2010: 110-111 mengemukakan bahwa desain One-Group Pretest- Posttest Design dapat digambarkan sebagai berikut:
Keterangan: O
1
: nilai pretest O
2
: nilai posttest X : pembelajaran menggunakan modul IPA terpadu SMPMTs
dengan model PBL h. Revisi III
Setelah dilakukan analisis hasil kemudian dilakukan revisi III sehingga dihasilkan produk yang sudah sesuai kriteria. Setelah produk
akhir diperbaiki atau disempurnakan, selanjutnya produk tersebut dapat disebarkan.
4. Tahap Penyebaran Disseminate
Tahap ini merupakan tahapan penggunaan modul IPA terpadu SMPMTs dengan model PBL yang telah dikembangkan pada skala lebih
luas, misalnya di kelas lain, di sekolah lain, oleh guru lain, dan sebagainya.
C. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian pengembangan ini terdiri dari:
O
1
X O
2
commit to user
a. Angket Instrumen angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan
data tentang kelayakan modul IPA terpadu SMPMTs dengan model PBL yang dikembangkan ditinjau dari aspek materi, aspek bahasa dan aspek
media. Angket ini diperuntukkan bagi ahli materi, bahasa, dan media, guru IPA, dan peer review. Hasil penilaian ahli dijadikan dasar untuk
memperbaiki modul sebelum diuji cobakan. b. Angket Respon Siswa dan Guru
Angket respon siswa digunakan untuk merekam respon siswa saat uji coba kecil yang berisi tentang perasaan siswa tentang modul, pendapat siswa
tentang modul, pembelajaran yang dilakukan guru dan manfaat modul. Angket respon guru untuk merekam respon guru saat penyebaran modul
IPA terpadu SMPMTs dengan model PBL. c. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan data tentang kemampuan pendidik dalam menerapkan skenario pembelajaran dengan model PBL.
Indikator yang diamati meliputi kegiatan sebelum pembelajaran, inti pembelajaran, dan kegiatan penutup.
d. Tes hasil belajar Tes hasil belajar pengetahuan dalam instrumen ini berupa soal pilihan
ganda menggunakan pretest dan posttest.
commit to user
D. Teknik Analisis Data
Analisis dalam penelitian ini untuk menjawab permasalahan dalam rangka merumuskan suatu kesimpulan.
1. Analisis Angket
Teknik analisis data untuk kelayakan modul dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menabulasi data yang diperoleh dari validator untuk setiap komponen dari butir penilaian yang tersedia dalam instrumen penilaian.
b. Menghitung skor total rata-rata dari setiap komponen dengan menggunakan persamaan:
= ∑ X
Keterangan: = skor rata-rata
∑X = jumlah skor = jumlah penilai
c. Mengubah skor rata-rata menjadi nilai dengan kriteria Butir-butir pernyataan pada angket yang mula-mula berupa skor diolah
menjadi data kualitatif dengan skala empat. Data-data tersebut untuk mengetahui kualitas keberhasilan setiap aspek yang ditentukan,
sehingga menunjukkan keberhasilan modul yang disusun. Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala empat tersebut menurut
Direktorat Pembinaan SMA 2010 dalam Festiana 2013: 80 adalah:
commit to user
Tabel 3.1 Kriteria skor rata-rata menjadi nilai dengan kriteria
Rentang skor i Nilai
Kategori
Mi + 1,5 SDi ≤ ≤ Mi + 3 SDi
A Sangat Baik
Mi ≤ ≤ Mi + 1,5 SDi
B Baik
Mi - 1,5 SDi ≤ ≤ Mi
C Cukup
Mi - 3 SDi ≤ ≤ Mi – 1,5 SDi
D Kurang
Keterangan: Mi
= Mean ideal =
1 2
+ SDi
= Standar Deviasi ideal =
1 2
1 3
− Skor maksimum =
∑butir kriteria × skor maksimum Skor minimum
= ∑butir kriteria × skor minimum
2. Analisis Data Tes
Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data hasil belajar siswa dari aspek pengetahuan, sikap sikap sosial, keterampilan
keterampilan dan portofolio. Aspek pengetahuan diperoleh dari pretest dan posttest berbentuk soal pilihan ganda. Aspek sikap dan keterampilan
merupakan data hasil penilaian observasi oleh observer pada setiap pertemuan kegiatan belajar. Menentukan perolehan hasil belajar IPA
siswa yang diperoleh dari selisih nilai dan atau perbedaan nilai sebelum dan sesudah menggunakan modul.
