commit to user
117
dalam proses pembelajaran selain model pembelajaran yang aktif dan inovatif.
satu siswa kelas VI, ketika diwawancarai mengenai proses pembelajaran dikelasnya:
Dalam mengajar para ustadz-ustadzah sudah menggunakan media yaitu berupa
powerpoint
, akan tetapi dalam menjelaskan kadang-kadang masih kurang bisa dipahami
dengan jelas. Hal ini kadang-kadang membuat saya bingung. Apalagi materi pelajaran yang diberikan banyak. Catatan
lapangan nomor 7.
Menurut Nafi, dalam
mengajar ustadz-ustadzah sudah
menggunakan media yaitu
power point,
namun ketika menerangkan materi pelajaran kadang-kadang masih kurang jelas. Hal ini tentu harus
menjadi bahan renungan bagi para ustadz-ustadzah. Bahwa saat memberi penjelasan kepada para siswa harus benar-benar jelas dan siswa tersebut
paham. Tidak perlu menyampaikan materi pelajaran yang banyak tetapi peserta didik tidak mampu untuk memahaminya. Lebih baik materi
pelajaran yang diberikan sedikit tetapi peserta didik memahami maksud dan tujuannya. Apalagi bagi anak kelas V dan VI membutuhkan
pemahaman dalam setiap materi pelajaran.
d. Penilaian Pembelajaran SDIT Al Hasna
Berikut ini bentuk penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh ustadz-ustadzah SDIT Al Hasna dalam menanamkan nilai-nilai karakter
commit to user
118
kepada peserta didik yang dilakukan. Sebagai seorang pendidik, Ustadz
Khusaeni mempunyai bentuk penilaian sebagai berikut:
Saya memperhatikan beberapa aspek. Aspek tersebut, antara lain kognitif, psikomotorik dan afektif. Ketiga aspek tersebut
yang menjadi instrumen dalam saya menilai peserta didik. Saya berusaha obyektif dalam melakukan penilaian. Penilaian
berdasarkan tugas, Ulangan Harian UH,
midtern
dan semesteran dari segi kognitif. Sementara itu dari segi
psikomotorik saya menilai keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Aspek terakhir adalah afektif, dalam aspek ini
yang menjadi indikator penilaiannya adalah bagaimana sikap peserta didik selama proses pembelajaran. Apalagi didalam
pelajaran PAI terdapat buku
akhla q
yang digunakan sebagai salah satu instrumen penilaian Catatan lapangan nomor 3.
Berdasarkan pernyataan Ustadz Khusaeni, dalam melakukan penilaian Ustadz Khusaeni memperhatikan tiga aspek yang ada dalam diri
peserta didik yaitu pengetahuan kognitif, keterampilan psikomotorik dan sikap afektif. Dengan menggunakan tiga aspek tersebut, diharapkan
hasil penilaian akan utuh komprehensif. Selain itu, obyektifitas dalam menilai akan terjaga. Menurut Ustadz Khusaeni aspek sikap tetap menjadi
bagian penting dalam proses penilaian. Apalagi didalam pelajaran PAI Pendidikan Agama Islam terdapat buku
akhla q
yang digunakan sebagai salah satu instrumen penilaian.
Hal tersebut sesuai apa yang disampaikan Ustadzah Puji. Bentuk penilaian yang dilakukan oleh guru IPS sekaligus wali kelas VI sebagai
berikut: Biasanya saya berdasarkan keaktifan siswa selama proses
pelajaran berlangsung. Selain itu, ketuntasan anak dalam
commit to user
119
belajar untuk segi kognitif. Untuk penilaian kepribadian atau akhlak yang menilai guru PAI. Sebagai seorang wali kelas
saya hanya menerima hasilnya saja. Tidak ketinggalan tiga aspek tersebut tetap saya gunakan secara proporsional
Catatan lapangan nomor 4.
Ustadzah Puji menambahkan, dalam melakukan penilaian ketuntasan anak dalam belajar harus juga diperhatikan. Hal ini
dikarenakan, untuk mengetahui seberapa besar materi pelajaran yang bisa dipahami dan dimengerti oleh para siswa. Untuk penilaian kepribadian
atau akhlak, menurut Ustadzah Puji yang menilai guru PAI. Sebagai seorang wali kelas Ustadzah Puji hanya menerima hasilnya saja.
