Strategi Pengembangan Budaya dan Karakter pada SDIT.

commit to user 38 sehingga membawa pada perubahan bangsa dan negara yang dirahmati oleh Allah Swt.

c. Strategi Pengembangan Budaya dan Karakter pada SDIT.

Gambar 1. Design Pendidikan Karakter di SDIT. Design pendidikan karakter, yang secara visual yang disajikan pada gambar 1., memiliki sifat menyeluruh, utuh, serta perlu didukung oleh budaya sekolah yang positif serta sarana dan prasarana yang mendukung. Sifat menyeluruh selain dari strategi yang digunakan, yang secara gamblang tertera pada gambar, juga dari aktor semua komponen yang berperan dalam proses pendidikan, yakni pimpinan yayasan pendidikan SDIT, pendidik ustadz dan ustadzah, peserta didik, dan tenaga administrasikaryawan. Pengertian pendidik tidak hanya terbatas commit to user 39 pada yang bertanggung jawab melaksanakan pendidikan karakter secara langsung lewat beberapa bidang studi, seperti Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan, tetapi juga pendidik setiap bidang studi yang lain, yang secara tidak langsung melaksanakan pendidikan karakter dengan menggabungkannya pada pembelajaran dan tugas-tugas yang diberikan kepada para siswa. Pendidikan karakter baik yang secara langsung lewat berbagai bidang studi tertentu, maupun yang secara tidak langsung dengan digabungkan pada semua bidang studi dan lingkungan sekolah secara keseluruhan meliputi pengembangan pikiran, perasaan, dan perilaku berlandaskan nilai-nilai spiritual dan nilai-nilai humanisme. Sebagaimana kita ketahui bersama penerapan pendidikan karakter terintegrasi dalam setiap mata pelajaran. Strategi menyeluruh merupakan jabaran dari metode menyeluruh. Metode ini merupakan paduan dari dua metode yang bersifat tradisional yaitu inkulka si kebalikan dari indoktrinasi dan pemberian teladan dan dua metode kekinian yaitu fasilitas nilai dan pengembangan keterampilan antara lain berpikir kritis, berpikir kreatif, berkomunikasi dengan jelas, dan berbagai keterampilan sosial. Sifat sistemik tampak dari hubungan yang kait-mengait antara unsur pimpinan, pendidik, subyek didik dan tenaga administrasi sebagai komponen dalam ketika merancang dan melaksanakan program pendidikan karakter. Di samping commit to user 40 itu juga secara ideal seharusnya program tersebut memperoleh dukungan dan sumbangan dari komponen luar yaitu keluarga dan masyarakat. Peranan budaya sekolah sangat menentukan mutu proses dan hasil pendidikan karakter. Oleh karena itu diperlukan budaya sekolah yang kokoh dan kuat, dalam arti budaya sekolah harus selaras dengan nilai-nilai yang telah dipilih sebagai nilai-nilai target, demikian juga budaya keluarga dan budaya masyarakat. Budaya sekolah yang kokoh dan positif ini bagaikan ladang yang subur untuk penyemaian dan tumbuh kembang benih-benih moralitas pembangun karakter terpujiakhlak muliabudi pekerti luhur. Pendidikan karakter juga membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai. Penyediaan dan pengelolaan fasilitas pendidikan hendaknya memenuhi kriteria: aman, nyaman, dan manusiawi, di samping kriteria jumlah dan mutu secara fungsional. Fasilitas tersebut antara lain meliputi berbagai gedung sesuai dengan fungsi masing- masing, peralatan dengan berbagai ragam fungsi, halaman sekolah, sarana olahraga, hiburan, sarana komunikasi, serta sarana transportasi, termasuk kondisi jalan-jalan di dalam maupun di sekitar sekolah. Perlindungan warga sekolah dari berbagai jenis polusi juga sangat diperlukan bagi terselenggaranya pendidikan karakter, yang memang merupakan wahana pengembangan nilai-nilai kemanusiaan. commit to user 41

2. Aktualisasi Diri