Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Prosedur Pengembangan Modul

86

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Prosedur Pengembangan Modul

Penelitian ini melalui 4 tahapan, yaitu pendefinisian define, perencanaan design, pengembangan develop, dan penyebaran disseminate.

a. Tahap Pendefinisian Define

Tujuan tahap pendefinisian adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Langkah pokok dalam tahap ini yaitu: 1 Analisis Kebutuhan a Studi Literatur Studi literatur dilakukan terhadap penelitian terdahulu diantaranya mengenai PBL, modul, dan IPA terpadu. Rebeca Tracey 2005: 10 berbendapat bahwa PBL adalah proses belajar aktif bagi siswa, siswa membangun pengetahuan mereka sendiri dengan bekerja sama dengan orang lain untuk memecahkan masalah berdasarkan pengetahuan mereka sendiri. Sharon E. Smaldino, et al 2011: 279 mengatakan modul merupakan unit pengajaran yang lengkap yang dirancang untuk digunakan oleh seorang siswa atau commit to user sekelompok kecil tanpa kehadiran guru. Menurut Trianto 2010: 160 pembelajaran IPA terpadu diawali dengan penentuan tema. b Studi Lapangan Analisis kebutuhan memunculkan masalah dasar yang dibutuhkan dalam pengembangan media pembelajaran. Analisis kebutuhan need assesment dilaksanakan pada bulan Januari 2014. Pelaksanaan need assessment menggunakan angket yang ditujukan kepada guru IPA dan siswa kelas 7 di SMP Negeri 4 Pracimantoro. Pengisian angket bertujuan untuk mengetahui kebutuhan guru dan siswa dalam pembelajaran IPA. Tujuan pada tahap ini untuk mendapatkan informasi- informasi tentang kondisi dan fakta pembelajaran IPA di lapangan. Setelah angket diisi oleh guru dan siswa, kemudian dianalisis. Hasil analisis tersebut menjadi dasar untuk mengembangkan modul. Modul yang dikembangkan merupakan bahan ajar mandiri siswa dalam pembelajaran IPA dengan model PBL. Modul yang dikembangkan merujuk pada standar yang telah ditetapkan BSNP tentang standar pengembangan modul dan buku teks pelajaran dan berdasarkan sintaks PBL. Hasil analisis siswa dan guru dijadikan acuan dalam metode, model, dan media pembelajaran yang commit to user ditentukan. Analisisi angket kebutuhan guru dan siswa dapat dilihat pada Lampiran 5 dan Lampiran 8. Tabel 4.1 merupakan rangkuman hasil analisis angket kebutuhan siswa: Tabel 4.1 Hasil Analisis Kebutuhan Siswa Aspek Kebutuhan Pernyataan Persentase Jawaban Ketersediaan bahan ajar dan sumber belajar IPA Kepemilikan buku pelajaran untuk mempelajari IPA 100 Pembelajaran dari sumber lain selain buku dari sekolah untuk membantu memahami materi IPA 5,6 Pemberian modul untuk belajar materi IPA Pelaksanaan kegiatan pembelajaran Modul tersebut dapat membantu mempermudah memahami materi IPA Penggunaan bahan ajar khusus untuk membelajarkan materi IPA misalnya modulvideo 30,6 Pembelajaran IPA di laboratorium dan perpustakaan membantu dalam memahami materi IPA 94,4 Kesulitan pada saat mengikuti pembelajaran IPA 66,7 Bersemangat saat mengikuti pembelajaran IPA 72,2 Fisika, kimia, biologi diajarkan oleh guru yang berbeda 100 Keterbatasan dan kesulitan yang dialami siswa Kesulitan mempelajari materi IPA dalam buku tersebut 66,7 Senang seandainya IPA disampaikan secara terpadu 83,3 Ketertarikan dengan IPA terpadu, karena belajar IPA terpadu, waktu belajar lebih efisien 83,3 Setuju jika pembelajaran IPA terpadu berdasarkan persoalan nyata dalam kehidupan sehari-hari 91,7 Setuju jika dikembangkan bahan ajar IPA terpadu yang berupa modul sehingga dapat belajar secara mandiri 100 commit to user Aspek Kebutuhan Pernyataan Persentase Jawaban Setuju jika dikembangkan bahan ajar IPA terpadu yang berupa modul sehingga dapat belajar sesuai dengan kecepatan belajar 100 Kebutuhan modul pembelajaran dalam belajar Keinginan karakteristik modul yang berwarna 100 Keinginan karakteristik modul yang menarik 100 Keinginan karakteristik modul yang lengkap 100 Keinginan karakteristik modul yang terpadu 100 Keinginan karakteristik modul yang mudah dipahami 100 Adapun Tabel 4.2 merupakan rangkuman hasil analisis angket kebutuhan guru: Tabel 4.2 Hasil Analisis Kebutuhan Guru Aspek Kebutuhan Pernyataan Persentase Jawaban Ketersediaan penggunaan bahan ajar dan sumber belajar IPA Pengetahuan tentang perbedaan modul dengan buku teks 80 Penggunaan modul sebagai pengganti buku teks untuk mempermudah siswa dalam mempelajari IPA Penggunaan bahan ajarmodul dalam pembelajaran IPA yang dapat membantu siswa dalam mempelajari IPA secara terpadu Bila tidak menggunakan modul menggunakan buku teks cetakan penerbit, bahan buku teks yang digunakan memiliki kekurangan yang perlu diperbaiki 40 Keterbatasan dan kesulitan yang dialami siswa Kesulitan siswa dalam mempelajari buku teks atau modul yang selama ini digunakan 60 Kesulitan siswa dalam memahami buku teks atau modul yang digunakan selama ini di atas 50 60 commit to user Aspek Kebutuhan Pernyataan Persentase Jawaban Buku teks atau modul yang selama ini digunakan dalam pembelajaran membuat siswa menjadi aktif dan antusias mengikuti pembelajaran IPA 40 Pembelajaran dengan menggunakan buku teks atau modul yang selama ini digunakan penyajiannya diawali dengan persoalan real yang terjadi di kehidupan sehari-hari 20 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran Pemberian pembelajaran IPA dengan menggunakan air sebagai permasalahan 60 Siswa belajar berkelompok dalam pembelajaran IPA terpadu 40 Dengan buku teks atau modul yang selama ini digunakan, siswa melakukan eksperimen dalam menganalisis masalah dan isu belajar 40 Pertanyaan no. 12, jika “Ya” eksperimen tersebut dilakukan siswa secara berkelompok 40 Buku teks atau modul yang digunakan menampilkan pembelajaran agar siswa mampu memecahkan masalah 20 Buku teks atau modul tersebut siswa diarahkan untuk berdiskusi secara kelompok 100 Dalam proses pembelajaran dengan buku teks atau modul tersebut siswa selalu bekerja secara kelompok 20 Dalam proses pembelajaran dengan buku teks atau modul tersebut siswa diperintahkan untuk menampilkan solusi dari permasalahan materi Melalui buku teks atau modul yang telah digunakan, BapakIbu melaksanakan evaluasi dan review di akhir pembelajaran 100 Dari buku teks atau modul yang telah digunakan, siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi 60 Dalam buku teks atau modul yang