Penelitian yang Relevan TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.4 Rangkaian Alat Penjernihan Air Sederhana Sumber: http:www.ryanwidyantono.blogspot.com

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian Anggraeni Mashinta Sulistyani 2012 tentang perbedaan penerapan model problem based learning dan cooperative learning tipe group investigation dalam meningkatkan keterampilan observasi dan kemampuan pengetahuan siswa pada pembelajaran IPA terpadu tema pencemaran air. Penelitian ini sudah menggunakan IPA terpadu yang disesuaikan dengan materi SMP. Pembelajaran IPA di SMP menggunakan IPA terpadu dengan tema, tidak terpisah antara Fisika, Kimia, dan Biologi. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL dan GI dapat meningkatkan keterampilan observasi dan kemampuan pengetahuan siswa. Model pembelajaran IPA terpadu dengan PBL ini menjadi acuan dalam kapas air kotor pasir kerikil ijuk hasil penjernihan commit to user mengembangkan modul pembelajaran IPA terpadu dengan model PBL tema Air Sehat. 2. Penelitian Oon Seng Tan 2009 tentang PBL dan kreativitas. Penelitian ini berupa penelitian pustaka yang dilaksanakan selama 9 tahun 2000-2008 untuk menjelaskan efektivitas PBL dalam mengembangkan kreativitas siswa. Hasil eksplorasi pustaka ini menunjukkan indikasi bahwa meskipun ada sebuah kumpulan tulisan yang mempelajari efek positif PBL, kekakuan akademik dan kualitasnya dipertanyakan. Perhatian seharusnya dilatihkan dalam penggunaan PBL sebagai suatu tambahan untuk kekurangan sistem pendidikan Indonesia dalam memelihara kreativitas siswa. Dapat disimpulkan bahwa diperlukan penelitian lebih lanjut untuk kemajuan pengetahuan. Sebagai tindak lanjut penelitian ini, dikembangkan sebuah penelitian pengembangan sebuah modul IPA terpadu dengan model PBL untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Penelitian I Nyoman Suardana 2006 tentang penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan kooperatif berbantuan modul untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar mahasiswa pada perkuliahan Kimia Fisika. Penelitian ini dilakukan dengan mengembangkan modul dan menerapkannya melalui penelitian tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa melakukan pemecahan masalah, meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran, dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa memberikan respon positif dan commit to user berharap agar strategi pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan kooperatif berbantuan modul dapat dilanjutkan dan dikembangkan pada pembelajaran Kimia Fisika. Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa pembelajaran berbantuan modul dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut, maka dikembangkan modul IPA terpadu dengan model PBL. 4. Penelitian Rai Sujanem, I Nyoman Putu Suwindra, I ketut Tika 2009 tentang pengembangan modul Fisika Kontekstual Interaktif Berbasis Web untuk Siswa Kelas 1 SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul Fisika SMA sebaiknya dikembangkan secara eksplisit memuat materi pembelajaran yang kontekstual. Pembelajaran Fisika di SMA sebaiknya dilakukan dengan model pembelajaran berbasis masalah yang merupakan salah satu trategi pendekatan kontekstual. Hasil pengujian menunjukkan bahwa modul Fisika yang dikembangkan efektif digunakan sebagai fasilitas belajar siswa dalam pembelajaran Fisika. Oleh sebab itu, perlu dikembangkan modul IPA terpadu berbasis pembelajaran berdasarkan masalah untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa. 5. Penelitian Paul van Kampen, Caroline Banahan, Michael Kelly, Eilish McLoughlin, dan Eoin O’Learly 2003 tentang mengajar menggunakan modul tunggal Fisika melalui Problem Based Learning dalam kurikulum perkuliahan. Penelitian ini mendesain modul Pendahuluan Fisika Termal melalui PBL dalam kurikulum perkuliahan dan mendiskusikan keuntungan potensial penggunaan PBL. Faktanya, pencampuran efektivitas dan commit to user kemampuan mengajar dalam peningkatan motivasi mahasiswa dapat direalisasikan dalam kerangka penelitian seperti yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti mendeskripsikan bahwa transisi dari pembelajaran berbasis ceramah menuju pembelajaran PBL telah mengambil posisi dan mengilustrasikan pengembangan dan implementasi metodologi dengan dua permasalahan dalam modul. Penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan dalam menganalisis hasil penelitian pengembangan modul IPA terpadu dengan modul PBL untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 6. Penelitian Pei-Di Shen, Tsang-Hsiung Lee, dan Chia-Wen Tsai 2007 tentang aplikasi web aktif berbasis PBL dan pembelajaran yang diatur sendiri untuk meningkatkan keterampilan komputasi mahasiswa kejuruan Taiwan. Penelitian ini merupakan studi kuasi-eksperimental dari modul jangka pendek. Penelitian ini menguji efek dari pembelajaran aplikasi web berbasis PBL, pembelajaran berbasis studi mandiri, dan kombinasi kedua jenis pembelajaran tersebut untuk meningkatkan kemampuan komputasi mahasiswa dalam modul jangka pendek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain yang signifikan ialah pembelajaran pedagogi berbasis web untuk modul jangka pendek di sekolah kejuruan. Web yang dikembangkan dalam penelitian ini berbasis PBL. Penggunaan PBL diacu dalam pengembangan modul IPA terpadu dengan model PBL tema Air Sehat. 7. Penelitian dari Wiyadi 2013 tentang pengembangan modul IPA terpadu berbasis masalah dengan tema otot. Penelitian ini mempunyai keunggulan sudah menggunakan IPA terpadu tipe connected dari Fogarty. Penggunaan commit to user modul IPA terpadu berbasis PBL dengan tema otot ini menjadi acuan untuk mengembangkan modul IPA terpadu dengan model PBL tema Air Sehat. Keterpaduan yang digunakan peneliti adalah tipe integrated dari Forgarty. 8. Ike Festiana 2013 tentang pengembangan modul fisika berbasis masalah pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa SMA. Penelitian ini mengembangkan modul berbasis masalah atau PBL yang telah dinyatakan layak atau baik oleh beberapa validator dan diuji keefektifannya. Modul fisika berbasis masalah tersebut dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa SMA pada materi listrik dinamis. Modul berbasis PBL meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar sehingga melatih kemampuan berpikir kreatif siswa. Berdasarkan kelebihan pembelajaran menggunakan modul dan model pembelajaran PBL, maka peneliti menjadikan penelitian ini sebagai acuan dalam mengembangkan modul IPA terpadu dengan modul PBL tema Air Sehat. 9. Mukhayyarotin Niswati Rodliyatul Jauhariyah 2013 tentang pengembangan modul fisika berbasis PBL pada materi fluida untuk siswa cerdas istimewa berbakat istimewa CIBI. Diferensiasi kurikulum dengan menggunakan model PBL dilakukan berdasarkan teori pembelajaran penemuan yang dikemukakan oleh Bruner. Pengetahuan yang diperoleh melalui belajar penemuan menunjukkan bahwa pengetahuan bertahan lama dalam ingatan atau lebih mudah diingat dari pada mempelajari dengan cara lain, hasil penemuan memiliki efek transfer yang lebih baik dari pada hasil belajar lainnya. Meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan berpikir secara commit to user bebas. Dengan beberapa pertimbangan tersebut maka peneliti mengembangkan modul IPA terpadu dengan model PBL pada tema Air Sehat.

C. Kerangka Berpikir