INCECTIVE ZONING. PERFORMANCE ZONING Dalam RTBL kawasan Civic Centre dan Peraturan Bangunan kota

hukumnya, sehingga dalam implementasi ketentuan ini mengalami hambatan , ditambah lagi dengan sistim kontrol perancangan dan pembangunan yang juga belum begitu baik. Jadi kesemuanya terpulang pada siperancang dan pemiliknya. Contoh yang memperlihatkan akan hal ini, adalah suatu industri pupuk atau yang dikenal dengan pabrik Pupuk Sriwijaya yang terletak di tepi sungai Musi, di ujung Timur Kota, karena tidak ada daerah penyangga hijau Green Belt walau ketentuan ini ada direncana Induk kota 1974 – 1994, dan dipertegas dalam RTRw Kodya Dati II Palembang tahun 1994 – 2004, akibatnya terjadi polusi bau terhadap daerah sekitar dengan radius 5 sampai 10 Km, tergantung arah angina pada saat itu; begitu juga terjadi pencemaran sungai dikarenakan sistim buangan limbah cair ke sungai yang kurang baik, sehingga sering terjadi banyak ikan – ikan yang mati di perairan sekitarnya.

4.3. SPECIAL DISTRICT.

Di dalam RTRW Kodya Dati II Palembang tahun 1994 – 2004 telqh ditetapkan kawasan kawasan atau daerah daerah yang bersifat khusus yang dalam GBR. 04. LOKASI PT PUSRI DEKAT DENGAN PEMUKIMAN pengembangan dan ataupun pembangunan yang diatur secara khusus pula. Namun baru satu kawasan yang disusun RTBL nya, yaitu kawasan Civic Centre, dimana terkandung ketentuan – ketentuan seperti yang dimaksud dengan Special District ini. Akan tetapi ketentuan – ketentuan yang ada tersebut belum ada landasan hukumnya, misalnya sebagai Perda atau keputusan walikota, sehingga dalam implementasinya mengalami hambatan. Sebagai contoh di kawasan inimterdapat rumah sakit AK Gani yang dalam tiga tahun ini sedang dikembangkan – diperluas, namun perluasannya tersebut merusak dinding Benteng Kuto Besak yang telah ditetapkan sebagai bangunan yang dilindungi sebagai benda bangunan cagar budaya.

4.4. TRANSFER DEVELOPMENT RIGHTS TDR.

Dilihat dari materi – materi yang terkandung dalam Peraturan Bangunan Kota Palembang tahun 1996, RTRK – RTRK dan RTBL – RTBL. Kawasan – kawasan, teknik implementasinya yang mengarah atau yang dapat diartikan sebagai TDR ini seperti halnya Incective Zoning tidak tercakup di dalamnya. Jadi dalam pengendalian pembangunan kota Palembang tidak atau belum mengenal atau menggunakan teknik implementasi seperti yang dimaksud dengan TDR ini. Teknik Implementasi dari TDR ini perlu di susun untuk kota Palembang ini untuk menjaga agar pada suatu kondisi tertentu bila terjadi hal – hal yang dapat merugikan pihak pengembang, misalnya pada suatu kawasan , pengembangan telah diberikan sesuatu hak bagi pengembang kawasan tertentu kemudian terjadi perubahan penggunaan kawasan tersebut atau ditetapkan sebagai kawasan lindung, maka agar pihak pengembang tidak dirugikan , pemerintah kota dapat mengalihkan hak tersebut ke kawasan lain, dengan demikian pemerintah kota tidak berlaku semena – mena, menghargai sesuatu hak pihak lain. Jadi teknik implementasi dari TDR ini perlu diperkenalkan dan dimasyarakatkan.

4.5. SIGN ORDINANCES.

Sama halnya dengan Performance Zoning dalam RTBL kawasan Civic Centre dan Peraturan Bangunan kota Palembang secara umum terkandung ketentuan –