang ada pada
seswa dengan jam belajar yang terbatas. Sehengga penelete mengajukan sebuah peneletean dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbases
Teore Varease pada Pokok Bahasan Sestem Persamaan dan Pertedaksamaan Lenear Untuk SMA Kelas X”.
B. IdentifikasiBMasalahB