Dari ketentuan tata cara pembuatan Perda di atas bahwa Perda Nomor 9 Tahun 2003 sudah memenuhi syarat pembentukan Perda. Akan tetapi dari segi
substansi perda tersebut harus disesuaikan dengan undang-undang penanaman modal yang baru dimana perijinan harus melalui Unit Pelayanan Terpadu bukan
lagi melalui Dinas atau Departemen.
4. Sinkronisasi Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah Daerah dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Ijin Usaha Industri, Ijin Usaha
Perdagangan dan Tanda Daftar Gudang.
Pengaturan mengenai pembagian daerah, struktur dan pengaturan mengenai hierarkis antara Pemenrintah Pusat dan Pemerintah Daerah
merupakan roh dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah. Penyelenggaraan
pemerintah berdasarkan
asa desentralisasi dan dekonsentrasi serta tugas pembantuan dan prinsip
pemerintahan daerah yang melaksanakan otonomi secara seluas-luasnya harus tetap dalam semangat koridor memperkokoh Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Pusat untuk mendorong
penanaman modal baik yang berasala dari dalam negeri maupu luar negeri antara
lain melalui
penyederhanaan prosedur
penanaman modal.
Desentraliasasi beberapa kewenangan penanaman modal serta peninjauan dalam daftar negatif investasi secara berkala. Kebijakan-kebijakan yang diambil
oleh Pemerintah tertuang dalam peraturan perundang-undangan tentang penanaman modalpun mengalami perubahan yang sangat drastisseiring adanya
otonomi yang diberikan kepada daerah. Deberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diganti
dengan Undang-Undang Nomo 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah Daerah yang kemudian diganti dengan Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2004 pada substansinya telah memperluas wewenang daerah, termasuk hal-hal yang menjadi sumber-sumber pendapatan daerah. Penanaman
modal yang sebelumnya menguntungkan Pemerintah Pusat saja, kini pada era otonomi daerah sangat menguntungkan Pemerintah Daerah. Pemerintah
Daerah mempunyai perimbagan keuangan dengan Pemerintah Pusat, sehingga Pemerintah Daerah dapat meningkatkan pembangunan dan mengontrol
perekonomian daerah melalui pendapatan-pendapatan daerah. Oleh karena itu Pemerintah Daerah dituntut untuk dapat mengambil kebijakan dalam
mendorong dan mengatur mengenai penanaman modal investasi di daerah. Secara politis, peergeseran penyelenggaraan pemerintahan dari
sentralisasi ke desentralisasi tersebut akan meningkatkan kemampuan dan tanggung jawab politik daerah, membangun proses demokratisasi, dan
kosolidasi integral nasional. Secara administratif akan mampu meningkatkan kemampuan daerah dalam merumuskan perencanaan dan pertanggungjawaban
publik. Secara ekonomi akan mampu membangun keadilan di semua daerah, memcegah eksploitasi pusat terhadap daerah, serta meningkatkan kemampuan
daerah memberikan public goods and services. Agat tujuan otonomi daerah tadi dapat tercapai, maka diperlukan instrumen pemerintahan untuk menjadi
sumber legitimasi dalam mebentuk kebijakan publik. Dalam hal ini Perda merupakan produk hukum lokal yang diharapkan
mampu menjadi sarana hukum bagi penyelengaraan pemerintahan daerah. Dalam hal ini Pemerintah Kota Surakarta telah membuat instrumen hukum yakni
Peraturan Daerah Nomor 9 Thaun 2003 tentang Ijin Usaha Industri, Ijin Usaha Perdagangan dan Tanda Daftar Gudang sebagai jalan masuknya penanaman
modal baik dalam rangka Penanaman Modal Asing ataupun Penanaman Modal Dalam Negeridi Kota Surakarta. Dengan demikian dapat menambah pendapatan
daerah sehingga dapat membiayai sendiri daerahnya untuk peningkatan pembanguan daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah. Perlu
diperhatikan pelaksanaan otonomi daerah adalah bagaimana srategi Pemerintah Daerah dalam ralam menignkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber
daya keuangan daerah dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan pelayanan
kepada masyarakat. Pembentukan Undang-Undang tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintahan Daerah dimaksudkan
untuk mendukung pendanaan atas penyerahan urusan kepada Pemerintah Daerah yang diatur dalam Undang-Undang tentang Pemerintah Daerah.
Pendanaan tersebut menganut prinsip money follows function, yang mengandung makna bahwa pendanaan mengikuti fungsi pemerintahan yang
menjadi kewajiban dan tanggung jawab masing-masing tingkat pemerintahan. Dari ketentuan tata cara pembuatan Perda di atas bahwa Perda
Nomor 9 Tahun 2003 sudah memenuhi syarat pembentukan perda. Akan tetapi dari segi substansi perda tersebut harus disesuaikan dengan undang-undang
penanaman modal yang baru dimana perijinan harus melalui Unit Pelayanan Terpadu bukan lagi melalui Dinas atau Departemen.
5. Analisis Perkembangan Investasi di Kota Surakarta