digunakan menerapkan pembelajaran IPA terpadu secara utuh integrated commit to user Aspek Kebutuhan Pernyataan Persentase Jawaban Pembelajaran IPA terpadu yang diterapkan dalam buku teks atau modul melalui proses perencanaan terlebih dahulu 100 Keinginan modul yang dapat membantu siswa dalam memahami IPA terpadu secara utuh integrated 100 Persetujuan jika dikembangkan bahan ajar berupa modul IPA terpadu dengan tahap-tahap seperti pertanyaan- pertanyaan di atas 100 Kebutuhan modul pembelajaran dalam belajar Keinginan karakteristik modul yang berwarna 100 Keinginan karakteristik modul yang menarik 100 Keinginan karakteristik modul yang lengkap 100 Keinginan karakteristik modul yang terpadu 100 Keinginan karakteristik modul yang mudah dipahami 100 Berdasarkan data tabel hasil analisis kebutuhan siswa dan guru, dapat disimpulkan bahwa siswa dan guru setuju jika ada modul pembelajaran IPA terpadu. Siswa dan guru menginginkan karakteristik modul dengan komponen persoalan real dalam kehidupan sehari-hari, pembelajaran untuk pemecahan masalah, diskusi, presentasi untuk menampilkan solusi dari permasalahan, dan evaluasi. 2 Analisis Materi Analisis materi mencakup analisis struktur isi dan analisis konsep. commit to user a Analisis Struktur Isi Analisis struktur isi mencakup pemetaan Standar Isi yang meliputi pemetaan kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, dan tahapan berpikir siswa. Adapun aspek-aspek tersebut dapat dilihat pada silabus dan RPP yang terlampir pada Lampiran 23. b Analisis Konsep Hasil analisis konsep untuk tema Air Sehat meliputi aspek secara fisika, kimia, dan biologi. Materi ini merupakan materi kelas 7. Adapun pemetaannya dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Peta Kompetensi Tema Air Sehat Tema Sub Tema Kompetensi Dasar Air Sehat Asam, Basa, dan Garam 4.7 Melakukan penyelidikan untuk menentukan sifat larutan yang ada di lingkungan sekitar menggunakan indikator buatan maupun alami Pencemaran Lingkungan 3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup Pemisahan Campuran 4.6 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dan kimia 3 Analisis Tujuan Pembelajaran Dengan menuliskan tujuan pembelajaran, dapat diketahui kajian apa saja yang akan ditampilkan dalam modul, dapat menentukan kisi-kisi soal evaluasi, dan akhirnya juga dapat menentukan seberapa besar tujuan pembelajaran yang tercapai. commit to user Tujuan pembelajaran dari modul IPA terpadu SMPMTs dengan model PBL tema Air Sehat dapat dilihat pada RPP yang terlampir pada Lampiran 23.

b. Tahap Perancangan Design

Tahap ini terdiri dari menentukan standar acuan tes constructing criterion referenced test, memilih alat media selection, memilih susunan format selection, merancang pola awal initial design. Tahap penyusunan standar acuan tes berupa penyusunan tes awal pretest dan tes akhir posttest. Pretest bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum pembelajaran menggunakan modul IPA terpadu SMPMTs dengan model PBL tema Air Sehat. Sedangkan posttest bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa setelah pembelajaran menggunakan modul IPA terpadu SMPMTs dengan model PBL tema Air Sehat. Tahap pemilihan media pembelajaran adalah menggunakan modul yang dikembangkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning PBL menurut Tan 2009: 20 yang terdiri dari persoalan real yang diungkapkan, analisis masalah dan isu belajar, pembagian kelompok kecil, pemecahan masalah, menampilkan mempresentasikan solusi, dan evaluasi. Format modul yang dipilih dalam pengembangan modul IPA Terpadu SMPMTs dengan model PBL diadaptasi dari Depdiknas 2008: 32 yang tercantum di BAB III commit to user halaman 66. Desain awal modul dibuat berdasarkan kriteria sesuai dengan hasil analisis kebutuhan. Mengingat kebutuhan siswa terhadap ketersediaan modul IPA terpadu yang dapat mempermudah memahami materi IPA, berdasarkan persoalan nyata dalam kehidupan sehari-hari, pembelajaran untuk pemecahan masalah, diskusi, presentasi untuk menampilkan solusi dari permasalahan, dan evaluasi. Desain awal modul ini berupa rancangan modul yang berisi tentang: 1 Judul modul yaitu Modul IPA Terpadu Model PBL “Air Sehat” yang tertera di sampul. Sampul dibuat berwarna, semenarik mungkin dan sesuai tema guna memenuhi kebutuhan siswa. Tabel 4.4 Komponen Sampul Depan Modul No Komponen Penyajian Keterangan 1 Basis “Modul IPA Terpadu Model PBL” Diletakkan di pojok kiri atas dengan tulisan warna hitam, jenis huruf arial, ukuran 36, bold. 2 Judul Modul “Air Sehat” Menggambarkan materi yang ada di dalam modul, warna sampul adalah biru tua disertai gambar air. Rata tengah, warna hitam, jenis huruf mool boran, ukuran 275. 3 Penulis “Anggraeni Mashinta S” terletak di bawah judul modul dengan warna hitam, jenis huruf arial, ukuran 25, bold italic. 4 Pengguna Modul “SMPMTs VII” Bermaksud modul ditujukan untuk siswa SMPMTs kelas VII. Tulisan berwarna hitam berlatar belakang shape lingkaran kuning, jenis huruf dinengschrift alternate, ukuran 34,1. commit to user No Komponen Penyajian Keterangan 5 Redaksi “Program Studi Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret Surakarta 2014” Ditulis di pojok kiri bawah, warna hitam, jenis huruf arial, ukuran huruf 21,5, bold. Tabel 4.5 Komponen Sampul Samping Modul No Komponen Penyajian Keterangan 1 Basis “Modul IPA Terpadu Model PBL” Tulisan warna hitam, jenis huruf arial, ukuran 18, bold. 2 Judul Modul “Air Sehat” Warna hitam, jenis huruf mool boran, ukuran 18. Sampul belakang dengan warna biru dan gambar air sebagai latar belakang. Tabel 4.6 Komponen Sampul Belakang Modul No Komponen Penulisan Keterangan 1 Judul Modul “Air Sehat” Berlatar belakang shapes rectangle berwarna putih, rata tengah, jenis huruf mool boran, ukuran 51,9. 2 Artikel - Tentang air sehat dengan jenis huruf Microsoft yahei, ukuran 14. 3 Logo UNS - Di pojok kiri bawah terdapat logo UNS berwarna biru. 4 Redaksi “Program Studi Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret Surakarta 2014” Di pojok kanan bawah Warna putih, jenis huruf arial, ukuran huruf 11, bold. commit to user Gambar 4.1 Cover Modul IPA Terpadu Model PBL Tema Air Sehat. a cover depan, b cover belakang 2 Judul Pendahuluan, berisi tentang judul “Modul IPA Terpadu Model PBL” tema “Air Sehat”, nama penulis “Anggraeni Mashinta Sulistyani”, redaksi “Program Studi Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret Surakarta 2014”. 