Standar dan Sasaran Kebijakan

4.2.1.Hasil Wawancara Pemaparan hasil wawancara ini dibuat secara berurutan menurut urutan key informan yang diwawancarai, yaitu Koordinator Program Keluarga Harapan Kecamatan Medan Denai , Pendamping Program Keluarga Harapan Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Ketua Kelompok Ibu Penerima Program Keluarga Harapan serta Masyarakat yang menerima bantuan Program Keluarga Harapan .

4.2.1.1. Standar dan Sasaran Kebijakan

Dalam mengkaji suatu proses kebijakan yang sedang berjalan implementasi hendaknya kita memperhatikan bagaimana standar dan sasaran dari kebijakan tersebut. Standar dan sasaran ini didasarkan pada kepentingan utama terhadap system-sistem yang menentukan pencapaian kebijakan. Didalam proses pencapaian sasaran kebijakan ini menilai sejauh mana ukuran-ukuran dasar dan tujuan-tujuan kebijakan yang telah direalisasikan. Program Keluarga Harapan adalah salah satu dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia dengan mengkampanyekan pembangunan manusia untuk meningkatkan pelayanan dasar kepada masyarakat melalui pogram pemberian subsidi bersyarat, namun program ini dipandang sebagai penggerak perubahan pola pikir, sesuai dengan kondisi persyaratan yang diinginkan, yaitu memberikan kesempatan untuk memperoleh pelayanan pendidikan dan kesehatan untuk anak-anak RTSM . Berkaitan dengan standar dan sasaran kebijakan ini, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan yang berhubungan dengan pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kelurahan Tegal Sari Mandala II. Adapun r ingkasan pertanyaan yang peneliti ajukan kepada beberapa informan antara lain : Universitas Sumatera Utara Pertama mengenai tujuan dan sasaran Program Keluarga Harapan seperti yang disampaikan oleh Bapak Bambang Setiadi selaku koordinator PKH. “Program Keluarga Harapan bertujuan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan MDGs, yang utamanya adalah untuk memutus mata rantai kemiskinan, merubah pola pikir bahwa masyrakat miskin itu tidak hanya bisa menerima bantuan dari pemerintah saja tetapi masyarakat miskin itu bias bekerja dan mampu merubah diri mereka dan mereka harus berpikir bahwa mereka adalah keluarga harapan bangsa. Pernyataan ini diperkuat oleh Ibu Vonny Vitra selaku pendamping PKH. “Yang saya ketahui ada beberapa tujuan dan sasaran dari program ini yaitu untuk membantu mengurangi beban rumah tangga yang ditanggung oleh RTSM dan untuk memutus mata rantai kemiskinan dibidang kesehatan dan pendidikan. Program keluarga harapan ini berbeda dengan program pemerintah yang selama ini ada, program ini membantu RTSM untuk memperbaiki kualitas hidup terutama di bidang pendidikan dan kesehatan karena program ini mensyaratkan keluarga penerima untuk menyekolahkan anaknya, melakukan imunisasi balita, memeriksakan kandungan bagi ibu hamil, dan perbaikan gizi. Program Keluarga Harapan PKH adalah program yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin RTSM yang memenuhi kriteria tertentu, dan sebagai syarat atau imbalannya, RTSM penerima program harus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia SDM yaitu pendidikan dan kesehatan anggota keluarganya. Sasaran penerima PKH adalah Rumah Tangga Sangat Miskin RTSM yang memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak usia 0-15 tahun danatau ibu hamilnifas dan berada pada lokasi terpilih. Penerima bantuan adalah lbu atau wanita dewasa yang mengurus anak pada rumah tangga yang bersangkutan hal ini dikarenakan agar pemenuhan syarat ini dapat berjalan secara efektif. Universitas Sumatera Utara Berkaitan dengan tujuan dan sasaran PKH, peneliti juga melakukan wawancara dengan masyarakat penerima bantuan PKH di Kelurahan Tegal Sari Mandala II seperti yang disampaikan oleh Ibu Sri Banun selaku peserta penerima bantuan PKH “Tujuan dari Program Keluarga Harapan ini , untuk membantu keuangan keluarga karena bisa membantu bagi anak-anak untuk biaya kebutuhan sekolah, bagi balita untuk membeli susu untuk balita dan ibu hamil. Ya walaupun terkadang