PT XL AXIATA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
Halaman 88 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIODS ENDED
31 MARCH 2015 AND 2014
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
30. PERIKATAN 30. COMMITMENTS
a. Belanja modal
a. Capital expenditures
Pada tanggal
31 Maret
2015, Perseroan
memiliki komitmen atas sejumlah pembelian untuk perluasan jaringan dengan nilai total
USD 142.392.999 atau
setara dengan
Rp 1.863.070. As at 31 March 2015, the Company had
commitments related to various purchases for the
network expansions
totalling USD
142,392,999 or
equivalent to
Rp 1,863,070.
b. Perikatan sewa operasi
b. Operating lease commitments
Berikut ini
adalah pihak-pihak
yang mengadakan
perjanjian sewa
dengan Perseroan:
The following
are counterparties
of the
Company’s lease commitments:
Pihak dalam perjanjian Item yang disewa
Periode perjanjian Counterparties
Leased items Period of agreement
PT Wiratara Prima Gedung perkantoran Office building
23 September 2013 – 22 September 2016
PT Caraka Citra Sekar Lestari Gedung perkantoran Office building
1 April 2007 – 31 Oktober October 2020
PT Professional Telekomunikasi Indonesia, PT Indosat Tbk
dan lainnya and others Sewa menara Tower rental
Beragam Various
Jumlah pembayaran sewa di masa depan dalam perjanjian sewa operasi yang tidak dapat
dibatalkan tidak
termasuk pembayaran di masa depan untuk sewa yang akan dihentikan
adalah sebagai berikut: The future aggregated lease payments under
non-cancellable operating leases excluding the future payment for the lease to be terminated
are as follows:
31032015
Terhutang dalam satu tahun 847,140
Payable within one year Terhutang dalam dua tahun
Payable within two years sampai dengan lima tahun
2,385,271 and five years
Terhutang lebih dari lima tahun 597,663
Payable more than five years 3,830,074
Beban sewa sehubungan dengan perikatan ini untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret
2015 dan
2014 masing-masing
sebesar Rp 314.192 dan Rp 851.439.
Rental expenses
in relation
to these
commitments for
the three-month
periods ended 31 March 2015 and 2014 amounting to
Rp 314,192 and Rp 851,439, respectively.
c. Perikatan biaya tahunan 3G
c. 3G annual fees commitments
Perseroan mempunyai
kewajiban untuk
membayar biaya
tahunan selama sepuluh tahun selama Perseroan memegang ijin 3G.
Jumlah pembayaran
setiap tahun
adalah berdasarkan skema pembayaran yang diatur di
dalam Peraturan
Menteri Komunikasi
dan Informatika
No. 07PERM.KOMINFO22006
dan Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 323KEPM.KOMINFO092010
lihat Catatan 1d. Tidak ada sanksi yang akan dikenakan jika Perseroan mengembalikan ijin.
The Company is obliged to pay annual fees within ten years, as long as the Company holds
the 3G license. The amount of the annual payment is based on the scheme of payment
set out in Regulation No. 07PERM.KOMINFO 22006 of the Minister of Communication
Information
and Decree
No. 323KEP
M.KOMINFO092010 of
the Minister
of Communication Information see Note 1d.
No penalty will be imposed in the event of the Company returning the license.
PT XL AXIATA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
Halaman 89 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIODS ENDED
31 MARCH 2015 AND 2014
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
30. PERIKATAN lanjutan 30. COMMITMENTS continued
c. Perikatan biaya tahunan 3G lanjutan
c. 3G annual fees commitments continued
Sesuai surat keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 192 Tahun 2013 tanggal
5 Maret 2013,
Perseroan memperoleh
tambahan alokasi spektrum sebesar 5 MHz. In accordance to decision letter of Minister of
Communication Information and Decree No. 192 year 2013 dated 5 March 2013, the
Company obtained an additional spectrum allocation of 5 MHz.
d. Investasi kontribusi modal saham
d. Investment in capital contribution
Pada tanggal
16 Mei
2013, Perseroan
menandatangani perjanjian dengan SK Planet Co., Ltd ”SKP” dan SK Planet Global Holdings
Pte. Ltd., ”SKGH” dimana SKP dan Perseroan setuju untuk melakukan perjanjian joint venture
dengan
membentuk perusahaan
baru. Perjanjian tersebut menetapkan bahwa SKGH
dan Perseroan akan memberikan kontribusi masing-masing sebesar USD 18,3 juta untuk
modal saham awal dan masing-masing akan memegang 50 dari total modal saham XLJV
lihat Catatan 10. Sesuai dengan perjanjian tersebut, SKGH dan Perseroan berkomitmen
untuk melakukan penilaian terhadap kondisi pasar
sampai dengan
2015 dan
akan memberikan kontribusi tambahan modal saham
berdasarkan kondisi
yang ditetapkan
di perjanjian.
Pada tanggal 27 Januari 2015, Perseroan memberikan kontribusi tambahan modal saham
sebesar USD 12,1 juta kepada XLJV. On 16 May 2013, the Company entered into an
agreement with SK Planet Co., Ltd “SKP” and SK Planet Global Holdings Pte. Ltd., “SKGH”
whereby SKP and the Company agreed to enter into a joint venture arrangement by
incorporating a new limited liability company. The agreement stipulates that SKGH and the
Company shall contribute USD 18.3 million each for the initial share capital and shall
respectively hold 50 of the total share capital of XLJV see Note 10. In accordance with the
agreement, SKGH and the Company commit to assess the market conditions up to 2015 and
shall contribute additional share capital based on the conditions stated in the agreement.
On 27 January 2015, the Company contributed additional share capital of USD 12.1 million to
XLJV.
31. KONTINJENSI 31. CONTINGENCY
Pada tanggal 1 November dan 14 Desember 2007, Komisi Pengawasan Persaingan Usaha “KPPU”
menetapkan keputusan
untuk melakukan
pemeriksaan awal dan pemeriksaan tahap kedua lanjutan
terhadap Perseroan
dan tujuh
penyelenggara telekomunikasi lainnya atas dugaan kesepakatan penetapan tarif SMS kartel yaitu
pelanggaran Pasal 5 Undang-Undang Anti Monopoli UU No. 51999.
On 1 November and 14 December 2007, the Indonesia
Business Competition
Supervisory Commission “KPPU” issued decisions regarding a
preliminary and
a second
stage continued
investigation into the Company and seven other telecommunication companies based on allegations
of SMS price-fixing cartel, which is a breach of Article 5 of the Anti-Monopoly Law Law No.
51999.
Apabila Perseroan
terbukti telah
melakukan kesepakatan penetapan tarif SMS, maka KPPU
dapat memerintahkan Perseroan untuk membayar penalti maksimal Rp 25.000 dan merevisi tarif SMS
Perseroan. Jika keputusan KPPU menyatakan bahwa
penetapan tarif
tersebut merugikan
konsumen, maka Perseroan dapat dituntut melalui “class action” oleh masyarakat pengguna jasa
Perseroan. Masing-masing kemungkinan tersebut dapat berakibat material terhadap Perseroan, baik
reputasi dan laba usaha. In the event that the Company is found liable for
SMS price-fixing, the KPPU may order the Company to pay fines up to Rp 25,000 and require the
Company to revise its SMS charges. In the event that the KPPUs decision stipulates that the alleged
price
fixing has
caused consumer
loss, the
Company may also be exposed to consumer class action suits. Each of these decisions could have a
material adverse effect on the Company’s business, reputation and profitability.