Sementara itu, menurut Nafi murid kelas VI ustadz-ustadzah dalam melakukan penilaian sebagai berikut:
Dalam melakukan penilaian Ustadz-Ustadzah menggunakan beberapa metode salah satunya kuis. Kuis yang dilakukan
biasanya berdasarkan urutan. Bagi yang bisa menjawab dapat nilai plus serta mendapatkan
rewa rd
hadiah berupa makanan atau alat tulis. Hal ini membuat para siswa bersemangat
mendengarkan ketika pembelajaran. Agar saat kuis bisa menjawab dan dapat hadiah Catatan lapangan nomor 7.
Berdasarkan pernyataan dari Nafi, bentuk penilaian yang dilakukan oleh ustadz-ustadzah bermacam-macam. Tidak hanya melalui
tes tertulis tetapi tes lisan juga, seperti kuis. Selain itu, dalam kuis tersebut ada rewardhadiah bagi para peserta didik yang bisa menjawab.
Metode ini tentu sangat baik, karena siswa akan termotivasi dan bersemangat karena mendapat penghargaan dari apa yang sudah mereka
lakukan. Peserta didik juga bisa beraktualisasi diri dengan baik.
commit to user
120
Pendapat lain, diutarakan oleh Ustadzah Arien. Dalam melakukan penilaian terhadap pembelajaran yang telah dilakukan sebagai
berikut: Instrumen saya menilai siswa ada beberapa faktor
diantaranya, dari segi pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan. Selain itu ada nilai tugas, ulangan harian,
midtern, dan semesteran. Untuk semesteran di SDIT Al Hasna ada dua kali ujian ujian dari sekolahyayasan maupun ujian
dari dinas. Mengenai aspek afektif kurang mempengaruhi dalam hal penilaian. Aspek sikap tersebut lebih untuk
perkembangan anak secara menyeluruh. Hal ini dikarenakan para siswa-siswi di SDIT dalam hal sikap lebih unggul
daripada siswa-siswi sekolah negeri Catatan lapangan nomor 5.
Berdasarkan penjelasan Ustadzah Arien aspek sikap kurang mempengaruhi dalam hal penilaian. Aspek sikap tersebut lebih untuk
perkembangan anak secara menyeluruh. Menurut Ustadzah Arien, sikap dan perilaku siswa-siswi SDIT Al Hasna sudah lebih terjaga dan
terkondisikan daripada sikap serta perilaku siswa-siswi SD Negeri. Sementara itu, pengalaman siswa lain, yaitu Deva. Dalam
melaksanakan penilaian ustadz-ustadzah: Ustadz-ustadzah menggunakan beberapa cara, dari mulai kuis,
ulangan harian dan sebagainya. Selain itu, tingkah laku kami juga menjadi aspek yang dinilai. Hal ini menyebabkan
tingkah laku kami harus baik, menjunjung sopan-santun, dan lain-lain. Intinya harus dijaga Catatan lapangan nomor 6.
Berdasarkan penjelasan ustadz-ustadzah dan para siswa teknik penilaian yang digunakan adalah teknik tes dan nontes. Ustadz-ustadzah
menggunakan teknik tes dengan memberikan seperangkat tugas yang
commit to user
121
harus dikerjakan oleh peserta didik, dan berdasarkan hasil menunaikan tugas-tugas tersebut, akan dapat ditarik kesimpulan tentang aspek tertentu
pada peserta didik tersebut. Secara umum, proses pendidikan menuju pada tiga hal pokok yang harus mampu dicapai peserta didik, yaitu
afektif, kognitif dan psikomotorik. Afektif berkaitan dengan sikap, moral, etika,
akhla q
, dan manajemen emosi. Kognitif berkaitan dengan aspek pemikiran, transfer ilmu, logika, dan analisis. Sedangkan psikomotorik
berkaitan dengan praktik atau aplikasi apa yang sudah diperolehnya melalui jalur kognitif. Ketiga aspek tersebut harus mendapat jatah yang
sama. Tidak boleh ada yang diabaikan.
e. Hambatan Pembelajaran SDIT Al Hasna.