uang dari PKH tersebut kebanyakan dibayar untuk biaya sekolah anak SMA karena untuk uang sekolah SD dan SMP Negeri tidak bayar”. Berdasarkan hasil wawancara diatas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa tujuan dan sasaran PKH adalah untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia terutama pada kelompok masyarakat miskin. Tujuan tersebut sekaligus sebagai upaya mempercepat pencapaian target MDGs. Dalam pelaksanaannya PKH memiliki tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan umum adalah untuk mengurangi angka dan memutus rantai kemiskinan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta merubah prilaku RTSM yang relative kurang peningkatan kesejahteraan. Sedangkan tujuan khusus dari PKH yaitu meningkatkan kondisi sosial ekonomi RTSM, meningkatkan taraf pendidikan anak-anak RTSM, meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil, ibu nifas, dan anak di bawah 6 tahun dari RTSM, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan, khususnya bagi RTSM. Dalam setiap pelaksanaan suatu program yang menjadi salah satu unsur terpenting adalah pencapaian sebuah target. Dalam penelitian ini berdasarkan pernyataan dari informan- informan tersebut berkaitan dengan hal tersebut target yang harus dicapai dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan PKH ini yaitu terbantunya masyarakat tidak mampu khususnya RTSM dalam memenuhi kebutuhan hidup berkaitan dengan pendidikan anaknya dan Universitas Sumatera Utara kesehatan ibu hamil dan balita. Sampai saat ini pelaksanaan PKH di Kelurahan Tegal Sari Mandala II mulai dari pertama pelaksanaan program telah terdapat peningkatan mulai dari status pendidikan dan status peningkatan gizi ibu hamil dan balita. Pertanyaan kedua yang diajukan peneliti berkaitan strandar dan sasaran Program Keluarga Harapan yaitu tentang ketepatan kelompok sasaran penerima bantuan PKH seperti yang disampaikan oleh Bapak Bambang Setiadi “Perlu diketahui bahwa ada pembagian beberapa kategori masyakat miskin , yaitu masyarakat kurang mampu, masyarakat miskin, dan masyarakat sangat miskin. Nah yang masuk dalam kelompok sasaran ini yaitu yang menjadi kelompok sasaran adalah Rumah Tangga Sangat Miskin RTSM. Kalo dibilang sudah tepat sasaran sebenarnya belum tepat sasaran, hal ini dikarenakan dilihat dari kondisi masyarakat nya ada juga memiliki kendaraan roda dua. Dan hal ini perlu dipertegas alasan kenapa bisa terjadi itu misalnya ada yang dalam pendataan 2006 , masyarakt miskin yang di data tersebut memang dalam keadaan sangat miskin tapi bisa saja berubah kondisi nya setelah beberapa tahun kemudian,karena mereka sudah memilki modal untuk membuka usaha atau juga karena ada udah mendapat pekerjaan yang layak sehingga mampu menghidupi kebutuhan hidup mereka. Namun kalo dilihat secara keseluruhan kelompok sasaran PKH di kelurahan tegal sari mandala II sudah tepat sasaran. Pernyataan yang berbeda disampaikan oleh Ibu Vonny Vitra. “Menurut saya sudah tepat sasaran, tapi memang masih ada yang belum termaksimalkan , maksudnya masih ada masyarakat miskin yang layak untuk menerima bantuan tapi belum mendapatkan bantuan PKH ini. Hal ini dikarenakan dalam pendataan terhadap masyarakat miskin ini dilakukan setiap lima tahun sekali. Sebagai salah satu dari kebijakan pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan yang berbasis rumah tangga, PKH pada akhirnya diarahkan kedalam bentuk peningkatan kesejahteraan dan pengurangan beban penduduk miskin. Program Keluarga Harapan ini dirancang untuk membantu penduduk miskin kluster pertama yaitu bantuan perlindungan Universitas Sumatera Utara social kelompok sasaran. Program Keluarga Harapan ini merupakan bantuan tunai bersyarat yang diberikan kepada Rumah Tangga Sangat Miskin RTSM. Masyarakat penerima bantuan PKH dipilih melalui pendataan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik BPS. Pihak BPS setiap 5 lima tahun sekali akan mendata tiap rumah tangga yang tersebar di beberapa kelurahan untuk melihat kondisi keadaaan keluarga . Hasil dari pendataan