23
instrumennya ditetapkan berdasarkan domain yang menjadi tujuan proses tertentu.
2.3. Mutu Pendidikan
Mutu dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang memuaskan dan melampaui keinginan dan kebutuhan
pelanggan. Definisi ini disebut juga dengan istilah, mutu sesuai dengan persepsi quality in perception. Mutu ini
bisa disebut sebagai mutu yang hanya ada di mata orang yang melihatnya. Ini merupakan definisi yang sangat
penting. Sebab, ada satu resiko yang seringkali kita abaikan dari definisi ini, yakni kenyataan bahwa para
pelanggan adalah pihak yang membuat keputusan terhadap mutu. Dan mereka melakukan penilaian
tersebut dengan merujuk pada produk terbaik yang bisa bertahan dalam persaingan Sallis, 2010: 56.
Sedangkan Crosby dalam Hadis, 2010: 85 menyebutkan
bahwa mutu
ialah conformance
to requirement sesuai dengan kebutuhan. Suatu produk
memiliki mutu apabila sesuai dengan standar yang telah ditentukan, standar mutu tersebut meliputi bahan baku,
proses produksi, dan produk jadi. Sejalan dengan hal tersebut Deming dalam Hadis, 2010: 85 mengemukakan
bahwa mutu ialah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen.
Dalam kontek
pendidikan, pengertian
mutu mencakup input, proses dan output pendidikan. Input
pendidikan adalah segala hal yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses, meliputi
sumber daya dan perangkat lunak serta harapan-harapan sebagai pemandu bagi berlangsungnya proses. Kesiapan
input sangat diperlukan agar proses dapat berlangsung
24
dengan baik, sehingga kadar mutu input dapat diukur dari tingkat kesiapan input Widiyarti, 2010: 4
Dari keempat pendapat diatas dapat dikatakan bahwa Sallis menekankan pada kepuasan pelanggan dan
dapat melampaui keinginan dan kebutuhan pelanggan, sedangkan Crosby dan Deming hanya kalau hasilnya
sudah sesuai dengan kebutuhan saja. Sedangkan dalam kontek pendidikan, pengertian mutu mancakup input,
proses dan output pendidikan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mutu pendidikan adalah hasil
pendidikan atau melampaui keinginan dan kebutuhan pelanggan yang mencakup input, proses dan output
pendidikan.
Mutu merupakan hal yang penting dalam dunia pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan merupakan
sasaran pembangunan dibidang pendidikan nasional dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan
kualitas manusia Indonesia secara kaffah menyeluruh Mulyasa, 2009: 31. Sehingga pemerintah, dalam hal ini
Menteri
Pendidikan Nasional
telah mencanangkan
“Gerakan Peningkatan Mutu Pendidikan” pada tanggal 2 Mei 2002; dan lebih fokus lagi, setelah diamanatkan
dalam Undang-Undang Sisdiknas 2003 Bahwa Tujuan Pendidikan
Nasional adalah
untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa,
melalui peningkatan
kualitas pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Menurut Zamroni, 2007: 16 ada tiga perencanaan strategi yang berkaitan dengan peningkatan mutu
sekolah, yaitu strategi yang menekankan pada hasil The Output Orientid Strategy, strategi yang menekankan pada
proses The Process Orientid Strategy, dan strategi komprehensif The Comprehensive Strategy.
25
2.4. Kinerja Organisasi 2.4.1. Definisi Kinerja Organisasi