3 Halaman Francis, berisi tentang judul modul, nama penulis, nama konsultan ahli pembimbing, nama validator ahli materi, nama validator ahli media, nama validator ahli bahasa, nama validator ahli praktisi, nama pendesain cover, nama pendesain isi dan jenis huruf yang digunakan dalam modul. 4 Kata Pengantar, berisi tentang pengantar penulis berkaitan dengan pesan moral dan garis besar tentang modul. 5 Daftar Isi, berisi tentang susunan yang terdapat dalam modul beserta halamannya. a b commit to user 6 Gambaran Umum Modul, berisi tentang gambaran tiap bagian modul beserta fungsi dan tujuannya. 7 Peta Kedudukan Modul, berisi tentang kedudukan tema terhadap materi yang lain. 8 Glosarium, berisi tentang kumpulan kosakata atau kata asing beserta penjelasannya. Glosarium dibuat sesuai kebutuhan siswa agar memahami beberapa kosakata atau istilah yang asing bagi siswa. 9 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, berisi tentang urutan kompetensi yang diharapkan dikuasai oleh siswa dan diakhiri dengan tingkah laku yang diharapkan dicapai oleh siswa. 10 Deskripsi Modul, berisi tentang proses pembelajaran, sintaks PBL, dan icon tahap PBL dalam kegiatan belajar yang menyatakan tentang kegiatan tertentu yang dilakukan siswa dalam modul. 11 Prasyarat, berisi tentang materi yang dituntut untuk dipelajari dan dikuasai siswa sebelum materi Air Sehat. Materi prasyarat berisi poin-poin penting tentang materi yang harus dikuasai siswa agar mudah mempelajari materi tema Air Sehat dalam modul. 12 Petunjuk Penggunaan Modul, berisi tentang petunjuk menggunakan modul secara umum bagi guru dan siswa agar pengguna dapat menggunakan modul dengan baik. 13 Indikator, berisi tentang indikator pembelajaran yang diharapkan tercapai setelah mempelajari modul. commit to user 14 Tujuan, berisi tentang tujuan yang diharapkan tercapai setelah mempelajari modul. 15 Uraian Tema Secara Holistik, berisi tentang uraian mengenai air sehat secara holistik yang tentunya berbeda dengan materi yang akan dipelajari pada materi modul. 16 Peta Konsep, berisi tentang pola keterpaduan antara beberapa konsep menjadi sebuah tema terpadu. 17 Kegiatan Belajar, berisi tentang sintaks PBL yang merupakan proses pemecahan masalah yang ada di sekitar siswa dan uraian materi yang berfungsi memperkuat pengetahuan siswa. Kegiatan belajar sesuai sintaks PBL karena siswa menginginkan persoalan yang nyata di kehidupan sehari-hari untuk dapat dipecahkan dan ditemukan solusinya. 18 Rangkuman, berisi tentang ringkasan materi. Pemberian rangkuman berdasarkan kebutuhan siswa guna mengulas poin-poin penting tentang materi yang telah dipelajari agar mudah diingat dan dipahami. 19 Evaluasi, berisi tentang soal yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Pemberian evaluasi sesuai dengan kebutuhan siswa yang berfungsi untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa setelah belajar dengan modul. 20 Kunci Jawaban dan Penilaian, berisi tentang jawaban soal pilihan ganda siswa pada kegiatan evaluasi sehingga siswa dapat commit to user mengukur tingkat penguasaan materi dan pedoman penilaian untuk mengetahui ketercapaian penguasaan materi. Pemberian kunci jawaban berdasarkan kebutuhan siswa. 21 Daftar Pustaka, berisi tentang daftar buku, jurnal, dan website yang digunakan sebagai referensi dalam modul. 22 Catatan, berisi tentang lembar kerja yang dapat digunakan siswa untuk mencatat hal-hal penting. Karakteristik modul ini dibuat sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru serta sesuai penggunaan model Problem Based Learning PBL. Sintaks untuk model PBL menurut Tan 2009 ini terdiri dari persoalan real yang diungkapkan, analisis masalah dan isu belajar, pembagian kelompok kecil, pemecahan masalah, menampilkan mempresentasikan solusi, dan evaluasi. Masing-masing sintaks diberi simbolicon khusus yang bertujuan untuk memudahkan pembaca mencari letak sintaks tersebut. Icon untuk masing-masing sintaks tersebut tersaji pada Tabel 4.7. Masing-masing icon diberi tambahan kalimat ajakan yang mengajak siswa melakukan kegiatan tertentu. Kalimat ajakan tersebut yang nantinya dituliskan di samping icon di dalam modul untuk mewakili setiap sintaks PBL. Kalimat ajakan dibuat lebih menarik dan sesuai dengan masing-masing sintaks PBL. Kalimat ajakan difungsikan agar siswa lebih memahami maksud dari sintaks PBL dan seperti bahasa percakapan. commit to user Tabel 4.7 No Langkah 1. Persoalan real yang diungkapkan 2. Analisis masalah dan isu belajar 3. Pembagian kelompok kecil 4. Pemecahan masalah 5. Menampilkan Mempresentasi -kan solusi 6. Evaluasi Tabel 4.7 Icon Sintaks PBL dalam Kegiatan Belajar Langkah Icon Tahap PBL Kalimat Ajakan Kegiatan Persoalan real diungkapkan Masalah di sekitar kita….. Siswa diberikan wacana mengenai persoalan real di lingkungan sekitar mereka. masalah dan Ayo kita analisis masalah itu Siswa mengana masalah dan isu belajar dari persoalan yang diungkapkan tahap persoalan real yang diungkapkan. Pembagian Mari berkelompok Siswa memba ke dalam beberapa kelompok kecil dengan arahan dari guru. Pemecahan Yuk….mari kita bereksperimen untuk memecahkan masalah Siswa secara kelompok melakukan percobaan dan berdiskusi un memecahkan masalah. Menampilkan empresentasi Tunjukkan solusi kamu Siswa menam mempresentasikan solusi dengan arahan dari hasil percobaan dan diskusi pemecahan masalah Evaluasi Siswa melakukan evaluasi berupa kesimpulan dari kegiatan belajar 100 Kegiatan Siswa diberikan wacana mengenai persoalan real di lingkungan sekitar Siswa menganalisis masalah dan isu belajar dari persoalan yang telah diungkapkan pada tahap persoalan real yang diungkapkan. Siswa membagi diri ke dalam beberapa kelompok kecil dengan arahan dari Siswa secara kelompok melakukan percobaan dan berdiskusi untuk memecahkan Siswa menampilkan mempresentasikan dengan arahan dari hasil percobaan dan diskusi pemecahan masalah Siswa melakukan evaluasi berupa kesimpulan dari kegiatan belajar commit to user Modul dicetak dengan menggunakan standar kertas yang ditetapkan oleh BSNP. Menurut BSNP ukuran buku mengikuti standar ISO adalah A4A5B5. Pengembangan modul kali ini dipilih ukuran buku A4 210 x 297 mm.

