28 berkarat, bak air berlumut, gangguan dalam segi kenyamanan seperti: air keruh,
air kerbau, air rasa asin atau asam, timbul bercak kecoklat-coklatan pada kloset atau WC dan westafel tempat cuci tangan yang terkena air mengandung zat besi
yang berlebih. Mengetahui tanda air bersih yaitu air bersih secara fisik dapat dibedakan
melalui indera kita antara lain dapat dilihat, dirasa, dicium, dan diraba yaitu: air tidak boleh berwarna harus jernih atau bening sampai kelihatan dasar tempat air
itu dan tidak boleh keruh harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa, dan kotoran lainnya. Air juga tidak boleh berbau harus bebas dari bahan kimia industri
maupun bahan kimia rumah tangga seperti bau busuk, bau belerang, dan air harus sesuai dengan suhu sekitarnya atau lebih rendah, tidak boleh suhunya lebih tinggi.
2.3.3 Faktor Lain yang Mempengaruhi Kejadian Penyakit Cacingan.
Menurut Peter J. Hotes 2003:17 mengemukakan bahwa faktor-faktor risiko Risk factors yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit cacingan yang
penyebarannya melalui tanah antara lain : 2.3.3.1
Lingkungan Penyakit cacingan biasanya terjadi di lingkungan yang kumuh terutama di
daerah kota atau daerah pinggiran Peter J. Hotes, 2003:17. Sedangkan menurut Phiri 2000 yang dikutip Peter J. Hotes bahwa jumlah prevalensi Ascaris
lumbricoides banyak ditemukan di daerah perkotaan. Sedangkan menurut
Albonico yang dikutip peter J. Hotes bahwa jumlah prevalensi tertinggi ditemukan di daerah pinggiran atau pedesaan yang masyarakat sebagian besar
masih hidup dalam kekurangan.
29 2.3.3.2
Tanah Penyebaran penyakit cacingan dapat melalui terkontaminasinya tanah
dengan tinja yang mengandung telur Trichuris trichiura, telur tumbuh dalam tanah liat yang lembab dan tanah dengan suhu optimal ± 30
◦C Depkes R.I, 2004:18. Tanah liat dengan kelembapan tinggi dan suhu yang berkisar antara
25 ◦C-30◦C sangat baik untuk berkembangnya telur Ascaris lumbricoides sampai
menjadi bentuk infektif Srisasi Gandahusada, 2000:11.Sedangkan untuk pertumbuhan larva Necator americanus yaitu memerlukan suhu optimum 28
◦C- 32
◦C dan tanah gembur seperti pasir atau humus, dan untuk Ancylostoma duodenale
lebih rendah yaitu 23 ◦C-25◦C tetapi umumnya lebih kuat Srisasi
Gandahusada, 2000:15. 2.3.3.3
Iklim Penyebaran
Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura yaitu di daerah
tropis karena tingkat kelembabannya cukup tinggi. Sedangkan untuk Necator americanus
dan Ancylostoma duodenale penyebaran ini paling banyak di daerah panas dan lembab. Lingkungan yang paling cocok sebagai habitat dengan suhu
dan kelembapan yang tinggi terutama di daerah perkebunan dan pertambangan Jangkung Samidjo Onggowaluyo, 2002:24.
2.3.3.4 Perilaku
Perilaku mempengaruhi terjadinya infeksi cacingan yaitu yang ditularkan lewat tanah Peter J. Hotes, 2003:21.
Anak-anak paling sering terserang penyakit cacingan karena biasanya jari- jari tangan mereka dimasukkan ke dalam mulut, atau makan nasi tanpa cuci
tangan E. Oswari, 1991:53.
30 2.3.3.5
Sosial Ekonomi Sosial ekonomi mempengaruhi terjadinya cacingan menurut Tshikuka
1995 dikutip Peter J. Hotes 2003:22 yaitu faktor sanitasi yang buruk berhubungan dengan sosial ekonomi yang rendah.
Berdasarkan Keputusan
Gubernur Jawa Tengah tahun 2007 menetapkan bahwa Upah Minimum Regional untuk Kota Semarang adalah Rp. 650.000,-
Diharapkan dengan penyesuaian pendapatan berdasarkan Upah Minimum Regional, dapat meningkatkan kesejahteraan hidup Keputusan Gurbernur Jawa
Tengah, 2007:6. 2.3.3.6
Status Gizi Cacingan dapat mempengaruhi pemasukan intake, pencernaan digestif,
penyerapan absorbsi, dan metabolisme makanan. Secara keseluruhan kumulatif, infeksi cacingan dapat menimbulkan kekurangan zat gizi berupa
kalori dan dapat menyebabkan kekurangan protein serta kehilangan darah. Selain dapat menghambat perkembangan fisik,anemia, kecerdasan dan produktifitas
kerja, juga berpengaruh besar dapat menurunkan ketahanan tubuh sehingga mudah terkena penyakit lainnya Depkes R.I, 2006:6.
2.4 Kerangka Teori