commit to user 69
69 Pada tabel 2 di atas diketahui nilai rata-rata variabel kepemilikan
manajerial MAN sebesar 1,66, dengan nilai minimum sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar 28,1. Nilai rata-rata variabel kepemilikan institusional
INST sebesar 69,99, dengan nilai minimum sebesar 5,26 dan nilai maksimum sebesar 98,55.
Nilai rata-rata variabel profitabilitas PROF sebesar 9,08, dengan nilai minimum sebesar 0,08 dan nilai maksimum sebesar 50,79. Nilai rata-rata
variabel
leverage
LEV sebesar 1,28, dengan nilai minimum sebesar 0,08 dan nilai maksimum sebesar 8,44. Nilai rata-rata variabel ukuran perusahaan
SIZE sebesar 14,75 dengan nilai minimum sebesar 10,68 dan nilai maksimum sebesar 18,40. Nilai rata-rata variabel
dividend payout ratio
DPR sebesar 22,76 dengan nilai minimum sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar
95,63.
B. Hasil Analisis Data
1. Pengujian Asumsi Klasik
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Agar hasil regresi sahih maka harus dilakukan pengujian asumsi klasik,
yaitu
Normalitas, autokorelasi, multikolinieritas
dan
heteroskedastisitas
. Hasil pengujian terhadap masing-masing asumsi klasik dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Uji
Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah data yang dipakai dalam penelitian ini terdistribusi secara normal ataukah tidak. Model regresi yang
baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal Lind
et
commit to user 70
70
al
. 2008. Pada gambar 2 menunjukkan bahwa hasil grafik normal probability plot terlihat titik-titik normal plot terlihat menyebar di sekitar garis diagonal, dan tidak
menjahui garis diagonal tersebut. Gambar 2
Grafik Normal Probability Plot Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini juga menggunakan rasio
skewness
yang didasarkan pada besarnya rasio untuk melihat nilai kemiringan
skewness
sebagaimana tabel 3 berikut ini: Tabel 3
Uji Normalitas dengan Rasio
Skewness
Statistic Std. Error
Rasio Kesimpulan
0,297 0,151
1,961 Normal
Sumber:
Output
SPSS data sekunder diolah, 2012
Normal P-P Plot of Regression Stand Dependent Variable: DPR
Observed Cum Prob
1.00 .75
.50 .25
0.00 1.00
.75 .50
.25 0.00
commit to user 71
71 Hasil analisis diperoleh sebagaimana tampak pada tabel 3 diketahui
bahwa nilai
skewness
sebesar 0,297 dengan standar
error of skewness
sebesar 0,151. Berarti rasio
skewness
sebesar 0,297 : 0,151 = 1,967. Hal ini menunjukkan bahwa rasio
skewness
berada diantara -2 sampai dengan +2, berarti dapat disimpulkan distribusi data dari residual adalah normal.
b. Uji
Multikolinieritas
Hasil pengolahan data untuk menguji ada tidaknya
multikolinieritas
yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4 berikut:
Tabel 4 Hasil Uji
Multikolinieritas
Variabel
Tolerance
VIF Kesimpulan
MAN INST
PROF LEV
SIZE 0,781
0,804 0,874
0,847 0,785
1,280 1,244
1,144 1,181
1,273 Bebas Multikolinieritas
Bebas Multikolinieritas Bebas Multikolinieritas
Bebas Multikolinieritas Bebas Multikolinieritas
Sumber:
Output
SPSS data sekunder diolah, 2012
Multikolinieritas
terindikasi apabila terdapat hubungan linier diantara variabel independen yang digunakan dalam model. Metode untuk menguji adanya
multikolinieritas
dapat dilihat dari nilai
tolerance value
atau
Variance Inflation Factor
VIF. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai VIF untuk semua variabel independen MAN, INST, PROF dan LEV dan variabel kontrol SIZE
menghasilkan nilai di bawah angka 10 dan
tolerance value
diatas 0,10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinieritas
dalam model regresi sehingga model tersebut
reliable
sebagai dasar analisis.
commit to user 72
72 c.
Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan
variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas di
dalam penelitian ini menggunakan dengan melihat pola diagram pencar residual. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 3 dibawah ini.
Gambar 3 Diagram Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pada diagram hasil uji heteroskdastisitas sebagaimana tampak pada gambar 3 di atas diketahui bahwa diagram pencar tidak membentuk pola atau
acak, dengan demikian telah terjadi homokedastisitas atau dengan kata lain maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas, sehingga memenuhi
persyaratan uji asumsi klasik.
Scatterplot Dependent Variable: DPR
Regression Standardized Predicted Value
5 4
3 2
1 -1
-2 -3
4 3
2 1
-1 -2
commit to user 73
73 d.
Uji Autokorelasi Untuk mendeteksi adanya autokorelasi, dapat dilihat dari nilai
Durbin Watson DW
. Tabel 5
Hasil Uji Autokorelasi Model
DW dl
Du Kesimpulan
Regresi Model 2,108
1,72 1,82
Bebas autokorelasi Sumber:
Output
SPSS data sekunder diolah, 2012 Pada tabel 5 diketahui bahwa dari hasil uji autokorelasi diperoleh nilai
DW
sebesar 2,108 dimana angka tersebut berada diantara d
U
– 4-d
U
1,82 ≤ 2,108 ≤ 2,18, maka bebas autokorelasi.
Berdasarkan uji asumsi klasik normalitas, autokorelasi, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas diperoleh bahwa dalam model yang digunakan sudah
tidak terjadi penyimpangan asumsi klasik, artinya model regresi pada penelitian dapat digunakan sebagai dasar analisis.
2. Pengujian Hipotesis
a. Persamaan Regresi Linier Berganda
Berdasarkan pengujian data, hasil regresi linier berganda untuk menguji kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,
leverage
, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara simultan terhadap kebijakan dividen perusahan yang
terdaftar di BEI periode 2006-2010, ditunjukkan pada tabel 8: Berdasarkan tabel 8, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
commit to user 74
74 DPR = -35,767 + 0,381 MAN + 0,166 INST + 0,868 PROF +
1,346LEV + 2,485 SIZE + e Persamaan regresi linier berganda tersebut menunjukkan bahwa masing-
masing faktor menjelaskan sebagai berikut: 1
Konstanta sebesar -35,767 menunjukkan bahwa jika faktor kepemilikan manajerial MAN, kepemilikan institusional INST, profitabilitas PROF,
financial leverage
LEV, dan ukuran perusahaan SIZE konstan maka besarnya
dividend payout ratio
akan turun sebesar -35,767. 2
Koefisien regresi MAN b
1
bernilai positif yaitu 0,381 hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh positif terhadap
dividend payout ratio.
3 Koefisien regresi INST b
2
bernilai positif yaitu 0,166, hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional mempunyai pengaruh positif terhadap
dividend payout ratio
.
4
Koefisien regresi PROF b
3
bernilai positif yaitu 0,868, hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh positif terhadap
dividend payout ratio.
5 Koefisien
leverage
b
4
bernilai positif yaitu 1,346, hal ini menunjukkan bahwa
leverage
mempunyai pengaruh positif terhadap
dividend payout ratio
. 6
Koefisien regresi SIZE b
5
bernilai positif yaitu 2,485, hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap positif kenaikan
dividend payout ratio
.
commit to user 75
75 b.
Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi adalah nilai yang menunjukkan propoesi pengaruh variabel independen yang dapat menjelaskan variabel independen. Trihendradi
2011 menyatakan bahwa koefisien determinasi dinyatakan dalam persentase. Hasil pengujian menggunakan SPSS didapatkan nilai koefisien determinasi seperti
tampak pada tabel 6 di bawah ini: Tabel 6
Koefisien Determinasi R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
The Estimate 0,347
0,120 0,103
21,5939
a. Predicyor: Constant, SIZE, PRF, INST, LEV, MAN
b. Dependent Variable: DPR
Sumber:
Output
SPSS data sekunder diolah, 2012 Pada tabel 6 diketahui bahwa nilai R
2
sebesar 0,120, nilai menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial MAN, kepemilikan institusional INST,
profitabilitas PROF,
leverage
LEV, dan ukuran perusahaan SIZE hanya
dapat menjelaskan sebesar 12 variabel kebijakan dividen yang diproksi dengan
dividend payout ratio
perusahaan
publik
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2010, sedangkan sisanya sebesar 88 diterangkan oleh faktor lain
yang tidak ikut terobservasi. c.
Uji F Uji F adalah untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara simultan, di samping juga untuk menguji
commit to user 76
76 intensitas pengaruh tersebut. Hasil uji secara simultan dapat dilihat pada tabel 7
berikut ini: Tabel 7
Hasil Uji F Model
Sum of Squares
df Mean Square
t
hitung
Signifikansi Regression
Residual Total
16188,714 118438,8
134627,5 5
254 259
3237,743 466,295
6,944 ,000
a. Predicyor: Constant, SIZE, PRF, INST, LEV, MAN
b. Dependent Variable: DPR
Sumber:
Output
SPSS data sekunder diolah, 2012 Berdasarkan data yang diolah dengan menggunakan SPSS sebagaimana
tampak pada tabel 7 diperoleh nilai F
hitung
sebesar 6,944 dengan dignifikansi sebesar 0,000, yang berarti dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan dari kepemilikan manajerial MAN, kepemilikan institusional INST, profitabilitas PROF,
leverage
LEV, dan ukuran perusahaan SIZE secara
simultan terhadap kebijakan dividen yang diproksi dengan
dividend payout ratio
pada perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2010. d.
Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing
variabel independen secara individu terhadap variabel dependen. Pengujian regresi digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian dua arah
two tailed test
dengan menggunakan α = 5 yang berarti bahwa tingkat keyakinan adalah
sebesar 95. Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPPS dan hasil uji t dapat dilihat pada tabel 8 sebagai berikut:
commit to user 77
77 Tabel 8
Hasil Uji t
Variabel Unstandardized
Coefficients Standardi
zed Coefficie
nts t
Sign Kesimpulan
B Std.
Error Beta
Constant MAN
INST PROF
LEV SIZE
-35,767 0,381
0,166 0,868
1,346 2,485
17,254 0,296
0,078 0,188
1,341 9,996
0,086 0,141
0,290 0,064
0,166 12,073
1,286 2,142
4,612 1,004
2,494 0,039
0,199 0,033
0,000 0,317
0,013 Tidak didukung data
Didukung data Didukung data
Tidak didukung data Didukung data
Sumber:
Output
SPSS data sekunder diolah, 2012 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 8 menunjukkan bahwa t hitung
untuk variabel INST sebesar 2,142 dengan signifikansi sebesar 0,199, variabel PROF sebesar 4,612 dengan signifikansi sebesar 0,000 dan variabel SIZE sebesar
2,494 dengan signifikansi sebesar 0,013, yang berarti bahwa signifikansi ketiga variabel tersebut masing-masing lebih rendah dari 0,05, sehingga INST, PROF
dan SIZE berpengaruh signifikan terhadap
dividend payout ratio
. Pada tabel 8 juga terlihat bahwa nilai t hitung variabel MAN sebesar
1,286 dengan signifikansi sebesar 0,199 dan t hitung variabel LEV sebesar 1,004 dengan signifikansi sebesar 0,317, yang berarti signifikansi kedua variabel
tersebut lebih besar dari 0,05, dengan demikian MAN dan LEV tidak berpengaruh signifikan terhadap
dividend payout ratio.
commit to user 78
78
C. Pembahasan