Ruang Kelas Lingkungan Indoor NAEYC menyatakan bahwa luas ruang gerak anak berkisar 30-40 ftsqanak

• Dapatkah anak menemukan benda dan menaruhnya kembali dengan sendirinya? • Apakah anak menunjukkan adanya pemilihan benda atau mainan yang sesuai dengan jenis kelamin atau latar budaya? Bagaimana Anak Menggunakan Benda • Apa yang sebenarnya mereka lakukan dengan benda-benda yang mereka pilih? • Apakah anak memiliki kemampuan untuk menggunakan benda tersebut dengan baik? • Apakah anak menggunakan benda dengan tepat dan kreatif? • Jenis benda apa yang merangsang permainan drama? Permainan kelompok? • Apakah anak yang berbeda bermain dengan cara berbeda dengan benda yang sama • Benda mana yang paling lama menarik minat anak? • Bagaimana pemilihan benda berubah dalam satu tahun ajaran? • Apakah ada benda yang cukup sehingga anak tetap terlibat dengan serius? • Apakah benda yang ada menggambarkan latar belakang anak dan kehidupan keluarga? • Apakah anak memelihara benda dan mengembalikan kembali pada tempatnya?

R. MENCIPTAKAN LINGKUNGAN UNTUK ANAK USIA DINI CREATING

ENVIRONMENT FOR CHILDREN Penataan ruangan yang kondusif merupakan hal terpenting dari keberhasilan pembelajaran bagi anak usia dini. Ruangan belajarbermain erat kaitannya dengan lingkungan sekitar ruangan itu berada. Dalam konsep perencanaan pembagian ruang pada umumnya diklasifikasikan menjadi dua hal, yaitu ruang indoor serta ruang outdoor.

1. Lingkungan Indoor NAEYC menyatakan bahwa luas ruang gerak anak berkisar 30-40 ftsqanak

berkisar 1m 2 per anak Ruang indoor terdiri dari ruang aktivitas bersama, ruang kelas, ruang bermain indoor, ruang audio-visual, ruang komputer, ruang ibadah, kamar mandi untuk anak, dapur, ruang administrasi, ruang pustaka, serta beberapa areasudut di setiap kelas. Setiap ruangan tersebut dilengkapi dengan beberapa sarana yang berorientasi pada karakteristik dan kebutuhan anak. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menata ruang bermain anak, yaitu: • Pisahkan tempat yang ramai dari tempat yang sepi • Sekat setiap ruangan dengan menggunakan lemari buku atau perabot lain • Pajang benda-benda pada ketinggian yang dapat dijangkau anak • Pisahkan benda-benda untuk guru dengan benda anak • Pastikan guru dapat melihat semua ruangan tanpa halangan • Tempatkan sebuah area dekat dengan sumber yang dibutuhkan • Rancang pola pengaturan sehingga anak tidak saling mengganggu

a. Ruang Kelas

Perbedaan yang mencolok dalam gaya pengaturan kelas sekitar tiga puluh tahun yang lalu adalah antara kelas yang terbuka dan kelas yang tradisional. Pada umumnya kelas terbuka mempunyai struktur yang tidak kaku, kurang ada tekanan terhadap kinerja siswa, dan lebih banyak pada perhatian individual. 490 PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI GURU KELAS PAUDTK Gerakan kelas terbuka yang diprakarsai seputar tahun 1960 dinyatakan sebagai cara yang baik untuk memupuk belajar yang bermakna dan kreativitas pada anak. Manfaat penting dari kelas terbuka adalah penekanannya pada pembelajaran Individualized. Anak akan belajar lebih baik jika program disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan anak serta gaya belajar anak yang berbeda-beda. Pembelajaran yang diindividualisasikan didasarkan pada minat dan pengalaman unik siswa. Di samping itu, ruang kelas hendaknya merangsang secara visual, tanpa mengganggu perhatian. Ruangan kelas penuh dengan berbagai produk hasil karya anak yang beragam. Ada lukisan foto, karangan, patung, dan karya-karya lain. Bahan pendidikan yang beragam tersedia dalam jumlah yang banyak. Pusat sains di dalam kelas mengandung berbagai material yang memungkinkan melakukan banyak kegiatan dan eksperimen. Pusat membaca menampilkan buku dan artikel untuk tingkat membaca yang berbeda- beda. Terutama untuk anak kecil ”pusat aktivitas” dimana mereka dapat bermain dan bereksprerimen dengan macam-macam bahan, akan sangat merangsang kreativitas. Anak-anak dapat mengusahakan bahan-bahan untuk kelas mereka. Mereka dapat membawa objek-objek dari rumah, atau berbagi material. Pengaturan ruang kelas yang luwes dan tidak konvensional merupakan tantangan bagi siswa untuk mewujudkan bakat dan kemampuannya secara kreatif. Dalam merancanakan lingkungan pada pembelajaran, perlu diperhatikan penyusunan ruangan dan penyediaan perlengkapan. Lingkungan dibuat oleh guru secara refleks filosofi dengan adanya tujuan. Secara umum tujuan program yang termasuk menolong siswa sebagai berikut: 1. Anak dapat memilih dan menentukan ide-idenya. 2. Belajar dan ketrampilan mengaplikasikan makna dalam sebuah konteks 3. Menyediakan berbagai bahan-bahan material 4. Adanya kemampuan kebutuhan komunikasi dan perasaan 5. Belajar menggunakan berbagai informasi dari: orang, bahan-bahan cetak dan bahan-bahan visual 6. Dapat mengekspresikan kreativitasnya Ruangan yang digunakan untuk kelas harus memperhatikan mobilitas dan kenyamanan bagi anak, terutama pada rentang usia 2–4 tahun. Kelas tidak harus diisi dengan bangku dan meja dalam jumlah yang banyak, jikapun ada sebaiknya diletakkan di sudut ruangan. Ventilasi dan kebersihan ruang selalu dalam kondisi yang baik. Anak-anak kelompok bermain dapat duduk di atas karpet dengan beragam formasi, seperti lingkaran, segitiga, setengah lingkaran, dan lain sebagainya. Selain itu, kelas juga perlu mendapat pencahayaan yang cukup terutama pencahayaan dari sinar matahari. Hal penting lainnya adalah kelas harus jauh dari kebisingan. Penataan lingkungan dan alat permainan juga hendaknya mudah diubah-ubah sesuai dengan aktivitas pembelajaran yang akan dilaksanakan. Jika memungkinkan di dalam ruang kelas dapat disediakan perlengkapan, seperti rak penyimpanan sarana belajar yang seukuran dengan tinggi anak, wadah-wadah tempat penyimpanan media dan alat permainan edukatif, meja putar atau berbentuk kotak di salah satu sudut ruangan. Serta dapat ditambahkan pula papan display, penjadualan, papan prestasi, papan ekspresi, dan beberapa hiasan ruangan baik yang digantung maupun yang ditempel di MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI GURU KELAS PAUDTK 491 dinding atau di jendela. Dinding ruangan sebaiknya dicat dengan warna-warna carah atau terang, demikian pula dengan pemilihan ubin lantai. Sedangkan pada bagian pintu, guru dapat menempelkan figura yang kreatif yang di dalamnya terdapat foto-foto wajah anak, kemudian menuliskan nama kelasnya. Warna yang digunakan pada pintu dapat berupa warna carah atau yang disesuaikan dengan warna dinding.

b. Sentra atau Area