c. Tahap Pengembangan Develop

Tahap ini bertujuan untuk menghasilkan modul IPA terpadu SMPMTs dengan model PBL tema Air Sehat berdasarkan masukan dari validator ahli ahli materi, media, bahasa, praktisi, dan peer review dan hasil uji coba ke siswa uji coba kecil dan uji coba luas. Tahap pengembangan ini adalah: 1 Pengembangan Materi Tahap perancangan design menghasilkan suatu draft rancangan. Selanjutnya pada tahap pengembangan develop, rancangan ini diisi materi. Rancangan yang telah diisi materi ini merupakan Draft-1. Draft-1 ini selanjutnya dilakukan penilaian kelayakan atau validasi oleh beberapa validator ahli. 2 Penilaian Ahli Validasi Ahli Penilaian kelayakan modul diperoleh dari validator ahli materi, ahli media, ahli bahasa, praktisi guru IPA, dan peer review. Validator ahli materi adalah Dr. Maridi, M.Pd., dosen Magister Pendidikan Sains UNS. Validator ahli media adalah Bowo Sugiharto, S.Pd., M.Pd., dosen Pendidikan Biologi FKIP commit to user UNS. Validator ahli bahasa adalah Dian Rohmawati, S.Pd., M.Pd., guru Bahasa Indonesia di SMP N 4 Pracimantoro. Validator ahli Praktisi Guru IPA adalah Susi Prasetyaningtyas, M.Pd., guru IPA di SMP N 1 Semin. Peer review adalah mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Sains UNS yaitu Endang Tri Hastuti, Endah Setyorini, dan Lestari. Nilai untuk validasi modul dibuat dengan alternatif skala likert yaitu skala 4 sesuai pendapat Arikunto 2010: 146 yaitu 1= tidak layaktidak baik, 2= kurang layakkurang baik, 3= layakbaik, dan 4= sangat layaksangat baik. Skor dari beberapa validator ahli tersebut kemudian diubah menjadi data kriteria. Adapun perhitungannya ada pada Lampiran 19 tentang Hasil Penilaian Validator sebelum dan sesudah revisi. Masing-masing validator memberikan penilaian disertai komentar dan saran untuk perbaikan. Ringkasan hasil validasi kesatu sebelum revisi ditunjukkan pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Validasi Sebelum Revisi No. Elemen yang Divalidasi Rata-Rata Kategori 1 Kelayakan Isi 26,80 Sangat Layak 2 Kelayakan Penyajian 45,60 Layak 3 Kelayakan Bahasa 24,40 Sangat Layak 4 Kelayakan Kegrafikan 102,00 Sangat Layak 5 Kelayakan Keterpaduan 28,00 Sangat Layak 6 Kelayakan PBL 20,20 Sangat Layak Rata-rata 41,17 Sangat Layak commit to user Komentar dan saran dari validator dan perbaikan ditunjukkan pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Analisis Hasil Validasi Validator Saran Alasan Ahli Materi KB 1. Baku mutu ambang batas E. colli air sehat Penting untuk standar air sehat KB 3. Prinsip 3R Reuse, Reduce, dan Recycle Penting untuk pengolahan limbah Memasukkan langkah pembelajaran 2013 ke dalam kegiatan siswa Mengikuti kaidah penulisan RPP Sudah sesuai sintaks PBL - Ahli Media Jenis font yang digunakan dalam modul Penting untuk keterangan jenis font apa saja yang digunakan, termasuk kriteria penilaian dalam BSNP Gambar diperjelas dan diganti Supaya jelas dan dapat menggambarkan materi Outline shape diperjelas Agar tegas dan terkesan rapi Materi air sehat pada pendahuluan dipindah ke bagian belakang modul karena dalam PBL materi hanya sebagai penguat Materi air sehat pada pendahuluan merupakan materi secara umum, bukan merupakan materi yang akan dibahas pada kegiatan belajar. Ahli Bahasa Dalam sintaks “menampilkan solusi” belum disertakan alternatif jawaban Dalam modul hanya perlu menampilkan kunci jawaban pengetahuan, untuk keterampilanaktivitas siswa ditampilkan dalam suplemen guru commit to user Validator Saran Alasan Prasyarat materi disingkat lagi agar siswa tidak bosan, karena terlalu banyak materi Materi prasyarat dipersingkat dari 10 halaman menjadi 5 halaman, dengan asumsi materi prasyarat sudah diajarkan sehingga hanya ditampilkan poin penting. Penulisan kata asing di cetak miring Sesuai kaidah penulisan EYD Praktisi Kedalaman materi perlu ditambahkan dengan pengolahan air menjadi air minum isi ulang Karena tema modul adalah Air Sehat, dan sekarang ini sedang marak pengolahan air minum isi ulang Masih ada kalimat yang tidak perlu Mengefektifkan kalimat Opsi jawaban dalam evaluasi perlu diperbaiki Karena masing-masing opsi jawaban harus sesuai dengan pertanyaan Penulisan daftar pustaka sebaiknya mengikuti kaidah APA Sesuai kaidah penulisan daftar pustaka Perlu diperbaiki dalam penulisan kata asing, bahasa latin untuk makhluk hidup Sesuai kaidah penulisan EYD Gambar sudah menjelaskan isi materi - Setiap gambar diberi nomor Untuk memudahkan mengakses gambar pada daftar gambar commit to user Validator Saran Alasan Peer review 1 Beberapa gambar kurang jelas Mengganti gambar dengan gambar yang beresolusi tinggi Peer review 2 Beberapa gambar kurang jelas Mengganti gambar dengan gambar yang