9. Pengundangan dan penyebarluasan terbagi dalam beberapa
pasal yang
mengatur mengenai
pengundangan dan
penyebarluasan peraturan perundang-undangan; 10.
Partisipasi masyarakat dijabarkan dalam satu pasal yang didalamnya mengatur mengenai aturan dimana masyarakat
berhak memberikan masukan lisan atau tertulis dalam rangka penyiapan atau pembahasan rancangan peraturan perundang-
undangan; 11.
Terbagi dalam tiga ketentuan yang terbagi atas ketentuan lain- lain, ketentuan peralihan dan ketentuan penutup.
Dari ketentuan undang-undang yang akan disinkronkan dalam penelitian ini adalah ketentuan mengenai hierarki peraturan perundang-
undangan yang tercantum dalam Pasal 7 yaitu: 1.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945; 2.
Undang-undangPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang; 3.
Peraturan Pemerintah; 4.
Peraturan Presiden; 5.
Peraturan Daerah.
4. Deskripsi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
1. Dasar Hukum
Landasan filosofi undang-undang ini adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 khususnya Pasal 4 ayat 1, Pasal 5 ayat 1,
Pasal 18 ayat 1, serta Pasal 33.
2. Latar Belakang
Sesuai dengan amanat yang tecantum dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVIMPR1998 tentang
politik ekonomi dalam rangka demokrasi ekonomi, kebijakan penanaman modal untuk mempercepat pembangunan ekonomi indonesia diperlukan
peningkatan penanaman modal untuk mengolah potensi ekonomi menjadi kekuatan ekonomi menjadi kekuatan ekonomi rill dengan menggunakan
modal yang berasal, baik dalam negeri maupun luar negeri, dalam rangaka mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 perlu dilaksanakan pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan dengan berdasarkan
demokrasi ekonomi untuk mencapai tujuan.
3. Sistematika
Undang-undang ini terdiri atas beberapa pasal yang dibagi atas beberapa sub bab yaitu sebagai berikut:
a Bab I tentang Ketentuan Umum;
b Bab II tentang Asas dan Tujuan;
c Bab III tentang Kebijakan Dasar Penanaman Modal;
d Bab IV tentang Bentuk Badan Usaha dan Kedudukan;
e Bab V tentang Perlakuan Terhadap Penanaman Modal;
f Bab VI tentang Ketenagakerjaan;
g Bab VII tentang Bidang Usaha;
h Bab VIII tentang Pengembangan Penanaman Modal Bagi Usaha
Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi; i
Bab IX tentang Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab Penanaman Modal;
j Bab X tentang Fasilitas Penanaman Modal;
k Bab XI tentang Ketentuan Pengesahan dan Perijinan Perusahaan;
l Bab XII tentang Koordinaasi dan Pelaksanaan Kebijakan Penanaman
Modal; m
Bab XIII tentang Penyelenggaraan Urusan Penanaman Modal; n
Bab XIV tentang Kawasan Ekonomi Khusus; o
Bab XV tentang Penyelesaian Sengketa; p
Bab XVI tentang Sanksi; q
Bab XVII tentang Ketentuan Peralihan;
r Bab XVIII Tentang Ketentuan Penutup.
4. Substansi