commit to user
41
2. Aktualisasi Diri
a. Teori Hirarki Kebutuhan Manusia Abraham Maslow
Abraham Maslow merupakan seorang pelopor aliran psikologi humanistik. Hal tersebut bisa dilihat dari karya-karyanya. Frank G.
Goble, 2002: 32 Maslow mengemukakan bahwa pada hakikatnya pembentukan dan perkembangan kepribadian manusia dilandasi oleh
motivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan tersebut meyebabkan manusia bergerak
mengarahkan tingkah lakunya agar mencapai kepuasan. Menurut Maslow kebutuhan-kebutuhan setiap individu tersebut
bertingkat hirarki. Terpenuhinya salah satu kebutuhan tertentu akan membawa konsekuensi pada diri manusia untuk berupaya mencukupi
kebutuhan lain yang lebih tinggi tingkatannya. Apabila semua kebutuhan dapat terpenuhi, menurut Maslow akan membawa dampak yang positif
bagi perkembangan dan pertumbuhan kepribadian masing-masing individu. Begitu juga sebaliknya, manusia yang tidak mampu memenuhi
berbagai kebutuhan dalam hidupnya dengan baik, menyebabkan gangguan-gangguan, seperti emosi yang tidak stabil, kekecewaan, takut,
stress, serta hidupnya tidak tenang. Ketidakstabilan psikis ini bisa berdampak terhadap gangguan kesehatan fisik.
Abraham Maslow menggunakan piramida sebagai alat peraga untuk menggambarkan gagasannya mengenai teori hirarki kebutuhan
commit to user
42
manusia. Kebutuhan tersebut dimulai dari tingkatan terbawah yaitu kebutuhan yang bersifat fisiologis sampai yang paling tinggi tingkatannya
yakni aktualisasi diri. Sebelum mengungkapkan teorinya, Abraham Maslow mengakui bahwa teorinya tumbuh dan berkembang dari usaha-
usahanya untuk menerangkan kegeniusan dua orang gurunya Ruth Benedict dan Max Wertheimer bukan dari penelitiannya Frank G. Goble,
2002: 32. Maslow berpendapat teorinya dapat digeneralisasi dan dipergunakan sebagai dasar bagi teori kepribadian secara umum.
Berikut ini gambar piramida hirarki kebutuhan manusia menurut Maslow:
Gambar 2. Piramida Hirarki Kebutuhan Manusia Abraham Maslow. Sumber: Daniel Cervone dan Lawrence A. Pervin Kepribadian Teori dan
Penelitian 2011: 255. Hirarki kebutuhan menurut Maslow memiliki 5 tingkatan, yaitu
1
Physiological needs
kebutuhan fisiologis, merupakan kebutuhan pada jenjang yang paling rendah dan paling jelas diantara
kebutuhan manusia lainnya. Kebutuhan fisiologis tersebut antara
commit to user
43
lain air, makanan, minuman, udara, rumah, seks, tidur, bernafas dan sebagainya Frank G. Goble, 2002: 92.
2
Safety a nd security needs
kebutuhan akan rasa aman adalah kebutuhan keamanan di lingkungannya. Dalam situasi dan kondisi
yang darurat manusia akan berusaha menghindar atau melarikan diri. Kebutuhan ini biasanya terpuaskan pada manusia dewasa yang
normal dan sehat. Oleh karenanya, untuk memahaminya adalah dengan mengamati anak-anak. Para psikolog anak maupun pendidik
bahwa peserta didik membutuhkan suatu dunia yang bisa diramalkan. Setiap peserta didik menyukai konsistensi kerutinan sampai batas-
batas tertentu. Apabila unsur-unsur ini tidak ditemukan maka peserta didik akan menjadi cemas, gelisah dan merasa tidak aman.
Kebebasan yang ada batasnya lebih disukai daripada dibiarkan sama sekali. Menurut Maslow, kebebasan yang ada batasnya semacam itu
sesungguhnya diperlukan demi perkembangan peserta didik menuju penyesuaian yang baik E. Koeswara, 1991: 120-122.
3
Love and belonging needs
kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki, apabila kebutuhan fisiologis dan rasa aman sudah
terpenuhi, maka timbullah kebutuhan akan cinta, kasih sayang dengan individu maupun kelompok lain. Misalnya, memiliki
organisasikelompok, memiliki teman dekat serta kenalan. Kebutuhan
commit to user
44
ini dicapai melalui pernikahan, komitmen pribadi, klub, ke gereja, masjid dan sejenisnya Frank G. Goble, 2002: 74-75.
4
Esteem needs
kebutuhan akan harga diri, merupakan kebutuhan dimana
setiap manusia
menginginkan penilaian
terhadap dirinya.Kebutuhan ini terlihat dari keinginan untuk memiliki prestasi
yang tinggi, percaya diri, etos kerja serta pengakuan dari orang lain. Setiap individu yang terpenuhi kebutuhan akan harga diri akan tampil
sebagai orang yang percaya diri, tidak tergantung pada orang lain serta selalu siap untuk berkembang terus untuk kemudian meraih
kebutuhan yang tertinggi yaitu aktualisasi diri E. Koeswara, 1991: 124-125.
5
Self-actua liza tion
kebutuhan akan aktualisasi diri, adalah tingkatan paling tinggi dari hirarki kebutuhan Maslow. Aktualisasi diri
merupakan hasrat untuk semakin menjadi diri sesuai kemampuan, menjadi apa menurut kemampuan yang dimiliki. Kebutuhan akan
aktualisasi diri ini timbul setelah kebutuhan akan cinta dan penghargaan terpenuhi secara maksimal Frank G. Goble, 2002: 77.
b. Pengertian dan Karakteristik Aktualisasi Diri.