a. Struktur Kimia
Dexamethason memiliki nama bangun yaitu 9-Fluoro- 11β,17,21-
trihidroksi- 16α-metilpregna-1,4-diena-3,20-dion. Formula molekul dari
dexamethason adalah C
22
H
29
FO
5
dan memiliki berat molekul 392,47 gmol Pubchem, 2013; Ganiswara, 2000.
Gambar 2.6. Rumus molekul dexamethason Sumber : Pubchem, 2013, Ganiswara, 2000.
b. Mekanisme Kerja
Dexamethason sebagai antiinflamasi glukokortikoid bekerja dengan hambatan aktivitas dari enzim fosfolipase A
2
sehingga senyawa arakhidonat tidak terbentuk sehingga jalur setelahnya tidak terjadi yaitu
metabolisme arakhidonat melaui jalau COX yang menghasilkan prostaglandin, tromboksan A2 dan prostasiklin, dan jalur LOX yang
menghasilkan leukotrien. Pada banyak penelitian dan kondisi klinis, dexamethason tercatat mampu mencegah atau mengurangi proses
inflamasi dan mengurangi pelepasan histamin, protease sel mast, myeloperoxidase leukotriens, PAF dan bermacam-macam prostaglandin.
Dexamethason dapat mendepresi sistem imun immunosupresan yaitu perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
hambatan proliferasi dari sel leukosit teutama limfosit sehingga antibodi imunoglobulin tidak diproduksi Mansjoer, 2003, Ganiswara, 2000
Dexamethason dapat menghambat perkembangan reseptor Fc
epsilon receptor I FcεRI yaitu reseptor IgE pada sel mast sehingga
berkontribusi dalam hambatan proses degranulasi sel mast Kurniawan, 2013
c. Farmakokinetik
Menurut Widodo 1993, ikatan protein plasma dexamethason yaitu 70 pada dosis yang lebih tinggi lebih kecil, terikat pada
transcortin afinitas tinggi, kapasitas kecil dan pada albumin afinitas rendah, kapasitas besar. Informasi tentang kecepatan dan tingkat
absorpsi obat jarang mempunyai kepentingan klinis. Proses absorpsi, distribusi dan eliminasi metabolisme dan
ekskresi yang dialami oleh hampir semua obat pada dosis terapi mengikuti kinetika tahap pertama, artinya kecepatan proses-proses
tersebut sebanding dengan jumlah obat yang ada yang tinggal. Jadi jumlah obat yang diabsorpsi, distribusi dan dieliminasi persatuan waktu
makin lama makin sedikit, sebanding dengan jumlah obat yang masih belum mengalami proses tersebut Pubchem, 2013, Setiawati, 2005.
d. Sediaan, Dosis, dan Cara Pemberian