Desain Penelitian Teknik Pengumpulan Data 1. Tahap Pendefinisian Define

66

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau research and development RD. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model 4-D Four-D Models yang terdiri dari tahap pendefinisian define, tahap perencanaan design, tahap pengembangan develop, dan tahap penyebaran disseminate Thiagarajan, 1975: 5. Model 4-D sering dikenal dengan model 4-P yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Pemilihan model 4-D untuk mengembangkan modul IPA terpadu SMPMTs dengan model Problem Based Learning tema Air Sehat dengan alasan sebagai berikut: 1. Model pengembangan runtut. 2. Adanya tahap validasi dan uji coba produk menjadikan produk yang dihasilkan lebih baik. 3. Langkah-langkah pengembangan logis. Langkah-langkah pengembangan dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut commit to user Gambar 3.1 Diagram Pengembangan Model 4-D Perancangan Validasi ahli Ahli Materi, Media, Bahasa, Praktisi, dan Peer review Revisi II Uji coba luas siswa SMP Draft III Analisis Hasil Revisi III Modul IPA Terpadu dengan Model Problem Based Learning Tema Air Sehat Uji coba kecil Revisi I Draft II Penyebaran Modul IPA Terpadu dengan Model Problem Based Learning Tema Air Sehat ke guru-guru IPA di SMP Pra-Penelitian Analisis siswa, kurikulum, dan materi Tujuan Pengembangan Modul Pendefenisian Pengembangan Penyebaran Pengembangan materi Desain awal modul Pemilihan format berdasarkan kriteria modul Rancangan Draft I Validasi desain Revisi rancangan commit to user

B. Teknik Pengumpulan Data 1. Tahap Pendefinisian Define

Pendefinisian dalam hal ini diantaranya adalah untuk menetapkan dan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan di dalam proses pembelajaran. Di dalam menetapkan kebutuhan pembelajaran, hal yang perlu diperhatikan antara lain mengenai kesesuaian kebutuhan pembelajaran dengan kurikulum yang berlaku, tingkat atau tahap perkembangan siswa dan kondisi sekolah. Beberapa langkah yang dilakukan dalam tahap pendefinisian antara lain: a. Analisis Kebutuhan 1 Studi Literatur Studi literatur adalah proses mencari referensi teori yang relefan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Studi literatur digunakan untuk mengetahui kebutuhan dalam pembelajaran IPA terpadu secara teoritis, termasuk kebutuhan pengembangan. Studi literatur digunakan pula sebagai dasar acuan untuk menentukan solusi terkait pengembangan modul yang mampu mengakomodasi hasil belajar siswa melalui pengembangan modul IPA terpadu SMPMTs dengan model PBL. 2 Studi Lapangan Pada tahap analisis kebutuhan ini dilakukan observasi ke sekolah dengan mengikuti proses pembelajaran di kelas, penyebaran angket kepada guru IPA dan siswa, serta wawancara commit to user yang ditujukan kepada guru IPA di sekolah tersebut. Tujuan pada tahap ini yaitu untuk mendapatkan informasi-informasi tentang kondisi dan fakta pembelajaran IPA di lapangan. Setelah angket diisi oleh guru dan siswa, kemudian dianalisis. Hasil analisis tersebut menjadi dasar untuk mengembangkan modul. Modul yang dikembangkan merupakan bahan ajar mandiri siswa dalam pembelajaran IPA dengan model PBL. Modul yang dikembangkan merujuk pada standar yang telah ditetapkan BSNP tentang standar pengembangan modul dan buku teks pelajaran. Analisis siswa sangat penting dilakukan pada awal perencanaan. Analisis siswa antara lain: ciri, kemampuan, dan pengalaman siswa, baik sebagai kelompok maupun individu. Analisis siswa meliputi kemampuan akademik, usia, tingkat kedewasaan. Hasil analisis ini dijadikan acuan dalam metode, model, dan media pembelajaran yang ditentukan. b. Analisis Materi Analisis materi adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi satuan pelajaran. Analisis materi dilakukan untuk mengidentifikasi struktur materi yang akan dipelajari. Hasil analisis materi tertuang dalam modul yang digunakan dalam penelitian. Penyusunan modul berpedoman pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPA Kurikulum 2013 SMP. Analisis materi dilakukan dengan merinci commit to user materi dalam garis besar. Analisis ini mencakup analisis isi dan analisis konsep. 1 Analisis Struktur Isi Adapun materi yang akan diberikan pada siswa selama mempelajari IPA Terpadu dengan tema “Air Sehat” adalah sub bahasan Pencemaran Lingkungan yang dikaitkan dengan konsep dan keterampilan tentang pemisahan campuran dengan berbagai cara berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia, filtrasi, asam dan basa, dan peran manusia dalam mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan. 2 Analisis Konsep Pada analisis ini dilakukan dengan mengidentifikasi konsep- konsep utama yang akan diajarkan, menyusun secara sistematik dan merinci konsep-konsep yang relevan. Modul dengan model PBL tema Air Sehat pada penelitian ini hanya pada pelajaran IPA. Kurikulum 2013 menjelaskan bahwa cara memadukan model keterpaduan integrated pada bidang studi IPA adalah mengemas dari konsep-konsep pada sejumlah KD yang sepenuhnya beririsan. Penjelasan lebih lengkap mengenai model keterpaduan integrated dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. Model keterpaduan integrated tema Air Sehat disajikan pada Gambar 3.2. commit to user Gambar 3.2 c. Analisis Tujuan Pem Perumusan dan analisis tugas, dinyatakan dengan tugas telah tercantum kompetensi dasar Dengan menulisk saja yang akan soal evaluasi, dan tujuan pembelajaran yang tercapai. Prakarya Rekayasa KD 3.1 KD 3.2 KD 4.2 Gambar 3.2 Model Keterpaduan Integrated Tema Air Sehat Analisis Tujuan Pembelajaran erumusan tujuan pembelajaran didasarkan atas analisis dan analisis tugas, sehingga dapat menjadi lebih operasional dinyatakan dengan tingkah laku yang dapat diamati. Pada tugas telah tercantum analisis kurikulum diantaranya yang kompetensi dasar sebagai dasar penyusunan tujuan pembelajaran. Dengan menuliskan tujuan pembelajaran, dapat diketahui kajian ang akan ditampilkan dalam modul, dapat menentukan soal evaluasi, dan akhirnya juga dapat menentukan seberapa uan pembelajaran yang tercapai. IPA KD 3.9 KD 4.6 KD 4.7 IPS KD 3.4 KD 4.3 Penjaskes KD 3.10 KD 4.10 AIR SEHAT Air Sehat analisis konsep lebih operasional dan diamati. Pada analisis diantaranya yang berisi uan pembelajaran. etahui kajian apa menentukan kisi-kisi menentukan seberapa besar commit to user Penyusunan tujuan pembelajaran melalui tahap: 1 spesifikasi tingkah laku yang ingin dicapai, 2 menunjukkan situasi pembelajaran, 3 spesifikasi bahan, alat yang digunakan dalam pembelajaran, dan 4 mengidentifikasikan standar perbuatan yang diharapkan untuk dilakukan. Rangkaian tujuan pembelajaran tersebut merupakan dasar penyusunan tes, pemilihan media, dan desain modul yang dikehendaki.

