39
merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses organisasi.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Kinerja adalah Hasil kerja atau prestasi kerja
seseorang atau organisasi yang dapat dicapai secara optimal dengan pengorbanan rasio kecil dibandingkan
dengan hasil yang dicapai.
Yang dimaksud dengan kinerja dalam penelitian ini adalah tingkat ketercapaian prestasi kerja dari Komite
Sekolah, sesuai dengan peran dan fungsinya, yaitu sebagai badan pertimbangan, pendukung, pengontrol dan
penghubung di SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
2.6.3.1 Kinerja Komite Sekolah dalam Perannya Sebagai Badan Pemberi
Pertimbangan advisory agency
Komite Sekolah memiliki peran sebagai advisory agency, badan yang memberi pertimbangan kepada
sekolah atau yayasan. Idealnya sekolah dan yayasan pendidikan harus meminta pertimbangan kepada Komite
Sekolah dalam merumuskan kebijakan, program dan kegiatan sekolah, termasuk juga dalam merumuskan visi,
misi dan tujuan sekolah yang bersifat given, di sekolah swasta dengan ciri khas tertentu Haryanto, 2008: 81.
Menurut Tim Pengembangan Komite Sekolah Ditjen Dikdasmen Depdiknas: 2004, peran Komite Sekolah
diantaranya adalah sebagai badan pemberi pertimbangan advisory agency dalam penentuan dan pelaksanaan
kebijakan pendidikan di satuan pendidikan yang terdiri dari
identifikasi sumber
daya pendidikan
dalam masyarakat; memberikan masukan untuk penyusunan
RAPBS; menyelenggarakan rapat RAPBS Sekolah, orang
40
tua siswa
masyarakat; memberikan
pertimbangan perubahan RAPBS; ikut mengesahkan RAPBS bersama
kepala sekolah; memberikan masukan terhadap proses pembelajaran kepada para guru; identifikasi potensi
sumber daya pendidikan dalam masyarakat; memberikan pertimbagan
tentang sarana
dan memberikan
pertimbangan tentang anggaran yang dapat dimanfaatkan di sekolah.
2.6.3.2. Kinerja Komite Sekolah dalam Perannya Sebagai Pemberi Dukungan
supporting agency
Komite Sekolah sebagai supporting agency, yaitu badan yang memberikan dukungan kerja berupa dana,
tenaga, dan pikiran. Jika dahulu peran BP3 lebih sebagai pendukung dana, maka penekanan peran Komite Sekolah
seharusnya buka aspek dana saja tetapi juga aspek lainnya,
terutama berupa
gagasan dalam
rangka penyelenggaraan dan peningkatan mutu pendidikan
Haryanto, 2008: 82. Menurut Tim Pengembangan Komite Sekolah Ditjen
Dikdasmen Depdiknas: 2004, komponen dan indikator kinerja Komite Sekolah terkait pada peran sebagai badan
pendukung supporting agency adalah; mobilisasi guru sukarelawan untuk menanggulangi kekurangan guru di
sekolah; mobilisasi tenaga kependidikan non guru untuk mengisi kekurangan di sekolah; memantau kondisi sarana
dan prasarana yang ada di sekolah; mobilisasi bantuan sarana dan prasarana sekolah; mengevaluasi pelaksanaan
dukungan sarana dan prasarana sekolah; memantau kondisi anggaran pendidikan di sekolah; memobilisasi
dukungan terhadap anggaran pendidikan di sekolah; mengkoordinasikan
dukungan terhadap
anggaran
41
pendidikan di
sekolah; mengevaluasi
pelaksanaan dukungan anggaran di sekolah.
2.6.3.3. Kinerja Komite Sekolah dalam Perannya Sebagai Badan Pengontrol