Implikasi Teori Hirarki Kebutuhan Maslow dalam Pendidikan.

commit to user 56

c. Implikasi Teori Hirarki Kebutuhan Maslow dalam Pendidikan.

Implikasi dari teori Maslow dalam dunia pendidikan sangat penting. Peserta didik tidak hanya memerlukan perlakuan yang sesuai dengan perkembangan psikologisnya, tetapi juga memiliki hak untuk dihormati, dilindungi, dan lain- bahwa peserta didik secara alamiah sebagai makhluk Tuhan memerlukan perlakuan serta lingkungan yang nyaman bagi perkembangan potensinya, sehingga tercerabutnya peserta didik dari keadaan demikian berpotensi menghambat pencapaian kesejahteraan jiwa dan perkembangan yang maksimal. Pentingnya teori Maslow dalam pendidikan terletak dalam hubungan antara kebutuhan dasar dengan kebutuhan tumbuh. Apabila peserta didik dalam keadaan lapar atau bahaya akan mempunyai energy psikologis yang kecil yang dapat dikeluarkan. Dengan kata lain, hampir bisa dipastikan motivasi belajarnya sangat rendah. Dalam keadaan seperti ini, pihak-pihak terkait seperti sekolah dan pemerintah harus bisa menanggulanginya. Di sekolah, kebutuhan dasar peserta didik yang utama adalah kebutuhan akan kasih sayang dan harga diri. Peserta didik yang tidak mempunyai perasaan bahwa mereka dicintai dan mereka bisa, kemungkinan kecil mempunyai keinginan belajar yang kuat untuk mencapai perkembangan ketingkatan yang lebih tinggi. Dalam proses pembelajaran misalnya, guru harus memperhatikan teori ini. Apabila commit to user 57 pendidik menjumpai kesulitan untuk memahami mengapa peserta didik ada yang tidak mengerjakan tugas, tidak nyaman dan tenang ketika di dalam kelas, bahkan peserta didik tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Pendidik tidak boleh hanya menyalahkan siswa secara sepihak. Sebelum memahami barangkali ada proses tidak terpenuhinya kebutuhan siswa. Bisa jadi peserta didik tersebut belum atau tidak sarapan, semalam tidak tidur dengan nyenyak, atau mengkin ada masalah pribadi atau keluarga yang membuatnya gelisah, takut, dan cemas. Teori kebutuhan Maslow bisa membantu pendidik memahami kondisi peserta didik serta dapat menciptakan lingkungan yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar. Guru yang berhasil menjadikan peserta didik merasa nyaman, tenang, dihargai secara individu, mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk membantu peserta didik menjadi bersemangat untuk belajar demi pembelajaran dan kerelaan berkorban untuk menjadi kreatif dan terbuka terhadap gagasan-gagasan baru.

3. Pembelajaran IPS