beresolusi tinggi Keterangan gambar kurang jelas Memperjelas keterangan gambar Peer review 3 Beberapa gambar kurang jelas Mengganti gambar dengan gambar yang beresolusi tinggi Dari komentar dan saran para validator ahli pada Tabel 4.9 maka selanjutnya dilakukan tahap Revisi I. 3 Revisi I Revisi I merupakan proses memperbaiki Draft-1 berdasarkan penilaian, komentar, dan saran dari para validator ahli. Revisi I menghasilkan Draft-2 yang selanjutnya akan dilakukan uji coba skala kecil. Ringkasan hasil validasi kedua setelah revisi ditunjukkan pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Validasi Setelah Revisi No. Elemen yang Divalidasi Rata-Rata Kategori 1 Kelayakan Isi 31,20 Sangat Layak 2 Kelayakan Penyajian 54,00 Sangat Layak 3 Kelayakan Bahasa 27,40 Sangat Layak 4 Kelayakan Kegrafikan 116,00 Sangat Layak 5 Kelayakan Keterpaduan 31,20 Sangat Layak 6 Kelayakan PBL 23,40 Sangat Layak Rata-rata 47,20 Sangat Layak commit to user Data penilaian kelayakan oleh para validator ahli setelah revisi pada Tabel 4.10 dapat disimpulkan bahwa Draft-2 mempunyai kriteria sangat layak dan tanpa revisi. Dari kriteria tersebut maka selanjutnya Draft-2 dapat dilakukan uji coba kecil. 4 Uji Coba Kecil Setelah Draft-2 divalidasi dan direvisi, tahap selanjutnya dilakukan uji coba kecil. Draft-2 atau modul diuji cobakan ke 10 orang siswa kelas 7A SMP Negeri 4 Pracimantoro. Hasil uji coba kecil akan dibahas pada sub bab tersendiri pada bab ini. Setelah dilakukan uji coba kecil dan dianalisis maka modul dinyatakan “Layak” dengan rata-rata skor 66,2. Selain memberikan penilaian terhadap produk yang dikembangkan siswa juga diminta untuk memberikan komentar dan saran. Saran yang diberikan siswa digunakan untuk memperbaiki modul sebelum digunakan pada uji coba luas. Saran dari siswa terkait dengan modul yang telah dikembangkan disajikan pada Tabel 4.11 Tabel 4.11 Masukan Siswa Terhadap Modul No Deskripsi Data Saran 1 Gambar Perlu diperbaiki 2 Keterangan gambar Ada yang belum dituliskan 3 Tulisan Diperbaiki agar mudah untuk dipelajari Diperbesar commit to user Tabel 4.11 merupakan kesimpulan dari 10 siswa yang memberikan komentar dan saran pada tahap uji coba kecil. Adapun untuk lebih lengkapnya tentang komentar dan saran dari 10 siswa pada tahap uji coba kecil tersebut dapat dilihat pada Lampiran 17. Tahap berikutnya adalah menganalisis komentar dan saran siswa untuk dapat direvisi. 5 Revisi II Dari hasil uji coba kecil kemudian terdapat saran dan komentar dari siswa sebagai acuan untuk memperbaiki modul. Hampir dari 10 orang siswa memberikan saran perbaikan untuk gambar dan keterangan gambar yang kurang jelas. Berdasarkan beberapa saran siswa tentang Gambar 3.6 pada modul dikatakan kurang jelas. Sehingga pada tahap revisi II, gambar tersebut diganti dengan gambar yang sesuai dan lebih jelas dari sebelumnya. Gambar 3.6 pada modul yang kurang jelas kemudian diperjelas atau diperbaiki, dapat dilihat pada Lampiran 32. Setelah dilakukan Revisi II dari hasil uji coba kecil, selanjutnya diperoleh Draft-3. 6 Uji Coba Luas Modul Draft-3 diuji coba luas terhadap siswa SMP kelas 7B SMP Negeri 4 Pracimantoro yang berjumlah 20 orang siswa. Hasil uji coba luas memperoleh skor rata-rata 89,9 dengan kriteria “Sangat Layak”. commit to user 7 Analisis Hasil Desain penelitian yang digunakan adalah Pre- Eksperimental Design dengan tipe One-Group Pretest-Posttest Design. Sebelum dilakukan pembelajaran atau uji coba luas menggunakan modul IPA Terpadu SMPMTs dengan Model PBL tema Air Sehat, siswa kelas 7B diberikan pretest terlebih dahulu. Soal pretest yang digunakan berjumlah 30 soal yang telah lolos uji validitas dan reliabilitas pada tahap tryout di kelas 7C. Kemudian setelah dilakukan pembelajaran menggunakan modul, siswa diberikan soal posttest. Soal posttest sama dengan soal pretest, hanya saja pada soal posttest susunan soal diubah atau diacak posisinya. Dari nilai rata-rata pretest dan posttest kemudian diperoleh gain skor sebesar 0,45 yang berarti kategori peningkatan hasil belajar siswa “Sedang”. 8 Revisi III Tahap ini tidak dilakukan karena dari saran ataupun komentar siswa tidak ada yang perlu diperbaiki lagi. Sehingga produk atau modul IPA Terpadu SMPMTs dengan Model PBL tema Air Sehat ini sudah dapat disebarkan.

d. Tahap Penyebaran Disseminate

Tahap penyebaran modul dilakukan kepada 5 orang guru IPA dari 5 SMP di wilayah kecamatan Bumiayu. Sekolah tersebut antara commit to user lain SMP Negeri 1 Bumiayu, SMP Negeri 3 Bumiayu, SMP Islam Ta’allamul Huda Bumiayu, SMP Muhamadiyah Bumiayu, SMP Bustanul Ulum NU Bumiayu. Skor rata-rata penilaian guru terhadap modul ini sebesar 95,80 yang berarti masuk kategori “Sangat Layak”.

