2. Uraian Materi Pendahuluan
Anak usia dini lahir 8 tahun yang sehat fisiknya adalah anak yang aktif atau banyak bergerak. Saat terjaga hampir seluruh waktu anak dipergunakan untuk
bergerak–gerak kasar yang menggunakan sebagian besar tubuhnya seperti berlari, memanjat, melompat, melempar atau gerakan yang hanya melibatkan
sebagian kecil tubuh seperti mendorong mobil-mobilan, menggunting, menempelkan kertas, memakaikan baju boneka atau menggambar. Gerakan
yang pertama dikenal sebagai ketrampilan gerakanmotorik kasar atau gross motor skills dan yang kedua adalah gerakanmotorik halus atau fine motor
skills. Kedua macam gerakan ini memungkinkan anak untuk bermain sepanjang waktu, karena itu pulalah masa ini merupakan masa bermain. Pada awal usia
dini lahir 3 tahun, koordinasi fisik setiap bagian tubuh anak belum sempurna.
Dalam hal melakukan aktivitas motorik, anak masih menggerakkan otot-otot yang tidak diperlukan. Misalnya ketika anak menendang, maka ia akan
menggerakkan tangannya ke depan secara berlebihan. Hal ini terlihat pula ketika anak memegang benda, yang terlihat asal memegang bukan dengan
cara yang seharusnya. Anak juga masih menggerakkan otot-otot tubuhnya dengan tujuan yang belum jelas, yang disebabkan karena belum matangnya
otot-otot tubuh anak. Semakin sering anak berlatih menggunakan otot-ototnya melalui bermain maka ia akan semakin terampil dalam menggunakan anggota
tubuhnya secara efektif.
Kemajuan yang pesat akan dicapai anak baik aspek gross motor skills maupun fine motor skills-nya, sehingga perkembangan motorik anak semakin matang
pada usia 4-5 tahun. Ketika mencapai usia 6-8 tahun, anak telah dapat menggunakan fisiknya secara baik. Koordinasi mata dengan tangan dan antar
tiap-tiap anggota tubuh telah berjalan dengan sempurna. Anak memiliki kemampuan untuk menjaga keseimbangan tubuh dan menggunakan otot-otot
tubuhnya secara efektif.
Perkembangan motorik
sangat berpengaruh
terhadap aspek-aspek
perkembangan lainnya. Anak yang kondisi fisiknya terlatih akan memiliki kesempatan lebih banyak dalam mengeksplorasikan lingkungannya sehingga
dapat lebih mengenal dan memahami lingkungannya. Hal ini menggambarkan mengapa perkembangan fisik motorik berkaitan erat dengan perkembangan
mental intelektual anak.
Perkembangan sosial emosional anak juga sangat dipengaruhi oleh perkembangan fisiknya. Anak yang fisiknya lemah akan memiliki kepercayaan
diri yang kurang, terutama ketika ia membandingkan dirinya dengan anak-anak lain yang sebayanya. Kegagalan untuk menguasai ketrampilan motorik akan
membuat anak kurang menghargai dirinya sendiri. Oleh karena itu agar anak dapat mencapai dan melewati perkembangannya dengan optimal, perlu
diperhatikan tahap-tahap perkembangan motorik anak dengan stimulasinya yang tepat dan sesuai dengan usia perkembangannya. Disamping itu perlu
kiranya dilakukan evaluasi terhadap perkembangan fisik anak agar dapat terdeteksi secara dini jika dalam proses perkembangannya terjadi
348
PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI GURU KELAS PAUDTK
penyimpangan atau hambatan yang akan mengganggu optimalisasi perkembangannya.
Modul ini membahas tentang landasan dan tahap perkembangan motorik anak usia dini, teknik analisis perkembangan motorik motorik anak usia dini serta
berbagai strategi dalam mengemas perangkat pengembangan motorik anak usia dini melalui kegiatan menyusun perencanaan dan mengembangkan
kegiatan serta media pengembangan motorik anak usia dini.
F. HAKIKAT DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA DINI