Mengembangkan kemampuan anak. Sesuai bentuk dan ukuran Menarik Tidak bertentangan dengan nilai sosial dan agama

b. Mengembangkan kemampuan anak.

APE harus mengembangkan kemampuan anak yaitu meliputi 8 jenis kecerdasan: kecerdasan logika, kecerdasan matematika, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdesan musik, kecerdasan naturalistik, intrapersonal, interpersonal, linguistik, dan spiritual.

c. Sesuai bentuk dan ukuran

Bentuk dan ukuran APE yang digunakan untuk anak harus sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini yaitu tidak terlalu besar tinggi, atau tidak terlalu kecil sesuai dengan usia anak.

d. Menarik

APE sebaiknya didesain sedemikiam rupa sehingga anak tertarik untuk mengambil, dan kemudian memainkannya. Pada umumnya APE dibuat dengan warna-warni yang mencolok, kemudian pada bentuk dan kemudian pada cara bermain bahan tersebut.

e. Tidak bertentangan dengan nilai sosial dan agama

Mendidik anak tidak semata-mata mengembangkan kemampuan anak saja, tetapi juga membentuk anak menjadi anak yang bertakwa juga membentuk anak yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Sehingga APE yang digunakan anakpun sebaiknya tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama dan nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat dimana anak bertempat tinggal. Di mana untuk memperoleh media tersebut adalah: a Memanfatkan bahan-bahan yang tersedia di lingkungan sekitar. b Membeli dari pabrikan atau buatan. c Membuat sendiri oleh tenaga pendidik. d Area Drama, yang di dalamnya mencakup peralatan perlengkapan dapur, kursi dan meja, telepon, perlengkapan kebersihan, rak pakaian untuk menyimpan kostum e Area seni, terdiri dari: variasi warna, menggambar, krayon, kertas gambar f Area musik, terdiri dari: peralatan musik piano, gitar, drum, angklung g Area menulis, mendengar, dan perpustakaan, yang terdiri dari: buku-buku cerita, majalah anak, tape recorder, kertas, variasi warna, alat tulis, dll h Area balok, yang terdiri dari: aneka bentuk balok mainan, lego, mainan jenis-jenis alat transportasi i Area sains, yang terdiri dari: aquarium, piring, gelas, alat pengukur, magnet, bak dan ember plastik j Area permainan games matematika manipulasi, yang terdiri dari: puzzle, boneka tangan, k Area pekerjaan, yang terdiri dari: perlengkapan mainan berbagai profesi, misalnya: perlengkapan dokter suntikan, stetoskop, tabung infus, dll, perlengkapan petani cangkul, caping, sabit, dll. l Area air dan pasir, yang terdiri dari: bak air dan pasir, gelas plastik, sendok pasir, ember, alat cetak kue, dll. m Area olah raga, terdiri dari: bola besar, bola kecil, tali skipping, raket, meja pingpong, kaos olah raga, dll. n Area ruang konseling, terdiri dari: televisi, video, cermin besar, sofa, tempat tidur, dll. o Area penyimpanan gudang, terdiri dari: peralatan dan perlengkapan yang sudah tidak terpakai. MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI GURU KELAS PAUDTK 487 Prinsip-Prinsip Pengembangan Penyediaan lingkungan sebagai pendukung dalam proses pengembangan potensi anak usia dini membutuhkan kaidah-kaidah yang tepat, sehingga apa yang telah direncanakan dapat direalisasikan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pengembangan tersebut memiliki beberapa prinsip: - Anak harus dapat bebas bergerak di dalam kelas - Masing-masing anak harus mampu diamati satu persatu - Anak sering menggunakan alat yang telah disediakan untuk mereka - Yakin bahwa masing-masing anak melihat atau mudah menemukan alat atau material yang memang disediakan untuk mereka. Proses pengembangan sarana dan prasarana pada lembaga PAUD dilakukan melalui tahapan-tahapan yang dijelaskan pada penjabaran di bawah ini.  Perencanaan Sebelum menyiapkan sarana dan prasarana, perlu dibuat sebuah perencanaan yang matang dan terprogram. Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana dapat berupa perencanaan kebutuhan sarana yang perlu diadakan, perencanaan mengganti sarana yang sudah tidak layak, perencanaan perbaikan jika masih memungkinkan untuk digunakan kembali, perencanaan budget, serta perencanaan waktu untuk merealisasikannya.  Pengadaan dan Pengorganisasian Menyiapkan suatu kegiatan sekolah untuk pendidikan anak usia dini, dapat diumpamakan bila akan main sandiwara, guru mempunyai tugas mempersiapkan panggung, tempat pertunjukan akan dilakukan. Ruang kelas harus dipersiapkan, semua perabotan, peralatan dan perlengkapan harus di susun sedemikian rupa yang akan diperuntukan kegiatan belajar mengajar sepanjang tahun ajaran yang akan datang. Lingkungan fisik diatur agar dapat menarik bagi anak untuk bisa berkreativitas, hal ini dapat diatur dengan adanya tempat buku, seni, meja-meja untuk kepentingan permainan anak. Lingkungan kelas mempunyai nilai tertentu bagi anak didik. Ruangan yang tidak rapih akan memberikan kesan kepada anak bahwa tidak apa-apa kalau ia meninggalkan kertas di sembarang tempat. Sehari-hari di sekolah, kegiatan anak dapat dilakukan dalam kelompok besar, kecil atau individual. untuk hal tersebut, setiap kali guru harus mengorganisasikan ruang dan material sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan. Ruang kelas hendaknya ditata sedemikian rupa sehingga mudah dipergunakan untuk melaksanakan