2. Kelayakan Modul

a. Respon Siswa terhadap Modul IPA Terpadu SMPMTs dengan Model PBL Tema Air Sehat Uji Coba Kecil Skor masing-masing siswa berturut-turut yaitu sebesar 68, 64, 75, 61, 71, 63, 67, 66, 61, dan 66. Statistik deskriptif untuk respon siswa terhadap modul dapat dilihat pada Tabel 4.12. Tabel 4.12 Statistik Deskriptif Respon Siswa pada Uji Coba Kecil Data Skor Mean 66.20 Standard Error 1,38 Median 66,00 Mode 61,00 Standard Deviation 4,39 Sample Variance 19,29 Kurtosis 0,43 Skewness 0,77 Range 14,00 Minimum 61,00 Maximum 75,00 Sum 662,00 Count 10,00 Skor rata-rata respon siswa terhadap modul sebesar 66,2 kategori layak, skor median sebesar 66 kategori layak, modus sebesar 61 berarti kebanyakan siswa menyatakan modul berkategori cukup layak. Besarnya skor tersebut dikarenakan beberapa kekurangan modul commit to user menurut siswa, antara lain gambar dan keterangannya kurang jelas, kalimat perintah masing-masing sintaks diperjelas agar siswa tidak salah menjawab. Lebih lengkap pada Lampiran 17 dan Lampiran 31. Penilaian respon siswa terhadap modul IPA Terpadu SMPMTs dengan model PBL ini dibagi dalam 3 aspek penilaian, yaitu aspek tampilan, penyajian materi, dan manfaat. Persentase masing-masing aspek yaitu aspek tampilan sebesar 67,14, aspek penyajian materi sebesar 65,89, dan aspek manfaat sebesar 65,63. Gambar 4.2 Grafik Persentase Respon Siswa terhadap Modul pada Aspek Tampilan, Penyajian Materi, dan Manfaat Gambar 4.2 menjelaskan bahwa 67,14 respon siswa menyatakan aspek tampilan modul mempunyai kriteria layak, 32,86 respon siswa menyatakan aspek tampilan modul mempunyai kriteria tidak layak. 65,89 respon siswa menyatakan aspek penyajian materi modul mempunyai kriteria layak, 34,11 respon siswa menyatakan aspek penyajian materi modul mempunyai kriteria tidak layak. 65,63 respon siswa menyatakan aspek manfaat modul mempunyai kriteria 67.14 65.89 65.63 32.86 34.11 34.38 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Tampilan Penyajian Materi Manfaat P ro se n ta se Prosentase Kriteria Tidak Layak Prosentase Kriteria Layak commit to user layak, 34,38 respon siswa menyatakan aspek manfaat materi modul mempunyai kriteria tidak layak. Skor respon siswa terhadap masing- masing aspek di atas 50, ini artinya siswa mempunyai respon positif atau tertarik terhadap modul IPA Terpadu SMPMTs dengan model PBL tersebut. Dapat diartikan juga bahwa modul tersebut baik atau layak digunakan. Setelah tahap uji coba kecil, modul direvisi sesuai saran dan komentar siswa untuk diuji coba luas. b. Respon Siswa terhadap Modul IPA Terpadu SMPMTs dengan Model PBL Tema Air Sehat Uji Coba Luas Data respon siswa terhadap modul secara keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 20. Skor masing-masing siswa berturut-turut yaitu 77, 85, 100, 95, 100, 91, 92, 100, 91, 86, 81, 80, 95, 87, 84, 81, 97, 100, 91, dan 85. Statistik deskriptif untuk respon siswa terhadap modul dapat dilihat pada Tabel 4.13. Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Respon Siswa pada Uji Coba Luas Data Skor Mean 89,90 Standard Error 1,66 Median 91,00 Mode 100,00 Standard Deviation 7,43 Sample Variance 55,15 Kurtosis -1,21 Skewness -0,04 Range 23,00 Minimum 77,00 Maximum 100,00 Sum 1798,00 Count 20,00 commit to user Skor rata-rata respon siswa terhadap modul sebesar 89,9 kategori sangat layak, skor median sebesar 91 kategori sangat layak, modus sebesar 100 berarti kebanyakan siswa menyatakan modul berkategori sangat layak. Lebih lengkap pada Lampiran 17 dan Lampiran 31. Tahap uji coba luas dilakukan pada 1 kelas yaitu 20 siswa kelas 7B. Penilaian respon siswa terhadap modul IPA Terpadu SMPMTs dengan model PBL ini dibagi dalam 3 aspek penilaian, yaitu aspek tampilan, penyajian materi, dan manfaat. Persentase masing-masing aspek yaitu aspek tampilan sebesar 88,57, aspek penyajian materi sebesar 87,14, dan aspek manfaat sebesar 90,63. Gambar 4.3 Grafik Persentase Respon Siswa terhadap Modul pada Aspek Tampilan, Penyajian Materi, dan Manfaat Gambar 4.3 menjelaskan bahwa 88,57 respon siswa menyatakan aspek tampilan modul mempunyai kriteria sangat layak, 11,43 respon siswa menyatakan aspek tampilan modul mempunyai kriteria tidak layak. 87,14 respon siswa menyatakan aspek penyajian materi modul mempunyai kriteria sangat layak, 12,86 respon siswa menyatakan aspek penyajian materi modul mempunyai kriteria tidak 88.57 87.14 90.63 11.43 12.86 9.38 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Tampilan Penyajian Materi Manfaat P ro se n ta se Prosentase Kriteria Tidak Layak Prosentase Kriteria Layak commit to user layak. 90,63 respon siswa menyatakan aspek manfaat modul mempunyai kriteria sangat layak, 9,38 respon siswa menyatakan aspek manfaat materi modul mempunyai kriteria tidak layak. Gambar 4.3 menyatakan bahwa respon siswa terhadap modul sangat layak. Hampir seluruh siswa berpendapat modul tersebut sangat layak digunakan untuk pembelajaran IPA. Tahap uji coba luas tidak ada revisi sehingga langsung ke tahap penyebaran. c. Respon Guru IPA terhadap Modul IPA Terpadu SMPMTs dengan Model PBL Tema Air Sehat Penyebaran Data respon guru terhadap modul IPA Terpadu SMPMTs dengan model PBL pada tahap penyebaran secara keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 28. Skor masing-masing guru berturut-turut yaitu 95, 95, 97, 94, dan 98. Statistik deskriptif untuk respon siswa terhadap modul dapat dilihat pada Tabel 4.14. Tabel 4.14 Statistik Deskriptif Respon Guru IPA pada Tahap Penyebaran Data Skor Mean 95,80 Standard Error 0,73 Median 95,00 Mode 95,00 Standard Deviation 1,64 Sample Variance 2,70 Kurtosis -1,69 Skewness 0,52 Range 4,00 Minimum 94,00 Maximum 98,00 Sum 479,00 Count 