Dari sisi kelestarian hutan, hutan rakyat di Desa Matiti ini terbilang masih terjaga kelestariannya karena semenjak dikelola dibawah naungan KSU Hutan
Mas, belum pernah dilakukan pemanenan untuk dipasarkan. Bahkan dengan skenario pengelolaan yang direncanakan, kelestarian hutan cukup terjaga dengan
sistem tebang pilih serta penanaman kembali dengan sistem tebang 1 tanam 5 jika dibandingkan dengan sistem borongan dengan teknik tebang habis. Hutan rakyat
di Desa Matiti yang tersebar di beberapa tempat dengan luas total 47 Ha ini ditumbuhi jenis pohon seperti kemenyan Styrax sumatrana J.J.SM, meranti
Shorea sp., pinus Pinus merkusii, sampinur bunga Podocarpus imbricata BL, dan sampinur tali Dacrydium junghuhnii.
g. Kesehatan hutan 1 keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati di dalam ekosistem hutan perlu dijaga dan dilestarikan. Perlakuan masyarakat anggota KSU Hutan Mas terhadap
keanekaragaman hayati di hutan rakyat tergolong baik. Pernah dilakukan penanaman bibit pinus Pinus merkusii di beberapa lahan hutan rakyat. Bibit
diperoleh dari hasil pembibitan kelompok tani hutan KTH di Desa Matiti II.
Gambar 4. Keadaan salah satu hutan rakyat di Desa Matiti
Universitas Sumatera Utara
Perburuan satwa di kawasan hutan rakyat di Desa Matiti tidak dilakukan secara besar-besaran dan tidak memburu satwa-satwa yang dilindungi. Dalam
kegiatan pemanfaatan HHBK berupa tumbuhan, masyarakat sangat menjaga keanekaragaman hayati di hutan rakyat yang mereka miliki. Kemenyan yang
menjadi sumber HHBK utama di hutan rakyat Desa Matiti membutuhkan tempat tumbuh yang mendukung, yaitu keberadaan pohon asosiasi. Menurut
Jayusman, dkk., 1999, di Pulau Sumatera kemenyan dijumpai secara alami di pantai barat, hidupnya berkelompok dan berasosiasi dengan pohon lain. Dengan
keadaan ini, masyarakat petani kemenyan tetap menjaga keberadaan pohon-pohon lain sebagai pendukung tumbuh pohon kemenyan demi menghasilkan getah
kemenyan yang lebih baik dan banyak. Pengelolaan yang baik terhadap HHBK berupa tumbuhan dan satwa ini menjamin terpeliharanya keanekaragaman jenis
dan genetik.
h. Kesehatan hutan 2 struktur dan regenerasi
Pentingnya kemenyan untuk mendukung perekonomian masyarakat juga memberi pengaruh bagi terjaganya struktur vegetasi dan kekayaan jenis di hutan
rakyat itu sendiri. Kemenyan yang hidup berkelompok dan berasosiasi dengan pohon lain membuat pemilik hutan rakyat tidak bisa mengabaikan jenis pohon
lain yang tumbuh di dalam hutan rakyat tersebut. Terjaganya struktur vegetasi dan kekayaan jenis pohon di hutan rakyat tentunya juga turut membantu menjaga
habitat satwa. Berdasarkan pengalaman masyarakat dalam mengelola hutan rakyat,
pohon kemenyan butuh tanah yang kaya akan humus dan kelembaban yang cukup
Universitas Sumatera Utara
tinggi. Keberadaan jenis pohon lain seperti jenis meranti Shorea sp., pinus Pinus merkusii, sampinur bunga Podocarpus imbricata BL, dan sampinur tali
Dacrydium junghuhnii dan yang lainnya jelas mampu mendukung syarat tumbuh kemenyan. Dengan keberagaman jenis pohon di hutan rakyat tersebut
tentunya akan membuat hutan cukup lembab dan tanahnya kaya akan humus dari sisa bagian pohon yang mati atau gugur seperti daun, dahan dan ranting pohon.
Kelestarian ekosistem di hutan rakyat di Desa Matiti tidak terlepas dari kemampuan hutan untuk beregenerasi. Terjaminnya kemampuan ekosistem hutan
untuk beregenerisasi atau pulih kembali secara alami dapat diketahui dari lantai hutan yang kaya akan anakan pohon, diameter batang bervariasi, dan pohon-
pohonnya memiliki tinggi yang berbeda-beda membentuk stratifikasi kanopi hutan. Para pemilik hutan rakyat juga meyakini bahwa hutan mereka dapat
tumbuh kembali secara alami namun tentunya tetap dengan adanya perawatan anakan pohon yang dilakukan seperti membersihkan tumbuhan bawah di sekitar
anakan pohon tersebut, khususnya terhadap anakan pohon kemenyan.
a b
Gambar 5. a Anakan kemenyan Styrax sumatrana J.J.SM dan b Anakan pinus Pinus merkusii
Universitas Sumatera Utara
i. Keanekaragaman bentang alam fragmentasi dan mozaik