program. Bila memungkinkan lantai ruang diberi alas sehingga bersih. Dinding harus ditata agar lebih menarik. Berikan ruang di dinding untuk menempel berita yang aktual dan menarik bagi anak. Papan tulis dan kapur perlu bergantung pada sebagian dinding. Jendela ruang dapat membantu penyinaran di dalam ruang. Apabila memungkinkan sebaiknya ada kran air diperlukan apabila anak mencuci tangan atau untuk membersihkan ruang. Kamar mandi atau kamar kecil perlu di dalam sarana ruang kelas. Ruang kelas anak usia dini biasanya merupakan kelas yang di organisasikan sesuai dengan pusat-pusat kegiatan. Masing-masing pusat kegiatan memiliki program tertentu. Pusat kegiatan tersebut selalu berorientasi pada anak sebagai pusat bukan orang dewasa. Setiap kali diharapkan agar anak selalu aktif dalam mengikuti kegiatan baik yang bersifat kelompok-kelompok besar, kecil ataupun dalam kegiatan individual. Pengadaan ruang tenang juga diperlukan oleh anak agar anak yang ingin 488 PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI GURU KELAS PAUDTK menyendiri, dapat memisahkan diri dari kelompok dan teman. Tempat tersebut dapat berubah kursi goyang bantal besar yang ada di lantai, kotak karton besar yang dipotong atau sisinya sehingga anak dapat masuk ke dalamnya. Setelah direncanakan, harus segera direalisasikan dengan baik. Kepala lembaga PAUD atau koordinator dapat menunjuk orang yang dapat diamanatkan dalam pengadaan sarana ini. Penempatan sarana dan prasarana yang sudah tersedia atau dimiliki disesuaikan dengan kebutuhan dan rencana awal. Anak-anak perlu disosialisasikan dan diberi pengertian akan penggunaannya, kemudian mereka pun dibiasakan untuk merasa memiliki sarana yang sudah disediakan, baik yang berupa media, alat peraga, alat permainan, sumber belajar dan lain sebagainya  Pengawasan Selama anak-anak menggunakan sarana dan prasarana tersebut para tutor ataupun pendidik wajib melakukan pengawasan kepada mereka. Anak-anak diajak untuk bertanggung jawab dan memperlakukan sarana pembelajaran tersebut dengan baik. Di samping itu, guru juga selalu memerhatikan beberapa sarana yang mudah rusak sehingga segera ada tindak lanjut untuk mengganti atau memperbaikinya.  Pemeliharaan Setiap sarana dan prasarana perlu dirawat dan dipelihara, terutama pada alat-alat permainan dan media pembelajaran perlu ada wadah atau tempat penyimpanannya. Setiap benda yang telah digunakan harus dikembalikan ke tempat semula. Guru dan anak-anak harus terbiasa berdisiplin dalam merawat berbagai sarana yang digunakan. Penggunaan alat sebaiknya sesuai dengan fungsinya, tidak dirusak. Jika anak berimajinasi untuk menggunakan sarana di luar kebiasaan fungsinya, tetap diperkenankan dengan catatan tidak membahayakan diri, orang lain dan juga alatnya.  Evaluasi Setiap guru ataupun pengelola dapat mengevaluasi setiap sarana dan prasarana pembelajaran yang telah tersedia atau digunakan oleh anak. Sejauh mana sarana tersebut dapat membantu menstimulasi perkembangan anak. Keamanan dari sarana tersebut pada saat digunakan oleh anak. Observasi juga dapat dilakukan oleh guru dalam mengidentifikasi fungsi sarana dan prasarana dari segi estetika atau kemenarikannya. Serta menjadi acuan dalam melakukan revisi, perbaikan, penggantian, atau bahkan peniadaan jika sarana tersebut tidak memberi pengaruh positif dan memberi dampak negatif bagi anak. Untuk memastikan keefektifan ruang bermain anak, anda harus mengamati dan mengevaluasi bagaimana anak menggunakan ruang-ruang tersebut. Anda dapat melakukannya selama bekerja atau proses pembelajaranbermain, ketika anak memilih sendiri aktivitas bermain kesukaan mereka. Pengamatan yang berlangsung memungkinkan anda mengetahui benda-benda yang selalu di pilih anak, bagaimana benda tersebut digunakan, dan bagaimana anak berhubungan dengan teman sepermainannya. Berikut beberapa contoh yang dapat dijadikan acuan dalam mengevaluasi keefektifan sarana dan prasarana lingkungan: Bagaimana Anak Memilih Ruang Bermain untuk Pengembangan Potensi • Ruang mana yang jarang digunakan saat bekerja? • Ruang dan benda apa yang biasanya dipilih? • Apakah area dan alat permainan memungkinkan anak bermain dengan aman? • Apakah anak memilih benda yang sama, mirip atau berbeda setiap hari? MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI GURU KELAS PAUDTK 489 • Dapatkah anak menemukan benda dan menaruhnya kembali dengan sendirinya? • Apakah anak menunjukkan adanya pemilihan benda atau mainan yang sesuai dengan jenis kelamin atau latar budaya? Bagaimana Anak Menggunakan Benda • Apa yang sebenarnya mereka lakukan dengan benda-benda yang mereka pilih? • Apakah anak memiliki kemampuan untuk menggunakan benda tersebut dengan baik? • Apakah anak menggunakan benda dengan tepat dan kreatif? • Jenis benda apa yang merangsang permainan drama? Permainan kelompok? • Apakah anak yang berbeda bermain dengan cara berbeda dengan benda yang sama • Benda mana yang paling lama menarik minat anak? • Bagaimana pemilihan benda berubah dalam satu tahun ajaran? • Apakah ada benda yang cukup sehingga anak tetap terlibat dengan serius? • Apakah benda yang ada menggambarkan latar belakang anak dan kehidupan keluarga? • Apakah anak memelihara benda dan mengembalikan kembali pada tempatnya?

R. MENCIPTAKAN LINGKUNGAN UNTUK ANAK USIA DINI CREATING

ENVIRONMENT FOR CHILDREN Penataan ruangan yang kondusif merupakan hal terpenting dari keberhasilan pembelajaran bagi anak usia dini. Ruangan belajarbermain erat kaitannya dengan lingkungan sekitar ruangan itu berada. Dalam konsep perencanaan pembagian ruang pada umumnya diklasifikasikan menjadi dua hal, yaitu ruang indoor serta ruang outdoor.

1. Lingkungan Indoor NAEYC menyatakan bahwa luas ruang gerak anak berkisar 30-40 ftsqanak

berkisar 1m 2 per anak Ruang indoor terdiri dari ruang aktivitas bersama, ruang kelas, ruang bermain indoor, ruang audio-visual, ruang komputer, ruang ibadah, kamar mandi untuk anak, dapur, ruang administrasi, ruang pustaka, serta beberapa areasudut di setiap kelas. Setiap ruangan tersebut dilengkapi dengan beberapa sarana yang berorientasi pada karakteristik dan kebutuhan anak. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menata ruang bermain anak, yaitu: • Pisahkan tempat yang ramai dari tempat yang sepi • Sekat setiap ruangan dengan menggunakan lemari buku atau perabot lain • Pajang benda-benda pada ketinggian yang dapat dijangkau anak • Pisahkan benda-benda untuk guru dengan benda anak • Pastikan guru dapat melihat semua ruangan tanpa halangan • Tempatkan sebuah area dekat dengan sumber yang dibutuhkan • Rancang pola pengaturan sehingga anak tidak saling mengganggu

a. Ruang Kelas

Perbedaan yang mencolok dalam gaya pengaturan kelas sekitar tiga puluh tahun yang lalu adalah antara kelas yang terbuka dan kelas yang tradisional. Pada umumnya kelas terbuka mempunyai struktur yang tidak kaku, kurang ada tekanan terhadap kinerja siswa, dan lebih banyak pada perhatian individual. 490 PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI GURU KELAS PAUDTK