a. Uji Normalitas
commit to user
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Data-data yang diuji adalah data pretest dan posttest
untuk aspek pengetahuan, data hasil observasi tiap KB untuk aspek sikap dan keterampilan. Uji normalitas ini menggunakan statistik uji
yaitu Kolmogorov-Smirnov pada program SPSS versi 18.0. Pedoman pengambilan keputusan dengan mengambil nilai taraf signifikansi
sebagai berikut: 1 Nilai signifikansi sig 0,05, distribusi tidak normal
2 Nilai signifikansi sig ≥ 0,05, distribusi normal Wijaya, 2000:13
b. Uji Homogenitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data mempunyai
varians populasi yang sama atau berbeda. Uji homogenitas ini dilakukan pada aspek pengetahuan yaitu pretest dan posttest. Uji
homogenitas pada aspek sikap dan keterampilan dilakukan terhadap semua kegiatan belajar. Jika data berdistribusi normal, maka
dilanjutkan dengan pengujian homogenitas varians dengan mengambil taraf signifikansi pada program SPSS 18.0 for windows. Kriteria
pengujian adalah sebagai berikut: 1 Jika nilai signifikansi sig 0,05 maka data berasal dari populasi
yang mempuanyai varians tidak homogen. 2 Jika nilai signifikansi sig
≥ 0,05 maka data berasal dari populasi yang mempuanyai varians homogen. Wijaya, 2000:13
c. Uji Efektivitas
commit to user
1 Gain Score Dari hasil pretest dan posttest, sikap dan keterampilan tiap
KB masing-masing dilakukan serangkaian uji statistika. Gain score dihitung dengan menggunakan rumus:
Nilai Gain =
– –
Besar gain score ini diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria peningkatan hasil belajar dengan kriteria yang diadopsi dari
Richard R. Hake 1999 sebagai berikut: g
≥ 0,70 : Tinggi
0,30 ≤ g 0,70
: Sedang g 0,30
: Rendah Setiap skor gain yang diperoleh kemudian dianalisis
peningkatannya. 2 Uji-t
Uji ini dilakukan jika data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan memiliki varians populasi
yang homogen. Berdasarkan uji prasyarat hipotesis yang telah dilakukan dan jumlah sampel satu kelas maka dapat ditentukan
bahwa hipotesis akan diuji menggunakan paired sample t-test. Sedangkan aspek sikap sikap sosial dan aspek keterampilan diuji
menggunakan uji Kruskal Wallis non-parametrik dan One Way Anova parametrik. Ketiga uji hipotesis ini dilakukan untuk
commit to user
menguji hipotesis yaitu mengetahui perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan modul.
Untuk uji paired sample t-test, Kruskal Wallis dan uji One Way Anova dengan kriteria berikut.
a Jika nilai signifikansi sig atau nilai probabilitasnya lebih besar atau sama dengan
≥ α, maka H diterima.
b Jika nilai signifikansi sig atau nilai probabilitasnya lebih
kecil dari α maka H ditolak.
Kedua uji tersebut harus memenuhi ketentuan yaitu: a Jika data berdistribusi normal dan homogen, maka digunakan
uji-t dengan statistik paired sample t-test. b Jika data tersebut berdistribusi normal atau salah satu dari
kedua data tersebut tidak berdistribusi normal dan tidak homogen, maka untuk menghitung kesamaan dua rata-rata
digunakan uji statistik non-parametrik. Penganalisisan data melalui pengujian hipotesis dan
hasilnya akan digunakan sebagai acuan untuk penarikan kesimpulan.
E. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian