Interconnection and other direct expenses

PT XL AXIATA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES Halaman 91 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIODS ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 32. TARIF JASA TELEKOMUNIKASI lanjutan 32. TELECOMMUNICATIONS SERVICES TARIFFS continued

a. Tarif telepon selular lanjutan

a. Mobile cellular telephone tariff continued

Tarif dihitung berdasarkan jenis formula yang terdiri dari: The tariffs are determined based on certain formula consisting of:  Biaya elemen jaringan, yang dihitung dengan menggunakan Metode Long Run Incremental Cost “LRIC” Bottom Up.  Biaya aktivitas layanan retail ditambah marjin.  Network element cost, which is determined using the Long Run Incremental Cost “LRIC” Bottom up Method.  Retail service activity cost plus margin.

b. Tarif interkoneksi

b. Interconnection tariff

Pada tanggal 28 Desember 2006, Perseroan dan seluruh penyelenggara jaringan menandatangani amandemen atas perjanjian kerja sama interkoneksi untuk jaringan tidak bergerak lokal, sambungan langsung jarak jauh, dan internasional dan jaringan bergerak dalam rangka implementasi kewajiban tarif berbasis biaya berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 08PerM.KOMINFO022006. Amandemen ini berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2007. On 28 December 2006, the Company and all network operators signed amendments to their interconnection agreements for fixed line networks local, long distance and international and mobile network for the implementation of the cost-based tariff obligations under the Minister of Communication and Information Regulations No. 08PerM.KOMINFO022006. These amendments took effect on 1 January 2007. Pemerintah telah menetapkan acuan biaya interkoneksi pada tanggal 31 Desember 2010 yang dinyatakan melalui Surat Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia No. 227BRTI XII2010 tentang Implementasi Interkoneksi tahun 2011. Untuk layanan telekomunikasi bergerak selular, acuan ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2011, sedangkan untuk layanan fixed wireless access, acuan ini berlaku sejak tanggal 1 Juli 2011. The Government has determined interconnection cost reference as of 31 December 2010 through Letter from Indonesian Telecommunication Regulatory Authority No. 227BRTIXII2010 concerning Interconnection Implementation for 2011. For cellular mobile telecommunication services, this reference was effective starting 1 January 2011, while for fixed wireless access service, this reference was effective starting 1 July 2011. Efektif tanggal 1 Juni 2012, seluruh penyelenggara jaringan mengimplementasi interkoneksi SMS berbasis biaya yang mengacu kepada Surat Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia No. 262BRTIXII2011. Effective on 1 June 2012, the telecommunication operators implemented the SMS interconnection cost with reference to Letter from Indonesian Telecommunication Regulatory Authority No. 262BRTIXII2011. Pada tanggal 30 Januari 2014, Pemerintah telah menetapkan acuan biaya interkoneksi yang dinyatakan melalui Surat Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika No. 118KOMINFODJPPI PI.02.04012014 tentang Implementasi Biaya Interkoneksi tahun 2014. Acuan ini berlaku sejak tanggal 1 Februari 2014 sampai dengan 31 Desember 2016 dan dapat dievaluasi oleh Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia setiap tahunnya. On 30 January 2014, the Government has determined interconnection cost reference through Letter from Ministry of Communication and Information and Directorate General of Pos and Information No. 118KOMINFODJPPI PI.02.04012014 concerning Interconnection Implementation for 2014. This reference was effective starting 1 February 2014 up to 31 December 2016 and can be evaluated by Indonesian Telecommunication Regulatory Authority annually.