5,00 commit to user Skor rata-rata respon guru terhadap modul sebesar 95,80 kategori sangat layak, skor median sebesar 95 kategori sangat layak, modus sebesar 95 berarti kebanyakan guru menyatakan modul berkategori sangat layak. Tahap penyebaran dilakukan pada 5 guru IPA di 5 SMP wilayah kecamatan Bumiayu. Guru IPA tersebut antara lain guru IPA kelas 7 dari SMP Negeri 1 Bumiayu, guru IPA kelas 7 dari SMP Negeri 3 Bumiayu, guru IPA kelas 7 dari SMP Islam Ta’allamul Huda Bumiayu, guru IPA kelas 7 dari SMP Muhamadiyah Bumiayu, dan guru IPA kelas 7 dari SMP Bustanul Ulum NU Bumiayu. Skor rata-rata penilaian guru terhadap modul ini sebesar 95,80 yang berarti masuk kategori “Sangat Layak”. Penilaian respon guru terhadap modul IPA Terpadu SMPMTs dengan model PBL ini dibagi dalam 3 aspek penilaian, yaitu aspek tampilan, penyajian materi, dan manfaat. Persentase masing-masing aspek yaitu aspek tampilan sebesar 90, aspek penyajian materi sebesar 97,86, dan aspek manfaat sebesar 98,75. Gambar 4.4 Grafik Persentase Respon Guru terhadap Modul pada Aspek Tampilan, Penyajian Materi, dan Manfaat 90.00 97.86 98.75 10.00 2.14 1.25 20 40 60 80 100 Tampilan Penyajian Materi Manfaat P ro se n ta se Prosentase Kriteria Tidak Layak Prosentase Kriteria Layak commit to user Gambar 4.4 menjelaskan bahwa 90 respon guru menyatakan aspek tampilan modul mempunyai kriteria sangat layak, 10 respon siswa menyatakan aspek tampilan modul mempunyai kriteria tidak layak. 97,86 respon guru menyatakan aspek penyajian materi modul mempunyai kriteria sangat layak, 2,14 respon guru menyatakan aspek penyajian materi modul mempunyai kriteria tidak layak. 98,75 respon guru menyatakan aspek manfaat modul mempunyai kriteria sangat layak, 1,25 respon guru menyatakan aspek manfaat materi modul mempunyai kriteria tidak layak. Berdasarkan Gambar 4.4 maka dapat disimpulkan bahwa respon guru terhadap modul IPA Terpadu SMPMTs dengan Model PBL tema Air Sehat pada tahap penyebaran adalah sangat layak. Seluruh guru berpendapat modul tersebut sangat layak digunakan untuk pembelajaran IPA. 3. Efektivitas Penggunaan Modul IPA Terpadu SMPMTs dengan Model Problem Based Learning Tema Air Sehat a. Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum pelaksanaan uji coba pemakaian modul ke siswa, seluruh instrumen penelitian diuji validasi ke dosen. Selanjutnya soal tes pengetahuan diuji cobakan tryout ke siswa kelas 7 yang tidak digunakan untuk uji coba kecil dan uji coba luas. Tryout dilakukan ke siswa kelas 7C SMP Negeri 4 Pracimantoro. Hasil tryout kemudian diuji validitas dan reliabilitas. Sugiyono 2009: 176 berpendapat commit to user bahwa instrumen yang harus mempunyai validitas isi adalah instrumen yang berbentuk tes yang sering digunakan untuk mengukur prestasi belajar dan mengukur efektifitas pelaksanaan program dan tujuan. Uji validitas dilakukan menggunakan ITEMAN, adapun hasil lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 24. Mula-mula jumlah soal sebanyak 45 butir, kemudian dilakukan uji validitas menggunakan ITEMAN diperoleh 30 butir soal yang valid. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS versi 18.00 diperoleh nilai reliabilitas soal pengetahuan sebesar 0,570. Menurut Sugiyono 2009: 257 bahwa skor tersebut termasuk dalam kategori cukup reliabel. b. Efektivitas Modul dalam Pembelajaran 1 Aspek Pengetahuan Analisis untuk mengetahui keefektivan modul dalam pembelajaran menggunakan gain score untuk pretest-posttest siswa kelas 7B kelas uji coba luas. Gain score merupakan indikator yang baik untuk menentukan keefektivan dalam pembelajaran. Berikut Tabel 4.15 menunjukkan skor pretest, posttest dan gain score siswa. Tabel 4.15 Gain Score Aspek Pengetahuan Penilaian Skor Pretest 64,75 Posttest 82,05 Gain Score 0,45 commit to user Diperoleh rata-rata pretest siswa sebesar 64,75 dan rata-rata posttest siswa sebesar 82,08. Berdasarkan perhitungan terhadap pretest dan posttest, maka diperoleh gain score sebesar 0,45. Menurut Richard R. Hake 1999 skor tersebut termasuk dalam kriteria sedang. Artinya keefektivan pembelajaran menggunakan modul IPA terpadu SMPMTs dengan model PBL tema Air Sehat termasuk level sedang. Perhitungan lebih lengkap pada Lampiran 26. 2 Aspek Sikap Sikap Sosial Aspek sosial yang dinilai meliputi indikator kejujuran, ketelitian, dan tanggung jawab. Penilaian lebih lengkap terdapat pada Lampiran 26. Tabel 4.16 berikut merupakan penilaian setiap indikator sikap sosial. Tabel 4.16 Penilaian Indikator Aspek Sikap No Observer Indikator Kejujuran Ketelitian Tanggung Jawab 1 I 3,62 3,60 3,72 2 II 3,58 3,57 3,60 Rata-rata 3,60 3,58 3,66 Dari ketiga indikator aspek sikap tersebut, indikator tanggung jawab memiliki skor lebih besar dari pada indikator kejujuran dan ketelitian. Suparno cit Ni Nyoman Sri Lestari 2012: 4 menjelaskan pandangan konstruktivisme tentang peranan siswa dalam proses pembelajaran yaitu siswa sendirilah yang bertanggung jawab atas hasil belajarnya. Siswa berusaha sendiri commit to user untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, sehingga aspek tanggung jawab siswa tinggi. Rebeca Tracey 2005: 10 menyatakan bahwa pada dasarnya PBL adalah metode belajar student centered, yang memungkinkan siswa untuk menjadi bertanggung jawab untuk pembelajaran mereka sendiri. Adapun peningkatan penilaian sikap sikap sosial siswa antara kegiatan belajar 1, 2, dan 3 ditunjukkan pada Tabel 4.17 berikut. Tabel 4.17 Gain Score Aspek Sikap No Observer Sikap Sikap Sosial Gain Score KB 1 KB 2 KB 3 1 I 3,42 3,68 3,83 0,71 2 II 3,25 3,65 3,85 0,80 Rata-rata 3,33 3,67 3,84 0,76 Perolehan gain score pada aspek sikap sebesar 0,76 yang berarti termasuk dalam kriteria tinggi. Ini berarti efektivitas penggunaan modul IPA terpadu SMPMTs dengan model PBL tema Air Sehat pada aspek sikap termasuk level tinggi. 