Selektivitas selectivity Ketepatan accuracy

Tabel III. Elemen Data yang Dibutuhkan untuk Validasi Metode Analisis Karakteristik analisis Kategori I Kategori II Kategori III Kategori IV Kuantitatif Batas Tes Ketepatan Ya Ya Tidak Ketelitian Ya Ya Tidak Ya Tidak Spesifitas Ya Ya Ya Ya Batas Deteksi Tidak Tidak Ya Tidak Batas Kuantitasi Tidak Ya Tidak Tidak Linearitas Ya Ya Tidak Tidak Rentang Ya Ya Tidak Keterangan : tergantung dari masing-masing uji 1. Kategori I: metode analitik yang digunakan untuk penetapan kadar komponen utama dalam bahan baku atau bahan aktif termasuk pengawet dalam produk akhir sediaan farmasi; 2. Kategori II: metode analitik yang digunakan untuk penetapan ketidakmurnian dalam bahan baku atau bahan aktif atau hasil degradasi senyawa dalam produk akhir sediaan farmasi; 3. Kategori III: metode analitik yang digunakan untuk penetapan karakteristik penampilan obat misalnya disolusi, pelepasan obat; 4. Kategori IV: metode analitik yang digunakan untuk uji identifikasi United States Pharmacopeial Convention, 2005. Beberapa parameter yang harus dipertimbangkan dalam validasi metode analisis meliputi antara lain selektivitasspesifisitas, ketepatan, ketelitian, linearitas, rentang, batas deteksi, batas kuantitasi, ketangguhan metode dan kekuatan Harmita, 2004.

1. Selektivitas selectivity

Selektivitas suatu metode analisis adalah kemampuan untuk mengukur analit secara cermat dan seksama dengan adanya komponen yang mungkin ada dalam matrik sampel Yuwono dan Indrayanto, 2005. Selektivitas sering dapat dinyatakan sebagai derajat penyimpangan metode terhadap sampel yang mengandung bahan yang ditambahkan berupa cemaran, produk degradasi, senyawa sejenis, dan senyawa asing lain Harmita, 2004. Gambar 6. Simulasi pemisahan peak Gambar 7 merupakan suatu simulasi pemisahan puncak kromatografi antara dua kurva Gaussian identik, yang terpisah secara perlahan-lahan. Dapat dilihat bahwa nilai resolution factor R akan sesuai dengan diagram. Dimana nilai R = 0,75 kedua puncak masih berhimpit sekitar 65, pada R = 1, kedua puncak masih berhimpit sekitar 27, dan pada R=1,5 kedua puncak dapat dianggap telah akan mencapai baseline dimana kedua puncak hanya berhimpit sekitar 2 Rouessac and Rouessac, 2007. Selektivitas pada metode kromatografi ditunjukkan melalui nilai resolusi daya pisah antara analit yang dituju dengan pengganggu lainya harus 1,5 Gandjar dan Rohman, 2007. Harga R I,5 disebut baseline resolution, yaitu pemisahan sempurna dari dua puncak dengan ukuran yang sama Pecsok, Shield, Cairns and McWilliam, 1976.

2. Ketepatan accuracy

Ketepatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Biasanya dinyatakan sebagai persen perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan Harmita, 2004. Akurasi biasanya didemostrasikan dengan menambahkan sejumlah tertentu analit yang diketahui kedalam matriks sampel dan ditentukan hasil terukurnya menggunakan prosedur analisis yang dilakukan The British Pharmacopoeia Commission, 2011. Kriteria penerimaan akurasi ditentukan berdasarkan kadar analit, dinyatakan dalam persen perolehan kembali, seperti yang tertera pada tabel IV: Tabel IV. Kriteria Penerimaan Akurasi pada Konsentrasi Analit yang Berbeda Kadar Analit Analyte Ratio Unit Mean Recovery 100 1 100 98 102 10 10 1 10 98 102 1 10 2 1 97 103 0,1 10 3 0,1 95 105 0,01 10 4 100 ppm 90 107 0,001 10 5 10 ppm 80 110 0,0001 10 6 1 ppm 80 110 0,00001 10 7 100 ppb 80 110 0,000001 10 8 10 ppb 60 115 0,0000001 10 9 1 ppb 40 -120

3. Ketelitian precision