Ruang Bermain Indoor Ruang Audio-Visual Ruang Ibadah Kamar mandi

lain yang dapat menambah kewacaan anak akan tema yang dilaksanakan oleh mereka. Area Circle time Area ini biasanya digunakan untuk kegiatan koordinasi atau pengembangan apersepsi. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa anak-anak dapat berkumpul dan berdiskusi tanpa harus menggunakan kursi dan meja. Anak-anak dan guru dapat melakukan aktivitas bersama di atas karpet berbentuk lingkaran dengan gambar yang menarik yang disertakan bantal-bantal kecil. Area ini akan lebih baik jika diletakkan di tengah-tengah kelas.

c. Ruang Bermain Indoor

Dalam ruang indoor, disediakan secara khusus area untuk bermain yang dilengkapi beberapa alat permainan seperti rumah-rumahan, mobil-mobilan, papan seluncur indoor, meja lego dengan APE lego beragam bentuk dan warna. Bola-bola karet, area mandi bola, panggung bongkar pasang, hiasan dinding.

d. Ruang Audio-Visual

Pengembangan kemampuan bahasa, visual, musikal dan kinestetik anak dapat dieksplorasi lebih luas di dalam ruang audio-visual ini. Ruangan ini dilengkapi dengan televisi, VCDDVD player, keping CD, tape radio, kaset-kaset lagu anak, alat-alat musik seperti keyboard, gitar, tamborin, rebana dan sebagainya.

e. Ruang Ibadah

Aktivitas latihan beribadah pada dasarnya dapat dilakukan di area klasikal di dalam kelas, akan tetapi untuk bisa mengakomodasi sarananya maka dibutuhkan ruang khusus terkait dengan hal ini. Sarana yang dimaksud adalah beberapa locker atau rak-rak yang digunakan untuk menyimpan sejadah, sarung, mukena, atau perlengkapan ibadah lainnya yang sesuai dengan agama. Dalam ruang ini disediakan pula hiasan-hiasan kelas yang bernuansa agama, dapat berupa hiasan gantung, hiasan tempel atau alat-alat permainan yang mendukung.

f. Kamar mandi

Kamar mandi atau toilet adalah salah satu ruangan yang cukup penting di lingkungan di mana aktivitas anak berlangsung. Kamar mandi untuk orang dewasa sebaiknya dibedakan dengan kamar mandi untuk anak. Toilet yang digunakan anak tidak diperkenankan dalam kondisi yang licin, sehingga perlu menggunakan lantai yang kasat, atau menggunakan karpet kamar mandi yang cukup keras atau kasat. Wastuffle yang digunakan harus di bawah tinggi anak, lebih tepatnya seukuran di bawah dada anak. Demikian pula dengan penggunaan kloset yang disesuaikan dengan kebutuhan anak. Kemudian yang tak kalah pentingnya adalah keset di depan kamar mandi sehingga meminimalisir keberbahayaan pada anak.

g. Dapur