tersebut nantinya akan dilaporkan ke BPS Provinsi, kemudian berdasarkan hasil laporan itu di dapatkan data tentang kelompok rumah tangga di tiap keluarahan. Berkaitan dengan hasil wawancara diatas, terdapat perbedaan pernyataan yang disampaikan oleh para informan. Hal ini sebenarnya disebabkan oleh proses pendataan yang dilakukan oleh BPS dimana pihak BPS ini melakukan pendataan terhadap RTSM setiap lima tahun sekali, padahal bisa saja dalam lima tahun itu terjadi perubahan kondisi RTSM di tiap kelurahan. Penerima bantuan PKH adalah RTSM yang memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak usia 0-15 tahun danatau ibu hamilnifas. Bantuan tunai hanya akan diberikan kepada RTSM yang telah terpilih sebagai peserta PKH dan mengikuti ketentuan yang diatur dalam program. Bantuan harus diterima oleh ibu atau wanita dewasa yang mengurus anak pada rumah tangga yang bersangkutan dapat nenek, tantebibi, atau kakak perempuan. Untuk itu, pada kartu kepesertaan PKH akan tercantum nama ibuwanita yang mengurus anak, bukan kepala rumah tangga. Ketepatan dalam pemilihan peserta PKH di Kelurahan Tegal Sari Mandala II ini menurut masyarakat penerima bantuan sudah tepat sasaran hanya saja belum termaksimalkan dengan baik kerena masih ada masyarakat yang belum menerima bantuan PKH, sebagaimana dalam pernyataan Ibu Salmayani sebagai salah satu masyarakat penerima PKH. “ Menurut Saya pemilihan peserta PKH ini sudah tepat sasaran karena PKH ini tidak sembarangan seperti program pemerintah lainnya, Cuma memang ada Universitas Sumatera Utara beberapa tetangga yang saya lihat sebenarnya layak untuk mendapatkan bantuan namun masih belum dapat. Dan pernah saya beritahu kepada pendamping agar keluarga tersebut mendapatkan bantuan PKH. Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pemilihan peserta PKH di Kelurahan Tegal Sari Mandala II sudah tepat sasaran hanya saja termaksimalkan dengan baik karena masih ada masyarakat yang sebenarnya layak menerima PKH tetapi belum mendapatkan bantuan PKH . Pertanyaan yang ketiga berkaitan dengan standar dan sasaran kebijakan yaitu tentang manfaat dari adanya bantuan Program Keluarga Harapan . Berdasarkan wawancara dengan Bapak Bambang Setiadi dapat diketahui bahwa Bantuan dana Program Keluarga Harapan di kelurahan Tegal Sari Mandala II ini membawa dampak yang positif bagi masyarakat di kelurahan tersebut. Dengan adanya bantuan ini dapat membantu masyarakat dalam mengurangi beban rumah tangga khususnya dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Karena program ini sifatnya bantuan bersyarat maka masyarakat tidak sembarangan dalam mengggunakan dana bantuan ini. Dana PKH ini sebenarnya hanya sebagai stimulus bagi masyrakat itu untuk belajar mandiri dan sadar akan pentingnya perbaikan kualitas hidup, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan. Hal ini diperkuat dengan pernyataan salah satu masyarakat penerima PKH yaitu Ibu Agustina Sinaga sebagai berikut. “Manfaat dari bantuan ini yang saya rasakan itu tentunya membantu sekali untuk meringankan keuangan khususnya untuk biaya sekolah, apalagi pada saat bulan tujuh dimana anak-anak perlu untuk membeli keperluan sekolah seperti tas, sepatu, atau buku. ya walaupun sebenarnya besarnya dana ini tidak begitu membantu dalam kebutuhan lain. Bardasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa bantuan dana PKH di kelurahan Tegal Sari Mandala II telah membawa dampak positif bagi masyarakat penerima bantuan di kelurahan ini. Namun jika dilihat dari besar bantuan yang diterima masyarakat memang tidak sepenuhnya membantu untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Tetapi dengan Universitas Sumatera Utara adanya bantuan PKH membantu keluarga di kelurahan ini untuk meringankan beban rumah tangga, terutama untuk membantu biaya sekolah anak yang semakin hari semakin mahal. Terkadang dana yang diterima oleh masyarakat ini digunakan untuk mmbiayai anak mereka yang duduk di bangku SMA, karena biaya SPP anak mereka tidak gratis seperti anak SD dan SMP.

4.2.1.2. Sumber Daya