2. Tahap Perancangan Design

Tahap ini dilakukan perancangan prototipe modul berbasis PBL. Tahap perancangan ini terdiri dari: a. Pemilihan Format Berdasarkan Kriteria Modul Pemilihan format disesuaikan dengan format kriteria modul yang diadaptasi dari format kriteria modul yang dikeluarkan oleh BSNP yang memperhatikan prinsip keterkaitan dan keterpaduan. Modul kemudian disusun berdasarkan komponen pembelajaran berbasis PBL. b. Desain Awal Modul Desain awal yang dimaksud adalah rancangan seluruh kegiatan yang dilakukan sebelum uji coba dilaksanakan. Adapun rancangan awal modul yang akan dikembangkan pada tahap ini disebut sebagai draft-I mencakup di dalamnya meliputi: 1 Cover commit to user Berisi judul menggambarkan materi yang akan dipelajari di dalam modul. 2 Halaman francis 3 Kata pengantar 4 Daftar isi 5 Peta kedudukan modul 6 Glosarium 7 Pendahuluan a Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar b Deskripsi c Prasyarat d Petunjuk penggunaan modul e Tujuan akhir f Tes kemampuan awalcek penguasaan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar 8 Pembelajaran Kegiatan belajar 1, 2, dan 3 a Rumusan tujuan pembelajaran Berisi tujuan pembelajaran yang akan dicapai setelah mempelajari modul. b Persoalan real diungkapkan yang berupa fenomena-fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang harus dijawab serta dipecahkan siswa. commit to user c Analisis masalah dan isu belajar dengan percobaan. d Pembagian kelompok kecil untuk memecahkan masalah. e Pemecahan masalah f Menampilkan solusi, dengan cara mempresentasikan solusi. g Tugas, merupakan soal yang digunakan untuk mengaplikasikan konsep-konsep yang diperoleh. h Materi, memuat materi yang harus dikuasai siswa. i Rangkuman, berisi ringkasan materi atau kesimpulan dari modul yang disajikan. 9 Evaluasi, berupa tes yang digunakan untuk mengevaluasi siswa terhadap tercapai atau tidak tujuan yang dirumuskan pada modul. Evaluasi terdiri dari tes pengetahuan, tes keterampilan dan penilaian sikap. 10 Kunci jawaban 11 Daftar pustaka 12 Catatan c. Validasi Desain Validasi desain yang dimaksud adalah untuk mengetahui desain awal modul sudah sesuai dengan kriteria atau belum yaitu sesuai dengan sintaks model PBL. Validasi desain dilakukan oleh dosen pembimbing. d. Revisi Rancangan Setelah melakukan validasi desain kemudian dilakukan revisi rancangan sesuai dengan kriteria sintaks model PBL. Setelah commit to user melakukan revisi rancangan maka akan diperoleh sebuah rancangan yang benar. e. Rancangan Rancangan ini merupakan hasil dari tahap perancangan yang selanjutnya akan diisi materi pada tahap pengembangan.