3 Aspek Keterampilan Keterampilan dan Portofolio Aspek keterampilan yang dinilai meliputi indikator menyiapkan alat dan bahan, percobaan, dan hasil percobaan. Penilaian lebih lengkap terdapat pada Lampiran 26. Tabel 4.18 penilaian setiap indikator keterampilan. commit to user Tabel 4.18 Penilaian Indikator Aspek Keterampilan No Observer Indikator Menyiapkan alat dan bahan Percobaan Hasil Percobaan 1 I 3,32 3,35 3,35 2 II 3,35 3,72 3,57 Rata-rata 3,33 3,53 3,46 Aspek portofolio yang dinilai meliputi indikator kelengkapan komponen laporan, tujuan percobaan, penyajian data, analisis data, memecahkan masalah, menampilkan solusi, dan menyimpulkan. Penilaian lebih lengkap terdapat pada Lampiran 26. Tabel 4.19 merupakan penilaian setiap indikator portofolio. Tabel 4.19 Penilaian Indikator Aspek Portofolio No Observer Indikator Kelengkapan komponen laporan Tujuan Laporan Penyajian Data Analisis Data Memecah -kan Masalah Menampil -kan Solusi Menyimpul -kan 1 I 3,72 3,70 3,55 3,07 3,05 3,38 3,35 2 II 3,68 3,73 3,57 3,12 3,12 3,35 3,40 Rata-rata 3,70 3,72 3,56 3,09 3,08 3,37 3,38 Berdasarkan penilaian indikator aspek keterampilan dan portofolio, indikator tujuan laporan, kelengkapan komponen laporan, dan penyajian data memiliki skor tinggi. Hal ini dikarenakan indikator tersebut sudah tersedia dalam petunjuk percobaan. Adapun indikator yang merupakan sintaks PBL dengan skor tertinggi yaitu indikator percobaan selanjutnya indikator hasil percobaan, menyimpulkan, menampilkan solusi, analisis data, dan memecahkan masalah. PBL melatihkan kemampuan siswa dalam commit to user memecahkan masalah, namun pada pembelajaran kali ini kemampuan pemecahan masalah siswa tergolong rendah. Siswa secara kualitatif berbeda dalam tingkat kemampuan mereka dalam memecahkan masalah belajar. Metode penemuan dan pemecahan masalah merupakan strategi yang efektif dalam mengajar siswa pada tingkat kemampuan yang berbeda. Model Problem Based Learning PBL adalah salah satu contoh strategi pembelajaran konstruktivistik yang menimbulkan situasi kontekstual yang signifikan di dunia nyata, dan menyediakan sumber daya bimbingan dan instruksi untuk belajar, karena mengembangkan pengetahuan konten dan keterampilan memecahkan masalah Folashade Akinbobola cit Ni Nyoman Sri Lestari, 2012: 6-7. Adapun peningkatan penilaian keterampilan keterampilan dan portofolio siswa antara kegiatan belajar 1, 2, dan 3 ditunjukkan pada Tabel 4.20 berikut. Tabel 4.20 Penilaian Aspek Keterampilan No Observer Keterampilan Gain Score KB 1 KB 2 KB 3 1 I 4,39 4,57 4,97 0,53 2 II 4,48 4,68 5,15 0,63 Rata-rata 4,43 4,43 4,63 0,58 Perolehan gain score pada aspek keterampilan sebesar 0,58 yang berarti termasuk dalam kriteria sedang. Ini berarti efektivitas commit to user penggunaan modul IPA terpadu SMPMTs dengan model PBL tema Air Sehat pada aspek keterampilan termasuk level sedang. c. Perbedaan Hasil Belajar Analisis data untuk perbedaan hasil belajar menggunakan SPSS versi 18.00. Uji yang digunakan untuk hasil belajar aspek pengetahuan yaitu paired sample t-test atau uji-t 2 sampel berpasangan adalah analisis untuk menguji perbedaan 2 sampel yang berpasangan yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan adanya pembelajaran menggunakan modul IPA Terpadu tersebut. Uji yang digunakan untuk hasil belajar aspek sikap dan keterampilan yaitu uji Kruskal Wallis. Uji yang digunakan untuk hasil belajar aspek portofolio yaitu uji One Way Anova Anava satu jalan. 1 Penilaian Aspek Pengetahuan Berdasarkan perhitungan pada Lampiran 26, dibuat ringkasan hasil uji normalitas, homogenitas, dan paired sample t- test pada Tabel 4.21. Tabel 4.21 Ringkasan Hasil Analisis Aspek Pengetahuan No Uji Hasil Keputusan Kesimpulan 1 Normalitas Kolmogorov- Smirnov Sig. 0,200 H diterima Normal 2 Homogenitas Levene Statistic Sig. 0,221 H diterima Homogen 3 Paired sample t- test Sig. 0,000 -6,382-2,093 H ditolak Ada perbedaan secara signifikan commit to user 2 Penilaian Aspek Sikap Sikap Sosial Berdasarkan perhitungan pada Lampiran 26, dibuat ringkasan hasil analisis non-parametric Uji Kruskal Wallis pada Tabel 4.22. Tabel 4.22 Ringkasan Hasil Analisis Aspek Sikap Sosial No Uji KB Hasil Keputusan Kesimpulan 1 Normalitas Kolmogorov- Smirnov 1 2 3 Sig. 0,200 Sig. 0,023 Sig. 0,000 H diterima H diterima H ditolak Normal Normal Tidak Normal 2 Homogenitas Levene Statistic Sig. 0,001 H ditolak Tidak Homogen 3 Uji Kruskal Wallis Sig. 0,001 H ditolak Ada perbedaan secara signifikan 3 Penilaian Aspek Keterampilan Keterampilan dan Portofolio a Keterampilan Berdasarkan perhitungan pada Lampiran 26, dibuat ringkasan hasil analisis non-parametric Uji Wilcoxon pada Tabel 4.23. Tabel 4.23 Ringkasan Hasil Analisis Aspek Keterampilan No Uji KB Hasil Keputusan Kesimpulan 1 Normalitas Kolmogorov- Smirnov 1 2 3 Sig. 0,200 Sig. 0,200 Sig. 0,003 H diterima H diterima H ditolak Normal Normal Tidak Normal 2 Homogenitas Levene Statistic Sig. 0,036 H diterima Homogen 3 Uji Kruskal Wallis Sig. 0,001 H ditolak Ada perbedaan secara signifikan commit to user b Portofolio Berdasarkan perhitungan pada Lampiran 26, dibuat ringkasan hasil Anava satu jalan pada Tabel 4.24 Tabel 4.24 Ringkasan Hasil Analisis Aspek Portofolio No Uji KB Hasil Keputusan Kesimpulan 1 Normalitas Kolmogorov- Smirnov 1 2 3 Sig. 0,056 Sig. 0,200 Sig. 0,200 H diterima H diterima H diterima Normal Normal Normal 2 Homogenitas Levene Statistic Sig. 0,061 H diterima Homogen 3 One Way Anova Anava satu jalan Sig. 0,000 H ditolak Ada perbedaan secara signifikan

B. Pembahasan 1. Tahap Pendefinisian Define