pemberian oral maupun parenteral.Neurologi : Peningkatan tekanan intrakranial, perubahan fisik, pseudotumor cerebri, dan epilepsi.Endokrin :
Menstruasi yang tidak teratur, terjadinya keadaan “cushingoid“, supresi pada pituitary-adrenal axis, penurunan toleransi karbohidrat, timbulnya
gejala diabetes mellitus laten, peningkatan kebutuhan insulin atau hypoglikemia oral, menyebabkan diabetes, menghambat pertumbuhan
anak, tidak adanya respon adrenokortikoid sekunder dan pituitary, khususnya pada saat stress atau trauma, dan sakit karena operasi.Mata :
Katarak posterior subkapsular, peningkatan tekanan intrakranial, glaukoma dan eksophtalmus Pubchem, 2013.
7. Ketorolac
Ketorolac tromethamine adalah obat antiinflamasi nonsteroid OAINS yang sudah digunakan sejak 1990 dan merupakan OAINS
parenteral yang diindikasikan untuk nyeri pascaoperasi Marino dan Sutin, 2007
cit
. Setyono, 2009.
a. Stuktur kimia
Ketorolac memiliki nama bangun ±-5-benzoyl-2,3 - dihydro - 1
H
- pyrrolizine-1-carboxylic acid, 2-amino-2-hydroxymethyl-1,3- propanediol. Rumus kiminya adalah C
15
H
13
NO
3
dan dengan berat molekul sebesar255.27 gmol.
commit to user
Gambar 2.7 Rumus molekul ketorolacSumber : Pubchem, 2013 b. Mekanisme kerja
Asam arakhidonat dari kerusakan sel atau jaringan akan dimetabolisme salah satunya melewati jalur siklooksigenase yang
menghasilkan produk inflamasi: prostaglandin, tromboksan A2 dan prostasiklin yang memiliki peran dalam proses inflamasi pasca trauma.
Ketorolac bekerja dengan cara mempengaruhi enzim siklooksigenase yaitu terjadinya hambatan enzim siklooksigenase sehingga produk
endoperoksid tidak terbentuk. Pemberian ketorolac atau OAINS secara tunggal tanpa pemberian obat yang mempengaruhi metabolisme asam
arakhidonat pada jalur lioksigenase akan memicu lebih banyak lagi metabolisme asam arakhidonat pada jalur ini, sehinga akan lebih banyak
leukotrien dihasilkan Smyth Fitgerald, 2012, Mansjoer, 2003, Ganiswara, 2000.
c. Farmakokinetik
Ketorolac tromethamine diserap dengan cepat dan lengkap setelah pemberian intramuskular dengan konsentrasi puncak rata-rata
dalam plasma sebesar 2,2 mcgml setelah 50 menit pemberian dosis perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
tunggal 30 mg. Waktu paruh terminal plasma 5,3 jam pada dewasa muda dan 7 jam pada orang lanjut usia usia rata-rata 72 tahun.
d. Sediaan, Dosis dan Cara Pemberian
Ketorolac tromethamine tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi. Pemberian injeksi lebih dianjurkan. Pemberian Ketorolac tromethamine
hanya diberikan apabila ada indikasi sebagai kelanjutan dari terapi Ketorolac tromethamine dengan injeksi. Terapi Ketorolac tromethamine
baik secara injeksi ataupun tablet hanya diberikan selama 5 hari untuk mencegah ulcerasi peptic dan nyeri abdomen. Efek analgesic Ketorolac
tromethamine selama 4-6 jam setelah injeksi. Untuk injeksi intramuscular pasien dengan umur 65 tahun
diberikan dosis 60 mg Ketorolac tromethaminedosis. Pasien dengan umur 65 tahun dan mempunyai riwayat gagal ginjal atau berat
badannya kurang dari 50 kg, diberikan dosis 30 mgdosis. Untuk injeksi intravena : pasien dengan umur 65 tahun diberikan dosis 30 mg
ketorolac tromethaminedosis. Pasien dengan umur 65 tahun dan mempunyai riwayat gagal ginjal atau berat badannya kurang dari 50 kg,
diberikan dosis 15 mgdosis. Pemberian ketorolac tromethamine baik secara injeksi maupun oral maksimal : pasien dengan umur 65 tahun
diberikan dosis 120 mghari. Bila diberikan dengan injeksi intravena, maka diberikan setiap 6 jam sekali. Pasien dengan umur 65
tahun maksimal 60 mghari. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
e. Efek Samping