3. Tahap Pengembangan Develop

Tahap pengembangan bertujuan untuk menghasilkan modul IPA Terpadu SMPMTs dengan model Problem Based Learning. Fase ini meliputi: a. Pengembangan Materi Draft-1 terdiri dari modul kegiatan belajar KB 1, KB 2, dan KB 3. KB 1 berisi tentang mengidentifikasi air sehat, yaitu membandingkan air sehat dan air tercemar berdasarkan parameter fisika, kimia dan biologi. KB 2 menganalisis pencemaran air berisi tentang cara mengatasi pencemaran air dan upaya penanggulangan pencemaran air. KB 3 berisi tentang merancang alat penjernihan air yang berisi tentang pemisahan campuran atau karakteristik zat yang berupa aplikasi KB 2. b. Penilaian para ahli Validasi Ahli Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan draft modul yang telah direvisi berdasarkan masukan para ahli. Pada tahap ini, commit to user modul yang telah dirancang selanjutnya akan dinilai validasi oleh para ahli media, bahasa, dan materi, guru-guru IPA di SMP, teman sejawat peer review, sehingga dapat diketahui apakah modul tersebut layak untuk ditetapkan sesuai dengan peraturan Kurikulum 2013 SMP. Setelah draft-1 divalidasi, tahap selanjutnya adalah merevisi draft-1 sehingga dihasilkan draft-2. c. Revisi I Setelah Draft-1 dilakukan validasi oleh ahli, tahap selanjutnya adalah merevisi sesuai dengan saran validator dan kaidah yang benar. Revisi 1 menghasilkan Draft-2 yang selanjutnya akan dilakukan uji coba skala kecil. d. Uji Coba Kecil Draft-2 yang telah direvisi kemudian digunakan untuk uji coba skala kecil pada 10 siswa di SMP Negeri 4 Pracimantoro. Uji coba ini dimaksudkan untuk mendapatkan masukan dan saran perbaikan sekaligus penilaian terhadap modul sebelum dilakukan uji coba lapangan dan hasil uji coba akan digunakan untuk melakukan revisi produk awal menghasilkan draft-3. e. Revisi II Hasil uji coba skala kecil diperoleh perbaikan yang akan ditindaklanjuti dalam tahap revisi II sehingga dihasilkan Draft-3. commit to user f. Uji coba lapangan uji coba luas Draft-3 digunakan untuk uji coba lapangan atau uji coba skala besar. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menguji efektivitas modul di dalam pembelajaran. Melalui tahap uji coba lapangan ini, akan diperoleh kelayakan modul yang digunakan dalam proses pembelajaran. Uji coba modul di lapangan dilakukan pada siswa kelas VII di SMP Negeri 4 Pracimantoro. Sebelum modul diimplementasikan dalam pembelajaran, siswa diberikan pretest terlebih dahulu. Setelah pretest dan modul diimplementasikan dalam pembelajaran kemudian dilakukan posttest. Uji coba ini dilakukan dengan tujuan untuk mengoperasionalkan produk akhir modul, dan hasil keterlaksanaan pembelajaran menggunakan modul. Selain itu, untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan modul IPA terpadu. g. Analisis Hasil Setelah uji coba luas dilakukan, selanjutnya menganalisis data- data yang diperoleh, kemudian dilakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap modul. Desain penelitian yang digunakan adalah Pre-Eksperimental Design dengan tipe One-Group Pretest- Posttest Design. Pada desain penelitian ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest setelah diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui secara akurat, karena dapat dibandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Sugiyono commit to user 2010: 110-111 mengemukakan bahwa desain One-Group Pretest- Posttest Design dapat digambarkan sebagai berikut: Keterangan: O 1 : nilai pretest O 2 : nilai posttest X : pembelajaran menggunakan modul IPA terpadu SMPMTs dengan model PBL h. Revisi III Setelah dilakukan analisis hasil kemudian dilakukan revisi III sehingga dihasilkan produk yang sudah sesuai kriteria. Setelah produk akhir diperbaiki atau disempurnakan, selanjutnya produk tersebut dapat disebarkan.

4. Tahap Penyebaran Disseminate

Tahap ini merupakan tahapan penggunaan modul IPA terpadu SMPMTs dengan model PBL yang telah dikembangkan pada skala lebih luas, misalnya di kelas lain, di sekolah lain, oleh guru lain, dan sebagainya.

C. Instrumen Pengumpulan Data